• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian

1. Tahap Analysis (Analisis)

Pada tahap analisis dilakukan tiga macam analisis, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

a. Analisis Kebutuhan

Salah satu masalah yang terdapat di sekolah saat ini adalah terbatasnya perangkat pembelajaran matematika yang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan mereka secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, guru telah menyusun RPP dan LKS untuk digunakan selama proses pembelajaran. Akan tetapi, LKS yang disusun oleh guru berisi ringkasan materi dan latihan latihan soal. LKS yang berisi latihan soal belum memenuhi kebutuhan siswa dalam menemukan konsep- konsep matematika. Materi yang langsung diberikan secara utuh kepada siswa menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk membangun dan

60

menemukan konsep-konsep baru dengan pola pikir dan cara mereka sendiri sehingga siswa menjadi pasif dan kurang berkembang.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran matematika di kelas, diketahui bahwa peran siswa dalam menemukan konsep-konsep baru pada proses pembelajaran masih kurang sehingga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual yang dapat memfasilitasi siswa untuk berperan aktif menemukan konsep dan membangun pengetahuannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual khususnya pada materi Logika untuk SMA Kelas X yang dapat memfasilitasi siswa agar pembelajaran lebih bermakna.

b. Analisis Karakteristik Siswa

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman menunjukkan bahwa siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan jika terdapat penjelasan guru yang belum mereka pahami. Beberapa siswa juga aktif dalam menjawab persoalan yang diberikan. Namun tidak sedikit yang hanya diam atau bahkan berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Siswa belum berpartisipasi aktif dalam membangun dan menemukan konsep matematika secara mandiri. Keadaan tersebut menyebabkan siswa belum mempelajari matematika secara bermakna.

Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pola pikir mereka dalam menemukan konsep atau dalam menyelesaikan suatu masalah.

61

Selain itu, siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk menghubungkan konsep matematika yang mereka peroleh dengan permasalahan dalam kehidupan sehari- hari. Akibatnya, siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika yang dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan analisis karakteristik siswa di atas, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk membantu siswa dalam mempelajari materi logika secara lebih bermakna.

c. Analisis Kurikulum

Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahap ini peneliti menganalisis materi matematika kelas X SMA semester 2 khususnya untuk materi logika. Materi logika matematika mencakup materi pokok pernyataan tunggal dan majemuk serta negasinya; tautologi dan ekuivalensi; konvers, invers, dan kontraposisi dari suatu implikasi; pernyataan berkuantor; penarikan kesimpulan meliputi modus tolens, modus ponens, dan silogisme.

Pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS mengacu pada indikator-indikator yang dijabarkan dari kompetensi dasar (KD) pada Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi. Hasil analisis kurikulum dapat dilihat pada lampiran A.1.

62 2. Tahap Design

Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah tahap perancangan. Tahap perancangan terbagi menjadi tiga yaitu penyusunan rancangan RPP, penyusunan rancangan LKS, dan penyusunan instrumen penilaian perangkat pembelajaran. a. Penyusunan rancangan RPP

Hasil yang diperoleh dalam langkah merancang RPP adalah sebagai berikut. 1) Perancangan identitas RPP

Identitas RPP meliputi: nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan alokasi Waktu. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator untuk materi logika Kelas X disesuaikan dengan standar isi yang termuat dalam Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Rincian SK, KD, dan indikator pencapaian kompetensi materi logika dapat dilihat pada lampiran A.1.

2) Perumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.

3) Perancangan Materi Pembelajaran

Berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan, dirancang tujuh RPP untuk tujuh pertemuan. Materi pembelajaran untuk masing-masing pertemuan dirancang berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Materi pembelajaran yang dipilih untuk tiap RPP disajikan pada Tabel 9.

63

Tabel 9 Materi Pembelajaran untuk Tiap RPP

RPP ke- Materi Pembelajaran

1 Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi 2 Konjungsi dan Disjungsi

3 Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi 4 Ekuivalensi dan negasi dari pernyataan majemuk 5 Konvers, Invers, dan Kontraposisi

6 Penyataan Berkuantor 7 Penarikan Kesimpulan 4) Pemilihan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dirancang untuk digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah metode diskusi. Proses diskusi dilakukan dalam kelompok kecil atau dengan teman sebangku.

5) Perancangan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pembuka meliputi penyiapan siswa secara fisik dan mental, apersepsi, motivasi, serta penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang terdiri dari relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Langkah pembelajaran pada kegiatan inti juga disesuaikan dengan standar proses yang tercantum pada Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

6) Pemilihan sumber belajar

Sumber belajar yang dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran adalah LKS dengan pendekatan kontekstual dan buku teks pelajaran Siswanto.

