• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarat yang harus dipenuhi perusahaan agar dapat melakukan proses Penawaran Umum Saham kepada Publik (Go-Public)

Kalimat Go-Public dewasa ini sudah sangat sering terdengar khususnya jika berkaitan dengan instrument pasar modal. Go-Public jika diartikan secara umum adalah penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.54

53

Sri hermuningsih, Pengantar Pasar Modal Indonesia (Yogyakarta : UPP STIM YKPN) , 2012

54

Pandji Aronngo dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal (Jakarta: rhineka Cipta,2003) hal 46

Selain dari pengertian tadi, Go-Public sebenarnya mempunyai arti perusahaan menjual saham biasa atau saham preferen, atau obligasi yang merupakan modal perusahaan (ekuitas dan hutang jangka panjang) untuk pertama kalinya kepada masyarakat luas. Pertama kali disini berarti bahwa pihak penerbit pertamakalinya melakukan penjualan saham atau obligasi. Kegiatan tersebut dikenal dengan nama Pasar Perdana (Primary Market). Setelah kegiatan di Pasar Perdana selesai, maka selanjutnya pemegang saham dapat mentransaksikannya di Pasar Sekunder (Secondary Market) yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan persiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go-public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh OJK. Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi bagi perusahaan yang akan melakukan go-public antara lain :

1. Emiten berkedudukan di Indonesia 2. Pemegang saham minimal 300 orang

3. Modal disetor penuh sekurang-kurangnya 3 (tiga) miliar rupiah

4. Setelah diaudit, selama 2 (dua) tahun buku terakhir berturut-turut memperoleh laba

5. Laporan keuangan telah diperiksa akuntan public untuk dua tahun terakhir berturut-turut dengan pernyataan wajar tanpa pengecualian untuk tahun terakhir

Pengaturan tentang syarat-syarat go public bagi suatu perusahaan bagian terbesarnya diatur oleh per-undang-undangan di bidang pasar modal, antara lain:55

1. Undang - undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 2. Peraturan - peraturan pemerintah terkait.

3. Keputusan menteri Keuangan

4. Keputusan Ketua Bappepam (sekarang OJK)

5. Peraturan yang dikeluarkan oleh bursa efek, yang menyangkut tentang perdagangan efek, syarat - syarat pencatatan, dan peraturan keanggotaan bursa.

55

Munir Fuady,SH,MH,LL.M, 1996, Pasar Modal Modern (Tinjauan Umum), Citra Aditya Bakti, Bandung,hlm.48

Peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal tentang syarat suatu perusahaan untuk melakukan proses go public ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

a. Pengaturan tentang perusahaan yang akan go public, mencakup tentang anggaran dasar, permodalan, kepengurusannya, ketenagakerjaan, pembukuan dan keuangan, aspek social kemasyarakatan dan sebagainya.

b. Pengaturan tentang efek yang diperdagangkan, jenis efek, keamanan efek, pergantian efek yang hilang, penyimpanan efek, dan sebagainya.

c. Pengaturan tentang proses dan prosedur go-public, meliputi proses persiapan, proses pelaksanaan IPO, public expose dan juga pengumuman di media massa.

d. Pengaturan tentang pendaftaran dan pencatatan. e. Pengaturan tentang perdagangan efek itu sendiri.

f. Pengaturan tentang dokumentasi, seperti pernyataan pendaftaran, prospectus, prospectus ringkas, comfort letter, dan hal lainnya.

g. Pengaturan tentang hak dan kewajiban, kewenangan, dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam proses go-public.

h. Seluruh peraturan-peraturan lain yang diwajibkan kepada perusahaan go- public.

Pengaturan go public dari peraturan perundang-undangan lain sangat banyak dan terdiri dari berbagai bidang, contohnya pengaturan tentang surat berharga (efek), dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, dan juga mengenai bidang- bidang khusus, seperti asuransi, lingkungan hidup, keuangan, kepemilikan

barang/asset, perbankan, pinjaman, pengaturan tentang profesi-profesi tertentu yang juga terlibat dalam pasar modal.56

F. Proses melakukan Penawaran Umum Saham PT (Persero)

Bagi para investor, perusahaan go public PT adalah merupakan penawaran. yang bisa dibeli adalah saham, obligasi dan turunannya yang ditawarkan melalui bursa. Oleh karena itu, membeli saham PT (Persero) maupun membeli obligasi dari PT (Persero) merupakan pilihan diantara banyaknya instrument investasi yang ada, seperti investasi di Logam Mulia atau juga di bidang Properti.

Yang menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan pembeli atau tidak efek perusahaan yang go-public adalah, penghasilan yang mungkin didapat dan resiko yang mungkin dihadapi, dibandingkan dengan istrumen investasi lain.

