• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

BAB II KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN MASTERPLAN/RENCANA INDUK 11

2.5. Survei Penyusunan Masterplan/Rencana Induk Pengembangan Sistem

2.5.1. Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan Survei ini dilakukan dengan tujuan:

a. Mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek, dan wilayah pelayanan, badan air penerima, dan jalur transmisi air limbah domestik.

b. Kondisi detail wilayah pelayanan saat ini dan akan datang.

Survei dilakukan dengan metode: a. Wawancara

Adalah cara pengumpulan data informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada masyarakat (rumah tangga) atau kepala keluarga yang telah dipilih secara purposive dengan asumsi dapat memberikan keterangan yang diperlukan, sehingga diperoleh informasi yang tepat mengenai permasalahan yang diteliti.

b. Kuesioner

Adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepadamasyarakat (rumah tangga) atau kepala keluarga yang dijadikan responden dengan tujuan memperoleh informasi denganreliabilitas dan validitas yang tinggi. c. Petugas Survei (Enumerator)

Adalah individu-individu yang melaksanakan wawancara kepada responden untuk melakukan pengisian angket (kuesioner). Penyeleksian dan pemberian pelatihan para petugas survei dilakukan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan survei dengan maksud untuk memudahkan administrasi survei, dan membuat analisis terlaksana dengan lancar. Salah satu hal yang terpenting bahwa, petugas survei adalah individu ataupun kelompok yang independen.

Untuk melakukan survei sampel dilakukan dengan metode: a. Teknik Penarikan Sampel

Adalah cara pengambilan sampel dari sebagian populasi sebagai wakil yang representatif. Oleh karena itu dalam survei ini ditujukan untuk mendapatkan hasil yang sifatnya general/umum yang menggambarkan pendapat masyarakat (rumah tangga) secara keseluruhan dalam suatu wilayah, maka sampel yang diambil adalah sampel acak (random sampling atau probability sampling) dengan teknik sampel cluster sampling (area sampling). Dalam pelaksanaannya sampel cluster sampling ini dapat dilakukan dengan mengelompokkan per kecamatan dalam suatu kota/kabupaten. Dibuat daftar yang terdiri nama-nama kecamatan dan jumlah rumah tangga dari setiap wilayah jumlah sampel akan ditentukan berdasarkan jumlah rumah tangga per kecamatan.

LAPORAN AKHIR MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH SKALA KAWASAN DI KABUPATEN SUKOHARJO b. Jumlah Sampel

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan dari tingkat ketelitian dan analisis area sampling yang diinginkan. Semakin besar ketelitian (error sampling semakin kecil), maka akan mengakibatkan jumlah sampel semakin besar, demikian juga dengan tingkatan analisis yang akan dicapai semakin fokus akan mengakibatkan jumlah sampel yang semakin besar. Tingkat presisi suatu hasil survei sangat tergantung kepada faktor biaya, waktu dan tenaga, semakin tinggi tingkat presisi hasil survei, semakin besar biaya yang dibutuhkan dan semakin memerlukan waktu dan tenaga yang besar, mengharapkan hasil survei tingkat presisi yang tinggi tidak mungkin dicapai dengan biaya, tenaga waktu yang terbatas. Ketelitian suatu hasil survei sangat ditentukan dari besarnya ketelitian yang dinyatakan sebagai faktor: Tingkat kepercayaan dan error sampling yang digunakan dalam studi ini sebesa 10%. Tingkat Perhitungan jumlah sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

S =

. .

keterangan:

S = Jumlah sampel

Z = Ukuran tingkat kepercayaan/nilai rata-rata dari Standard Error Untuk Tingkat Kepercayaan 90 %, nilai Z = 1.64

r = variasi proporsi populasi, nilai r untuk populasi berimbang adalah 0,25 N = Jumlah populasi (rumah tangga) dalam area sampling

e = Error Sampling sebesar 10%.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka sampel size untuk Kabupaten Sukoharjo adalah sejumlah

S =

, , .

