• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

2. Tahap Pelaksanaan Pemanfaatan Laboratorium Bahasa

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan, pembelajaran di kelas IVA, IVB, dan IVC, pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan RPP. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru berpedoman pada RPP sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Materi, strategi, dan metode pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran telah sesuai dengan yang tertulis di RPP. Guru melakukan improvisasi kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan laboratorium bahasa. Laboratorium bahasa dimanfaatkaan oleh guru dengan menjalankan beberapa fungsinya, seperti untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak dengan bantuan headset, tanya jawab, diskusi, dan penilaian. Namun, pemanfaatan laboratorium yang tampak pada pelaksanaan tidak tercantum dalam RPP.

Kegiatan pendahuluan pada langkah-langkah pembelajaran, dilakukan oleh guru dengan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menyiapkan fisik dan psikis siswa, mengaitkan materi sekarang dengan pembelajaran sebelumnya, dan

104

mengajukan pertanyaan menantang. Guru juga telah menyampaikan rencana kegiatan pada kegiatan pendahuluan.

Kegiatan pembelajaran di kelas IV SD Jetis Bantul telah berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006: 20). Guru telah memfasilitasi siswa untuk mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikannya (scientific approach) selama pembelajaran di laboratorium bahasa, yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif selama proses belajar mengajar. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran bertujuan mendorong anak untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah.

Penyajian materi oleh guru telah dikaitkan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa dapat lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Guru telah memberikan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa dilibatkan langsung dalam memanfaatkan laboratorium bahasa yang merupakan fasilitas sekolah, sebagai media pembelajaran. Richard Decaprio (2013: 20) mengungkapkan bahwa salah satu alasan pentingnya pemanfaatan laboratorium dalam dunia pendidikan yaitu laboratorium menjadi media pembelajaran yang akan mengaktifkan siswa dalam kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung. Seiring dengan perkembangan zaman, laboratorium bahasa juga mampu mendukung pembelajaran komunikatif, yang menekankan pada pembelajaran yang berjangka panjang, antar disiplin ilmu, berfokus pada siswa, dan integrasi dengan masalah

105 dan kenyataan sehari-hari (Mambo, 2004).

Pembelajaran di kelas IV di SD Jetis Bantul sudah memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekitar siswa. Media yang digunakan meliputi, benda-benda di dalam kelas, benda-benda-benda-benda di lingkungan sekolah, dan fasilitas sekolah salah satunya adalah laboratorium bahasa. Selain sebagai media pembelajaran, laboratorium bahasa juga merupakan sumber pembelajaran, di mana guru menyampaikan materi tambahan yang tidak terdapat pada buku dengan menampilkan materi berupa teks bacaan, gambar, maupun video dengan bantuan perangkat laboratorium bahasa.

Penyampaian materi pembelajaran di kelas IV SD Jetis Bantul telah disampaikan dengan tema, saling terkait antar muatan pembelajaran, dan pemisah antar muatan pembelajaran sudah tidak begitu jelas. Guru dan siswa telah menggunakan buku pegangan tematik selama proses pembelajaran sehingga pergantian muatan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran tidak begitu jelas. Penggunaan tema apada pembelajaran membuat materi antar muatan pembelajaran menjadi saling terkait.

Pelaksanaan pembelajaran telah menyajikan konsep-konsep dari berbagai muatan pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Penyampaian konsep beberapa muatan pelajaran sudah saling terkait. Materi pokok antar muatan pelajaran juga telah saling terkait dan telah disatukan dengan tema. Guru telah melakukan tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk

106

membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Guru melaksanakan proses pembelajaran secara fleksibel atau luwes karena sudah mengaitkan materi pembelajaran dengan hal-hal yang sering dijumpai oleh siswa. Pembelajaran juga tidak hanya fokus pada satu sumber belajar saja, tetapi menggunakkan beberapa sumber belajar. Guru telah menggunakan sumber belajar selain buku yaitu dengan memanfaatkan laboratorium bahasa untuk menyampaikan materi. Materi yang disajikan di dalam laboratorium bahasa berupa bacaan, gambar, dan video yang telah memuat beberapa muatan pelajaran.

Guru telah menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi dengan ceramah saja, tetapi juga dengan penugasan, tanya-jawab, dan diskusi. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa. pemanfaatan laboratorium bahasa sebagai media, alat, dan sumber pembelajran merupakan salah satu metode yang digunakan guru untuk memberikan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran.

Guru telah memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran. Fungsi laboratorium bahasa sebagai sarana pembelajaran yaitu listening, conversation, attention, monitoring, intercom, text to speech, multimedia control, audio record, audio control, dan data based (www.laboratoiumbahasa.co.id, diakses pada tanggal 19 Maret 2014). Guru telah

107

memanfaatkan laboratorium bahasa sesuai fungsinya sebagai sarana pembelajaran, diantaranya adalah kegiatan berikut; a) melibatkan siswa untuk mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia; b) memfasilitasi siswa untuk melakukan berbagai jenis percakapan; c) menyampaikan materi dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; d) menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; e) memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; f) menyajikan materi pembelajaran berupa audio/ video dengan bantuan perangkat elektronik yang tersedia; dan g) mengatur materi pelajaran atau suara melalui perangkat audio.

Laboratorium bahasa telah dimanfaatkan oleh guru sesuai fungsi evaluasi. Nani Tiono (2001: 78) menjelaskan bahwa laboratorium bahasa dengan beberapa alat elektronik di dalamnya dapat membantu siswa dalam pembelajaran khususnya pada tugas menyimak (listening tasks). Selain menyimak, terdapat beberapa macam tugas menyimak komunikatif yang dapat diberikan guru di dalam laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi. Diantaranya adalah dengar dan mengikuti (listen and follow), dengar dan melakukan (listen and do), dengar dan menikmati (listen and enjoy), Dengar dan lengkapi (listen and complete), dengar dan memperbaiki (listen and correct), dengar dan mengomentari (listen and comment), dengar dan diskusikan (listen and discuss), serta dengar dan mengingat kembali (listen and recall). Beberapa tugas ini dapat dikerjakan secara individu, berpasangan maupun berkelompok. Kegiatan pembelajaran kelas IV

108

telah memanfaatkan laboratorium bahasa sebagai fungsi evaluasi, diantaranya adalah kegiatan berikut; 1) dengar dan mengikuti; 2) dengar dan lakukan; 3) dengar dan lengkapi; 4) dengar dan diskusikan; dan 5) dengar dan ingat kembali. Kegiatan evaluasi tersebut disajikan dengan beragam, sesuai materi yang disampaikan dan metode yang digunakan.

3. Penilaian Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran

Dokumen terkait