BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Analisis Lean Six Sigma
4.4.2 Tahap Analyze
Setelah dapat diketahui letak kesalahan yang mengakibatkan ketidaksesuain terhadap unit sepatu yang dihasilkan, akan lebih baik jika UKM mengetahui akar dari permasalahan agar dapat diperbaiki dengan tepat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dan wawancara kepada pegawai serta pemilik UKM kemudian menggunakan diagram sebab-akibat sebagai pendekatan yang digunakan untuk menganalisis secara terperinci faktor-faktor penyebab kesalahan yang terjadi pada proses produksi 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor.
21.62% 29.73% 78.38% 100.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 0 10 20 30 Salah Memola Salah Memotong Salah Menjahit Pengeleman A m ou n t Damage Gambar 4.35
99
Gambar 4.36 memuat faktor penyebab kesalahan di 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor. Salah satu faktor yang menyebabkan kesalahan pada unit sepatu diantaranya adalah tenaga kerja.
Tenaga kerja memiliki peran sangat penting dalam keberlangsungan sebuah usaha, oleh karena itu perlu adanya seleksi serta pelatihan tenaga kerja yang baik. Dalam 15 UKM yang diteliti diketahui bahwa kesalahan produksi sepatu yang berasal dari tenaga kerja lebih disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, kehati-hatian, ketelitian serta keterampilan pada sebagian pegawai baru. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas proses produksi terutama pada proses penggambaran pola yang membutuhkan keterampilan dan konsentrasi yang baik, proses pengguntingan pola yang harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, proses penjahitan yang memerlukan kehati-hatian, ketelitian, konsentrasi serta keterampilan menjahit yang baik, lalu proses pengeleman yang perlu sangat hati-hati agar lem tidak mengenai bagian-bagian yang tidak diinginkan serta agar tekson dan bontek tidak menggelembung saat ditempelkan.
Pemberian gaji yang dilakukan oleh 15 UKM ini yaitu dihitung berdasarkan jumlah sepatu yang dibuat oleh pegawainya. Rata-rata nominal yang diberikan untuk gaji pegawainya adalah Rp 5.000/pcs – Rp 20.000/pcs, dengan rata – rata jumlah sepatu yang dihasilkan per UKM adalah 20 – 100 buah sepatu dalam satu hari. Kemudian untuk pemberian bonus, tidak semua UKM yang diteliti memberikan bonus kepada pegawainya dengan berbagai alasan. Contohnya pada UKM Azfa collection tidak memberikan bonus
100
dikarenakan omset yang di hasilkan tidak mencukupi untuk pemberian bonus, namun digantikan dengan pemberian konsumsi setiap harinya. Pada UKM Bengkel Dr. Kevin bonus diberikan namun tidak menentu dan tidak dianggarkan, dikarenakan tergantung pada jumlah omset yang diperoleh. Sedangkan pada UKM Kusnadi Home Industry pemberian bonus sudah dianggarkan dan dilakukan secara rutin walaupun tidak selalu dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk barang atau konsumsi.
Dari hasil wawancara dengan para pegawai, diperoleh informasi bahwa kurangnya ketelitian, kehati-hatian dan konsentrasi disebabkan oleh keinginan untuk mencapai target jumlah pembuatan sepatu, sehingga para pegawai dapat membawa pulang gaji lebih banyak. Sedangkan untuk keterampilan yang dimiliki oleh pegawai cenderung tidak berubah dari hari ke hari dikarenakan tidak adanya pelatihan yang diberikan, sehingga para pegawai tidak dapat mengembangkan keterampilannya menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Gambar 4.36 Diagram Sebab-akibat
Sumber: Data diolah Tenaga Kerja Kesalah an Produksi Kehati-hatian Ketelitian Keterampilan Konsentrasi
101
4.4.3Tahap Improve
Setelah mengetahui pusat kesalahan serta faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut, tahap selanjutnya adalah tahap perbaikan dengan menggunakan solusi-solusi yang tepat untuk mengatasi masalah. Berikut rekomendasi perbaikan yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada proses produksi 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor:
Gambar 4.37 Rekomendasi Perbaikan
Sumber: Data diolah
Tenaga Kerja Perhitungan yang tepat berdasarkan
omset yang diperoleh untuk pemberian gaji dan bonus yang layak bagi pegawai.
