• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

4. Tahapan/prosedur Penindakan Pelanggaraan

a. Penindakan bergerak/hunting yaitu :

Cara menindak pelanggar sambil melaksanakan tugas lain yang bersifat insidentil (patroli) dan :

1) Sifat penindakan ofensif terhadap pelanggaran yang

134 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS tertangkap tangan (Pasal 111 KUHAP).

2) Bagi petugas tidak perlu dilengkapi Surat Perintah Tugas.

b. Penindakan di tempat/stationer yaitu :

1) Harus dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas.

2) Dipimpin oleh Perwira pada setiap lokasi pelaksanaan pemeriksaan kendaraan bermotor.

3) Petugas dibagi dalam kelompok-kelompok :

a) Petugas yang memberikan isyarat mengurangi kecepatan.

b) Petugas yang menghentikan.

c) Petugas yang memeriksa.

d) Petugas yang melaksanakan penilangan.

e) Petugas mengamankan barang bukti.

f) Petugas yang siap sedia melakukan tindakan lain (pengejaran, antisipasi kalau ada perlawanan fisik).

4) Lokasi Penindakan di jalan lurus

5) Apabila dilakukan pada malam hari terdapat penerangan jalan.

6) Tidak menghambat arus Lalu Lintas.

c. Penindakan Pelanggaran dengan Tilang

Penyelesaian perkara pelanggaran Lalu Lintas jalan tertentu dengan tilang dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

1) Terdakwa tidak hadir disidang pengadilan, akan tetapi menunjuk seseorang (menyetujui) dengan surat pernyataan penunjukan untuk mewakilinya di sidang pengadilan.

a) Setuju dengan sangkaan/dakwaan penyidik atas pelanggarannya.

b) Setuju menunjuk wakil yang telah disiapkan oleh penyidik untuk mewalikinya disidang pengadilan.

c) Setuju dan bersedia menyetorkan sejumlah uang ke bank yang ditunjuk, sebesar nilai denda yang tertera pada ketentuan pidana UU no. 2 tahun 2009 dengan status “uang titipan”.

d) Setuju dengan penetapan/putusan siding pengadilan yang menetapkan uang titipan berubah

135 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA menjadi uang denda dan akan disetorkan ke kas Negara.

2) Tersangka hadir/mengikuti siding pengadilan perkara pelanggarannya. Dalam hal ini berarti tersangka :

a) Menolak atau tidak setuju dengan sangkaan penyidik, atau

b) Ia ingin hadir sendiri disidang pengadilan.

c) Melaksanakan pembayaran denda setelah diputus oleh Hakim.

d. Mekanisme Penindakan.

Lembar surat tilang digunakan apabila secara jelas penyidik/penyidik pembantu melihat dan mengetahui terjadinya pelanggaran Lalu Lintas jalan tertentu sebagaimana tercantum dalam table pelanggaran.

1) Pembagian tugas:

a) Beri isyarat kurangi kecepatan.

b) Memberhentikan kendaraan.

c) Memeriksa kelengkapan kendaraan dan pengemudi.

d) Penilangan.

e) Mengamankan barang bukti.

f) Siap sedia (kejar dan antisipasi).

2) Perlengkapan Petugas Penindak/penyidik a) Peluit dengan nada tertentu dan nyaring.

b) Megaphone dengan nada suara tertentu.

c) Lampu senter dengan pancaran warna tertentu yang jelas dilihat oleh pemakai jalan.

d) Rambu Lalu Lintas, barikade-barikade (garis batas polisi) yang dapat dipindah-pindahkan untuk situasi khusus.

e) Kelengkapan perorangan lainnya sesuai Gampol.

f) Alat komunikasi (HT).

g) Kapur tulis, tilang dan BAP singkat.

h) Blanko tilang yang telah dicap ataudibubuhi stempel kesatuan penyidik, termasuk tabel pelanggaran dan table denda/table uang titipan.

i) Ballpoint (warna tinta hitam atau biru).

136 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS j) Surat perintah tugas.

3) Alat pelapis penulisan blanko Tilang (Hard board, karton dan lain-lain).

4) Label barang bukti.

5) Teknik Penulisan Lembar Tilang

a) Penulisan menggunakan huruf balok/huruf cetak dengan menggunakan ballpoint warna tinta hitam atau biru.

b) Cap kesatuan menggunakan ukuran kecil.

c) Menulis dan menandatangani dengan menekan agar tulisan dapat tercetak melalui karbon pada

6) Langkah-langkah Penindakan

Penindakan pelanggaran harus diawali dengan pemeriksaan terhadap persyaratan pengemudi dan kendaraan bermotor.

a) Tahap Pertama

(1) Menghentikan pelanggar, memberikan penghormatan dan mengucapkan salamdan memeriksa SIM, STNK, STCK dan KTP pelanggar.

