BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Siklus Pertama
1. Tahap Perencanaan
Bagian perencanaan terdiri dari empat bagian yaitu ide awal,
temuan awal, diagnosa (hipotesis), dan perencanaan. Peneliti memiliki
ide awal untuk memperbaiki dan meningkatkan partisipasi, motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran ekonomi. Hal
ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap tingkat partisipasi, motivasi
dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 yang masih rendah pada
sebagian siswa di kelas.
Bagian temuan awal peneliti melakukan observasi dan
wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi terhadap partisipasi,
motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran
diketahui bahwa tingkat partisipasi siswa cukup, motivasi siswa cukup
dan prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran ekonomi cukup.
Menurut guru mata pelajaran ekonomi pada kelas XI IPS 1 terbagi
menjadi dua, siswa dengan nilai cukup dan setengahnya lagi masih perlu
ditingkatkan karena masih rendah.
Menurut guru mata pelajaran ekonomi tingkat partisipasi siswa
yang masih rendah ditandai dengan: 1) siswa tidak ada yang mau
bertanya ketika belum memahami materi pelajaran yang disampaikan; 2)
siswa yang ramai sendiri ketika guru menjelaskan materi.
Menurut guru mata pelajaran ekonomi tingkat motivasi siswa
yang masih rendah ditandai dengan: 1) siswa malas untuk belajar; 2)
siswa merasa puas dengan nilai yang diperolehnya sehingga tidak
mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi; 3) siswa tidak
mempelajari dahulu materi yang akan di bahas.
Menurut guru mata pelajaran ekonomi hasil prestasi siswa kelas
XI IPS 1 pada mata pelajaran ekonomi adalah cukup, beberapa siswa
memiliki nilai yang baik dan sebagian lagi masih harus diperbaiki
karena masih belum tuntas. Tingkat prestasi siswa tersebut dapat dilihat
dari nilai ulangan terakhir siswa. Berdasarkan ulangan tersebut dapat
diketahui ada 21 siswa yang tuntas belajar dan ada 15 siswa tidak tuntas
Selain melakukan wawancara, peneliti menggunakan instrumen
observasi untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa pra observasi
tindakan (based-line), kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi siswa
pra observasi tindakan (based-line), dan melihat hasil ulangan siswa
untuk mengetahui tingkat prestasi siswa pra observasi tindakan.
Hasil observasi partisipasi pra observasi tindakan (based-line)
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel V.1
Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Observasi (Based-line) Pra Observasi Indikator No Hal yang diamati
Ya Tidak Ya (Dalam persen) Tidak (Dalam persen) Total Siswa
1 Siswa sudah mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulisnya
26 10 72% 28% 36 Kesiapan siswa
dalam mengikuti
pelajaran 2 Siswa tidak ada yang masih di luar kelas, mengobrol, menganggu teman dan bercanda
18 18 50% 50% 36
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
3 Siswa tidak ada yang bercanda, melamun, tidur, bermain HP, ataupun sibuk sendiri-sendiri
21 15 58% 42% 36
4 Siswa bertanya ketika belum memahami materi yang diberikan guru
0 36 0% 100% 36 Tanggapan
siswa pada pembahasan
guru 5 Siswa mau menjawab ketika guru mengajukan pertanyaan
10 26 28% 72% 36
Pencatatan pada hal-hal yang dianggap penting
6 Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi pelajaran atas inisiatifnya sendiri
Pra Observasi Indikator No Hal yang diamati
Ya Tidak Ya (Dalam persen) Tidak (Dalam persen) Total Siswa
7 Siswa mencatat materi pelajaran yang ditulis guru di papan tulis
30 6 83% 17% 36
8 Siswa mencatat materi pelajaran yang didektekan oleh guru
30 6 83% 17% 36
9 Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan baik
25 11 69% 31% 36 Pengerjaan
tugas dengan
baik 10 Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru di depan kelas
10 26 28% 72% 36
Jumlah 504/9
Presentase 56%
Sumber : Pra Observasi, 2009
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi siswa di
dalam pembelajaran tergolong cukup. Dari hasil observasi indikator siswa
siap mengikuti pelajaran dapat diketahui bahwa 26 siswa (72%) yang
mengeluarkan buku pelajaran saat guru sudah berada di dalam kelas untuk
memulai pelajaran sedangkan yang tidak mengeluarkan buku ada 10 siswa
(28%). 18 siswa (50%) sudah siap mengikuti pelajaran sedangkan
setengahnya lagi atau 18 siswa (50%) masih sibuk sendiri-sendiri seperti
saling menganggu teman, bercanda ,melamun, dan membuat gaduh walaupun
pelajaran sudah akan dimulai.