, , . , 67

Penentuan fokus suatu survei merupakan langkah yang sangat penting dari keseluruhan proses survei. Di dalam kaitannya dengan survei kebutuhan nyata bidang sanitasi, angket akan difokuskan atau diarahkan:

1. Karakteristik tempat tinggal rumah tangga (responden).

2. Kondisi kesehatan dan akses rumah tangga terhadap fasilitas kesehatan. 3. Kondisi air bersih dan akses rumah tangga terhadap fasilitas air bersih.

LAPORAN AKHIR MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH SKALA KAWASAN DI KABUPATEN SUKOHARJO 5. Kondisi sanitasi dan akses rumah tangga terhadap fasilitas sanitasi.

6. Kondisi drainase dan akses rumah tangga terhadap fasilitas drainase.

7. Tingkat kepentingan dan kebutuhan rumah tangga terhadap fasilitas umum bidang sanitasi (mencakup fasilitas kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi dan drainase).

8. Tingkat kesediaan dan kemauan membayar (willingness to pay-WTP) dari rumah tangga yang tidak memiliki akses yang baik terhadap fasilitas air bersih, persampahan, sanitasi dan drainase apabila disediakan fasilitas tersebut di lingkungan rumah mereka.

9. Profil karakteristik sosial dan ekonomi rumah tangga.

10.Tingkat kemampuan ekonomi (afford abilitas) rumah tangga.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan adalah sebegai berikut:

a. Wawancara Langsung

Kegiatan survei lapangan dilakukan dengan metoda wawancara dalam pengisian angket, petugas survei cukup hanya ‘membacakan’ angket kepada responden dan mengisi angket, tidak diperkenankan petugas survei/pencacah untuk ‘mengarahkan’ jawaban.

b. Pemilihan Responden

Dalam pemilihan responden di lapangan dilakukan secara acak (random) sesuai kriteria yang telah ditentukan.

c. Survei di Lapangan

Kegiatan survei di lapangan, setiap harinya selalu dimulai dengan pertemuan antara koordinator survei dan seluruh petugas survei/pencacah pada pagi hari untuk melakukan:

1. Pembagian angket: jumlah untuk setiap petugas survei/pencacah yang sudah ditentukan.

2. Penentuan area survei untuk setiap petugas survei/pencacah.

3. Pengarahan koordinator survei berkaitan dengan evaluasi terhadap catatan–catatan penting dan permasalahan yang dihadapi petugas survei/pencacah hari sebelumnya.

Pada sore hari setiap selesai dilakukannya kegiatan operasi di lapangan, diadakan pertemuan lagi antara koordinator survei dengan petugas survei/pencacah dengan tujuan:

1. Melakukan kegiatan ‘administrasi’, berupa penghitungan jumlah angket yang dikembalikan oleh setiap petugas survei/pencacah.

LAPORAN AKHIR MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH SKALA KAWASAN DI KABUPATEN SUKOHARJO 2. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap angket untuk meneliti kelengkapan

pengisian setiap lembar jawaban angket.

3. Mencatat hal–hal penting yang terjadi di lapangan, dan

4. Untuk koordinator survei serta tim, setelah petugas survei/pencacah pulang, masih perlu melakukan evaluasi terhadap target perolehan angket sampai dengan hariitu dan mempersiapkan jumlah angket yang akan dilaksanakan esok harinya bagi setiap petugas survei.

2.5.1.1. Pelaksanaan di Lapangan

Pembersihan adalah suatu proses mengenai:

a. Memeriksa angket yang telah lengkap/selesai untuk meyakinkan bahwa angket tersebut telah diisi dengan cukup dan dijawab dengan benar serta dalam kerangka lingkup tujuan survei.

b. Melaksanakan koreksi bila memang diperlukan, serta membuang jawaban/data yang tidak lengkap atau sulit untuk diinterpretasikan.

