• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

f. Transactions with Related Parties

(continued) Suatu pihak dianggap berelasi dengan

Kelompok Usaha jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok

Usaha yang memberikan pengaruh

signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives its significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. suatu pihak yang merupakan perusahaan asosiasi Kelompok Usaha;

b. the party is an associate of the Group; c. suatu pihak adalah ventura bersama di

mana Kelompok Usaha sebagai venturer;

c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;

d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entities resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.

g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan

persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan

dalam Catatan atas laporan keuangan

konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements.

(lanjutan) POLICIES (continued)

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.

Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya

overhead yang secara langsung dapat

dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

The cost of finished goods comprises raw materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overhead cost. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

Penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan, jika diperlukan, ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

Allowance for decline in market values of inventory is provided, if necessary, based on a periodic review of the physical condition of the inventories.

h. Aset Pengembangan Real Estat h. Real Estate Development Assets

Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.

The cost of land under development consists of cost of undeveloped land, direct and indirect development costs related to real estate development activities and borrowing costs. Land under development is transferred to lots available for sale when the land development is completed. Total project cost is allocated proportionately to the saleable lots based on their respective areas.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.

The cost of land development, including land which is used for roads and infrastructure or other unsaleable area, is allocated to the saleable area.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset Pengembangan Real Estat (lanjutan) h. Real Estate Development Assets

(continued) Untuk proyek properti residential, pada saat

dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, akun ini dipindahkan ke persediaan. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan, atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai.

For residential property project, upon the commencement of development and construction of infrastructure, this account is reclassified to inventories. For commercial property project, upon the completion of development and construction of infrastructure, this account either remains as part of inventories, or is reclassified to fixed assets or investment property, whichever is more appropriate.

Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Undeveloped land is stated at cost or net realizable value, whichever is lower.

Biaya perolehan tanah yang belum

dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan pra-perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.

The cost of undeveloped land, consisting of pre-acquisition and acquisition cost of land, is transferred to land under development upon commencement of land development.

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: (i) biaya praperolehan tanah; (ii) biaya perolehan tanah; (iii) biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; (iv) biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan (v) biaya pinjaman.

The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are: (i) land preacquisition cost; (ii) land acquisition cost; (iii) project direct cost; (iv) cost that are attributable to real estate development activities and (v) borrowing cost.

Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah (i) biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh dan (ii) kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas

pembangunan sarana umum yang

dikomersialkan, yang dijual, atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.

Costs which are allocated to project expenses are (i) preacquisition costs of land which is not successfully acquired and (ii) excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.

Kelompok Usaha tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Kelompok Usaha melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.

The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.

(lanjutan) POLICIES (continued)

h. Aset Pengembangan Real Estat (lanjutan) h. Real Estate Development Assets

(continued) Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek

pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan dasar luas area.

Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using area basis.

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Kelompok Usaha akan melakukan revisi dan realokasi biaya.

Estimates and cost allocation are reviewed at each reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat seperti biaya umum dan administrasi.

Expenses which are not related to the development of real estate are charged to expense when incurred i.e. general and administration expenses.

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

j. Investasi pada Entitas Asosiasi j. Investments in Associates

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi, jika ada, termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai.

The Group’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and dividends received from the associated entity since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate, if any, is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investments in Associates (continued) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas

asosiasi, Kelompok Usaha mengakui

bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan porsi kepemilikan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.

The consolidated statement of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.

Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah bagian Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila

Kelompok Usaha memiliki kewajiban

konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya.

If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.

(lanjutan) POLICIES (continued)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investments in Associates (continued)

Kelompok Usaha menentukan apakah

diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai, jika ada, berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment, if any, as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of comprehensive income.

Penyertaan saham pada entitas-entitas asosiasi berikut, di mana persentase kepemilikan efektif Kelompok Usaha sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:

Investments in shares of stock of the following associated entities, in which the Group maintains effective ownership interest of 20% to 50%, are accounted for under the equity method:

Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/

Effective Percentage of

Ownership by the Company Total Aset/Total Assets Mulai Operasi/

Commencement 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ Anak Perusahaan/ Kegiatan Usaha/ Kedudukan/ of Commercial December 31, December 31, December 31, December 31,

Subsidiaries Business Activities Domicile Operation 2014 2013 2014 2013

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Pacific Millennium Land (PML) development Jakarta Under development 41.41% - 1.939.898.914.442 23.837.100.000

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Bhandawibawa Asih (BA) development Jakarta Under development 40.99% - 633.032.084.000 585.004.959.463

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Bramind Mitra Utama (BMU) development Jakarta Under development 40.99% - 125.000.910.000 125.010.958.858

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Chandra Tribina (CT) development Jakarta Under development 40.99% - 575.308.354.800 240.001.991.120

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Citraindo Nusamaju (CN) development Jakarta Under development 40.99% - 58.607.296.000 50.001.991.526

Pengembangan real estat/

PT Graha Inter Real estate Dalam pengembangan/

Jaya Agung (GIJA) development Jakarta Under development 40.99% - 119.637.240.000 119.641.578.286

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

PT Putra Marga Tapa (PMT) development Jakarta Under development 40.99% - 575.794.323.200 409.267.991.120

Pengembangan real estat/

Real estate Dalam pengembangan/

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Kerjasama Operasi k. Joint Ventures

Sesuai dengan PSAK No.12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Operasi dicatat dengan menyajikan dan membukukan dalam laporan keuangannya aset yang dikendalikan sendiri, kewajiban dan beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari pendapatan kerjasama operasi tersebut.

In accordance with PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, a venturer’s participation in a Jointly Controlled Operation is accounted for in the financial statements by recording the assets that it controls, the liabilities and the expenses that it incurs and its share of the income that it earns from the revenues of the joint venture.

Partisipasi venture dalam Pengendalian Bersama Entitas dicatat menggunakan metode konsolidasi proposional.

A venturer’s participation in a Jointly Controlled Entity is accounted using the proportionate consolidation method.

l. Instrumen Keuangan l. Financial Instruments

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50

(Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011),

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

Aset Keuangan Financial Assets

Pengakuan Awal Initial Recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup

PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity (“HTM”) investments and available-for-sale (“AFS”) financial assets, as appropriate.

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.

The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not measured at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang bukan usaha, piutang pihak berelasi, uang jaminan dan kas yang dibatasi penggunaannya, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets consisting of cash on hand and in banks, trade receivables, non-trade receivables, due from related parties, security deposits and restricted cash are classified as loans and receivables.

(lanjutan) POLICIES (continued)

l. Instrumen Keuangan (lanjutan) l. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah

aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Aset keuangan, atau bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, akan dihentikan pengakuannya apabila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

ii. Kelompok Usaha mentransfer hak

kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (“pass-through”)

Dokumen terkait