• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel Rekomendasi

Dalam dokumen Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup (Halaman 32-35)

Bidang Terkait:

C. Tabel Rekomendasi

Berdasarkan analisis dan daftar permasalahan diatas, diperlukan evaluasi terhadap beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, evaluasi tersebut disusun dalam bentuk rekomendasi sebagai berikut. Perlu diingatkan kembali bahwa rekomendasi ini dikhususkan hanya bagi aspek terkait khusus dengan isu yang dibahas, dalam hal ini pengukuhan kawasan hutan.

No. Peraturan Alasan (Perubahan/Penambahan/Pencabutan) pelaksanaanWaktu K/L terkait

1. Penyusunan Undang-Un-dang tentang Masyarakat Hukum Adat

Materi Muatan :

Hak-hak MHA dalam proses perencanaan kehutanan, khususnya dalam pros-es pengukuhan kawasan hutan.

Mekanisme bagi pengakuan dan pembuktian MHA dalam kawasan hutan yang akan dikukuhkan.

1 tahun Kemendagri, KLHK 2. Perubahan UU Kehutanan Dalam UU ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Sanksi bagi pihak yang menghambat masyarakat dalam melakukan pen-gawasan dan penegakan hukum.

} Sanksi yang mengatur apabila terjadi pelanggaran dalam penyusunan kajian ilmiah dalam proses perencanaan ruang dan sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan perencanaan dalam proses pengukuhan kawasan hutan.

} Sanksi bagi aparat yang lalai dan/atau sengaja tidak memberikan jaminan relokasi dan/atau kompensasi bagi masyarakat yang terkena dampak dari pengukuhan kawasan hutan.

} Ketegasan penjelasan pasal 12, bahwa penggunaan kawasan hutan dalam penatagunaan kawasan hutan hanya terbatas untuk tujuan pembangunan di luar kegiatan kehutanan.

} Ketegasan bahwa izin tidak dapat diberikan apabila hutan belum dikukuh-kan.

} Hutan belum dapat dikukuhkan apabila klaim hak-hak pihak ke tiga belum diselesaikan.

1 tahun KLHK

3. Penyusunan UU khusus yang memastikan seluruh penge-lolaan SDA secara harmonis (RUU Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA)

Materi Muatan:

} Aturan umum yang mengatur mengenai asas, norma, dan kaidah penye-lenggaraan pembaruan agraria dan pengelolaan SDA yang secara khusus berisi pedoman mengenai berdasarkan prinsip NKRI, keberlanjutan, keadilan, demokrasi, dan kepastian hukum.

} UU ini bertujuan untuk memastikan seluruh pengelolaan SDA secara harmonis mengikuti prinsip dan asas yang diatur di dalam UU ini.

3 Tahun KLHK, KKP, ESDM

No. Peraturan Alasan (Perubahan/Penambahan/Pencabutan) pelaksanaanWaktu K/L terkait

4. Perubahan Peraturan Pemer-intah No. 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan

Dalam PP ini perlu ditambahkan ketentuan berikut:

} Ketegasan cakupan mengenai kawasan hutan (Negara, adat, hak).

} Mengatur mengenai mekanisme keberatan dan pengaduan yang memuka akses bagi masyarakat masyarakat jika tidak sepakat dengan perencanaan kehutanan melalui berbagai kanal yang mudah digunakan.

} Aturan mengenai tata cara implementasi peningkatan kapasitas mas-yarakat baik untuk turut serta dalam perencanaan kehutanan.

} Mensinkronkan kewajiban untuk melakukan kajian ilmiah dalam per-encanaan kehutanan dengan menambahkan KLHS sebagai salah satu instrumen yang wajib dibuat sebelum penunjukan kawasan hutan atau bila aka nada perubahan peruntukan/fungsi kawasan hutan (atau disebutkan di dalam peraturan KLHS).

1 tahun KLHK

5. Perubahan PP No. 42/2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantu-an Hukum

Dalam PP ini perlu diubah ketentuan berikut:

} Standar biaya biaya bantuan hukum tidak disamakan untuk setiap perkara (litigasi maupun non litigasi), namun standar biaya disusun dengan klasifi-kasi khusus berdasarkan sektor dan kebutuhan.