2.5.1.2. Pemasukan Data

Pemasukan data, adalah suatu proses memasukan data yang telah dibersihkan kedalam komputer dengan memakai perangkat lunak yang telah ditentukan. Tahapan Pembersihan Data dimulai setiap harinya dari pengumpulan lembar angket yang diserahkan oleh petugas survei pada sore hari, kemudian dilakukan kembali pada saat pemasukan data oleh petugas analisa data.

2.5.1.3. Analisa Data Hasil Survei

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diintepretasikan. Dalam analisa data digunakan statistik. Penyajian analisis sata survei umumnya dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian diinterpretasikan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas. Analisis secara umum harus mencakup kepada hal-hal yang telah diidentifikasi pada awal kegiatan survei, yaitu pada Fokus Survei. Dalam melakukan teknik analisis dapat digunakan beberapa paket program misalnya, Microsoft Excel, SPSS, dan lain-lain. Pada dasarnya

LAPORAN AKHIR MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH SKALA KAWASAN DI KABUPATEN SUKOHARJO semua paket program yang tersedia hanya merupakan alat bantu analisis, sehingga dalam melakukan analisis dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana hingga analisis tingkat lanjut, tergantung dengan kemampuan. Hal yang paling penting dalam teknik analisis adalah bagaimana melakukan interpretasi terhadaphasil analisis.

2.5.1.4. Teknik Analisis Hasil Survei

Untuk mendiskripsikan secara obyektif hasil survei, maka dilakukan analisa data dengan cara:

a. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan data variabel yang telah terkumpul (memaparkan temuan) tanpa bermaksud memberikan kesimpulan kepada populasi. Hasil analisis ini merupakan pendiskripsian temuan survei dengan statistik deskriptif, seperti frekuensi distribusi, tabulasi data dan persentase yang diwujudkan dalam grafik atau gambar, serta perhitungan–perhitungan deskriptif sehingga dapat dijabarkan ciri-ciri dari data tersebut. Nilai tersebut diketahui dari tanggapan responden terhadap jawaban–jawaban pada kuesioner (angket) dan dari hasil perhitungan analisis deskriptif dengan menggunakan program SPSS.

Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:

1. Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi: a) Iklim;

b) Geografi;

c) Geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta; d) Rencana Tata Ruang Wilayah;

e) Peta wilayah;

f) Gambar-gambar teknis yang ada;

g) Laporan teknis sistem pengelolaan air limbah domestik jika ada; h) Data sosial ekonomi;

i) Data kependudukan.

2. Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Survei antara lain badan air penerima hasil air limbah domestik yang telah dikelola, sosial dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

LAPORAN AKHIR MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH SKALA KAWASAN DI KABUPATEN SUKOHARJO 4. Pemilihan alternatif jalur transmisi air limbah domestik ditentukan berdasarkan hasil

kunjungan lapangan. Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta.

5. Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan, badan air penerima dan jalur transmisi air limbah domestik, serta menjelaskan komponen-komponen yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini maupun kondisi pada masa mendatang.

6. Cara Pengerjaan a) Persiapan

Yang harus dipersiapkan sebelum melakukan survei lapangan adalah: 1) Surat pengantar untuk melakukan survei.

2) Peta kota dan topografi.

3) Tata cara survei dan manual peralatan yang dipakai. 4) Jadwal pelaksanaan survei lapangan.

b) Prosedur pelaksanaan survei.

Prosedur pelaksanaan survei adalah sebagai berikut:

1) Serahkan surat izin survei kepada setiap instansi yang dituju 2) Lakukan pengumpulan data berikut:

- Peta dan laporanterdahulu.

- Laporan mengenai rencana tata ruang wilayah.

- Peta jaringan pipa eksisting.

- Data teknis.

3) Lakukan survei lapangan yang berupa kunjungan lapangan terhadap: - Badan air penerima.

- Rencana daerah pelayanan.

- Jalur-jalur alternatif sistem transmisi air limbah domestik.