• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.4.3 Sumberdaya Finansial

Sumberdaya finansial merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemilik perusahaan atau dari pihak luar seperti pinjaman dari bank. Keterbatasan dana yang dialami perusahaan dapat menghambat kegiatan usaha, seperti perluasan skala usaha dan peningkatan volume produksi.

Sumber pembiayaan pada perusahaan ini awalnya berasal dari modal pribadi pemilik saham dan pinjaman dari pihak bank. Pada tahun 1997 pemilik saham mampu mengembalikan pinjaman dari bank, sehingga perusahaan tidak bergantung kepada pihak bank untuk membiayai kegiatan usahanya. Saat ini sumber pembiayaan berasal dari keuntungan perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Sumber pembiayaan tersebut selanjutnya dialokasikan untuk pembelian bahan baku, membayar tenaga kerja dan membiayai kegiatan proses produksi.

5. 5 Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan adalah kegiatan perbanyakan atau budidaya tanaman hingga tahap pemeliharaan tanaman. Kegiatan tersebut terbagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu :

a. Perbanyakan Tanaman (Propagation)

Perbanyakan tanaman merupakan kegiatan memperbanyak jumlah tanaman yang dilakukan dengan dua cara, yaitu secara (1) generatif,

perbanyakan yang dilakukan dengan menggunakan biji, dan (2) vegetatif, perbanyakan yang dilakukan dengan cara cutting atau stek (batang, pucuk, dan daun), split/division,dan kultur jaringan (tissue culture).

Pada proses perbanyakan dengan cara cutting atau stek batang, daun, dan pucuk terdapat beberapa tahapan yang dilakukan yaitu misting, tubing, dan

potting. Tahap awal dimulai dengan memotong bagian tertentu dari tanaman

yang akan diperbanyak dan ditanam ke dalam tempat (tray) yang akan disimpan pada bagian misting, yaitu tempat penyiraman dengan teknik kabut/

mist. Setelah tanaman hasil cutting tumbuh akar, maka akan dipindahkan ke

tray yang berbetuk tube agar perkembangan tidak terhambat dan selanjutnya akan disimpan pada tubbing area yang merupakan area tanpa naungan. Jumlah dan jenis tanaman yang akan diperbanyak sesuai dengan perencanaan produksi yang dibuat setiap tiga bulan sekali dalam bentuk plant number. b. Pengepotan

Pengepotan dilakukan setelah masa pembibitan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman selanjutnya. Kegiatan ini dilakukan setelah tanaman yang bereda di tubbing area sudah berkembang cukup baik dan kuat. Hal ini ditandai dengan jumlah daun yang muncul lebih dari satu cabang dan perakarannya sudah penuh dan kuat. Besar pot atau polybag disesuaikan dengan jenis dan pertumbuhan tanamannya. Ukuran pot/ polybag yang digunakan sebagai tempat tumbuh tanaman sangat beragam yaitu 7 cm, 10 cm, 11 cm, 1 cm, 20 cm, 40 cm, 0,5 liter, 2 liter, 4 liter, 25 liter, 45 liter, dan 75 liter.

Jumlah dan jenis tanaman yang akan dipindahkan ke pot/ polybag sesuai dengan perencanaan produksi yang dibuat setiap tiga bulan sekali dalam bentuk potting plan. Tanaman hasil pengepotan sudah siap untuk dipasarkan dengan spesifikasi yang beragam dan memungkinkan konsumen untuk memilih sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

c. Pembuatan Media Tanam

Media tanam merupakan faktor yang sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanam. Media tanam merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman yang dikembangkan dalam pot atau polybag. Media tanam yang utama digunakan adalah pasir, sekam dan cocopeat. Penggunaan media tanam ini berbeda-beda disesuaikan dengan proses produksi yang dilakukan.

d. Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk mensuplai zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pupuk yang digunakan adalah NPK, urea, osmocote, dan IBDU. Beberapa jenis pupuk lain diberikan pada saat pencampuran media seperti SP36, perosulfat, urea, dolomit, dan lain-lain dengan perbandingan yang tidak dipublikasikan. Dosis pupuk disesuaikan dengan ukuran tanaman agar ketersediaan nutrisi bagi tanaman terpenuhi.

