BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Azas-Azas dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat
2.2.5. Tahapan Program CD di Industri Migas
Tahapan pelaksanaan community development di industri MIGAS ada lima (5) yaitu : (1) indentifikasi program; (2) perancanaan program; (3) penilaian program dan persetujuan; (4) pelaksanaan program; (5) evaluasi; dan (6) pelaporan (Dinas Hupmas MIGAS, 2005).
Tahapan-tahapan program CD menurut Dinas Hupmas MIGAS (2005), adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Program : Identifikasi dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan. Bentuk indentifikasi ini dapat difasilitasi dengan lokakarya ataupun melalui forum konsultasi yang diadakan secara periodik atau per tahun. Identifikasi kebutuhan dilakukan sampai pada level karyawan dan tenaga kerja serta menganalisa jaringan sosial yang dimiliki oleh masing-masing unit produksi atau jasa penunjang lainnya dalam perusahaan.
2. Perancangan Program: Dalam melakukan rancangan program kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengajukan program community
development diberikan panduan mengenai rancangan program yang meliputi proposal yang akan diajukan, pagu dana yang dapat diberikan, tipe-tipe program yang akan digulirkan, dan skala waktu penerimaan proposal sampai dengan proposal yang disetujui. Dalam perancangan perlu dilibatkan Stakeholders tempatan. Perencanaan program dan anggaran dibuat per-kwartal dan diajukan setiap awal bulan kwartal berjalan.
3. Penilaian Program dan Persetujuan: Penilaian dilakukan oleh tim berdasarkan pada kriteria dan indikator yang telah disepakati. Apabila program yang diajukan tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, perusahaan dapat menolak program yang diusulkan. Tim penilaian sebaiknya beranggotakan para pelaku CD, PEMDA, anggota masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat agar hasil penilaianya bersifat realistis dan transparan.
Persetujuan terhadap hasil dari penilaian merupakan persetujuan bahwa hal tersebut dapat disetujui untuk dijalankan termasuk didalamnya persetujuan tentang pendanaan dan lembaga-lembaga yang akan terlibat. Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan sebelum melakukan persetujuan program adalah apakah program tersebut dapat mengurangi kemiskinan ataupun keterbelakangan masyarakat/ komuniti baik secara langsung maupun tidak langsung; apakah hasil yang diharapkan dan aktifitas yang akan dilakukan telah berdasarkan pada pemampaatan konsep/azas partisifatif didalam perencanaan maupun pelaksanaan program; apakah program lebih bersifat adhoc/ sementara/ terputus ataukah bersifat keberlanjutan. Program yang telah disetujui tersebut dirancang untuk satu tahun dan diajukan kepada Dinas Hupmas untuk mendapat persetujuan. 4. Pelaksanaan : Pelaksanaan program dimulai setelah naskah pejanjian
ditanda tangani. Dalam pelaksanaan program ini harus dilakukan pemantauan oleh tim dan stakeholders secara periodik. Hasil pemantauan dijadikan acuan dalam kegiatan evaluasi program lainya.
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan : (1) mengkaitkan kegiatan-kegiatan usaha penunjang dengan community development; (2) memaksimalkan tenaga kerja lokal, (3) memakai pengusaha lokal sebagai subkontraktor; serta (4) melakukan bentuk-bentuk kerjasama dalam usaha untuk pengembangan komuniti lokal sehingga akan membentuk jaringan sosial yang baru,
memperkaya pengetahuan lokal masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pranata sosial komunitas lokal
5. Evaluasi : Evaluasi program dilakukan ketika program tersebut selesai dilaksanakan, hasil evaluasi ini merupakan umpan balik untuk program-program lainya. Kegiatan program CD dinyatakan berakhir apabila kegiatannya sudah selesai atau dibatalkan oleh pihak perusahaan karena suatu alasan yang kuat. Pembatalan kegiatan ini harus dilaporkan kepada Mentri Energi dan Sumberdaya Mineral Cq. Direktorat Jenderal MIGAS dan Pemanfaatan Energi dan Demerintah Daerah setempat. Suatu kegiatan CD tidak memenuhi syarat untuk dilaksanakan apabila bertentangan dengan program pembangunan daerah, karena program CD dilaksanakan untuk membantu pemerintah dalam proses percepatan pembangunan, dengan latar belakang tesebut maka perusahaan dalam mengevaluasi program harus melibatkan pemerintah.
6. Pelaporan : Menyusun dukumentasi pelaporan, sistem informasi dari tahap perencanaan, pelaksaaan, pengendalian sampai evaluasi ke MIGAS secara periodik setiap kwartal dan Tahunan
Jenis program CD dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: (1) community services; merupakan pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepentingan masyarakat seperti pembangunan fasilitas umum, bantuan kesehatan, bantuan sarana peribadatan serta sanitasi lingkungan pemungkiman dan kegiatan hari-hari besar nasional dan sebagainya; (2) community empowering adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandirianya. Berkaitan dengan program adalah seperti pengembangan ataupun penguatan kelompok masyarakat, masyarakat adat, komunitas lokal, serta peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang berbasiskan sumberdaya setempat; (3) community relation adalah kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait, baik pihak masyarakat lokal, pemerintah daerah maupun pihak lain yang membutuhkan bantuan informasi seperti konsultasi publik, penyuluhan dan sebagainya (Forum Komunikasi Pengembangan Masyarakat (FKPM) di Industri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). 2004).
Sumber : (Budimanta, 2008)
Gambar 1. Model Siklus Pengelolaan Program CD (community development)
Misi CD adalah dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan Kontrak Kerja Sama (KKS) dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pola kemitraan. Tujuan CD adalah meningkatkan produktivitas masyarakat dan kemampuan sosial ekonomi masyarakat secara mandiri di wilayah operasi Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan memberdayakan potensi daerah (Forum Komunikasi Pengembangan Masyarakat (FKPM) di Industri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). 2004).
Pada prinsipnya, indikator penting keberhasilan program CD sektor MIGAS adalah terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah serta terbentuknya suatu tingkatan sosial ekonomi masyarakat lokal yang lebih baik. Indikator keberhasilan ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi internal (tingkat korporat) dan tingkat ekternal dengan dua ciri utama yaitu partisipasi dan keberlanjutan (Forum Komunikasi Pengembangan Masyarakat (FKPM) di Industri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). 2004).
Identifikasi Lingkungan sosial dan program Kelompok masyarakat, PEMDA, Tim CD Persetujuan Program Tim CD/Lembaga Bentukan baru Evaluasi Program Kelompok Masyarakat, PEMDA, TIM CD/ Indenpenden Pelaksanaan/ inplementasi lapangan Pemantauan Program Tim CD/ Instansi Proyek/ Program Perencanaan program Kelompokmasyarakat Penilaian Program. Tim CD (krteria dan indicator)
Proses Pembelajaran kontinyu antar stakeholders
Diskusi tim CD dgn unsur Stakeholders
Tabel 2. Sasaran Program CD (community developmet) MIGAS
Sektor Aktivitas
Ekonomi Membantu pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dalam usaha meningkatkan ekonomi
Pendidikan dan Kebudayaan
Memberikan beasiswa, membantu sarana dan prasarana pendidikan, bidang budaya dan olah raga.
Kesehatan Mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat Fasilitas Sosial dan
Fasilits Umum
Mendukung pembangunan sarana dan prasarana sosial di daerah operasi
Lingkungan Mendukung program peningkatan kesadaran lingkungan Sumber data : (Dinas Hupmas MIGAS, 2005)