64

(2015). Matematika untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

7) Perancangan penilaian pembelajaran

Perancangan penilaian pembelajaran meliputi perancangan bentuk penilaian yang meliputi soal pilihan ganda dan soal uraian. Selain itu, soal yang digunakan disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Prosedur penilaian yang dirancang meliputi kunci jawaban dan skor maksimal untuk masing-masing penyelesaian dari butir soal.

b. Penyusunan rancangan LKS

Rancangan awal LKS yang dikembangkan terdiri atas: 1) Penyusunan Peta Kebutuhan LKS

Penyusunan peta kebutuhan LKS bertujuan untuk menentukan jumlah dan urutan LKS yang berdasarkan pada KD serta indikator pencapaian kompetensi dengan memperhatikan materi prasyarat sesuai dengan LKS yang akan dikembangkan. Hasil penyusunan peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada lampiran A.3.

2) Judul LKS

LKS yang dikembangkan diberi judul “Lembar Kegiatan Siswa Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Logika”. Penyusunan judul kegiatan-kegiatan dalam LKS berdasarkan pada KD, indikator pencapaian kompetensi, dan materi. LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 LKS yaitu:

65

a) LKS 1: Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 1 adalah agar siswa dapat menjelaskan arti dan contoh dari pernyataan dan kalimat terbuka, serta menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan, menjelaskan arti dan contoh kalimat terbuka serta menentukan himpunan penyelesaiannya, dan menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan beserta nilai kebenarannya.

b) LKS 2: Konjungsi dan Disjungsi

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 2 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi dan disjungsi.

c) LKS 3: Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 3 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk berbentuk implikasi dan biimplikasi serta siswa dapat menyelidiki apakah suatu pernyataan majemuk merupakan suatu tautologi, kontradiksi, bukan tautologi, atau bukan kontradiksi.

66

d) LKS 4: Ekuivalensi dari Dua Pernyataan Majemuk dan Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 4 adalah agar siswa dapat memeriksa atau membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk, menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi, serta menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya.

e) LKS 5: Pernyataan Berkuantor

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 5 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor, menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor, dan memeriksa atau membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan berkuantor.

f) LKS 6: Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 6 adalah agar siswa dapat menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan dengan prinsip modus ponens, modus tolens, dan silogisme, serta agar siswa dapat memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika.

67 g) LKS 7: Pembuktian Sifat dan Teorema

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 7 adalah agar siswa dapat membuktikan sebuah persamaan atau pernyataan dengan bukti langsung, bukti tidak langsung, dan induksi matematika. LKS 7 diberikan sebagai pengayaan bagi siswa.

3) Penulisan LKS

LKS dirancang berdasarkan pada langkah-langkah penulisan LKS yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkah-langkah yang telah dilaksanakan pada tahap penulisan rancangan awal LKS.

a) Perumusan Kompetensi Dasar

KD yang harus dikuasai oleh siswa tercantum dalam silabus matematika SMA kelas X.

b) Menentukan Bentuk Penilaian

Penilaian yang digunakan untuk mengukur keefektifan LKS ini berbentuk soal-soal latihan di setiap akhir pembelajaran dan tes hasil belajar siswa di akhir pertemuan.

c) Penyusunan Materi

Materi disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Dalam tahap penyusunan materi peneliti juga mengumpulkan berbagai referensi sumber belajar terkait materi dan penulisan LKS.

68

Berikut ini merupakan referensi yang dipilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LKS.

(1) Abdul Halim F. 2012. Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

(2) Frans Susilo. 2012. Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. (3) Noormandiri dan Endar Sucipto. 2004. Matematika SMA untuk

Kelas X. Jakarta Erlangga.

(4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

(5) Sartono Wirodrikokromo. 2004. Matematika untuk SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

(6) Siswanto. 2015. Matematika untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

(7) Sri Kurnianingsih, dkk. 2007. Matematika SMA dan MA untuk Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.

d) Struktur LKS

Bagian LKS dibagi menjadi tiga yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman identitas LKS, kata pengantar, peta kedudukan LKS, peta konsep, halaman KD dan indikator pencapaian kompetensi, dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan siswa untuk mendapatkan pengetahuan sesuai

69

dengan SK/KD materi Logika. Sedangkan, bagian akhir terdiri dari daftar pustaka. Berikut merupakan kerangka LKS yang dihasilkan.

Halaman sampul Halaman Penulis Kata Pengantar Peta Kedudukan LKS Peta Konsep

Halaman KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi Daftar Isi

Isi

LKS 1: Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi LKS 2: Konjungsi dan Disjungsi

LKS 3: Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi LKS 4: Ekuivalensi dan Konvers, Invers, dan Kontraposisi LKS 5: Pernyataan Berkuantor

LKS 6: Penarikan Kesimpulan

LKS 7: Pembuktian Sifat dan Teorema (Pengayaan) Halaman Pembuka kegiatan pembelajaran

Halaman Kegiatan Pembelajaran Halaman Refleksi

Latihan Soal Daftar Pustaka

Dengan memperhatikan pendekatan yang dipilih berdasarkan hasil analisis maka komponen pendekatan kontekstual dijadikan acuan dalam mengembangkan LKS. Komponen tersebut adalah Constructivism (Konstruktivism), Inquiry (Menemukan), Questioning (Bertanya), Learning Community (Masyarakat Belajar), Modelling (Pemodelan), Reflection (Refleksi), dan Authentic Assessment (Penilaian Sebenarnya). Karakteristik tersebut diwujudkan dalam apersepsi dan aktivitas-aktivitas dalam LKS. Bagian tersebut bertujuan untuk menuntut siswa untuk membangun pengetahuannya dengan pendekatan kontekstual.