Pada dasarnya, ada empat tahap yang harus dilalui apabila suatu perusahaan hendak melakukan proses Go-Public, yaitu ;

1. Masa Persiapan

Pada masa persiapan ini, ada sembilan langkah yang harus ditempuh :

1. 1 Manajemen-dewan komisaris dan direksi perusahaan memutuskan akan merencanakan mencari dana dari masyarakat (go-public) untuk menambah modal perusahaan.

1. 2 Mengadakan Rapat Umum Pemegang SAham diantara para pemilik saham sebelum go-public. Pada RUPS yang diadakan kali ini, agendanya hanya ada dua, yaitu permintaaan persetujuan rencana go public dan perubahan anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga ( AD/ART) perusahaan.

56

1. 3 Setelah semua pemegang saham setuju untuk go-public, maka dimulailah sesi penjaminan emisi, lembaga penunjang (wali amanat, penanggung dan biro administrasi efek) dan profesi penunjang (akuntan public, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai) untuk membantu proses go public.

Berikut penjelasan mengenai Lembaga penunjang dan Profesi Penunjang :

a. Penjamin emisi diperlukan untuk menjamin lakunya penjual saham atau obligasi.

b. Wali amanat diperlukan bagi perusahaan yang akan menjual obligasi, yaitu sebagai wakil pemegang obligasi pada RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi).

c. Penanggung juga diperlukan perusahaan yang akan menjual obligasi, yaitu sebagai penanggung jika ditengah jalan ternyata perusahaan tidak memenuhi kewajibannya, misalnya tidak sanggup membayar bunga.

d. Biro Administrasi Efek diperlukan untuk membantu mengadministrasikan saham, misalnya dalam hal pembayaran dividen.

e. Notaris merupakan profesi penunjang yang sangat diperlukan dalam melakukan proses go-public, karena notaris berperan dalam merubah angaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan.

f. Konsultan hukum diperlukan untuk memberikan pendapat dari segi hukum mengenai dokumen perusahaan.

g. Perusahaan penilai diperlukan untuk memberikan penilaian riil atas aktiva perusahaan

1. 4 Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran RUmah Tangga

Perusahaan.

1. 5 Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi. Adapun dokumen yang harus disiapkan adalah : a. Surat pengantar pernyataan pendaftaran.

b. Prospectus lengkap, iklan, brosur, edaran dan dokumen lain yang diwajibkan yang berhubungan dengan proses go-public.

c. Rencana jadwal emisi. d. Konsep surat efek. e. Laporan keuangan.

f. Rencana penggunaan dana (dicantumkan berdasarkan rincian pertahun)

g. Proyeksi jika dicantumkan prospectus. h. Legal audit (pendapat dari akuntan public) i. Legal Opinion (pendapat dari konsultan hukum) j. Riwayat Hidup Komisaris dan Direksi

k. Perjanjian penjamin emisi. l. Perjanjian agen penjualan. m. Perjanjian per-waliamanatan n. Perjanjian dengan bursa efek.

o. Kontrak pengelolaan saham.

p. Kesanggupan calon emiten untuk menyerahkan semua laporan yang diwajibkan oleh Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

q. Otoritas Jasa Keuangan dapat meminta keterangan lain yang bukan merupakan bagian dari pernyataan pendaftaran, seperti NPWP, KTP Komisaris dan Direksi.

1. 6 Penandatanganan perjanjian - perjanjian emisi.

1. 7 Khusus untuk penawaran obligasi atau efek lain yang berkaitan dengan dan bersifat hutang, harus mendapat peringkat dari lembaga pemeringkat terlebih dahulu yang dapat di mintakan ke PT. Pefindo- Pemeringkat Efek Indonesia)

1. 8 Mengaukan pernyataan go public ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di OJK seluruh dokumen perusahaan yang akan go-public di evaluasi apakah memenuhi ketentuan yang berlaku atau tidak. Adapun ketentuan yang harus dipenuhi calon emiten adalah :

a. Bentuk dan isi pernyatan pendaftaran dalam rangka penawaran umum.

b. Surat pengantar untuk pernyataan dalam rangka penawaran umum.

c. Ketentuan umum pengajuan pernyataan pendaftaran 1. 9 Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.

