BAB II PROSES PELAKSANAAN PERJANJIAN JASA
D. Proses Pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemborongan
2. Tahap/Fase Penandatanganan Surat Perjanjian
Salah satu tugas PPK menurut pasal 11 ayat 1 huruf a 3 Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 adalah menyiapkan kontrak. Tugas PPK dalam
menyiapkan kontrak ini juga diatur dalam pasal 9 ayat 3 huruf g Keppres Nomor
80 Tahun 2003. Terkait dengan tugas ini, maka PPK dalam menyusun kontrak
harus memperhatikan hal-hal yang harus dimuat dalam Kontrak Pengadaan.100
100
Menurut ketentuan pasal 29 ayat 1 Keppres Nomor 80 tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, disebutkan bahwa kontrak
sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut :
a. para pihak yang menandatangani kontrak meliputi nama, jabatan dan
alamat.
b. pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian jelas mengenai jenis
dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan.
c. hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian
d. nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran
e. persyaratan serta spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci
f. tempat dan jangka waktu penyelesaian/penyerahan dengan disertai jadwal
waktu penyelesaian/penyerahan yang pasti serta syarat-syarat
penyerahannya.
g. Jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau ketentuan
mengenai kelaikan
h. Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak
memenuhi kewajibannya
i. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak
j. Ketentuan mengenai keadaan memaksa
k. Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan
dalam pelaksanaan pekerjaan
l. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja
n. Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan
Penandatanganan kontrak selambat-lambatnya dilakukan 14 (empat belas)
hari kerja sejak diterbitkannya surat keputusan penetapan penyedia jasa dan
setelah penyedia jasa menyerahkan surat jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak kepada pengguna jasa.101
Setelah isi kontrak disepakati para pihak (PPK dan Penyedia Jasa), maka
dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak. Hubungan hukum antara PPK
dengan penyedia jasa yang terjadi pada proses penandatanganan kontrak sampai
dengan berakhirnya kontrak merupakan hubungan hukum perdata khususnya
hubungan kontraktual.102
Adapun pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan Penyediaan Air
Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan Balai Sumber Daya Air Sumatera II
Propinsi Sumatera Utara tersebut, diatur dalam Surat Perjanjian (Kontrak) tanggal
5 Mei 2010 Nomor : HK0203/PAB/2010/03, ditandatangani yaitu antara Pejabat
Pembuat Komitmen Pengembangan Air Baku dengan Pimpinan PT. Mitha Prana
Chasea.
a. Dokumen Kontrak
Bahwa dalam surat perjanjian (kontrak) tersebut harus dibaca serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan, yaitu :
a. Surat Perjanjian Kerja Konstruksi
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa
101
Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31. Dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diatur dalam Pasal 60 ayat 1 huruf l
102
c. Surat Penawaran (tidak termasuk analisa harga satuan pekerjaan)
d. AddendumDokumen Lelang (bila ada)
e. Syarat-syarat Khusus Kontrak, yang terdiri dari :
Bagian ini berisi mengenai syarat-syarat yang diatur secara khusus dalam
kontrak, antara lain mengenai : Definisi, Jaminan, Keselamatan Kerja,
Pembayaran, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Penggunaan Penyedia Jasa
Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil, Penyelesaian Perselisihan,
Penyesuaian Harga, Denda dan Ganti Rugi, Gambar Pelaksanaan,
Kegagalan Bangunan, Ketentuan Khusus, Kompensasi, Pedoman
Pengoperasian dan Pemeliharaan.
