• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABLET LOPERAMIDA HIDROKLORIDA Loperamide Hydrochloride Tablet



S U

r

r

C

2000

Cadalah kadarLoperamida Hidroklorida BPFIdalam mg per mlLarutan baku;rUdanrSberturut-turut adalah respons puncak dariLarutan ujidanLarutan baku.

Wadah dan penyimpananDalam wadah tertutup baik.

TABLET LOPERAMIDA HIDROKLORIDA

Loperamide Hydrochloride Tablet

Tablet Loperamida Hidroklorida mengandung loperamida hidroklorida, C29H33ClN2O2.HCl, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya.

Identifikasi

A. Masukkan lebih kurang 10 mg serbuk tablet yang telah digerus halus ke dalam tabung reaksi, tambahkan 20 mlisopropanol Pkemudian kocok secara mekanis selama 1 menit. Biarkan sampai terjadi pemisahan. Pipet 9 ml beningan, masukkan ke dalam labu tentukur 10-ml encerkan dengan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Larutan yang diperoleh memenuhi syarat uji Identifikasi Bseperti yang tertera padaLoperamida Hidroklorida.

B. Waktu retensi puncak utama kromatogramLarutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh padaPenetapan kadar.

Disolusi<1231>Prosedur untuk gabungan sampel Media disolusi: 900 mlasam klorida 0,01 N Alat tipe 2: 50 rpm

Waktu: 30 menit

Lakukan penetapan jumlah C29H33ClN2O2.HCl yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera padaKromatografi<931>.

Fase gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera padaPenetapan kadar.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µl) alikuot yang telah disaring, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah C29H33ClN2O2.HCl yang terlarut dengan membandingkan terhadap larutan baku Loperamida Hidroklorida BPFI yang telah diketahui kadarnya dalam media yang sama.

Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C29H33ClN2O2.HCl, dari jumlah yang tertera pada etiket.

Keseragaman sediaan<911> Memenuhi syarat.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kimerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

DaparMasukkan 3 gtrietilamin hidroklorida Pdan 1 mlasam fosfat P ke dalam labu yang sesuai, tambahkan 550 ml air.

Fase gerak Buat campuran asetonitril P-Dapar (45:55). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera padaKromatografi<931>.

Larutan bakuTimbang saksama sejumlahLoperamida Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 2 mg per ml. Encerkan larutan ini secara kuantitatif dengan air hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per ml. Pipet 10 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 250-ml, tambahkan 5 ml larutan asam fosfat P 5 % dan 25 ml metanol P, kemudian encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan ujiTimbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 16 mg loperamida hidroklorida dan masukkan ke dalam labu tentukur 2000-ml. Tambahkan

40 ml larutanasam fosfat P5 % dan 200 ml metanol P, kemudian encerkan dengan air sampai tanda.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 214 nm dan kolom 4 mm x 8 cm, berisi bahan pengisiL7dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadapLarutan baku, rekam kromatogram dan ukur rrespons puncak seperti tertera padaProsedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur ke dalam kromatograf lebih kurang 20 µl Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg loperamida hidroklorida, C29H33ClN2O2.HCl, dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:       S U r r C 2000

C adalah kadar Loperamida Hidroklorida BPFI dalam mg per ml Larutan baku; rU danrSberturut-turut adalah respons puncakLarutan ujidanLarutan baku.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.

LORATADIN Loratadine N O O CH3 N Cl

Etil 4-(8-kloro-5,6-dihidro-11H-benzo[5,6] siklo hepta [1,2-b]piridin-11-ilidena)-1-piperidin karboksilat [79794-75-5]

C22H23ClN2O2 BM 382,88

Loratadin mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,0% C22H23ClN2O2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

PemerianSerbuk putih atau hampir putih.

Kelarutan Mudah larut dalam aseton, kloroform dan toluen; tidak larut dalam air.

Baku pembanding Loratadin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya; Senyawa Sejenis A Loratadin BPFI, [8-kloro-6,11-dihidro-11(4-piperidilidena) - 5H - benzo

[5,6]siklohepta[1,2-b] piridin (C19H19ClN2, BM 310,83); Tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya;Senyawa Sejenis B Loratadin BPFI, [8- kloro- 6,11-dihidro- 11 (N- metil- 4-piperinilidena) -5H-benzo [5,6]siklohepta [1,2-b] piridin (C20H21ClN2, BM 310,83); Tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya.

