BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
TABEL 3.1 Matrik EFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating Bobot X Rating
Peluang : 1. 2. Ancaman : 1. 2. Total 1,00
b. Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diindentifikasikan, tabel IFAS (kekuatan dan kelemahan) disusun. Tahapnya adalah :
• Tentukan faktor-faktor yang kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
• Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot itu tidak boleh melebihi skor total 1,00.
• Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dengan memberikan catatan 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan utama, pemberian ini berdasarkan pada kondisi yang ada dalam perusahaan.
• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
• Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.
• Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Bobot ditentukan sebagai berikut :
Bobot Keterangan Rating Keterangan
> 0,20 Sangat kuat 4 Major strenght
0,11 - 0,20 Kekuatan diatas rata-rata 3 Minor strenght
0,06 - 0,10 kekuatan rata-rata 2 Minor weakness
0,01 - 0,05 kekuatan dibawah rata-rata 1 major weakness
Tabel 3.2 Matrik IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot Rating Bobot X Rating
Kekuatan : 1. 2. Kelemahan : 1. 2. Total 1,00
2. Pencocokan yang berfokus pada strategi alternatif menggunakan matrik SWOT dan matrik internal dan eksternal (IE)
a. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
• Buatlah daftar peluang eksternal dari perusahaan.
• Buatlah daftar ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. • Setelah membuat seluruh daftar faktor eksternal perusahaan,
kemudian kita membuat daftar kekuatan internal yang dimiliki oleh perusahaan.
• Buat juga daftar kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
• Kemudian kita membuat sekumpulan strategi yang mungkin bagi perusahaan, berdasarkan kombinasi tertentu dari empat kumpulan faktor strategi tersebut. Kita menghasilkan strategi SO dengan memikirkan cara-cara tertentu yang perusahaan dapat gunakan
untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sebagai perbandingan, kita mempertimbangkan kekuatan-kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman dengan menggunakan strategi ST. Kita mengembangkan strategi WO untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dengan cara mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Akhirnya kita menyusun strategi WT sebagai strategi difensif untuk meminimalisasi kelemahan dan menghindari segala ancaman yang ada.
Tabel 3.3 Matrik SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN-S 1. 2. 3. Daftar Kekuatan 4. 5. KELEMAHAN-W 1. 2. 3. Daftar Kelemahan 4. 5. PELUANG-O 1. 2. 3. Daftar Peluang 4. 5. SO STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WO STRATEGI Strategi memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan ANCAMAN-T 1. 2. 3. Daftar Ancaman 4. 5. ST STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman WT STRATEGI Strategi meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman
b. Pencocokan Matrik Internal dan Eksternal (IE)
Untuk merumuskan strategi yang akan digunakan selanjutnya dicocokkan dengan matrik IE (Fred R.David 2002). Matrik ini didasarkan pada dua dimensi kunci. IFAS pada sumbu X dan EFAS pada sumbu Y. Untuk sumbu X skor ada tiga, yaitu :
1. Skor 4,0 – 3,0 = posisi internal kuat. 2. Skor 2,99 – 2,0 = posisi internal rata-rata. 3. Skor 1,99 – 1,0 = posisi internal lemah. Untuk sumbu Y dengan cara yang sama, yaitu : 1. Skor 4,0 – 3,0 = posisi eksternal kuat. 2. Skor 2,99 – 2,0 = posisi eksternal rata-rata. 3. Skor 1,99 – 1,0 = posisi eksternal lemah.
Matrik IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda. Divisi yang masuk sel I, II atau IV dapat disebut tumbuh dan bina, strategi-strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Divisi yang masuk dalam sel III, V atau VII dapat menggunakan strategi pertahanan dan pemeliharaan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk dapat digunakan untuk divisi ini.
Divisi yang masuk kedalam sel VI, VIII atau IX adalah panen atau devestasi. Perusahaan yang paling sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada di posisi sel I.
Tabel 3.4 Matrik IE
Total nilai IFAS yang diberi bobot
Kuat Rata-rata Lemah
4,0-3,0 2,99-2,0 1,99-1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 4,0-3,0 Tabel nilai 3,0 Sedang EFAS diberi 2,99-2,0 2,0 bobot Rendah 1,99-10 1,0 (Fred R.David, 2002 : 195)
3. Tahap keputusan yang menguntungkan menggunakan QSPM. Selanjutnya analisis dengan Perumusan Quantitative Strategi Planning Matrixs (QSPM) (Fred R.David 2002) yang merupakan tahap 3 merumuskan strategi QSPM dengan menggunakan input dari analisis matriks EFAS dan IFAS dan pencocokan dari analisis SWOT dan IE. QSPM adalah alat yang
Sel I Sel II Sel III
Sel IV Sel V Sel VI
memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
• Mendaftar ancaman/peluang kunci eksternal dan kelemahan/kekuatan internal dari perusahaan dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFAS dan EFAS. Minimal 10 faktor sukses kritis eksternal dan 10 faktor sukses internal harus dimasukkan dalam QSPM.
• Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks EFAS dan IFAS. Bobot dituliskan dalam kolom sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal.
• Pencocokan matriks dan indentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan yang mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lainnya. • Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), tentukan nilai numerik yang
menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai Daya Tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap
faktor sukses kritis eksternal dan internal satu per satu dan mengajukan pertanyaan, “ Apakan faktor ini memperngaruhi strategi pilihan yang akan dibuat ?”. bila jawaban atas pertanyaaan ini ya, maka strategi itu harus dibandingkan relati pada faktor kunci. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi yang lain, mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai Daya Tarik itu adalah 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4= amat menarik. Bila jawaban diatas tidak menunjukkan bahwa faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempengaruhi pada pilihan spesifik yang akan dibuat, tidak perlu memberikan Nilai Daya Tarik pada strategi dalam set tersebut. • Menghitung Total Nilai Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik di
tetapkan sebagai hasil perkalian bobot (langkah 2) dengan Nilai Daya Tarik (langkah 4) dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor kritis eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi tersebut (hanya mempertimbangkan faktor sukses kritis di baris tersebut).
• Menghitung jumlah Total Daya Tarik. Menjumlahkan Total Daya Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah Total Daya
Tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi itu semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor sukses kritis ekternal dan internal relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah Total Daya Tarik dalam suatu set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.
Tabel 3.5 QSPM
Faktor-faktor Sukses Kritis
Altenatif Strategi
Strategi I Strategi II Strategi III
Bobot AS TAS Bobot AS TAS Bobot AS TAS
Peluang 1. 2. 3. Ancaman 1. 2. 3. Kekuatan 1. 2. 3. Kelemahan 1. 2. 3. Jumlah Total Nilai Daya Tarik
AS = Nilai Daya Tarik TAS = Total Nilai Daya Tarik
Nilai Data Tarik : 1= tidak menarik ; 2= agak menarik ; 3= menarik ; 4= sangat menarik
51
BAB IV