B. Prosedur Penelitian
2. Tahap II: Pengembangan
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah tahap pengembangan produk. Tujuan dari tahap pengembangan produk adalah untuk mengembangkan temuan di lapangan dan studi pustaka menjadi rancangan prototype bahan ajar. Pengembangan prototype bahan ajar PPKn ini meliputi : (1) penyusunan draft awal prototype bahan ajar PPKn berdasarkan pada temuan dalam studi
pendahuluan yang berupa hasil observasi, wawancara, dan identifikasi tentang bahan ajar; (2) validasi oleh ahli ; (3) revisi produk berdasrkan masukan ahli; (4) melakukan uji coba terbatas; (5) mengadakan evaluasi berdasarkan pendapat siswa mengenai produk awal yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemudian mendiskusikan produk awal tersebut dengan guru dan ahli; (6) melakukan revisi berdasarkan hasil evaluasi dari uji coba terbatas dan hasil diskusi dengan guru; (7) melakukan uji coba selanjutnya yaitu uji coba luas; (8) melakukan revisi kembali dengan mengambil 20 orang siswa untuk diberi pertanyaan mengenai produk, kemudian dianalisa dan melakukan revisi produk.
a. Pendekatan
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar dalam bentuk buku yang diharapkan menjadi pendaamping untuk mendalami materi. Pengembangan prototype bahan ajar PPKn berbasis PBL ini meliputi : (1) menyiapkan prototype; (2) implementasi; (3) evaluasi pelaksanaan; dan (4) revisi secara berkelanjutan. Model yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Langkah-langkah kegiatan dalam penyususnan prototype bahan ajar PPKn berbasis PBL adalah sebagai berikut: (1) membuat prototype bahan ajar PPKn berbasis PBL peserta didik kelas IV SD serta bertujuan untuk meningkatkan civic knowledge peserta didik. Dasar pembuatan protoype adalah hasil analisis bahan ajar PPKn berbasis PBL difokuskan pada meningkatkan
civic knowledge peserta didik. Selanjutnya dalam penyusunan prototype
dengan KI, KD dan Indikator. 3) melakukan validasi prototype yang dilakukan
oleh para pakar/ahli (expert judgement). Tujuan penilaian dari para pakar/ahli
guna mengevaluasi kelayakan prototype yang telah dirancang dan disusun.
Selanjutnya dari hasil evaluasi para pakar/ahli tersebut dilakukan revisi
sebelum di uji cobakan. Lokasi penelitian dilakukan di tiga SD Kota Surakarta, yaitu SD Ar-Irsyad Surakarta, SD Kristen Stabelan I Surakarta, dan SD Kristen Danukusuman Surakarta. Pertimbangan dasar dari peneliti untuk memilih sekolah tersebut adalah kesamaan akreditasi, kesamaan kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013, dan kesamaan proporsi guru dan murid. Hal ini untuk memudahkan peneliti mendapatkan variasi data.
b. Validasi Produk
Validasi desain dilakukan oleh ahli bahasa, media, dan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1) Ahli bahasa, yaitu seseorang yang mahir dalam pengetahuan bahasa dengan latar belakang pendidikan minimal S2 atau guru Bahasa Indonesia yaitu Dr. Hartono, M. Hum., Sri Lestari, S.Pd., M. Pd., dan Dini Restiyanti, S.Pd., M. Pd.,.
2) Ahli media, yaitu seseorang yang mahir dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai bahan ajar pendidikan dengan latar belakang pendidikan minimal S2 sebanyak dua orang yaitu Prof. Dr. Nunuk Suryanti, M. Pd. dan Nur Amalia, M.Tech.
3) Ahli materi, yaitu seseorang yang mahir dan memiliki pengetahuan yang luas terhadap materi pembelajaran PPKn pada penelitian dengan latar
belakang minimal S2 yaitu Dr. Achmad Muhibbin., S.Pd,. M. Si., Suyahman, S.Pd., M. Pd., dan Agus Prasetyo, S.Pd., M. Pd.
4) Dua guru atau praktisi pendidikan dan dua teman sejawat yang memiliki pengalaman memadai dalam bidang pendidikan. Lembar penilaian guru dapat dilihat pada lampiran 1.6.
