• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

2012 Nilai kontrak/nosional (setara dengan

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, keuntungan atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebesar Rp80.028 (2012: Rp41.174).

During the year ended 31 December 2013, the gain from changes in fair value of derivative instruments which were

recorded in the consolidated statements of

comprehensive income amounting to Rp80,028 (2012: Rp41,174).

2013 2012

Tagihan derivatif terdiri dari: Derivative receivables

consist of:

- Pihak berelasi - 5.840 Related parties -

- Pihak ketiga 1.174.517 129.689 Third parties -

1.174.517 135.529

Jumlah nosional adalah suatu jumlah dalam unit mata uang yang disebutkan dalam perjanjian. Jumlah dalam daftar di atas disajikan secara bruto (penjumlahan posisi beli dan jual secara absolut). Tagihan/liabilitas derivatif merupakan nilai penyelesaian transaksi derivatif pada tanggal pelaporan.

A notional amount is a number of the currency units specified in the contract. The amount in the above table is presented at gross basis (a sum of buy and sell

position in absolute amount). Derivative

receivables/liabilities represent the settlement value of derivative instruments as at the reporting date.

Suku bunga efektif rata-rata per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 untuk transaksi swap suku bunga adalah sebagai berikut:

The average effective interest rate per annum for the years ended 31 December 2013 and 2012 for interest rate swap deals was as follows:

2013 2012

IDR IDR

Yang akan dibayar To be paid

Suku bunga mengambang 5,76% 4,84% Floating interest rate

Suku bunga tetap 7,53% 8,34% Fixed interest rate

Yang akan diterima To be received

Suku bunga mengambang 5,73% 4,74% Floating interest rate

Suku bunga tetap 7,83% 9,62% Fixed interest rate

USD USD

Yang akan dibayar To be paid

Suku bunga mengambang 4,77% 3,07% Floating interest rate

Suku bunga tetap 3,57% 3,49% Fixed interest rate

Yang akan diterima To be received

Suku bunga mengambang 1,76% 1,81% Floating interest rate

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

Pertukaran tingkat suku bunga dilakukan setiap bulanan, kuartalan, dan semesteran.

The interest rate exchanges are exercised monthly, quarterly, and semi annually.

Jangka waktu kontrak swap suku bunga berkisar antara 3-6 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, sisa jangka waktu kontrak dari swap suku bunga berkisar antara 1 bulan sampai 4 tahun dan 8 bulan.

The contract period of interest rate swaps ranged between 3-6 years. As at 31 December 2013, the remaining contract period of interest rate swaps ranged between 1 month until 4 years and 8 months.

Arus kas lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga dan mata uang asing

Cash flow hedges of interest rate and foreign currency risks

Bank dan ADMF menggunakan cross currency swaps

untuk melakukan lindung nilai mata uang asing yang timbul atas pinjaman dengan suku bunga mengambang yang didenominasi dalam mata uang asing.

The Bank and ADMF use cross currency swaps to hedge the foreign currency risks arising from certain floating rate loans payable denominated in foreign currencies.

Pada tanggal 31 Desember 2013, keuntungan atas perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif sebesar Rp4.275 sehubungan dengan bagian efektif dari arus kas lindung nilai diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya (2012: kerugian sebesar Rp19.559).

As at 31 December 2013, gains from changes in fair value of derivative instruments of Rp4,275, relating to the effective portion of cash flow hedges were recognized in other comprehensive income (2012: losses amounted to Rp19,559).

Perubahan (keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi: Movements of unrealized (gains)/losses:

2013 2012

Saldo awal - neto 19.559 2.328 Beginning balance - net

Bagian efektif dari perubahan Effective portion of

nilai wajar selama changes in fair value

tahun berjalan (32.833) 17.231 during the year

Pajak penghasilan tangguhan 8.999 - Deferred income tax

Saldo akhir - neto (4.275) 19.559 Ending balance - net

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagai lancar.