Pengaplikasian administrasi keuangan.
Mengikuti seminar kewirausahaan untuk
menambah ilmu dan informasi mengenai bidang usaha.
Perhatikan lingkungan kerja yang bersih
agar para pegawai dapat nyaman dalam membuat sepatu.
Pemberian pelatihan untuk
mengembangkan kreatifitas pegawai.
Pelatihan kembali para pegawai yang
memiliki kualitas kerja yang kurang baik.
Perhatikan kesehatan pegawai.
Menetapkan metode kerja
Mengatur tata letak layout untuk
mempermudah pegawai dalam membuat sepatu.
102
4.4.4Tahap Control
Tahap control sangat diperlukan bagi pelaksanaan perencanaan perubahan yang telah disusun sebelumnya. Tujuan utama dari analisis lean six sigma selain memperbaiki proses produksi juga untuk memberikan hasil produksi yang lebih baik untuk jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, selain mencari solusi atas faktor-faktor penyebab kesalahan produksi, UKM juga perlu menetapkan standarisasi pengukuran proses yang optimal dalam rangka pengawasan proses produksi setelah perubahan dilakukan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses produksi disebabkan salah satunya yaitu oleh faktor tenaga kerja. Dalam tahapan control, untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses pelaksanaan perubahan, para pemilik UKM perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Selalu melakukan pengawasan pada tahap penggambaran,
pengguntingan dan penjahitan pola agar kesalahan tidak berpengaruh pada tahapan produksi lainnya. Selanjutnya pengawasan terhadap tahap pengeleman juga harus dilakukan dengan sangat teliti, karena tahap pengeleman sangat penting agar sepatu yang dihasilkan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Melakukan analisis tanggapan dari pelanggan, tujuannya untuk mengatahui secara detail apa yang menjadi kelebihan serta kekurangan dari sepatu yang dihasilkann oleh UKM. Selain itu UKM juga dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan dimasa yang akan datang.
103
3. Membangun kerjasama tim antar pegawai. Tujuannya agar para pegawai dapat berdiskusi tentang rancangan sepatu serta proses produksi yang baik.
104
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Melalui uji kenormalan data dengan Smart PLS, dapat diketahui bahwa kualitas pengendalian mutu pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor dapat dinilai melalui kualitas pengendalian mutu produk akhir. Untuk memperoleh kualitas pengendalian mutu produk akhir yang baik, maka UKM perlu memperhatikan pula kualitas pengendalian bahan baku serta kualitas pengendalian mutu produk dalam produksi. Sehingga hasil akhirnya adalah UKM memiliki kualitas pengendalian mutu yang baik. 2. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan diagram kendali P,
diketahui bahwa kualitas proses produksi pada 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor adalah dalam keadaan yang terkontrol. Meskipun ke 15 UKM ini masih memiliki kesalahan dalam proses produksinya, namun kesalahan tersebut masih dapat ditolerir karena nilai proporsinya masih berada pada batas kendali 3 sigma.
3. Melalui diagram pareto dapat diketahui penyebab kerusakan/ kecacatan pada proses produksi 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor sebagain besar terjadi pada proses pengeleman. Kerusakan/ kecacatan dalam proses pengeleman ini biasanya adalah dalam bentuk lem yang kurang merekat, posisi lem yang kurang tepat dan lem yang menempel di bagian kap sepatu sehingga mengurangi kualitas produk. Selain itu letak kesalahan yang sering terjadi adalah pada proses menjahit pola,
105
kesalahan ini biasanya berbentuk jahitan yang kurang rapih atau warna benang yang ternyata kurang cocok dengan warna dasar sepatu. Salah memotong pola dan salah memola sepatu menjadi faktor kecil penyebab kerusakan/ kecacatan produk.
4. Dari hasil pengamatan serta wawancara dengan pemilik dan pegawai, diketahui terdapat faktor utama yang paling mempengaruhi mutu 15 UKM penghasil sepatu daerah Bogor salah satunya yaitu tenaga kerja. Pada diagram sebab-akibat dapat diketahui bahwa faktor penentu mutu UKM dipengaruhi juga oleh hal-hal seperti konstentrasi, keterampilan, ketelitian serta kehati-hatian.