Hasil observasi pada indikator perhatian siswa terhadap penjelasan
guru. Sikap siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru tampak dalam
aktivitas mereka melamun, dan mengobrol ada 15 siswa (42%). Sedangkan
yang memperhatikan penjelasan guru ada 21 siswa (58%).
Hasil observasi terhadap indikator tanggapan siswa terhadap materi
yang disampaikan guru menunjukkan bahwa siswa kurang menanggapi
pelajaran yang disampaikan guru. Sikap siswa tersebut tampak ketika guru
menanyakan apakah ada yang mau bertanya ternyata tidak ada satupun siswa
yang bertanya tentang penjelasan guru. Dan hanya 10 siswa (28%) yang mau
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Sedangkan 26 siswa yang lain
tidak mau bertanya (72%).
Hasil observasi terhadap indikator pencatatan pada hal-hal yang
dianggap penting menunjukkan bahwa hanya 12 siswa (33%) yang mencatat
materi pelajaran berdasarkan inisiatif mereka sendiri dan 24 siswa (67%) tidak
mencatat materi pelajaran karena inisiatif sendiri. Siswa yang mencatat materi
yang ditulis oleh guru di papan tulis ada 30 siswa (83%) dan 30 siswa (83%)
yang mencatat materi yang disampaikan oleh guru.
Hasil observasi terhadap indikator pengerjaan tugas dengan baik,
menunjukkan bahwa saat guru memberikan tugas yang harus dikerjakan, 25
siswa (69%) siswa mengerjakan tugas dengan baik dan 11 siswa (31%) malah
asyik mengobrol. Dan ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di
Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa sebelum penerapan tindakan
(Based-line), peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyatan.
Hasil kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.2
Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi (Based-line) Kelas Golongan Motivasi Frekuensi Dalam % 81 - 100 Sangat Tinggi 2 6% 66 - 80 Tinggi 20 55% 56 - 65 Cukup 13 36% 46 - 55 Rendah 1 3% 0 - 45 Sangat Rendah 0 - Jumlah 36 100%
Sumber : Pra Obsevasi, 2009
Dari tabel hasil kuesioner motivasi belajar pra observasi (based-line)
diketahui bahwa 2 orang memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi (6%),
20 siswa memiliki motivasi tinggi (55%), 13 siswa memiliki motivasi yang
cukup (36%), dan 1 siswa memiliki motivasi yang rendah (3%).
Dari hasil kuesioner diharapkan tingkat motivasi siswa sesudah
mengalami proses pembelajaran dengan metode Quantum Learning dapat
mengalami peningkatan. Motivasi siswa diharapkan dapat meningkat pada
kriteria sangat tinggi dan tinggi.
