• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Tahapan Penelitian

Secara bagan alir, penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Studi Literatur Membuat Desain Survei Pengembangan Instrumen Survei Pengujian Instrumen Survei Perbaikan Instrumen Survei Penentuan Sampel

Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa Data

Pengambilan Kesimpulan dan

Tahapan penelitian yang akan dilakukan pada Gambar 3.1 mengacu pada tahapan umum penelitian survei. Penjelasan lebih lanjut pada masing-masing tahap akan dijelaskan pada subbab-subbab berikutnya.

3.2.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dimaksudkan disini adalah mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai model yang dapat digunakan untuk mengukur kesiapan sebuah organisasi dalam mengimplementasikan e-learning. Dalam studi literatur ini, penulis membandingkan model penilaian kesiapan yang disusun oleh tiga orang pakar yaitu Rosenberg, Chapnick, Aydin dan Tasci, serta Darab dan Montazer. Dari keempat model yang mereka susun dibandingkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan implementasi e-learning dan barrier yang ada. Berdasarkan perbandingan tersebut didapatkan model yang dianggap paling sesuai untuk digunakan di Indonesia.

3.2.2 Membuat Desain Survei

Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya, penulis kemudian memilih model e-learning readiness yang akan digunakan dalam penelitian ini. Model e-learning readiness yang akan digunakan mencakup faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan organisasi dalam menerapkan e-learning, apa saja yang perlu dievaluasi dari masing-masing faktor yang relevan dengan organisasi, serta bagaimana rencana penilaian kesiapan dengan menggunakan kuesioner yang akan disusun.

3.2.3 Pengembangan Instrumen Survei

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun kuesioner survei. Pertanyaan kuesioner disusun dengan mengacu pada desain yang telah disusun sebelumnya. Penyusunan kuesioner ini juga memperhatikan bagaimana proses penilaian akan dilakukan yang akan berpengaruh pada perancangan model jawaban setiap pertanyaan. Output yang berupa kuesioner selanjutnya akan dilakukan pengujian sebelum dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

Dalam menyusun kuesioner survei ini, penulis menggunakan lima alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh para responden sesuai dengan yang mereka ketahui. Lima alternatif jawaban tersebut adalah :

a. 1 (sangat tidak setuju), apabila kondisi yang ditanyakan masih jauh dari kondisi saat ini.

b. 2 (tidak setuju), apabila kondisi yang ditanyakan sudah ada namun belum sesuai dengan kondisi saat ini.

c. 3 (sedang), apabila kondisi yang ditanyakan berada pada level pertengahan bila dibandingkan kondisi saat ini.

d. 4 (setuju), apabila kondisi yang ditanyakan sudah sejalan dengan kondisi saat ini namun masih memerlukan perbaikan.

e. 5 (sangat setuju), apabila kondisi yang ditanyakan sudah sesuai dengan kondisi saat ini bahkan mungkin lebih.

3.2.4 Pengujian Instrumen Survei

Kuesioner survei yang telah disusun perlu diuji terlebih dahulu sebelum disebarkan untuk pengumpulan data yang sesungguhnya. Pengujian dilakukan terhadap jumlah sampel yang lebih kecil. Pengujian yang dilakukan mencakup uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian ini akan menentukan apakah pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat langsung digunakan, atau harus diperbaiki terlebih dahulu.

Dalam pengujian survei ini digunakan metode korelasi Pearson untuk pengujian validitas dan koefisien Cronbach’s Alpha untuk pengujian reliabilitas. Hasil dari pengujian validitas akan menjadi input bagi pengujian reliabilitas tanpa mengikutsertakan variabel yang tidak valid.