Identifikasi

A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan didispersikan dalam minyak mineral P menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti padaLoratadin BPFI.

B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti tertera pada Penetapan kadar.

Jarak lebur<1021> Antara 132dan 137.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 100hingga bobot tetap. Sisa pemijaran<301> Tidak lebih dari 0,1%.

Logam berat<371>Metode IIITidak lebih dari 10 bpj. Senyawa sejenis Senyawa sejenis A loratadin dan senyawa sejenis B loratadin masing-masing tidak lebih dari 0,1%; masing-masing cemaran lain tidak lebih dari 0,1%; dan total cemaran tidak lebih dari 0,3%.[Catatan Berdasarkan alur sintesa, lakukan uji 1 atau uji 2. Uji 2 direkomendasikan jika 4,8-dikloro-6,11-dihidro-H-benzo [5,6] siklohepta [1,2-b]piridin-11-on merupakan senyawa sejenis yang potensial].

Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggiseperti tertera padaKromatografi<931>.

UJI I

Fase gerakdanPengencerLakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Larutan baku persediaan Buat seperti Larutan baku padaPenetapan kadar.

Larutan bakuPipet 5 ml Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan denganPengencer sampai tanda. Jika perlu lakukan pengenceran secara kuantitatif dan bertahap hingga kadar lebih kurang 0,8 µg per ml.

Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisiL7 dengan ukuran partikel 5 µm. Suhu kolom dipertahankan antara 25 - 35, laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan uji, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif

4-(8-kloro-11-fluoro-6,11-dihidro-5H-benzo[5,6]siklohepta[1,2-b] piridin-11-il)-1 piperidin-karboksilat etil dan loratadin berturut-turut adalah lebih kurang 0,79 dan 1,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 4,0%.

Prosedur Suntikan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µl) Larutan ujidanLarutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur seluruh respons puncak Larutan uji dan respons puncak utama Larutan baku. Hitung persentase masing-masing cemaran terhadap loratadin dengan rumus:

                  S i r r F C W 000 . 10

Cadalah kadarLoratadin BPFIdalam mg per mlLarutan baku; F adalah faktor respons relatif masing-masing cemaran, jika diketahui F adalah 0,25 untuk 4-(8-kloro-11-fluoro-6,11-dihidro-5H-benzo[5,6] siklohepta [1,2-b] piridin-11-il)-1-piperidinkarboksilat etil;riadalah respons puncak untuk masing-masing cemaran Larutan uji; rS adalah respons puncak loratadin dalam Larutan baku;W adalah jumlah loratadin dalam mg yang digunakan dalam Larutan uji: ditemukan tidak lebih dari 0,2% dari 4-(8-kloro-11-fluoro-6,11-dihidro-5H-benzo [5,6] siklohepta [1,2-b]piridin-11-il)-1-piperidinkarboksilat etil; tidak lebih dari 0,1% cemaran lain; total cemaran tidak lebih dari 0,3%.

UJI 2

Larutan A Larutkan 0,96 g garam natrium asam 1-pentanasulfonat Pdalam 900 ml air. Atur pH hingga 3,00 ± 0,05 dengan larutan asam fosfat P (1:10), encerkan dengan air sampai 1000 ml, saring dan awaudarakan.

Larutan BGunakanAsetonitril P.

Fase gerak Gunakan variasi campuranLarutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi, jika perlu lakukan penyesuaian seperti pada Kesesuaian sistemseperti tertera padaKromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Loratadin BPFI, Senyawa Sejenis A Loratadin BPFI,danSenyawa Sejenis B Loratadin BPFI. Larutkan dalam metanol P, dan encerkan secara kuantitatif, jika perlu secara bertahap dengan metanol P hingga diperoleh larutan dengan kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per ml. Pipet 1 ml larutan ke dalam labu tentukur 10-ml, tambahkan 2 ml Larutan A encerkan dengan metanol P sampai tanda hingga diperoleh larutan dengan kadar masing-masing lebih kurang 0,01 mg per ml.

