• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREASI KRASIDA

A. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

4.5.2 Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan, pada tahap ini menggunakan dua alat analisis yaitu matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing Perum Pegadaian Cabang Kemayoran.

1. Matriks IE

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal melalui matriks IFE dan EFE, maka dapat diketahui bahwa nilai total skor atas faktor-faktor strategis internal Perum Pegadaian Cabang Kemayoran adalah sebesar 2,331, sedangkan nilai total skor atas faktor-faktor strategis eksternal Perum Pegadaian Cabang Kemayoran adalah sebesar

2,547. Hal ini dapat diartikan bahwa faktor strategis eksternal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis internal.

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0

Hold and Maintain

Gambar 7. Matriks IE Perum Pegadaian Cabang Kemayoran

Berdasarkan Matriks IE pada Gambar 7, dapat dilihat bahwa Perum Pegadaian Cabang Kemayoran berada pada sel V. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik dikendalikan oleh Perum Pegadaian Cabang Kemayoran adalah strategi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi-strategi yang umumnya digunakan adalah strategi intensif seperti market penetration dan product development. Strategi penetrasi pasar berkaitan erat dengan usaha pemasaran yang gencar, yang dapat dicapai dengan cara menambah usaha promosi, iklan dan publisitas. Sedangkan pengembangan produk berhubungan dengan perbaikan dan modifikasi produk atau jasa.

2. SWOT Matriks I II III IV VI VII VIII IX TOTA L N ILAI EF E YANG DIBOBOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh melalui penelitian pada lingkungan internal dan eksternal diperoleh formulasi strategi yang dapat diambil. Matriks SWOT menggunakan faktor strategis (eksternal maupun internal) sebagaimana yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dalam matriks IFE dan EFE. Kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam matriks IFE, serta peluang dan ancaman yang terdapat dalam matriks EFE dipindahkan dalam sel yang sesuai matriks SWOT. Berdasarkan pendekatan tersebut, kita dapat membuat kemungkinan alternatif strategi. Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dapat dilihat pada Lampiran 8. Alterntif strategi yang diperoleh adalah :

a. Strategi S-O (Strenght-Opportunity)

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah :

1. Memberikan suku bunga UMKM yang rendah sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi yang stabil.

Suku bunga yang lebih rendah bagi pengembangan usaha UMKM dapat menjadi daya tarik bagi nasabah untuk mengajukan kredit KREASI dan KRASIDA.

2. Memanfaatkan suku bunga UMKM yang rendah untuk mendorong masyarakat untuk membuka peluang usaha.

Pemberian kredit kepada nasabah yang membutuhkan penambahan modal usaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan bunga yang kecil yaitu sebesar 1%/bulan dengan sistem angsuran melalui produk gadai KREASI dan KRASIDA.

3. Membuka outlet yang tersebar dengan memanfaatkan perkembangan jumlah penduduk yang terus bertambah.

Menambah jumlah Unit Pelayanan Cabang (UPC) di titik keramaian dan pemukiman penduduk mengingat wilayah Kemayoran berada pada kawasan padat penduduk.

4. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman dengan mengikuti perkembangan teknologi.

Dengan teknologi yang canggih dan modern dalam hal penaksiran untuk meminimalisir masuknya emas palsu dan mempercepat proses penaksiran dengan alat-alat yang berbasis teknologi yang canggih dan modern.

5. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada saat harga emas terus meningkat.

Para petugas pelayanan di tuntut untuk aktif memberikan penawaran kepada nasabah untuk menambah pinjamannya pada saat terjadinya kenaikan dan mempromosikan produk MULIA, karena dengan menabung emas bisa dijadikan nilai investasi yang menguntungkan.

b. Strategi S-T (Strenght-Threath)

Strategi S-T adalah strategi dimana perusahaan dapat menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi yang dapat diterapkan di perusahaan adalah :

1. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk gadai.

Kualitas pelayanan sangat penting untuk terus ditingkatkan, sehingga nasabah baru ataupun lama akan merasa nyaman dan terpuaskan. Peningkatan kualitas pelayan yang perlu ditingkatkan adalah dengan memberikan pelayanan mudah, cepat, dan aman dan memberikan penaksiran yang cepat, tepat dan akurat. Upaya ini akan menumbuhkan loyalitas nasabah kepada Perum Pegadaian Cabang Kemayoran, sehingga nasabah tidak dengan mudah berfikir untuk berpindah kepada lembaga pesaing.

2. Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai. Memperluas pembukaan Unit Pelayanan Cabang dengan tersebar untuk mencegah sistem take over nasabah kepada lembaga pesaing.

3. Memanfaatkan suku bunga UMKM yang rendah mengingat ancaman dari persaingan dari pendatang baru maupun produk substitusi.

Suku bunga UMKM rendah yang ditawarkan Perum Pegadaian Cabang Kemayoran cukup bagus, setidaknya mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain yang menawarkan kredit untuk UMKM maupun produk substitusi. Dengan menjual produk tersebut diharapkan Pegadaian dapat mengembangkan usaha dan dapat mencapai visi misinya, yaitu untuk menjadi champion dalam pembiayaan mikro.

4. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk dapat memberikan service excellent bagi nasabah.

Melatih SDM yang dimiliki dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan service excellent kepada nasabah, sehingga kualitas pelayanan semakin baik dan memberikan kenyamanan bagi nasabah.

c. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Startegi W-O adalah strategi dimana perusahaan dapat mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Strategi yang dihasilkan adalah :

1. Memanfaatkan jumlah penduduk yang terus bertambah dengan keinginan yang beragam untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai yang diinginkan nasabah.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah mengakibatkan semakin banyaknya tingkat kebutuhan masyarakat, usaha untuk meningktakan kualitas pelayanan sangat diperlukan,

karena saat ini keinginan nasabah semakin beragam, upaya ini dilakukan dengan menambah produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah, disertai dengan kecepatan pelayanan pada proses transaksi gadai.

2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana operasional dalam pengembangan produk dengan memanfaatkan banyaknya peluang usaha.

Dengan menambah SDM yang khusus menangani penyaluran kredit mikro dan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana operasional untuk mendukung kegiatan penyaluran kredit mikro tersebut, mengingat besarnya peluang untuk menyalurkan kepada nasabah yang akan mengembangkan usahanya.

3. Mengupdate secara continue data nasabah dengan mengikuti perkembangan teknologi.

Memperbaiki dan memperbaharui data nasabah yang sudah lama maupun baru, sehingga proses untuk menuju Pegadaian online dapat segera terealisasikan.

4. Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan teknologi informasi.

Mengingat rawannya kejahatan yang semakin marak terjadi di lingkungan Perum Pegadaian, maka diperlukan adanya perbaikan pengawasan sistem keamanan dengan menerapkan pengawasan CCTV secara online sehingga dapat selalu di pantau oleh pihak yang berwenang.

d. Strategi W-T (Weakness-Threath)

Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi yang intensif dan agresif untuk menghadapi persaingan dalam bisnis gadai.

Mengingat kegiatan promosi yang telah dilakukan Perum Pegadaian Cabang Kemayoran masih belum optimal, maka perusahaan harus lebih gencar lagi dalam melakukan kegiatan promosinya baik melalui iklan maupun publisitas ataupun memberikan reward atau hadiah kepada nasabah yang menjadi pelanggan Perum Pegadaian Cabang Kemayoran sejak lama, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah sehingga reward dan pelayanan yang memuaskan tersebut akan meningkatkan loyalitas nasabah kepada perusahaan.

2. Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet), membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah.

Memberikan pelayanan pembayaran secara online, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di seluruh cabang Pegadaian dan melakukan kerjasama dengan pihak bank agar dapat melakukan transaksi melalui auto debet, sehingga dapat menciptakan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, serta menambah fitur produk yang lebih menarik untuk ditawarkan kepada nasabah.

3. Mengoptimalkan data nasabah untuk melakukan sistem jemput bola agar tidak berpindah kepada lembaga pesaing.

Melakukan promosi dengan sistem refferal, yaitu satu orang mengajak seorang lainnya. Hal ini telah dilakukan dengan meminta nomor telepon kenalan, saudara atau teman dari salah satu nasabah yang telah dimiliki dan kemudian dihubungi oleh pihak Pegadaian untuk menjelaskan produk-produk unggulan yang dimiliki, sehingga dengan cara ini diharapkan dapat menambah jumlah nasabah baru dan tetap mempertahankan nasabah yang telah ada sebelumnya.

Baca selengkapnya

Dokumen terkait