• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan

b. Changes in accounting policies and disclosure

i. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan

i. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements Standar baru, revisi terhadap standar

yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Grup yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 atau periode setelahnya. Grup telah mengadopsinya namun tidak menimbulkan efek signifikan terhadap laporan keuangan adalah:

The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2016 or later periods. The Group has adopted them but did not result in a significant effect on the financial statements, are as follows:

- PSAK No. 4 (Penyesuaian 2015): Laporan Keuangan Tersendiri;

- - SFAS No. 4 (Improvement 2015): Separate Financial Statements;

- PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi;

- - SFAS No. 5 (Improvement 2015): Operating Segments;

- PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi;

- - SFAS No. 7 (Improvement 2015): Related Party Disclosures;

- PSAK No. 13 (Penyesuian 2015): Properti Investasi;

- - SFAS No. 13 (Improvement 2015): Investment Properties;

- PSAK No. 15 (Penyesuaian 2015): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;

- - SFAS No. 15 (Improvement 2015): Investment in Associates and Joint Ventures on Investment Entity;

- PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap;

- - SFAS No. 16 (Improvement 2015): Fixed Assets;

- PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tidak Berwujud;

- - SFAS No. 19 (Improvement 2015): Intangible Assets;

- PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis;

- - SFAS No. 22 (Improvement 2015): Business Combination;

- PSAK No. 24 (Penyesuaian 2015): Imbalan Kerja;

- - SFAS No. 24 (Improvement 2015): Employee Benefits;

- PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan;

- - SFAS No. 25 (Improvement 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; - PSAK No. 57 (Penyesuaian 2015):

Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi;

- - SFAS No. 57 (Improvement 2015): Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets;

- PSAK No. 65 (Penyesuaian 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian;

- - SFAS No. 65 (Improvement 2015): Consolidated Financial Statements; - PSAK No. 66 (Penyesuaian 2015):

Pengaturan Bersama;

- - SFAS No. 66 (Improvement 2015): Joint Arrangements;

- PSAK No. 67 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain; dan

- - SFAS No. 67 (Improvement 2015): Disclosure of Interest in Other Entities; and

- PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Nilai Wajar.

- - SFAS No. 68 (Improvement 2015): Fair Value Measurement.

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)

ii. Amandemen dan Penyesuaian Tahun 2016

ii. 2016 Amendment and Annual Improvements

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Maret 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for financial statements as of March 31, 2017 and for the year then ended:

Amandemen PSAK Tahun 2016 Amendment to SFAS Year 2016

- Amandemen PSAK No. 1 (2015): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan yang diadopsi dari Amandemen

IAS No. 1, akan berlaku efektif 1 Januari 2017.

Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

Amandemen PSAK ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain (consequential amendments) sebagai berikut: a. PSAK No. 3: Laporan

Keuangan Interim;

b. PSAK No. 5: Segmen Operasi; dan

c. PSAK No. 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan.

- Amendment to SFAS No. 1 (2015): Presentation of Financial Statements in relation to Intiative Disclosure,

adopted from Amendment to IAS No. 1, will be effectively applied

on January 1, 2017.

Amendments to this SFAS provide clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility in systematic sequence of notes to the financial statements and the identification of significant accounting policies.

Amendments to this SFAS also result in an amendments to other SFAS (consequential amendments) as follows:

a. SFAS No. 3: Interim Financial Statements;

b. SFAS No. 5: Operating Segments; and

c. SFAS No. 60: Financial Instruments Disclosures.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)

iii. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

iii. Amendment and Annual Improvements (continued)

Amandemen PSAK Tahun 2016 (lanjutan)

Amendment to SFAS Year 2016 (continued)

- ISAK No. 31: Properti Investasi, akan berlaku efektif 1 Januari 2017.

ISAK ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK No. 13: Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai dan atap yang melekat pada aset. - Amandemen PSAK No. 2 (2015):

Laporan Arus Kas tentang Prakarsa

Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan

dini diperkenankan.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan

pengungkapan yang

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

- ISAK No. 31: Investment Properties, will be effectively applied on January 1, 2017.