5.2 Saran
1. Karena kualitas pengendalian mutu dipengaruhi oleh kualitas produk akhir maka UKM sebaiknya perlu meningkatkan kualitas bahan baku serta kualitas produk dalam proses. Untuk bahan baku, UKM sebaiknya memilih bahan baku yang memiliki kualitas dengan standar yang lebih baik dari segi estetika dan kegunaannya, bukan hanya sekedar dari segi harga yang ekonomis. Karena kualitas bahan baku yang baik walaupun mahal akan tetap memberikan nilai jual yang tinggi atas produk akhir tersebut, serta konsumennya juga akan berubah menjadi konsumen menengah-keatas.
2. Untuk mengurangi jumlah kesalahan dalam proses produksi, sebaiknya para pemilik UKM mengoptimalkan tenaga kerja yang ada dengan memberikan pelatihan pembuatan sepatu demi untuk meningkatkan
106
kualitas tenaga kerja agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kemudian pemberian bonus atau tunjangan serta memperhatikan kesehatan tenaga kerja untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai. Kemudian untuk mesin dan peralatan peru dilakukan perawatan secara rutin agar mesin tidak cepat rusak sehingga dapat mengurangi biaya pembelian mesin baru. Dalam proses produksi, metode kerja yang baku dan tertulis sangat penting agar para tenaga kerja dapat bekerja sesuai prosedur kerja yang ditetapkan. Ketersediaan fasilitas yang baik di lingkungan kerja akan membantu tenaga kerja untuk bekerja secara aman dan nyaman, serta tata letak tempat produksi juga akan memudahkan para tenaga kerja sehingga waktu produksi akan lebih efisien.
107
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Ma’ruf. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk: Ekonomi, Manajemen, Komunikasi, dan Ilmu Sosial Lainnya. Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2015.
Ahyari, Agus. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. BPFE, Yogyakarta, 2002.
Ariani, D.W. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.
Assauri, Sofjan Prof. Dr. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.
Dwi, Christine, Lidya Agustina, Verani Carolina. Kajian Teoritis Sistem Manajemen Mutu pada Usaha Kecil Menengah Menghadapi Tantangan Globalisasi. [Jurnal]. Yogyakarta. 2012.
Gaspersz, Vincent. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Ghozali, Imam. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Undip, Semarang, 2011.
Handoko, T. Hani.Dasar-dasar Manajemem Produksi dan Operasi., BPFE, Yogyakarta, 2000.
Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. Managerial Accounting. Salemba Empat, Jakarta, 2011.
Henryanto, Eko, BN Marbun. Pengendalian Mutu Terpadu. PT. Pusaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1993.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Salemba Humanika, Jakarta, 2010.
Hunger, J. David, Thomas L. Wheelen. Manajemen Strategi., Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
108
Nasution, M.N.Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).Ghalia Indonesia, Bogor, 2005.
Slamet, Achmad. Penganggaran, Perencanaan dan Pengendalian Usaha. UNNES PRESS, Semarang, 2007.
Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajeman. Indeks, Jakarta, 2010. Tambunanan, Tulus. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia.LP3ES,
Jakarta,2012.
Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ekonisis, Yogyakarta, 2005.
Data/informasi
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=categor y&id=118:data-umkm-2013&Itemid=93 , diakses pada 07 Oktober 2015 pada pukul 10:53.
Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri RI. 2009. Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BLUEPRINT).
http://kecamatanrumpin.bogorkab.go.id/index.php/post/detail/389/koperasi-
sepatu-dan-sandal-bogor-koseebo-resmi-beroperasi#.VsRxmvlYrIU , diakses pada 17 Februari 2016 pada pukul 20:12.
109 RAHASIA
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN MUTU
PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN STATISTICAL
QUALITY CONTROL (SQC) DAN LEAN SIX SIGMA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH
LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian
No. Responden : __________ (Diisi oleh peneliti)
Tanggal/Bulan/Tahun : ____/____/____
Petunjuk Pengisian : Jawablah pertanyaan atau pernyataan berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada kotak pilihan yang telah disediakan. Jawablah pertanyaan tersebut dengan sejujurnya. Kuesioner ini hanya dipergunakan untuk bahan penelitian semata.