Based on prevailing Bank Indonesia regulation, all derivatives receivables were classified as current.

Tagihan dan liabilitas derivatif dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat (Catatan 54).

Derivative receivables and liabilities in foreign currencies are denominated in United States Dollar (Note 54).

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

Selama 2008, Bank telah melakukan beberapa transaksi kontrak berjangka mata uang asing untuk nasabah yang di dalamnya terdiri dari beberapa kontrak pertukaran mata uang asing pada tanggal-tanggal yang telah disepakati (mingguan atau dua-mingguan). Di dalam kontrak-kontrak berjangka mata uang asing ini terdapat karakteristik opsi tertentu, dimana jika strike price yang telah ditentukan tercapai atau terlampaui, nasabah berkewajiban untuk menyerahkan Dolar Amerika Serikat dalam jumlah tertentu seperti yang dinyatakan dalam kontrak. Untuk setiap kontrak yang dilakukan dengan nasabah, Bank melakukan offsetting transaksi dengan counterparty bank dengan syarat yang serupa untuk meng-offset risiko pasar. Kontrak ini dilakukan atas dasar arus mata uang asing dari nasabah dan tidak mencerminkan aktivitas perdagangan Bank.

During 2008, the Bank entered into foreign exchange forward contracts on behalf of customers which involved a series of foreign currency exchange contracts, on agreed predetermined delivery dates (weekly or bi- weekly). These foreign exchange contracts incorporate certain “option-like” characteristics, in which if the exchange rate was at or above a predetermined strike price, the customer was obliged to deliver a certain amount of United States Dollars as stated in the contract. For each contract entered into with the customer, the Bank also entered into offsetting contracts with counterparty banks on identical terms in order to offset the market risk. These contracts were executed on account of the underlying foreign exchange cash flows from the customers and did not represent proprietary trading activities of the Bank.

Sehubungan dengan penurunan nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, penurunan harga komoditas di pasar internasional dan dampak kondisi ekonomi global yang tidak menguntungkan terhadap bisnis nasabah pada kuartal terakhir tahun 2008, beberapa nasabah mengalami kegagalan untuk menyerahkan jumlah dalam mata uang asing kepada Bank pada saat jatuh tempo. Melihat penurunan kapasitas nasabah, Bank telah membatalkan beberapa kontrak dengan menggunakan harga pasar terkini dan dicatat sebagai tagihan dari nasabah. Bank telah melakukan kesepakatan penyelesaian dengan nasabah.

Due to a significant depreciation of the Rupiah against the United States Dollar, the reduction of international commodity prices and the impact of unfavorable global economic conditions to certain customers’ business in the last quarter of 2008, certain customers failed to deliver the foreign currency amounts to the Bank when they were due. In the light of the customers’ impaired capacity, the Bank has unwound some contracts at current market costs and they were recorded as receivables from customers. The Bank has negotiated settlement agreements with the customers.

Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah kontrak yang dibatalkan dan menjadi tagihan derivatif yang akan diselesaikan oleh nasabah adalah sebesar Rp88.240 (2012: Rp148.552) yang telah dibukukan sebagai aset lain- lain (Catatan 19), dengan jumlah penyisihan yang dibentuk atas tagihan ini adalah sebesar Rp23.290 (2012: Rp46.936).

As at 31 December 2013, total unwound contracts and derivative receivables that will be settled by the customers amounted to Rp88,240 (2012: Rp148,552) and has been recorded as other assets (Note 19), with the total allowance provided for these receivables amounting to Rp23,290 (2012: Rp46,936).

Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat kontrak berjangka mata uang asing dari nasabah yang disebutkan di atas yang masih tercatat sebagai tagihan derivatif.

As at 31 December 2013, there is no outstanding foreign exchange forward contract on behalf of customers mentioned above which is recorded as derivative receivables.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan dan kewajiban derivatif diungkapkan pada Catatan 50.

Information with regard to the classification and fair value of derivative receivables and liabilities is disclosed in Note 50.