Validitas ahli dalam pengembangan bahan ajar PPKn berbasis PBL ini menggunakan skala likert dengan rentangan 1 sampai 4. Lembar validitas ahli bisa dilihat pada lampiran 1.3, 1.4, dan 1.5. Berikut adalah kriteria nilai yang diberikan oleh ahli:
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Validasi Ahli
Skor Kriteria
3≤ skor ≤ 4 Sangat baik 2≤ skor < 3 Baik 1≤ skor < 2 Cukup
0 ≤ skor ≤ 1 Kuranng
(Hadi, 2015:13)
Analisis data yang digunakan dalam validasi ahli pengembangan bahan ajar ini selain menggunakan penskoran dengan skala likert juga dinyatakan dalam presentase yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
𝑃 = ∑ 𝑥𝑖
∑ 𝑥 𝑥 100% Keterangan :
P : presentase penilaian
∑ 𝑥𝑖 : jumlah jawaban dari subjek ∑ 𝑥 : jumlah jawaban tertinggi
Presentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel agar mudah dipahami. Hasil presentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 3.4 Pengambil Keputusan Revisi Pengembangan Pencapaian tujuan
pembelajaran Kualifikasi Keterangan 76-100% Sangat baik Tidak perlu revisi
51-75% Baik Tidak perlu revisi
20-50% Kurang baik Revisi
0-25% Sangat kurang baik Revisi
(Ridwan, 2010) c. Revisi Produk
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
d. Pelaksanaan Uji Coba 1) Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan setelah prototype bahan ajar PPKn
berbasis PBL didiskusikan dengan guru dan pakar, sehingga akan dihasilkan masukan dan pendapat mengenai kelayakan prototype tersebut
sampai pada tingkat kejenuhan dan bisa diuji coba kepada siswa. Dalam uji
coba terbatas ini teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Guru
dan siswa akan menjadi narasumber untuk menilai prototype tersebut dari
aspek keterbacaan.
a) Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
Kegiatan uji coba terbatas ini akan dilaksanakan di SD Kristen
Danukusuman. Waktu dalam penelitian ini adalah pada tanggal 27 -29
Dalam uji coba ini ada beberapa aspek yang akan dinilai guru dan siswa, hasil penilain guru dan siswa tersebut guna untuk keabsahan dan perbaikan prototype bahan ajar.
b) Pendekatan Penelitian
Uji coba terbatas ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Uji coba terbatas bertujuan untuk mengetahui keterbacaan buku ajar. Melalui uji coba ini diharapkan dapat diperoleh saran yang membangun untuk perbaikan dalam merevisi buku ajar sehingga dapat dinilai kelayakannnya. Hasil penilaian terhadap bahan ajar pada uji coba kecil ini digunakan untuk memperbaiki bahan ajar sebelum dilakukan uji coba lapangan.
c) Data dan Sumber Data
Jenis data dalam kegiatan ini adalah kualitatif deskriptif. Uji Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan penilaian guru. Data tersebut digunakan untukmenguji keterbacaan bahan ajar PPKn berbasis PBL.
d) Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada uji terbatas meliputi: (1)
observasi dan pendampingan, dilakukan oleh guru dan peneliti.
Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung proses
pembelajaran, serta mengetahui keefektifan prototype awal bahan ajar
secara menyeluruh; (2) dokumentasi dilakukan dengan melakukan
wawancara, dilakukan kepada guru setelah selesai melakukan
pembelajaran dengan bahan ajar PPKn berbasis PBL; (4) penilaian guru
terhadap bahan ajar dengan menggunakan lembar penilaian bahan ajar
berisi skala angka 1-4 untuk menilai bahan ajar tersebut, yang
selanjutnya akan dikonversi menjadi persen untuk melihat kelayakanya.
e) Validitas Data
Teknik analisis data pada uji coba terbatas menggunakan
triangulasi teknik. Triangulasi teknik dalam penelitian ini dilakukan
dari data yang bersumber dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Triangulasi dilakukan dengan mengecek informasi yang diperoleh dari
ketiga teknik pengumpulan data yang telah disebutkan sebelumnya.
f) Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif.
Langkah-langkah analisis interatif dari Miles & Hubberman (2009: 14) sebagai berikut: (1) pengumpulan data (data collection); (2) kondensasi data (data condensation); (3) penyajian data (data display); (4) Penarikan kesimpulan (conclusions).
g) Luaran
Pada uji coba terbatas ini luaran yang diharapkan adalah
masukan dari guru dan siswa kelas IV. Masukan tersebut dapat berupa
kritik dan saran yang menjadi bahan untuk perbaikan. Setelah itu