A. Identitas Responden
Nama Responden : ---
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Umur : --- Tahun No. Telp./ HP : --- B. Profil UKM Nama UKM : --- Nama Pemilik : --- Alamat UKM : --- Jenis Produk : ---
Jumlah Tenaga Kerja : --- orang a. Laki-laki : --- orang b. Perempuan : --- orang Modal Awal : Rp ---
Total Omset (per bulan) : Rp --- Administrasi Keungan : Ada Tidak ada
110
C. Penerapan Pengendalian Mutu Produksi dengan Pendekatan Statistical
Quality Control (SQC) dan Lean Six Sigma pada Usaha Kecil dan Menengah
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membubuhkan tanda silang (X) pasa salah satu alternatif jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat pada kolom yang telah tersedia.
Keterangan :
Simbol Kategori Nilai/Bobot
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
D. Pengendalian Bahan Baku
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
Variabel Pengendalian Bahan Baku 5 4 3 2 1
1. UKM menetapkan standar khusus untuk kualitas bahan baku
2.
UKM melakukan pengecekkan terhadap bahan baku secara teliti dan dilakukan secara rutin
3.
UKM menggunakan bahan baku secara terkendali sehingga tidak ada bahan baku yang terbuang
4.
Dalam pembelian bahan baku, terdapat biaya-biaya pemesanan seperti biaya administrasi pembelian,
pengangkutan, penerimaan,
pemeriksaan dan lain-lain merupakan salah satu biaya yang harus
111
5.
Biaya pemesanan termasuk biaya administrasi pembelian,
pengangkutan, penerimaan,
pemeriksaan bahan baku dan lain-lain termasuk dalam biaya yang
dianggarkan UKM
6.
Biaya sewa gudang, gaji pengawas bahan baku dan biaya peralatan gudang merupakan biaya yang dikeluarkan UKM untuk menjaga kualitas persediaan bahan baku
E. Pengendalian Mutu Produk dalam Produksi
No.
Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
Variabel Pengendalian Mutu
Produk dalam Produksi 5 4 3 2 1
7.
Kapasitas alat produksi yang dimiliki UKM mampu memproduksi barang dengan baik setiap harinya
8. Rata-rata barang yang diproduksi UKM mencapai lebih dari 50 buah setiap harinya
9. UKM menerapkan tata letak layout untuk memudahkan proses produksi
10.
Terdapat tim/orang yang melakukan pengawasan terhadap kualitas proses produksi
11.
Terdapat tim/orang yang melakukan perawatan terhadap peralatan produksi yang digunakan
12.
Terdapat pelatihan-pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas karyawan
13. UKM telah menetapkan standar upah yang sesuai untuk para karyawan
14.
Selain upah pokok, UKM juga memberikan tunjangan lain seperti bonus, asuransi kesehatan atau yang lainnya kepada karyawan
112
15.
Standar jam kerja yang ditetapkan UKM adalah 5 hari kerja dalam seminggu, 8 jam kerja setiap harinya 16. UKM memberikan waktu istirahat
yang cukup bagi karyawan
F. Pengendalian Mutu Produk Akhir
No
Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
Variabel Pengendalian Mutu
Produk Akhir 5 4 3 2 1
17.
Produk yang dihasilkan UKM memiliki ketahanan lebih dari satu tahun
18. Produk yang dihasilkan UKM mudah dirawat dan diperbaiki
19.
Produk yang dihasilkan UKM memiliki estetika serta kualitas design yang mengikuti trend
20.
Produk yang dihasilkan memiliki keandalan dalam menjalankan fungsi yang dimaksudkan
21.
UKM melakukan pencatatan terhadap arus keluar masuk hasil produksi
22.
UKM melakukan pencatatan terhadap tanggal penerimaan dan pengeluaran hasil produksi
23.
UKM melakukan pencatatan terhadap nama produk yang dihasilkan
24.
Dalam hal packaging, UKM
melakukan design khusus agar dapat memberi nilai tambah terhadap kualitas produk
25.
Pengiriman produk ke tangan
konsumen dilakukan secara hati-hati dan cermat oleh UKM agar produk tidak cacat
113
G. KualitasPengendalian Mutu UKM
No
Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
Variabel Kualitas Pengendalian
Mutu UKM 5 4 3 2 1
26.