e. Penyiraman

Penyiraman dibutuhkan untuk meningkatkan kelembaban tanah untuk mencegah kelayuan akibat proses evatranspirasi serta memudahkan penyerapan hara oleh perakaran tanaman. Penyiraman dilakukan bersamaan

dengan pemberian pupuk urea dengan menggunakan alat yang dinamakan

injection pump. Sistem penyiraman yang digunakan dibedakan menjadi tiga

jenis yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis tanaman serta kebutuhannya untuk menunjang pertumbuhan, yaitu pengembunan atau misting yang digunakan di propagasi, sprinkler di blok A, blok B, display area dan small

pot area, serta spray stake di blok C dan Blok D.

Penyiraman dilakukan pagi, siang, dan sore hari dengan lama penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, biasanya sekitar 15-30 menit. Jika hari hujan frekuensi penyiraman dikurangi atau bahkan tidak dilakukan. Frekuensi dan waktu penyiraman disesuaikan dengan jenis dan ukuran tanaman.

Tabel 10. Frekuensi dan Waktu Penyiraman

Lokasi Frekuensi Waktu Penyiraman Keterangan

Sales Area 4 kali/hari 06.00;12.00;14.00; 17.00 - Blok A 1 kali/hari 2 kali/hari 06.00 06.00 dan 14.00 Musim hujan Musim kemarau Blok B dan small pot

area 2 kali/hari 3 kali/hari 12.00 dan 17.00 04.00;12.00;14.00 Musim Hujan Musim Kemarau Blok C 1 kali/hari 13.00 -

Blok D 2 kali/hari 09.00 dan 21.00 -

Sumber : PT. Benar Flora Utama (2008)

f. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pengendalian hama dan penyakit tanaman yang dilakukan harus sesuai dengan jenis hama yang menyerang sehingga terjadi pengendalian yang efektif. Pengendalian dibedakan berdasarkan tujuan pengendaliannya yaitu pengendalian kuratif dan preventif, yang dilakukan secara kimia dan mekanis. Pengendalian HPT secara kimia dilakukan dengan menggunakan pestisida yang terdiri dari dua jenis, yaitu fungisida dan insektisida. Frekuensi

penyemprotan tidak sama untuk tiap-tiap area, tapi disesuaikan dengan kondisi tanaman (Tabel 11). Jadwal rutin ini masih dapat berubah dengan melihat kondisi tanaman terhadap HPT. Pengendalian HPT secara mekanik dilakukan dengan dua cara, yaitu mengambil hama secara manual pada tanaman yang terserang dan dengan pemangkasan bagian tanaman yang terserang penyakit.

Tabel 11. Frekuensi Pengendalian HPT dengan Pestisida

Lokasi Tanaman Jenis Pestisida Frekuensi

Propagasi dan small pot area Fungisida

Insektisida 2 kali/ minggu 1 kali/ minggu Blok Fungisida Insektisida 1 kali/ bulan 2 kali/ minggu Sumber : PT. Benar Flora Utama (2008)

g. Pengendalian Gulma

Gulma merupakan tanaman pengganggu yang dapat merugikan tanaman utama. Pengendalian gulma (weeding) dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan cara manual, penggunaan mulsa, dan dengan menggunakan herbisida. Cara manual dilakukan dengan mencabut langsung gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Cara ini dilakukan untuk gulma pada tanaman yang di pot atau polybag terutama tanaman di small pot area. Penggunaan mulsa dilakukan hanya untuk blok dengan sistem irigasi sprinkler. Sedangkan pengendalian gulma dengan herbisida dilakukan di blok ukuran polybag besar. Herbisida yang digunakan disesuaikan dengan jenis gulma. Pengendalian gulma dilakukan secara rutin setiap hari, karena pertumbuhannya cukup cepat dan luasan nurseri yang cukup luas.

h. Pemangkasan

Pemangkaan atau prunning tanaman yang dilakukan dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan untuk keserempakkan tumbuh, dan pemangkasan untuk menjaga keamanan dan kesehatan tanaman. Pemangkasan dilakukan pada batang, cabang, ranting, dan akar dengan melihat keseimbangan tumbuh secara keseluruhan.