3.2.5 Perbaikan Instrumen Survei

Berdasarkan hasil pengujian terhadap kuesioner survei sebelumnya, kemungkinan terdapat sejumlah pertanyaan yang gugur atau perlu diperbaiki. Hal ini disebabkan berdasarkan pengujian ternyata pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur faktor yang bersangkutan atau menimbulkan

ambiguitas pada responden. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengubah model pertanyaan atau menghapus pertanyaan yang tidak valid atau reliabel tersebut. Output dari tahap ini adalah instrumen survei yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

3.2.6 Pemilihan Sampel

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pemilihan sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan menghitung minimal jumlah sampel yang diperlukan untuk menjaga validitas hasil survei. Perhitungan jumlah minimum sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut :

2

1 N d N n    n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : presisi yang ditetapkan

Dari jumlah minimum tersebut kemudian dilakukan sebaran untuk mewakili seluruh kantor perwakilan yang dimiliki oleh organisasi XYZ. Namun demikian dalam penelitian ini survei akan disebarkan kepada seluruh pegawai XYZ melalui jaringan intranet. Jumlah minimum yang telah ditentukan sebelumnya menjadi batas minimal apakah hasil survei dapat digunakan atau perlu diulang kembali.

3.2.7 Pengumpulan Data

Kuesioner yang telah disusun, apabila berdasarkan hasil pengujian sebelumnya sudah bisa dinyatakan valid dan reliabel, dapat disebarkan sebagai instrumen penelitian. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap sampel/populasi yang telah ditentukan dengan melalui jaringan intranet. Untuk memaksimalkan proses pengumpulan data, maka Pusdiklat akan menggerakkan LO Diklat yang ada di kantor pusat dan seluruh perwakilan organisasi XYZ melalui nota dinas Kepala Pusdiklat. Adapun kelompok yang dijadikan responden dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Manajemen Pusdiklat, terdiri dari manajemen Pusdiklat dan Balai yang berjumlah 21 orang

b. Tim E-Learning, terdiri dari 3 orang yang merupakan tim kecil yang dibentuk untuk membuat prototipe e-learning sederhana.

c. LO TI Pusdiklat, terdiri dari 4 orang yang merupakan perwakilan Biro TI yang bertanggung jawab atas pengelolaan TI di Pusdiklat.

d. Biro TI, terdiri dari manajemen Biro TI yang terdiri dari dua orang kabag dan empat orang kasubbag.

e. Bagian perencanaan, terdiri dari dua orang kasubbag yang bertanggung jawab atas penyediaan bahan kediklatan.

f. Seluruh pegawai, terdiri dari pegawai-pegawai diluar kelompok di atas.

3.2.8 Pengolahan dan Analisa Data

Tahap ini dilakukan untuk mengedit dan mengorganisasikan data yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya. Data-data yang memiliki kecenderungan tidak valid, seperti jawaban yang sama untuk seluruh item pertanyaan dapat dikeluarkan terlebih dahulu dari data yang akan dianalisa dalam melakukan penilaian. Selanjutnya hasil survei diolah dengan menghitung nilai rata-rata dari penilaian yang diperoleh. Pengolahan juga dilakukan dengan mengelompokkan hasil penilaian berdasarkan kelompok faktor maupun wilayah seperti kantor pusat atau perwakilan dimana responden tersebut bekerja. Hal ini diperlukan untuk lebih mengerucutkan wilayah perbaikan yang perlu dilakukan nantinya. Output dari tahapan ini adalah data yang valid dan telah terorganisir.

3.2.9 Pengambilan Kesimpulan dan Rekomendasi

Tahap terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan penilaian kesiapan organisasi untuk mengimplementasikan e-learning berdasarkan hasil survei yang telah diperoleh. Dari keseluruhan nilai terhadap seluruh faktor akan menentukan kesiapan organisasi secara keseluruhan. Adapun nilai pada masing-masing faktor serta hal-hal yang perlu dievaluasi di dalamnya bisa menjadi acuan pada bagian mana organisasi masih memiliki kelemahan yang beresiko pada penerapan e-learning. Dari kelemahan tersebut kemudian

dirumuskan rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan organisasi untuk menutupi kelemahan tersebut sehingga implementasi inisiatif e-learning nantinya memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil.

Dokumen terkait