UKM mampu menjalankan proses produksi dengan benar sesuai dengan standar yang berlaku
27. UKM mampu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan laba
28.
UKM mampu mengurangi kerugian akibat praktik-praktik pemborosan, pembuangan, cacat dan pengerjaan kembali produk
29.
UKM mampu menghasilkan produk yang memenuhi bahkan melebihi ekspektasi, kebutuhan serta kepuasan pelanggan
30.
Harga produk yang ditetapkan oleh UKM sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan
31.
UKM mampu menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasinya atau tanpa cacat
114 LAMPIRAN 2 Jawaban Kuesioner No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 1 5 5 5 3 4 3 5 5 3 4 4 3 5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 4 5 4 3 3 4 3 4 3 2 5 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 6 4 4 3 5 4 2 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 7 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 8 5 5 4 5 4 2 5 5 3 5 4 3 5 4 3 4 9 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 10 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 5 11 5 4 4 4 4 3 4 5 2 5 3 4 5 4 3 5 12 4 4 3 4 4 2 5 5 3 5 4 3 5 4 3 4 13 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 3 4 4 3 5 14 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 15 5 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 16 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 17 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 18 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 3 3 3 19 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 4 4 5 4 4 4 20 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 3 3 21 4 4 3 3 3 2 5 2 5 4 4 3 4 3 3 4 22 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 5 23 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 24 4 4 3 4 3 2 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 25 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 26 4 4 3 3 3 2 4 3 3 5 3 3 4 3 3 5 27 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 28 4 4 3 5 4 2 4 4 3 4 4 3 5 4 2 4 29 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 30 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4
115
LANJUTAN LAMPIRAN 2 Jawaban Kuesioner
No. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 1 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 6 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 8 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 9 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 10 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 11 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 12 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 4 13 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 14 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 17 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 18 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 19 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 20 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 21 4 5 4 4 5 3 5 3 5 4 3 4 5 5 5 22 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 23 5 4 3 5 3 3 3 2 5 5 4 4 5 4 5 24 4 3 4 4 4 4 2 3 5 5 4 4 4 5 5 25 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 4 3 26 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 27 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 28 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 29 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 30 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4