Pemangkasan bentuk adalah pemangkasan untuk menghasilkan tanaman

topiary dengan melakukan pemangkasan pucuk daun sedemikian rupa

sehingga bentuk tanaman sesuai dengan yang diinginkan. Pemangkasan untuk keserempakkan tumbuh dilakukan untuk menciptakan tanaman dengan penampakkan yang baik dengan banyaknya percabangan. Pemangkasan untuk menjaga keamanan dan kesehatan tanaman dilakukan pada tanaman jenis palem. Pemangkasan dilakukan untuk pertumbuhan tanaman dan mengurangi kelembaban yang dapat menimbulkan penyakit pada batang tanaman.

i. Sticking

Sticking adalah pemberian stik pada tanaman dengan tujuan tanaman

tumbuh tegak dan sebagai tempat menjalarnya batang tanaman untuk merambat. Sticking dilakukan sedini mungkin untuk menghasilkan tanaman yang tegak dengan batang lurus. Pengawasan pada stik yang digunakan diperlukan untuk mengetahui kondisi stik. Pergantian stik diperlukan untuk kondisi stik yang sudah lapuk dan tidak kuat menopang tanaman.

Tabel 12 menggambarkan frekuensi kegiatan produksi yang dilakukan di PT. Benar Flora Utama. Frekuensi kegiatan produksi dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, atau insidentil sesuai dengan kondisi tanaman.

Tabel 12. Frekuensi Kegiatan Produksi PT. Benar Flora Utama

Frekuensi Kegiatan Produksi

H M B I Keterangan

1. Perbanyakan Tanaman

a. Biji X Sesuai plant number

b. cutting X Sesuai plant number

c. umbi X Sesuai kondisi tanaman

d. tubbing X Sesuai plant number

2. Pengepotan X Sesuai potting plan

3. Pembuatan Media Tanam

a. Media Tubing X

b. Media Pot X X

4. Pemupukan X X X Sesuai kondisi tanaman

5. Penyiraman Manual

a. Manual X

b. Alat X

6.Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Insektisida X X b. Fungisida X X 7. Pengendalian Gulma a. Manual X b. Mekanik X c. Herbisida X 8. Pemangkasan a. Bentuk/topiary X b. Keserempakkan tumbuh X

c. Kesehatan Tanaman X Sesuai kondisi tanaman

9. Sticking X Sesuai kondisi tanaman

Sumber : PT.Benar Flora Utama (2008) Keterangan : H = Harian

M = Mingguan B = Bulanan I = Insidentil

5. 6 Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. McCarthy dalam Kotler (2005) mengklasifikasikan

alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yaitu product (produk), price (harga),

place (tempat), dan promotion (promosi).

Produk yang ditawarkan PT. Benar Flora Utama adalah tanaman hias untuk kebutuhan lanskap taman. Tanaman yang dikembangkan merupakan tanaman tropis mencakup tanaman indoor dan tanaman outdoor. Jenis tanaman tersebut antara lain tanaman penutup tanah (ground cover), tanaman merambat, perdu (shrubs), palem, pohon, tanaman berbuah dan berbunga, tanaman yang dibentuk (topiary), serta tanaman indoor dan tahan naungan dengan jumlah sebanyak 553 varietas. Tabel 13 menunjukkan jenis tanaman dan jumlah varietas dari masing-masing jenis tanaman yang diusahakan oleh PT.Benar Flora Utama. Tanaman yang dikembangkan berada dalam media polybag atau pot dengan ukuran yang beragam yaitu 7 cm, 10 cm, 11 cm, 13 cm, 20 cm, 40 cm, 0,5 liter, 2 liter, 4 liter, 25 liter, 45 liter, dan 75 liter.

Tabel 13. Jenis Tanaman pada PT.Benar Flora Utama

Jenis Tanaman Jumlah Varietas

1. Ground Cover (Penutup Tanah) 36

2. Climbing (Tanaman Merambat) 25

3. Shrubs (Perdu) 182

4. Palms (Palem) 33

5. Tree (Pohon) 97

6. Fruit Trees (Pohon Buah) 23

7. Topiary (Tanaman yang Dibentuk) 19

8. Indoor (Tanaman dalam Ruangan) 138

TOTAL 553

Sumber : Katalog Produk PT.Benar Flora Utama Edisi April-Juni 2008

Penetapan harga jual produk berdasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Untuk tanaman yang berada dalam ukuran polybag yang sama harga jualnya tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk tanaman yang sulit diperbanyak maka harga jualnya lebih tinggi dibanding dengan

tanaman yang mudah proses perbanyakannya. Harga jual sebuah tanaman berkisar antara Rp 600 hingga Rp 750.000, daftar kisaran harga tanaman PT Benar Flora Utama dapat dilihat pada Lampiran 3.