This ISAK provides an interpretation of the characteristics of the building

that is used as part of the definition of investment property in

SFAS No. 13: Investment Properties. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building which refers to the presence of walls, floors and a roof attached to the asset.

- Amendment to SFAS No. 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.

- Amandemen PSAK No. 46 (2015): Pajak Penghasilan tentang Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang

Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan

penerapan dini diperkenankan.

- Amendment to SFAS No. 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

b. Changes in accounting policies and disclosure (continued)

iii. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

iii. Amendment and Annual Improvements (continued)

Amandemen PSAK Tahun 2016 (lanjutan)

Amendment to SFAS Year 2016 (continued)

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

o This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.

- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.

- SFAS No. 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.

- PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016):

Instrumen Keuangan:

Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

o - SFAS No. 60 (2016 Improvement): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

This improvement clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Grup.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup dan entitas anaknya seperti disebutkan pada Catatan 1e.

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Group and its subsidiaries as described in Note 1e.

Pengendalian diperoleh ketika Grup terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Grup mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:

a. kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Grup kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan);

b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Grup dengan investee; dan

c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Grup.

a. power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

b. exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and c. the ability to use its power over the

investee to affect the Group’s returns. Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas

(a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Grup memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Grup mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Grup memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya pada investee.

b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.

c. hak suara yang dimiliki Grup dan hak suara potensial.

a. the contractual arrangement(s) with the other vote holders of the investee.

b. rights arising from other contractual arrangements.

c. the Group’s voting rights and potential voting rights.

Grup menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

The Group reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued) Laba rugi dan setiap komponen dari

penghasilan komprehensif lain (OCI) diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dari Grup dan KNP, meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the NCI, even if this results in the NCI have a deficit balance.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Grup menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses accounting policies other than those adopted for transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Grup dengan Entitas Anak telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions between the Group and Subsidiaries have been eliminated.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Grup pada entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas.

A change in the Group ownership of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction.

Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwil), liabilitas, Kepentingan Nonpengendali (KNP) dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian. Saldo investasi yang masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya.

If the Group loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, non-controlling interest (NCI) and other components of equity while any resulting gain or loss is recognized in profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and the net assets of the Subsidiaries which are not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali d. Business Combinations of Entities Under Common Control

Sejak tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

Since January 1, 2013, The Group adopted SFAS No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities Under Common Control”.

PSAK No. 38 (Revisi 2012) mengatur tentang akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun untuk entitas yang melepas bisnis.

SFAS No. 38 (Revised 2012) prescribes the accounting for business combinations of entities under common control, for both the entity which receiving the business and the entity which disposing the business.

Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2012), pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba dan rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

Under SFAS No. 38 (Revised 2012), transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor, Neto”.

In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occured and for other period presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the periods during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital, Net”.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank, dan deposito berjangka jangka pendek dengan waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau tidak dibatasi penggunannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term time deposits with original maturities of three months or less and which are not pledged as collateral for loans or not restricted as to use.

Kas yang telah ditentukan penggunannya terkait dengan pekerjaan proyek dicatat sebagai “Kas yang dibatasi penggunannya” dan disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar lain-lain pada laporan posisi keuangan.

Cash used as restricted for project work are classified as “Restricted cash” and presented in “Other Assets” as part of non-current assets in the statements of financial position.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Grup menerapkan PSAK No. 7 (Penyesuian

2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

The Group applied SFAS No. 7 (Improvement 2015), “Related Party Disclosures”. This SFAS requires the disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives its significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. suatu pihak yang merupakan perusahaan asosiasi Grup;

b. the party is an associate of the Group; c. suatu pihak adalah ventura bersama di

mana Grup sebagai venturer;

c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;

d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. suatu pihak adalah entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled,