• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdapat aturan tentang mekanisme penyelesaian sengketa yang imparsial, independen, biaya terjangkau, serta jangka waktu yang jelas, memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam

Dalam dokumen Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup (Halaman 53-57)

HASIL ANALISIS BIDANG HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

13. Terdapat aturan tentang mekanisme penyelesaian sengketa yang imparsial, independen, biaya terjangkau, serta jangka waktu yang jelas, memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam

memfasilitasi (mediasi) penyelesaian konflik dalam proses pengukuhan kawasan hutan dan pemberian HGU, namun pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan. Di samping itu, bantuan hukum untuk MHA perlu diperkuat.

Secara normatif peraturan perundang-undangan telah mengatur mekanisme penyelesaian sengketa yang imparsial dan independen. Apabila ada sengketa antara MHA dengan pihak lain atau ada sengketa tentang penggunaan hukum adat, maka dapat diselesaikan di pengadilan umum. Apabila perkara terkait dengan bunyi atau tafsir suatu Undang-undang yang dianggap bertentangan dengan UUD 1945, maka dapat diajukan ke MK. Hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Hanya saja dalam pelaksanaannya masih ditemui penyelesaian sengketa yang berpihak kepada kepentingan golongan tertentu, dengan biaya yang tidak murah. Di samping itu, kapasitas aparat untuk memfasilitasi penyelesaian konflik masih perlu ditingkatkan.

Di luar forum penyelesaian sengketa resmi sebagaimana disebut di atas, terdapat juga forum penyelesaian sengketa adat. Walaupun ini tidak diatur dalam hukum formal tetapi dalam praktik diakui dan digunakan.

Undang-undang juga telah memberi peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan hukum sebagaimana diatur dalam UU Peradilan Umum dan UU Bantuan Hukum. Namun demikian, tidak ada aturan yang secara khusus mengatur tentang bantuan hukum bagi MHA, kecuali apabila MHA masuk dalam kategori orang atau kelompok orang miskin atau tidak mampu (berdasarkan penafsiran terhadap definisi penerima bantuan hukum dalam UU Bantuan Hukum dan UU Peradilan Umum).

Oleh karena itu, perlu memasukan dalam PP tentang MHA (yang dimandatkan oleh UU Kehutanan) tentang kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk memberikan bantuan hukum bagi MHA dan bagaimana cara mendapatkan bantuan hukum tersebut, dengan merujuk pada UU Bantuan Hukum.

Terkait dengan ketentuan pengukuhan kawasan hutan, masih terdapat beberapa isu di dalam aturan terkait bantuan hukum terutama di tingkat Peraturan Menteri yang mengatur bahwa nominal bantuan hukum baik bagi perkara litigasi maupun non-litigasi adalah sama untuk seluruh kasus. Padahal kasus-kasus terkait isu pertanahan di dalam proses pengukuhan kawasan hutan memakan lebih banyak waktu dan biaya dibanding perkara-perkara perdata seperti perceraian atau perjanjian biasa. Dengan demikian pengaturan mengenai nominal bagi bantuan hukum perlu

C. Tabel Rekomendasi

Berdasarkan analisis dan daftar permasalahan diatas, diperlukan evaluasi terhadap beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, evaluasi tersebut disusun dalam bentuk rekomendasi sebagai berikut. Perlu diingatkan kembali bahwa rekomendasi ini dikhususkan hanya bagi aspek terkait khusus dengan isu yang dibahas, dalam hal ini MHA.

No. Peraturan Arah Perubahan/Penambahan/Pencabutan pelaksanaanWaktu K/L terkait

1 Penyusunan

Undang-Undang tentang MHA Materi Muatan:} Hak-hak MHA di dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan, serta pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk mengembangkan atau memfasilitasi pengolahan produk hasil hutan/lahan yang dilakukan oleh masyarakat. Serta mengatur secara detail tentang bagaimana pemberdayaan atau peningkatan kemampuan tersebut harus dilakukan dan darimana sumber pendanaannya.

} Pengukuhan keberadaan dan hapusnya MHA yang berada di dalam kawasan hutan (yang selanjutnya diatur dengan Perda)

} Hak milik atas tanah bagi MHA yang berada di dalam kawasan hutan (mengingat ada ketidaksinkronan antara Permenagraria dan Permendagri, terutama dalam hal keterlibatan masyarakat dalam penetapan hak ulayat).

} Menyelaraskan ketentuan tentang peran serta masyarakat dalam penentuan dan penetapan hak ulayat.

} .Penyusunan PP tersebut juga harus memperhatikan :

} Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 tanggal 16 Mei 2013.

} UU No. 23/2014 tentang Pemerintah Daerah.

} Hak masyarakat, termasuk MHA untuk dapat terlibat dalam pengawasan beserta tata caranya.

1 Tahun KLHK 2 Penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) sebagaimana dimandatkan oleh UU No. 32/2009 tentang PPLH Materi Muatan:

} Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan RPPLH sebagai dasar perencanaan di bidang kehutanan dan pertanahan.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk memberikan akses informasi tentang penyusunan Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan RPPLH sesuai dengan kewenangannya.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk membangun mekanisme dan sistem pengelolaan partisipasi masyarakat dalam penyusunan Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan RPPLH.

} Catatan: Dalam pelaksanaannya, sistem mekanisme partisipasi dapat

digabungkan ke dalam sistem yang sudah ada.

} Ketentuan tentang hak masyarakat, termasuk MHA, untuk terlibat dalam proses penyusunan dan pengawasan pelaksanaan Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan RPPLH.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk melaksanakan pengawasan pelaksanaan Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion dan RPPLH.

1 Tahun KLHK 3 Penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis dimandatkan oleh UU No. 32/2009 tentang PPLH Materi Muatan:

} Terkait KLHS sebagai dasar perencanaan di bidang kehutanan dan pertanahan.

} Ketentuan tentang hak masyarakat, termasuk MHA, untuk terlibat dalam proses penyusunan KLHS.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk memberikan akses informasi tentang penyusunan KLHS sesuai dengan kewenangannya.

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk membangun mekanisme dan sistem pengelolaan partisipasi masyarakat dalam penyusunan KLHS.

} Catatan: Dalam pelaksanaannya, sistem mekanisme partisipasi dapat

digabungkan ke dalam sistem yang sudah ada.

} Terkait kewajiban untuk membangun sistem pengaduan apabila masyarakat dirugikan akibat KLHS atau tidak dilibatkan dalam penyusunan KLHS.

} Catatan: Dalam pelaksanaannya, sistem pengaduan dapat digabungkan ke

dalam sistem yang sudah ada.

} Kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk melaksanakan pengawasan pelaksanaan KLHS.

} Keterangan : Penyusunan PP ini bertujuan mencabut PermenLH No. 9/2011 tentang Pedoman KLHS dan Permendagri No. 67/2012 tentang KLHS.

No. Peraturan Arah Perubahan/Penambahan/Pencabutan pelaksanaanWaktu K/L terkait

4 Penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Pengawasan Di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagaimana dimandatkan oleh UU No. 32/2009 tentang PPLH dan UU No. 41/1999 tentang Kehutanan (mengingat kedua Kementerian yang berwenang sudah digabung, maka cukup diatur dalam satu PP)

Materi Muatan:

} Terkait kewajiban Pemerintah dan Pemda untuk menjalankan pengawasan sesuai dengan kewenangannya.

} Terkait mekanisme tata cara pengawasan.

} Terkait kewenangan lapis kedua dalam pengawasan dan penegakan hukum, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak dan kewajiban MHA.

} Ketentuan tentang hak masyarakat, termasuk MHA untuk dapat terlibat dalam pengawasan beserta tata caranya.

1 Tahun KLHK, Kemendagri 5 Penyusunan Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Pemda, terutama dalam pengawasan pengelolaan asset dan SDA daerah sebagaimana dimandatkan oleh UU Pemda No. 23/2014

Materi Muatan:

} Terkait mekanisme/tata cara akses masyarakat terhadap informasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

} Terkait kelembagaan dan mekanisme partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

} Terkait bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran Pemerintahan Daerah.

} Terkait mekanisme/tata cara partisipasi masyarakat (Seharusnya cukup diatur dengan PP sebagai rujukan bagi semua daerah, sedangkan Perda perlu dibuat untuk memastikan adanya pos anggaran untuk kegiatan pengawasan dan pelibatan masyarakat tersebut).

} Dukungan penguatan kapasitas terhadap kelompok dan organisasi kemasyarakatan agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

1 Tahun Kemendagri

6 Perubahan PP No. 42/2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum

Dalam PP ini perlu diubah ketentuan berikut:

} Standar biaya biaya bantuan hukum tidak disamakan untuk setiap perkara (litigasi maupun non litigasi), namun standar biaya disusun dengan klasifikasi khusus berdasarkan sektor dan kebutuhan.

1 tahun Kemen KumHAM 8 Penyusunan Peraturan Presiden tentang Panduan Teknis Pelaksanaan Penyusunan Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA Materi Muatan:

} Mengatur pedoman penyusunan Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA.

} Mencabut Permendagraria No. 5/1999 dan Permendagri No. 52/2014.

} Berlaku sampai lahirnya UU MHA. 9 Penyusunan Peraturan

Menteri Agraria dan Tata Ruang tentang Wali Data Informasi Geospasial Tematik MHA

Materi Muatan:

} Peta tematik MHA merupakan peta yang menggambarkan suatu batas wilayah yang berkekuatan hukum yang dibuat berdasarkan dokumen penetapan batas yang pasti.

} Menteri Agraria dan Tata Ruang sebagai wali data peta tematik MHA, yang di dalamnya mengatur tentang:

} Kewajiban Pemda untuk menyusun IGT MHA (menyesuaikan dengan Perda MHA)

} Kewajiban Pemda untuk menyerahkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang

} Kewajiban Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk mengunggah dalam JIGN dengan berkoordinasi dengan BIG.