Harga jual yang ditetapkan PT. Benar Flora Utama diharapkan dapat diterima oleh konsumen, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. Namun tidak dapat dihindari jika harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan relatif lebih tinggi dibanding dengan usaha tanaman hias lainnya. PT. Benar Flora Utama juga melakukan penyesuaian harga di pasaran jika harga jual yang mereka tentukan terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan tetap memperhatikan biaya produksi yang dikeluarkan.

PT. Benar Flora Utama melakukan pemotongan harga jual terhadap beberapa jenis tanaman sesuai dengan kondisi tanaman tersebut. Pemotongan harga jual dilakukan karena beberapa faktor yaitu stok tanaman yang terlalu banyak dan tanaman sudah melewati masa pertumbuhan optimal. Pemotongan harga tersebut ditujukan untuk menarik konsumen sehingga tanaman terjual dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

Konsumen dapat membeli tanaman secara langsung dengan konsep cash

and carry, yaitu konsumen membayar dan langsung dapat membawa tanaman

yang diinginkan. Selain melayani pembelian langsung, PT. Benar Flora Utama juga melayani pembelian jarak jauh melalui telepon, internet dan faksimili. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk melakukan jasa pelayanan antar (delivery

service), dimana ongkos kirim dibebankan kepada konsumen.

Alat transportasi yang digunakan untuk pengiriman tanaman disesuaikan dengan jumlah, ukuran tanaman dan jarak perjalanan. Alat transportasi dapat

menggunakan milik perusahaan atau menyewa sesuai dengan kebutuhan. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan alat transportasi laut atau udara. Perusahaan menggunakan kontainer untuk pengiriman tanaman dengan ukuran besar dan jumlah yang banyak. Kontainer khusus yang dilengkapi dengan pendingin digunakan untuk pengiriman jarak jauh dengan lama perjalanan kurang lebih selama 30 hari.

Promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada pihak luar perusahaan. Promosi yang telah dilakukan perusahaan antara lain melalui :

a. Iklan di media massa

Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan di majalah landscape, yaitu Idea Garden dan Majalah Flona, yang baru dilakukan pada tahun 2008. Majalah Flona merupakan majalah bulanan yang terbit setiap satu bulan sekali dan Idea Garden merupakan majalah yang terbit setiap dua bulan sekali. Selama tahun 2008 perusahaan telah melakukan iklan di kedua majalah tersebut masing-masing sebanyak tiga kali, dengan frekuensi pemasangan iklan setiap dua bulan sekali.

b. Website di internet

Pada media elektronik PT. Benar Flora Utama melakukan promosi melalui

website www.benaranurseries.co.id, yang berhubungan langsung dengan

Benara Nurseries Australia. Berbagai informasi dapat diperoleh melalui

website, seperti gambaran umum perusahaan, jenis dan spesifikasi produk

yang ditawarkan, cara pemesanan dan pembayaran serta cara pengiriman pesanan.

c. Mengeluarkan katalog

Katalog dikeluarkan setiap tiga bulan sekali dan berisi tentang jenis dan harga tanaman yang ditawarkan. Katalog juga berisi tanaman baru yang dikeluarkan serta jenis tanaman yang memiliki penjualan terbanyak atau best seller. Katalog diberikan kepada setiap pembeli dan dikirimkan kepada pelanggan tetap melalui pos.

d. Melakukan kegiatan visiting

Kegiatan visiting dilakukan untuk mencari pembeli potensial. Kegiatan ini dilakukan di daerah Jakarta dan Bandung. Bagian marketing mencari pembeli potensial dengan mendatangi penjual tanaman hias yang berada di pinggir jalan sesuai dengan informasi yang diperoleh. Selain itu juga melakukan kunjungan kepada pelanggan tetap perusahaan, sehingga tetap menjalin hubungan baik dengan mereka.