Dalam masa penawaran, tahap yang harus dilalui perusahaan yang ingin

go-public adalah sebagai berikut :

a. Mempublikasikan prospectus. Drari prospectus inilah investor mengetahui kondisi perusahaan, sehingga investor dapat mempertimbangkan apakah ia akan membeli surat berharga yang ditawarkan atau tidak. Mempublikasikan prospectus dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya mengiklankan secara lengkap di surat kabar nasional dan melakukan Public Expose. Prospectus yang di iklankan di surat kabar nasional merupakan cara yang wajib dilakukan. Public expose adalah cara dimana emiten mengumumkan kepada publik termasuk media massa tentang berbagai hal yang berkenaan dengan perusahaannya dan bersedia menjawab pertanyaan dari masyarakat yang ingin membeli saham perusahaan yang ingin melakukan proses go-public. Tetapi pada waktu setelah penyampaian pendaftaran kepada OJK, Diisyaratkan adanya semacam Mini Public Expose (presentasi) yang harus dilakukan dengan proses yang hampir sama dengan Public Expose sebenarnya.

b. Melakukan penawaran perdana dimana pada saat penawaran perdana ini investor mulai bisa membeli saham. Inilah yang dikenal dengan “membeli di pasar perdana’. Pembelian di pasar perdana ini juga harus tetap melalui perusahaan pialang. Pada tahap ini calon emiten tidak melakukan apa-apa, tetapi bila diperlukan ia bisa berkoordinasi dengan penjamin emisi untuk mendorong penjualan saham atau obligasi.

c. Penjatahan efek. Hal ini diperlukan jika terdapat permintaan berlebih terhadap pembelian saham PT (Persero) yang ditawarkan kepada

masyarakat, sementara persediaan sahamnya terbatas. Hal ini juga untuk mencegah agar tidak terjadinya efek “jatuh” kepada sedikit investor. Karena bagaimanapun juga, semakin sedikit investor yang memegang efek, semakin tidak likuid efek tersebut di pasar sekunder.

d. Refund, yaitu pengembalian uang investor. Hal ini dilakukan jika dalam penjatahan awal, investor tersebut tidak mendapatkan jatah sahamnya. Misalnya harga saham yang akan dibeli senilai Rp.1000,00 dan investor A telah membayarkan uangnya senilai Rp. 500.000,00. Tetapi ternyata ia Cuma mendapatkan 100 lembar saham yang nilai totalnya hanya Rp. 100.000,00. Maka, kelebihan dana investor sebesar Rp. 400.000,00 akan dikembalikan pada tahap ini.

3. Masa pencatatan

Setelah penjualan di pasar perdana berlangsung beberapa minggu, terjadi proses pencatatan di Bursa Efek. Oleh manajemen bursa efek, perusahaan yang akan go-public di evaluasi lagi, apakah memenuhi syarat untuk dicatatkan di bursa efek atau tidak. Bila Bursa efek setuju dengan pencatatan perusahaan tersebut, maka perusahaan yang bersangkutan segera membayar baiaya pencatatan atau sering disebut Listing Fee.

Adapun langkah yang harus dilalui dalam masa pencatatan di Bursa efek adalah ;

1. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan ketentuan pencatatan efek.

3. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, bursa memberikan surat persetujuan pencatatan.

4. Emiten membayar biaya pencatatan.

5. Bursa mengumumkan pencatatan efek tersebut di papan perdagangan elektronik bursa.

6. Efek tersebut mulai tercatat dan di perdagangkan di bursa efek. Pada masa ini dimulailah perdagangan di pasar sekunder

Kewajiban penting perusahaan setelah masa pencatatan , diantaranya ;

a. Menerbitkan laporan tahunan. Yang dari laporan ini investor bisa mengetahui prestasi perusahaan, dan juga menilai apakah emiten mampu memenuhijanjinya yang dulu dituangkan dalam prospectus.

b. Membayar biaya go-public dan biaya lainnya yang ada setelah proses go- public.

c. Mengadakan RUPS, di forum ini perusahaan public memutuskan berapa laba dibagi sebagai dividen dan berapa laba untuk ditahan. Di forum ini pula investor bisa mengajukan asal usul.

d. Langkah selanjutnya adalah emiten harus bersikap terbuka, misalnya dengan membentuk secretariat perusahaan.

4. Kewajiban Setelah Pencatatan.

a. Menerbitkan laporan tahunan. Dari laporan ini investor bisa mengetahui prestasi perusahaan, dan juga menilai apakah emiten mampu memenuhi janjinya yang dulu dituangkan dalam prospectus.

b. Membayar biaya go-public. Selain listing fee perusahaan yang sudah go- public juga harus memenuhi kewajiban biaya lainnya.

c. Mengadakan RUPS. Di forum ini, perusahaan public memutuskan beberapa laba dibagi sebagai dividend an berapa laba untuk ditahan. Di forum ini pula investor bisa mengajukan asal-usul.

d. Langkah yang tak kalah penting setelah go-public adalah emiten harus bersikap terbuka, misalnya dengan membentuk secretariat perusahaan

(corporate secretary).

BAB IV

TANGGUNG JAWAB DIREKSI PT (Persero) GO-PUBLIC TERHADAP PENJUALAN SAHAM PERUSAHAAN

D. Prinsip Umum Hukum Perusahaan tentang Pertanggung Jawaban