116
LAMPIRAN 3
117
LAMPIRAN 4
Kusnadi Home Industry Assenda Sepatu Sendal
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 100 0 0 0.0078 0.1165 -0.1009 1 60 1 0.016667 0.0173 0.1588 -0.1242 2 75 1 0.013 0.0078 0.1165 -0.1009 2 75 1 0.013 0.0173 0.1588 -0.1242 3 86 2 0.023 0.0078 0.1165 -0.1009 3 65 1 0.015 0.0173 0.1588 -0.1242 4 100 1 0.010 0.0078 0.1165 -0.1009 4 52 2 0.038 0.0173 0.1588 -0.1242 5 80 0 0.000 0.0078 0.1165 -0.1009 5 100 2 0.020 0.0173 0.1588 -0.1242 6 100 0 0.000 0.0078 0.1165 -0.1009 6 100 0 0.000 0.0173 0.1588 -0.1242 Σ 541 4 0.047 Σ 452 7 0.104
Mutiara Sepatu Sendal Meliska
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 45 0 0 0.0200 0.1683 -0.1284 1 50 1 0.02 0.0133 0.1432 -0.1166 2 50 0 0.000 0.0200 0.1683 -0.1284 2 50 2 0.040 0.0133 0.1432 -0.1166 3 52 1 0.019 0.0200 0.1683 -0.1284 3 50 1 0.020 0.0133 0.1432 -0.1166 4 56 2 0.036 0.0200 0.1683 -0.1284 4 45 0 0.000 0.0133 0.1432 -0.1166 5 40 1 0.025 0.0200 0.1683 -0.1284 5 50 0 0.000 0.0133 0.1432 -0.1166 6 50 2 0.040 0.0200 0.1683 -0.1284 6 55 0 0.000 0.0133 0.1432 -0.1166 Σ 293 6 0.120 Σ 300 4 0.080
Azfa Collection Endang Home Industry
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 50 0 0 0.0224 0.1764 -0.1316 1 45 1 0.022222 0.0356 0.2143 -0.1432 2 50 1 0.020 0.0224 0.1764 -0.1316 2 50 2 0.040 0.0356 0.2143 -0.1432 3 45 0 0.000 0.0224 0.1764 -0.1316 3 30 2 0.067 0.0356 0.2143 -0.1432 4 45 2 0.044 0.0224 0.1764 -0.1316 4 45 2 0.044 0.0356 0.2143 -0.1432 5 50 1 0.020 0.0224 0.1764 -0.1316 5 50 1 0.020 0.0356 0.2143 -0.1432 6 60 3 0.050 0.0224 0.1764 -0.1316 6 50 1 0.020 0.0356 0.2143 -0.1432 Σ 300 7 0.134 Σ 270 9 0.213
118
Uyung Home Industry VIVAN Shoes
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 100 1 0.01 0.0206 0.1704 -0.1292 1 60 0 0 0.0111 0.1335 -0.1112 2 50 1 0.020 0.0206 0.1704 -0.1292 2 60 1 0.017 0.0111 0.1335 -0.1112 3 70 2 0.029 0.0206 0.1704 -0.1292 3 60 0 0.000 0.0111 0.1335 -0.1112 4 50 2 0.040 0.0206 0.1704 -0.1292 4 60 2 0.033 0.0111 0.1335 -0.1112 5 40 0 0.000 0.0206 0.1704 -0.1292 5 60 0 0.000 0.0111 0.1335 -0.1112 6 80 2 0.025 0.0206 0.1704 -0.1292 6 60 1 0.017 0.0111 0.1335 -0.1112 Σ 390 8 0.124 Σ 360 4 0.067
Bengkel Dr. Kevin Balete Shoes
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 100 1 0.01 0.0083 0.1196 -0.1029 1 30 1 0.033333 0.0222 0.1758 -0.1313 2 100 0 0.000 0.0083 0.1196 -0.1029 2 30 0 0.000 0.0222 0.1758 -0.1313 3 100 1 0.010 0.0083 0.1196 -0.1029 3 25 0 0.000 0.0222 0.1758 -0.1313 4 100 2 0.020 0.0083 0.1196 -0.1029 4 30 2 0.067 0.0222 0.1758 -0.1313 5 100 1 0.010 0.0083 0.1196 -0.1029 5 20 0 0.000 0.0222 0.1758 -0.1313 6 100 0 0.000 0.0083 0.1196 -0.1029 6 30 1 0.033 0.0222 0.1758 -0.1313 Σ 600 5 0.050 Σ 165 4 0.133
UKM Abdul Shoes Nugraha Sugih
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 30 2 0.067 0.0506 0.2506 -0.1494 1 30 1 0.033333 0.0089 0.1225 -0.1048 2 20 1 0.050 0.0506 0.2506 -0.1494 2 25 0 0.000 0.0089 0.1225 -0.1048 3 30 0 0.000 0.0506 0.2506 -0.1494 3 45 0 0.000 0.0089 0.1225 -0.1048 4 15 1 0.067 0.0506 0.2506 -0.1494 4 30 0 0.000 0.0089 0.1225 -0.1048 5 25 2 0.080 0.0506 0.2506 -0.1494 5 50 1 0.020 0.0089 0.1225 -0.1048 6 50 2 0.040 0.0506 0.2506 -0.1494 6 30 0 0.000 0.0089 0.1225 -0.1048 Σ 170 8 0.303 Σ 210 2 0.053
Bengkel H. Endang Monita Shoes