f. Syarat-syarat Umum Kontrak103
Bagian ini berisi mengenai syarat-syarat yang diatur dalam kontrak yang
memuat pasal-pasal perjanjian tersebut antara lain : Definisi, Penerapan,
Asal Jasa, Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi, Hak Paten, Hak
Cipta dan Hak Merek, Jaminan, Asuransi, Keselamatan Kerja,
Pembayaran, Harga dan Sumber Dana, Wewenang dan Keputusan Pejabat
Pembuat Komitmen, Direksi Teknis dan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak, Delegasi, Penyerahan Lapangan, Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), Persiapan Pelaksanaan Kontrak, Program Mutu, Perkiraan Arus
Uang, Pemeriksaan Bersama, Perubahan Kegiatan Pekerjaan, Pembayaran
103
Kontrak ini disusun untuk pengadaan jasa pemborongan berdasarkan sistem harga satuan (admeasurement/unit price or rate) dan untuk nilai pekerjaan diatas Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Untuk nilai pekerjaan Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah) cukup menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK); Dwi Sunar Prasetyono, Kiat-kiat Hebat Bisa Menang Tender Pengadaan Barang/Jasa Pemborong, Buku Biru, Yogyakarta, 2011, hlm. 226
untuk Perubahan, Perubahan Kuantitas dan Harga, Addendum Kontrak, Hak dan Kewajiban Para Pihak, Resiko Pejabat Pembuat Komitmen dan
Penyedia Jasa, Laporan Hasil Pekerjaan, Cacat Mutu, Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan, Penyedia Jasa Lainnya, Wakil Penyedia Jasa,
Pengawasan,Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan, Kontrak Kritis,
Perpanjangan Waktu Pelaksanaan, Kerjasama antara Penyedia Jasa dan
Sub Penyedia Jasa, Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil termasuk
Koperasi Kecil, Keadaan Kahar104, Peringatan Dini, Rapat Pelaksanaan,
Itikad Baik, Penghentian dan Pemutusan Kontrak, Pemanfaatan Milik
Penyedia Jasa, Bahasa dan Hukum serta Penyelesaian Perselisihan,
Perpajakan, Korespondensi, Penyesuaian Harga, Denda dan Ganti Rugi,
Serah Terima Pekerjaan, Gambar Pelaksanaan, Perhitungan Akhir,
Kegagalan Bangunan, Personil, Penilaian Pekerjaan, Percepatan,
Penemuan-penemuan, Kompensasi, Penangguhan Pembayaran, Hari
Kerja, Pengambilalihan, Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan,
Penyesuaian Biaya, Penundaan atas Perintah Pejabat Pembuat Komitmen,
Instruksi.
g. Spesifikasi Teknis
104
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan keadaan kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan), pemogokan, kebakaran dan gangguan industri lainnya. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasarkan kesepakatan dari para pihak, Syarat-syarat Umum Kontrak, Surat Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Air Baku dengan PT. Mitha Prana Chasea pasal 37.
h. Gambar-gambar
i. Daftar Kuantitas dan Harga
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
Bahwa syarat-syarat dokumen kontrak mengikat kedua belah pihak,
kecuali diubah dengan kesepakatan bersama.
b. Kewajiban Para Pihak
Dalam surat perjanjian (kontrak) diatur mengenai kewajiban para pihak,
dalam hal ini PT. Mitha Prana Chasea selaku Pihak Kedua dan Balai Sumber
Daya Air Sumatera II selaku Pihak Kesatu, antara lain :
a. Pihak Kedua wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggungjawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan
segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
kontrak.
b. Pihak Kedua wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki
seluruh pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak Kerja Konstruksi Harga
Satuan, sampai diterima dengan baik oleh Pihak Kesatu.
c. Pihak Kesatu wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan
d. Pihak Kesatu wajib membayar kepada Pihak Kedua atas pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran,
1) Pembayaran pertama uang muka sebesar 20% (duapuluh persen) dari
nilai kontrak setelah Pihak Kedua menyerahkan permintaan
pembayaran disertai dengan Jaminan Uang Muka.
2) Pengembalian Uang Muka tersebut diatas dilakukan dengan
memotong secara sebanding pada setiap angsuran pembayaran, dan
lunas pada saat angsuran pembayaran progres fisik 100%.
3) Pembayaran selanjutnya dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan.
c. Harga
Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dari
perkiraan kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp. 3.398.848.200,- (tiga milyar tiga ratus
sembilan puluh delapan juta delapan ratus empat puluh delapan ribu dua ratus
rupiah).
d. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja,
adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, apabila terjadi perubahan
ketentuan pemerintah dalam hal berakhirnya tahun anggaran berjalan akan
dilakukan perubahan waktu penyelesaian pekerjaan.
e. Tempat Kediaman Hukum
Para pihak dalam perjanjian ini sepakat memilih tempat kediaman hukum
yang tetap apabila seandainya perselisihan tidak dapat dimusyawarahkan (melalui
mediasi, konsiliasi dan arbitrase) melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Asas itikad baik dalam fase kontrak ini dapat dilihat dalam
penandatanganan kontrak, dimana dalam kontrak dijelaskan mengenai pokok
pekerjaan yang diperjanjikan, hak dan kewajiban para pihak, nilai atau harga
kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran, ketentuan mengenai cidera
janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajibannya, ketentuan
mengenai pemutusan kontrak secara sepihak, ketentuan mengenai keadaan
memaksa, ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan, dan lain-lain, sehingga
kedua belah pihak jelas mengenai isi dan maksud dari kontrak tersebut.