Prestasi belajar siswa pra observasi (based-line) dilihat dari nilai
ulangan terakhir siswa. Hasil ulangan terakhir siswa dapat dilihat pada tabel
Tabel V.3
Nilai Ulangan Ekonomi Siswa (Based-line)
Ketuntasan belajar
No NIS Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 4853 Aditya Alfian Daniswara 90 V 2 4855 Agus Haryanto 80 V
3 4858 Ajeng Puspita Kartika D 55 V 4 4859 Amanda Amalia F 40 V 5 4862 Adisti Kurnia Sari 40 V 6 4868 Anindhita Yogasari 60 V 7 4870 Anita Kumalasari 55 V 8 4875 Arnis Imasari 45 V 9 4878 Ayu Shadrina Saraswati 50 V 10 4893 Desi Triana 85 V
11 4898 Dian Yunianto 80 V 12 4899 Dimas Anom H 80 V
13 4906 Elin Nur Rachmawati 50 V 14 4911 Erika Deti Saputri 90 V
15 4912 Erni Zuliyani 65 V
16 4913 Esti Utami 50 V 17 4915 Etty Kurniawati 80 V
18 4916 Eva Setiyawan 90 V
19 4918 Evy Dwi Nurmala 50 V 20 4924 Fery Destu A 80 V
21 4925 Fibo Arseta Pradana 70 V 22 4930 Fitria Rachmawati 70 V 23 4931 Fitriyaningsih 65 V 24 4932 Gethsy Bunga Pratama 80 V
25 4935 Hanifatul Mafazah 50 V 26 4936 Hari Setyawan 80 V
27 4937 Hendrawan Dwi Purnama 80 V
28 4939 Heppy Supratiwi 60 V 29 4941 Herman Fajar Nugroho 85 V
30 4942 Hermawan Kusuma Putra 65 V 31 4943 Heru Setyawan 65 V
32 4946 Icuk Fivatin 55 V 33 4947 Ika Monicha 50 V 34 4957 Ismanto 80 V
Ketuntasan belajar
No NIS Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
35 4959 Ivan Novian Janitra 82 V
36 4965 Khalifah Nur Bayti 50 V Catatan: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65
Sumber: Pra Observasi, 2009
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 2 Ngaglik adalah 65. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa
sebagian siswa tuntas belajar dan sebagian lagi tidak tuntas belajar. Siswa
yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa (58%) dan yang tidak tuntas belajar
sebanyak 15 siswa (42%). Oleh karena itu, prestasi belajar harus ditingkatkan
agar semua siswa dapat tuntas belajar.
Berdasarkan ide awal dan temuan awal maka peneliti membuat
hipotesis bahwa ada peningkatan partisipasi siswa di dalam pembelajaran
setelah menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning, ada
peningkatan motivasi siswa di dalam pembelajaran setelah menggunakan
metode pembelajaran Quantum Learning, dan ada peningkatan prestasi belajar
siswa setelah menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning.
Pada tahap perencanaan tindakan yaitu peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) bersama dengan guru, menentukan musik
instrumen yang akan digunakan dan menyiapkan slogan-slogan yang akan
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) sesuai
dengan materi yang berikan oleh guru. Setelah RPP selesai di diskusikan
dengan guru dan guru memberikan beberapa tambahan. Setelah semua
selesai maka RPP diberikan kepada guru untuk dipelajari.
2. Menyiapkan bahan-bahan untuk pembelajaran Quantum Learning
a. Menyiapkan mind map yang akan digunakan guru untuk mengajar
dan menyediakan mind map yang dibagikan kepada siswa. Mind
map tersebut dibuat semenarik mungkin dan mudah dibaca. Mind
map dipilih karena dengan menggunakan mind map pencatatan
point-point penting yang memudahkan siswa mempelajari.
Menggunakan kreasi sendiri sehingga siswa cenderung tertarik.
b. Menentukan musik instrumen yang akan digunakan
Peneliti menentukan musik yang akan digunakan untuk kegiatan
pembelajaran Quantum Learning. Musik instrumen yang digunakan
adalah musik yang lembut dan yang membuat siswa nyaman dalam
mengikuti pelajaran. Musik instrumen yang digunakan yaitu To
Sleep an Angel Wing (Kevin Kern), Sundial Dreams (Kevin Kern), A
Place in My Heart (Nicholas), Remembering The Light (Kevin
Kern), My Heart Will Go On (L Kenny G), Bitter Sweet (Kevin
Kern), In My Life (Kevin Kern), The Moment (L Kenny G).
partisipasi siswa, memotivasi siswa dan prestasi yang baik pula.
Musik dalam proses pembelajaran berperan membuat siswa tenang
dan pikiran mengalir sehingga mereka dapat nyaman untuk belajar.
Kegunaan musik dalam belajar yaitu meningkatkan semangat,
merangsang pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan
fokus dan memberi inspirasi.
c. Menyiapkan slogan-slogan yang akan digunakan dalam
pembelajaran Quantum Learning. Slogan-slogan tersebut berisi
kalimat-kalimat positif yang dapat membuat siswa bersemangat
dalam belajar. Kalimat-kalimat positif yang tergantung di dinding
akan menjadi pengingat abadi akan potensi dan kelebihan anak
Diantara slogan-slogan itu bertuliskan Aku Juara, Aku Pasti Bisa
Mempelajarinya, Aku Hebat.