• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

D. Implementasi Pendekatan Saintifik

1. Tahap Perencanaan

a. Desain Pembelajaran

Seperangkat rencana dapat diartikan bahwa dalam kurikulum memuat berbagai rencana yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Rencana tersebut bersifat fleksibel dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses pembelajaran.40

Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta memeperkirakan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan. Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju pencapaiannya tujuan. 41

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

1) Silabus

39

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 179

40

Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 86

41

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu. Silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut:

a) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu sistem kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.

c) Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.42

Komponen-komponen silabus terdiri atas:

a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ mts/ SMPLB/ Paket B dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan);

b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A);

f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,

alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

42

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.43

Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pembelajaran yang menggunakan waktu lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indicator, alokasi waktu, penilaian, sumber atau alat.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyusunan RPP yang dikembangkan guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada buku pegangan guru, buku siswa atau silabus yang telah ditetapkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengoordinasikan komponen-komponen pembelajaran.44

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

43

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 5

44

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi. Dalam hal ini, harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan keinginan anak untuk belajar lebih giat lagi, mendorong peserta didik berperan sevara aktif dalam pembelajaran, dengan menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar yang sesuai dan menunjang pembenyukkan kompetensi pada peserta didik. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP.

a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b) Partisipasi aktif peserta didik.

c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d) Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.

f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.45

Penyusunan desain pembelajaran pada tahap perencanaan bisa dilakukan oleh tim guru atau tim ahli mata pelajaran. Maka rencana pembelajaran seyogyanya disusun oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaranbersifat khusus dan kondisional, setiap sekolah tidak memiliki kondisi siswa, sumber beelajara, sarana dan prasarana yang sama. Oleh karena itu, penyusunan rencana pembelajaran didasarkan pada silabus dan kondisi pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan.

Dokumen terkait