Larutan ujiTimbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-ml, dan larutkan dalam 2 mlmetanol P. Tambahkan 2 mlLarutan A, dan encerkan denganmetanol Psampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisiL1 dengan ukuran partikel 5 m. Laju alir lebih kurang 1,2 ml per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit) Larutan A (%) Larutan B (%) Elusi 0 75 25 Isokratik 0-20 75→50 25→50 gradien linier 20-30 50→40 50→60 gradien linier 30-35 40→30 60→70 gradien linier 35-45 30 70 Isokratik 45-50 30→75 70→25 tahap gradien

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:waktu retensi relatif dan faktor respons: lihat Tabel; resolusi, R, antara senyawa sejenis A loratadin dan senyawa sejenis B loratadin tidak kurang dari 1,5; dan simpangan baku relatif respons puncak loratadin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10%.

ProsedurSuntikkan sejumlah volume (lebih kurang 20 l) Larutan uji, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran loratadin dengan rumus:

                  S i r s r r C C F 100

CS adalah kadar Loratadin BPFI dalam mg per ml Larutan baku, Cradalah kadar loratadin dalam mg per ml larutan uji, F adalah faktor respons relatif seperti ditunjukkan dalam tabel (F=1,0 untuk cemaran yang tidak diketahui); riadalah respons puncak dari masing-masing cemaran dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak loratadin dalamLarutan baku.

Tabel

Senyawa sejenis Waktu retensi relatif terhadap loratadin Faktor respons relatif (F) terhadap loratadin Senyawa sejenis loratadin A 0,50 1,00 Senyawa sejenis loratadin B 0,53 0,89 8-Kloro-6,11-dihidro-5H-benzo[5,6] siklohepta-[1,2-b]piridin-11-on 0,70 0,60 8-kloro-6,11-dihidro-11-[N-metil-4-piperidinil] 11-hidroksi-5H-benzo[5,6] siklohepta-[1,2-b]piridin 0,75 0,46 4,8-Dikloro-6,11-dihidro- 5H-benzo[5,6] siklohepta-[1,2-b]piridin-11-on 1,23 0,92 8-kloro-6,11-dihidro-11- [N-etoksikarbonil-4- piperidinil]11-hidroksi-5H-benzo[5,6] siklohepta-[1,2-b]piridin 1,60 0,42 4,8-Dikloro-6,11- dihidro-11-[N- etoksikarbonil-4- piperilidena-5H-benzo[5,6] siklohepta-[1,2-b]piridin 1,83 1,08 Loratadin 1,0 1,0

Penetapan Kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Larutan kalium fosfat dibasa 0,01 M Masukkan lebih kurang 1,74 gkalium fosfat dibasa anhidrat P ke dalam labu tentukur 1000-ml dan encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan kalium fosfat dibasa 0,6 M Masukkan lebih kurang 105 g kalium posfat dibasa anhidrat Pke dalam labu tentukur 1000-ml dan encerkan dengan air sampai tanda.

Fase gerak Buat campuran Larutan kalium fosfat dibasa 0,01 M-metanol P-asetonitril P (7:6:6), atur pH hingga 7,2 dengan penambahan larutanasam fosfat P 10%, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Larutan asam klorida 0,05 NMasukkan 500 ml air ke dalam labu tentukur 1000-ml. Tambahkan 83 ml asam klorida P, encerkan dengan air sampai tanda dan campur. Pipet 50 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 1000-ml, encerkan dengan air sampai tanda.

PengencerMasukkan 400 mlasam klorida 0,05 Ndan 80 mlkalium fosfat dibasa 0,6 Mke dalam labu tentukur 1000-ml, encerkan dengan campuran metanol P dan asetonitril P(1:1) sampai tanda.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Loratadin BPFI, larutkan dengan Pengencer, bila perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per ml.

Larutan ujiTimbang saksama lebih kurang 40 mg zat, masukan ke dalam labu tentukur 100-ml larutkan dan encerkan denganPengencersampai tanda.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm, berisi bahan pengisiL7dengan ukuran partikel 5 µm, laju alir lebih kurang 1 ml per menit, pertahankan suhu kolom antara 25-35. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera padaProsedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15l) Larutan bakudanLarutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg loratadin, C22H23ClN2O2, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

      S U r r C 100

Cadalah kadarLoratadin BPFIdalam mg per mlLarutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan ujidanLarutan baku.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan pada suhu 20-30.

LARUTAN ORAL LORATADIN

Dokumen terkait