1 tahun Kemen-Kum-HAM 6. Peraturan Bersama

Mend-agri, Menhut, MenPU, dan Kepala BPN No. 79 Tahun 2014, PB.3/Menhut-11/2014, 17/PRT/M/2014, 8/SK-B/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan

Dalam PerBer ini perlu diubah ketentuan berikut :

} Tata cara penyelesaian penguasaan tanah di dalam kawasan hutan seharusnya tidak mengatur agar dilepaskan dari dari KH, melainkan tetap

dipertahankan sebagai hutan tetap apabila fungsinya menghendaki demikian (dapat berupa hutan hak sebagaimana ditentukan dalam UU Kehutanan).

7. Perubahan Permenhut No. 62/Menhut-II/2013 Jo. Permenhut No. P.44/ Menhut-II/2012 tentang Pen-gukuhan Kawasan Hutan

Dalam Permenhut ini perlu ditambahkan ketentuan berikut:

} Diperjelas bahwa informasi berikut wajib disebarkan kepada masyarakat dalam proses pengukuhan kawasan hutan:

} Peta penunjukan kawasan hutan, trayek batas, dan penetapan kawasan hutan dengan skala operasional (min. 1:50.000);

} Tahapan dan dampak dari setiap proses pengukuhan kawasan hutan;

} Syarat-syarat bagi pengajuan klaim oleh masyarakat; dan

} Opsi-opsi dalam pengelolaan kawasan hutan yang tersedia bagi mas-yarakat.

} Terkait mekanisme/tata cara dan kewajiban pemerintah agar masyarakat termasuk MHA dapat memperoleh akses informasi tentang pengawasan terkait pengukuhan kawasan hutan.

} Terkait kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan mekanisme pen-gaduan baik bagi pemegang hak maupun pemangku kepentingan yang lebih luas.

} Aturan mengenai tata cara implementasi peningkatan kapasitas mas-yarakat baik untuk turut serta dalam pengukuhan kawasan hutan termasuk dalam pelaksanaan pengawasannya.

} Aturan mengenai tata cara implementasi peningkatan kapasitas aparat dalam menangani penyelesaian sengketa dalam proses pengukuhan kawasan hutan.

} Perlu adanya pengaturan mengenai metode evaluasi peraturan antara lain dengan mencantumkan masa keberlakuan.

} Aturan standarisasi pembiayaan penataan batas kawasan hutan.

} Pelaksana penataan batas berasal dari pihak independen yang ditugaskan oleh negara.

6 bulan KLHK

Dalam Permenhut ini perlu diubah ketentuan berikut:

} Ketentuan tentang panitia tata batas kawasan hutan, diubah dan dihar-monisasi baik struktur maupun fungsinya dengan Permenhut No. P.25/ Menhut II/2014 tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan.

No. Peraturan Alasan (Perubahan/Penambahan/Pencabutan) pelaksanaanWaktu K/L terkait

8. Perubahan Permenhut No. P. 25/Menhut II/2014 tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan

Dalam Permenhut ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Memperjelas mekanisme akuntabilitas dari proses pembahasan di PTB sehingga siapapun wakil masyarakat dapat dipastikan bahwa kepentingan masyarakat terwakili dengan baik.

6 bulan KLHK Dalam Permenhut ini perlu diubah ketentuan berikut:

} Ketentuan tentang panitia tata batas kawasan hutan, diharmonisasikan baik struktur maupun fungsinya dengan Permenhut No. 62/Men-hut-II/2013 jo. Permenhut No. P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.

9. Permenhut No. P.67/Men-hut-II/2006 tentang Kriteria dan Standar Inventarisasi Hutan

Dalam Permenhut ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Memasukkan kajian ilmiah berupa KLHS secara eksplisit sebagai syarat dalam penentuan fungsi dalam kawasan hutan.

} Saat ini sudah dijelaskan beberapa instrumen kajian ilmiah, namun belum disinkronkan dengan ketentuan dalam UU PPLH.

6 bulan KLHK 10. Permenhut No. P/7/

Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik

Dalam Permenhut ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Memasukan daftar informasi publik yang berkaitan dengan pengukuhan kawasan hutan, yaitu informasi sebagai berikut:

} Peta penunjukan kawasan hutan, trayek batas, dan penetapan kawasan hutan dengan skala operasional (min. 1:50.000);

} Tahapan dan dampak dari setiap proses pengukuhan kawasan hutan;

} Syarat-syarat bagi pengajuan klaim oleh masyarakat;

} Opsi-opsi dalam pengelolaan kawasan hutan yang tersedia bagi mas-yarakat;

} Peta batas wilayah administrasi desa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa;

} Data dan Peta penggunaan lahan oleh masyarakat dan atau perizinan di dalam kawasan hutan.

HASIL ANALISIS BIDANG

Dalam dokumen Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup (Halaman 32-35)