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 50 2 0.04 0.0385 0.2220 -0.1449 1 100 1 0.01 0.0275 0.1921 -0.1371 2 45 1 0.022 0.0385 0.2220 -0.1449 2 80 2 0.025 0.0275 0.1921 -0.1371 3 50 2 0.040 0.0385 0.2220 -0.1449 3 60 0 0.000 0.0275 0.1921 -0.1371 4 30 2 0.067 0.0385 0.2220 -0.1449 4 50 2 0.040 0.0275 0.1921 -0.1371 5 50 2 0.040 0.0385 0.2220 -0.1449 5 100 1 0.010 0.0275 0.1921 -0.1371 6 45 1 0.022 0.0385 0.2220 -0.1449 6 50 4 0.080 0.0275 0.1921 -0.1371 Σ 270 10 0.231 Σ 440 10 0.165
119
She Must Wear
No (n) (D) ṕ CL UCL LCL 1 40 2 0.05 0.0350 0.2129 -0.1429 2 25 1 0.040 0.0350 0.2129 -0.1429 3 50 2 0.040 0.0350 0.2129 -0.1429 4 50 3 0.060 0.0350 0.2129 -0.1429 5 50 1 0.020 0.0350 0.2129 -0.1429 6 40 0 0.000 0.0350 0.2129 -0.1429 Σ 255 9 0.210
120
LAMPIRAN 5
Kusnadi Home Industry Assenda Sepatu Sendal
Damage
Amount of Damages
Percentation Percentation Com Damage
Amount of Damages
Percentation Percentation Com
Salah Memola 1 4.35% 4.35% Salah Memola 0 0.00% 0.00%
Salah Memotong 5 21.74% 26.09% Salah Memotong 3 25.00% 25.00%
Salah Menjahit 7 30.43% 56.52% Salah Menjahit 3 25.00% 50.00%
Pengeleman 10 43.48% 100.00% Pengeleman 6 50.00% 100.00%
Total 23 Total 12
Mutiara Septau Sendal Meliska
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation
Salah Memola 2 14.29% 14.29% Salah Memola 1 5.56% 5.56%
Salah Memotong 1 7.14% 21.43% Salah Memotong 3 16.67% 22.22%
Salah Menjahit 7 50.00% 71.43% Salah Menjahit 6 33.33% 55.56%
Pengeleman 4 28.57% 100.00% Pengeleman 8 44.44% 100.00%
Total 14 Total 18
Azfa Collection Endang Home Industry
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation
Salah Memola 2 6.67% 6.67% Salah Memola 4 18.18% 18.18%
Salah Memotong 3 10.00% 16.67% Salah Memotong 7 31.82% 50.00%
Salah Menjahit 11 36.67% 53.33% Salah Menjahit 5 22.73% 72.73%
Pengeleman 14 46.67% 100.00% Pengeleman 6 27.27% 100.00%
Total 30 Total 22
Uyung Home Indsutry VIVAN Shoes
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation
Salah Memola 3 11.11% 11.11% Salah Memola 4 13.79% 13.79%
Salah Memotong 5 18.52% 29.63% Salah Memotong 3 10.34% 24.14%
Salah Menjahit 8 29.63% 59.26% Salah Menjahit 9 31.03% 55.17%
Pengeleman 11 40.74% 100.00% Pengeleman 13 44.83% 100.00%
Total 27 Total 29
121 Damage Amount of Damages Percentation Percentation Com Damage Amount of Damages Percentation Percentation Com
Salah Memola 1 3.57% 3.57% Salah Memola 0 0.00% 0.00%
Salah Memotong 4 14.29% 17.86% Salah Memotong 5 15.63% 15.63%
Salah Menjahit 8 28.57% 46.43% Salah Menjahit 10 31.25% 46.88%
Pengeleman 15 53.57% 100.00% Pengeleman 17 53.13% 100.00%
Total 28 Total 32
UKM Abdul Shoes Nugraha Sugih
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation
Salah Memola 2 5.71% 5.71% Salah Memola 4 13.79% 13.79%
Salah Memotong 6 17.14% 22.86% Salah Memotong 7 24.14% 37.93%
Salah Menjahit 12 34.29% 57.14% Salah Menjahit 3 10.34% 48.28%
Pengeleman 15 42.86% 100.00% Pengeleman 15 51.72% 100.00%
Total 35 Total 29
Bengkel H. Endang Monita Shoes
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation
Salah Memola 8 19.51% 19.51% Salah Memola 6 18.75% 18.75%
Salah Memotong 8 19.51% 39.02% Salah Memotong 0 0.00% 18.75%
Salah Menjahit 6 14.63% 53.66% Salah Menjahit 10 31.25% 50.00%
Pengeleman 19 46.34% 100.00% Pengeleman 16 50.00% 100.00%
Total 41 Total 32
She Must Wear
Damage Amount of Damages Percentation Com Percentation Salah Memola 8 21.62% 21.62% Salah Memotong 3 8.11% 29.73% Salah Menjahit 18 48.65% 78.38% Pengeleman 8 21.62% 100.00% Total 37