LKS terdiri dari dua macam, yaitu LKS siswa dan LKS guru. LKS pedoman guru dirancang memiliki tampilan dan isi yang sama dengan

70

LKS untuk siswa, namun dilengkapi dengan jawaban untuk setiap masalah dan soal.

c. Penyusunan Rancangan Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran Instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari lembar penilaian LKS, lembar penilaian RPP, lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket respon dan instrumen tes hasil belajar. Adapun hasil tahap perancangan instrumen penilaian perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Lembar Penilaian RPP

Lembar penilaian RPP diberikan kepada dosen ahli materi dan guru matematika. melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan RPP. Lembar penilaian RPP ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik. Aspek penilaian RPP dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP

No Aspek Jumlah Butir

1 Identitas RPP 7

2 Alokasi Waktu 2

3 Rumusan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

3

4 Pemilihan materi 3

5 Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran 5 6 Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

kontekstual

13

7 Pemilihan sumber belajar 2

8 Penilaian hasil belajar 5

71 2) Lembar penilaian LKS

a) Lembar Penilaian LKS oleh Ahli Materi

Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu dosen ahli materi. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan materi, kompetensi, dan pendekatan pembelajaran. Angket penilaian LKS ini disusun dengan 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang Baik, Sangat Kurang. Aspek penilaian LKS oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Kisi-kisi Penilaian LKS oleh Ahli Materi

No Aspek Penilaian Jumlah Butir

1 Kompetensi 4

2 Isi materi 7

3 Kesesuaian LKS dengan pendekatan kontekstual 7

Total Butir 18

b) Lembar Penilaian LKS oleh Ahli Media

Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu dosen ahli media. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa, penyajian materi, dan desain grafik. Angket penilaian LKS ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang. Aspek penilaian LKS oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kisi-kisi Penilaian oleh Ahli Media

No Aspek Penilaian Jumlah Butir

1 Bahasa 6

2 Penyajian 6

3 Kegrafikan 11

72

c) Lembar Penilaian LKS oleh Guru Matematika

Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu guru matematika. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa, penyajian materi, dan desain grafik. Angket penilaian LKS ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang. Aspek penilaian LKS oleh guru matematika dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Kisi-kisi Penilaian LKS oleh Guru

No Aspek Penilaian Jumlah Butir

1 Kompetensi 4

2 Isi materi 7

3 Kesesuaian LKS dengan pendekatan kontekstual 7

4 Bahasa 6

5 Penyajian 6

6 Kegrafikan 11

Total Butir 41

3) Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mendapat data kepraktisan dan perbaikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan setelah dilakukan pembelajaran. Aspek observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 14.

73

Tabel 14. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

No Aspek yang Diamati Jumlah Butir

1 Kegiatan Pendahuluan 5

2 Kegiatan Inti

Constructivism (Konstruktivisme) 3

Inquiry (Menemukan) 3

Questioning (Bertanya) 1

Learning Community (Masyarakat Belajar) 3

Modelling (Pemodelan) 1

Reflection (Refleksi) 4

Authentic Assessment (Penilaian Sebenarnya) 2

3 Kegiatan Penutup 2

Total Butir 24

d) Angket Respon

Angket respon terdiri dari dua jenis yaitu angket respon siswa dan angket respon guru. Angket respon diberikan kepada siswa dan guru pada akhir penelitian. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan siswa dan guru terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan sehingga didapatkan tingkat kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon ini disusun dengan lima alternatif jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Aspek angket respon disajikan pada Tabel 15 dan 16.

Tabel 15. Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No Aspek Penilaian Jumlah Butir

1 Kesesuaiaan dengan Pendekatan Kontekstual 6(+)

2 Kemudahan 1(+), 2(-)

3 Keterbantuan 4(+)

4 Kemenarikan 3(+)

Total Butir 16

Tabel 16. Kisi-kisi Angket Respon Guru

No Aspek Penilaian Julmlah Butir

1 Materi 3

2 Pendekatan Kontekstual 7

3 RPP 5

4 LKS 10

74 e) Instrumen Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar diberikan kepada siswa pada akhir penelitian sebagai penentu ketuntasan pemahaman siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian yang mewakili indikator pencapaian kompetensi. Dari hasil tes akan didapatkan persentase ketuntasan siswa untuk menentukan klasifikasi keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Ketuntasan siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.