6 Bulan Kemendagri

10 Penyusunan Peraturan Bersama Menteri LH-Kehutanan dan Menteri Agraria tentang mekanisme relokasi dan pemberian kompensasi bagi masyarakat, termasuk MHA di bidang kehutanan dan pertanahan (termasuk pengukuhan kawasan hutan dan pemberian HGU)

Materi Muatan:

} Mewajibkan Pemerintah untuk membangun mekanisme relokasi dan pemberian kompensasi apabila ada hak MHA yang dilanggar, yang di dalamnya mengatur tentang:

} Pihak yang berhak menerima kompensasi/relokasi.

} Mekanisme verifikasi dan klarifikasi.

} Tata cara relokasi dan pemberian kompensasi.

} Jangka waktunya.

} Tata cara penyampaian dan pengelolaan keberatan jika ada ketidakpuasan (penyelesaian keberatan).

} Sanksi bagi aparat yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam memberikan kompensasi atau relokasi.

6 Bulan KLHK, Kemenagraria

No. Peraturan Arah Perubahan/Penambahan/Pencabutan pelaksanaanWaktu K/L terkait

11 Penyusunan PermenLH-Kehutananan tentang Peran Serta Masyarakat Di Bidang Kehutanan

Materi Muatan:

} Mewajibkan Kementerian Lingkungan Hidup-Kehutanan untuk membangun mekanisme partisipasi masyarakat yang dalamnya mengatur tentang:

} Kewajiban untuk membangun sistem.

} Kewajiban untuk menunjuk petugas pengelola partisipasi.

} Metode partisipasi.

} Jangka waktu yang cukup untuk memberikan masukan bagi masyarakat dan memberikan respon bagi pejabat pengelola.

} Kewajiban untuk meningkatkan kemampuan partisipasi masyarakat.

} Sanksi bagi pihak yang menghambat partisipasi.

6 Bulan KLHK

12 Perubahan Peraturan Pemerintah No. 68/2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang

Dalam PP ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Pengawasan penyelenggaraan penataan ruang (yang meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sebagai obyek pengawasan). 6 bulan Kemenagraria 13 Perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Kehutanan) tentang PermenLH No. 9/2010 tentang Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan

Dalam PermenLH ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Memasukkan pengaturan tentang pengelolaan pengaduan di bidang LH-Hut yang akan menangani:

} Keberatan atas proses pengelolaan partisipasi.

} Keberatan lain terkait pengelolaan LH dan hutan, misalnya: pengaduan atas pemberian izin di bidang kehutanan dan lingkungan hidup.

} Catatan: dengan memberdayakan sistem yang mungkin sudah ada di

Kementerian terkait. 6 Bulan KLHK 14 Perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 6/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik dan Peraturan Menteri Kehutanan No. 7/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik Di Lingkungan Kementerian Kehutanan

Dalam PermenLH ini perlu ditambah ketentuan berikut:

Terkait dokumen/ informasi tentang Inventarisasi Lingkungan Hidup, Ekoregion, RPPLH, KLHS, dan pengukuhan kawasan hutan ke dalam daftar informasi yang dapat diperoleh dengan permintaan.

Memasukan informasi tentang pengawasan dan penegakan hukum terkait pelaksanaan RPPLH, KLHS, RTRW, pengukuhan KH sebagai informasi yang wajib disediakan secara berkala atau dapat diperoleh dengan permintaan.

Terkait pembatasan informasi tentang pengawasan dan penegakan hukum yang tidak dapat diakses oleh publik.

6 Bulan KLHK

15 Perubahan Permenhut

No. 62/Menhut-II/2013. Dalam Permenhut ini perlu ditambah ketentuan berikut:} Mengubah ketentuan yang memandatkan penyusunan Peraturan Dirjen Kehutanan tentang tata cara mengeluarkan wilayah MHA dari kawasan hutan dan menggantinya dengan kewajiban untuk menjadikan wilayah MHA yang ada di dalam kawasan hutan sebagai hutan hak.

6 Bulan KLHK 16 Perubahan PerKaBAN

No. 6/2013 tentang Pelayanan Informasi Publik

Dalam PerKaBAN ini perlu ditambah ketentuan berikut:

} Dokumen/ informasi tentang RTRW beserta lampirannya sebagai informasi yang dapat diperoleh dengan permintaan.

} Memasukan informasi tentang pengawasan dan penegakan hukum dalam konteks ketaatan penerima HGU sebagai informasi yang dapat diperoleh berdasarkan permintaan atau tersedia setiap saat.

} Terkait pembatasan informasi tentang pengawasan dan penegakan hukum di bidang pertanahan yang tidak dapat diakses publik.

REKOMENDASI

A. Rekomendasi Peta Jalan Pembaruan

Dalam dokumen Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup (Halaman 53-57)