• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

D. Implementasi Pendekatan Saintifik

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan perlu dilakukan sesuai dengan standar proses agar dapat menyukseskan implementasi kurikulum 2013, sebagai keseluruuhan proses usaha belajar serta pembentukkan kompetensi inti dan dan kompetensi dasar (KI-KD). Untuk menjamin kelangsungan standar proses, agar pembentukkan KI-KD berjalan lancer dan mancapai hasil yang efektif, perlu pembelajaran yang melalui serangkaian tahapan yang saling terkait.

Menurut Franco yang dikutib oleh E. Mulyasa rangkaian pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu: stage I. Pre implementation activities; II. Implementation activities; III. Post implementation activities. Berdasarkan standar proses, maka pembentukkan KI-KD dalam pembelajaran mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu: 1) membuka pembelajaran, sebagai kegiatan prea pembelajaran; 2) membentuk KI-KD sebagai kegiatan inti implementasi pembelajaran; dan 3) menutup pembelajaran, sebagai kegiatan pasca atau akhir pembelajaran.46

45

Permendikbud, op. cit., h. 6-7

46

E. Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

a. Kegiatan Membuka Pembelajaran/Pendahuluan

Kegiatan pendahulan pembelajaran dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik. Kegiatan pembuka pembelajaran merupakan kegiatan yang digunakan untuk pemanasan. Dalam kegiatan pembuka, siswa dapat menggali pengetahuannya melalui pengalaman tentang tema yang akan disajikan oleh guru.

Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahulan adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap kosep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar peserta didik yang belum memahami suatu konsep akan memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.

Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut:

1) Menciptakan iklim belajar

Iklim belajar dapat memperkuat atau memperlemah keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika iklim belajar yang diciptakan mendukung kegiatan pembelajaran, maka ada kecenderungan mereka akan senang dan semangat dalam proses pembelajaran. Sebaliknya, jika iklim belajar yang diciptakan kurang mendukung, maka kecenderungan semangat dan keterlibatan siswa akan menurun.

Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Pertama: menciptakan semangat dan kesiapan belajar. Kedua: menciptkan suasana demokrasi dalam

pembelajaran, yaitu dengan mendorong siswa untuk kreatif dalam belajara dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya. 2) Membina keakraban

Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar siap untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk itu peserta didik perlu saling mengenal terlebih dahulu satu sama lain, karena saling mengenal merupakan persyaratan tumbuhnya keakraban antara peserta didik dan antara peserta didik dengan sumber belajar (guru/fasilitator).

3) Melakukan pretes (tes awal)

Pretes memiliki peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Pretes memiliki fungsi untuk menyiapkan peserta didik dalam proses pembelajaran, mengetahui tingkat kemajuan peserta didik, mengetahui kemapuan awal peserta didik dan mengetahui dari mana proses pengetahuan dimulai.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setidaknya dalam kegiatan awal (pendahuluan), guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar yang baik yaitu dengan menciptakan semangat dan kesiapan siswa dalam belajar, membina keakraban antara peserta didik dan mengadakan pretes atau mengajukan pertanyaan di awal pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran suaru proses pembentukkan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk

terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.47

Kegiatan inti implementasi pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman yang dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru sebagai fasilitator untuk melibatkan diri dalam membentuk kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan atau modifikasi.

Kegiatan inti pembelajaran mencakup berbagai langkah yang ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan untuk mewujudkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Mengacu pada buku pedoman guru dan pedoman peserta didik pembentukkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, cara belajar kelompok dan cara belajar individual.

2) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis sesuai dengan buku pedoman guru, pokok bahasan dikemukakan dengan jelas, ditayangkan melalui infokus atau ditulis di papan tulis. Member kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut benar-benar dipahami.

3) Peserta didik mengkaji buku teks, untuk menganalisis materi standar atau sumber belajar yang akan dipelajari. Untuk mengembangkan materi standar yang telah diuraikan dalam buku teks atau buku pedoman peserta didik dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber belajar, dapat juga memfotokopi dari sumber lain, seperti majalah, dan surat kabar.

47

4) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. 5) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik

dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus memberikan bantuan, arahan bagi mereka yang memerlukan.

6) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.

7) Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik, jika ada yang kurang jelas guru member kesempatan bertanya, tugas atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.

8) Sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang direkomendasikan dan dilatihkan dalam pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013, yang dimotori oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), gurur dalam setiap pembelajaran harus mengupayakan keterlibatan dan aktivitas peserta didik secara optimal melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan48

Kegiatan inti dalam pembelajaran harus melinatkan peserta didik seoptimal mungkin. Yaitu dengan memberikan kesempatan dan mengikutsertakan mereka untuk ambil bagian dalam proses pembelajaran. Ini dilakukan agar peserta didik dengan guru dapat saling bertukar informasi mengenai topik yang dibahas, dan mencapai kecocokan atau keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari. c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

48

3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan

4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.49

Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan maupun tulisan (penilaian).

Dokumen terkait