(2) Memberitahukan bahwa ia telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

(3) Memberitahukan sanksi atas pelanggarannya dan member penjelasan mengenai tata cara pertanggungjawaban perbuatannya, yaitu dengan melaksanakan sidang dan membayar denda, atau tanpa siding tetapi menyetorkan uang titipan ke bank yang ditunjuk.

(4) Menuliskan nama, pangkat/Nrp, jabatan dan kesatuan penindak pada bonggol tilang.

(5) Menuliskan atau mencontreng / memberi tanda (√) pada tulisan yang ada pada blanko tilang :

(a) Kesatuan Penindak.

137 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (b) Nama terdakwa dan jenis kelamin

(mencontreng salah satu jenis kelamin yang tertera pada blanko tilang).

(c) Alamat, pekerjaan, umur dan nomor KTP terdakwa.

(d) Golongan, nomor, tempat dan tanggal lahir/bulan/tahun, penerbit SIM terdakwa.

(e) Nomor Polisi kendaraan, jenis, merk, nomor chasis dan nomor mesin kendaraan yang digunakan terdakwa (cocokan dan teliti antara STNK dengan kendaraan bermotor yang digunakan).

(f) Hari, tanggal, bulan, tahun dan jam saat itu (saat ditindak/ditemukan pelanggaran) dan tempat (jalan dan lokasi/kota) kejadian perkara pelanggaran.

(g) Mengisi Pasal yang dilanggar dan mencontreng jumlah uang titipan atau ancaman denda sesuai dengan table yang ada pada lembaran belakangan buku tilang.

b) Tahap Kedua.

(1) Menjelaskan sekali lagi cara pertanggung jawaban yang harus dilaksanakan oleh terdakwa dan pasal yang dilanggar serta denda yang diancam atas pelanggarannya.

(2) Apabila tersangka menolak atau tidak setuju atas sangkaan penyidik/penyidik pembantu, maka :

(a) Penyidik mencoret dengan tulisan

“DITITIPKAN” yang tertera pada lembar tilang.

(b) Menyita barang bukti yang diperlukan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan :

 Jika tersangka tidak memiliki SIM, maka yang disita adalah kendaraan bermotor (karena tersangka belum berhak mengemudikan kendaraan bermotor).

138 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

 Jika tersangka tidak membawa tidak cocok dengan kendaraan, maka yang disita adalah kendaraan bermotor berikut STNK yang diduga palsu tersebut, selanjutnya tersangka diperiksa lebih lanjut di kantor Polisi terdekat mengenai keabsahan kendaraan/surat-surat yang dimilikinya dalam hal ini pemeriksaan dapat dilanjutkan oleh penyidik Sat Reskrim.

 Jika tersangka memiliki surat-surat yang sah SIM, STNK, STCK dan kendaraan bermotor yang digunakan tidak dicurigai sebagai benda hasil kejahatan, maka yang disita adalah salah satu dari surat-surat tersebut (SIM, STNK atau STCK).

(3) Mencontreng pada lambang kotak yang tersedia sesuai dengan jenis barang bukti yang disita oleh penyidik.

(4) Menuliskan hari, tanggal, bulan, tahun dan jam serta tempat alamat dimana tersangka wajib hadir untuk persidangan pelanggarannya di pengadilan negeri setempat.

(5) Melengkapi penulisan blanko tilang dengan : (a) Kesatuan penyidik.

(b) Tanda tangan, nama, pangkat dan Nrp penyidik.

(c) Meminta tersangka menanda tangani blanko tilang sesuai dengan ruang tanda tangan yang tersedia untuk tersangka/terdakwa.

(d) Menyerahkan lembar surat tilang berwarna merah kepada tersangka sambil memberi penjelasan singkat

139 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

tetapi lengkap sehingga tersangka mengerti apa yang harus dilakukan, serta sanksi yang akan diterapkan apabila kewajiban tidak dilakukan.

(6) Apabila tersangka/terdakwa setuju dan atau mengaku atas sangkaan/dakwaan yang disangkakan/didakwa penyidik, maka:

(a) Penyidik mencoret dengan tegas tulisan “DISITA” yang tertera pada lembar tilang, dan member tanda kotak pada kata/tulisan “DITITIPKAN”.

(b) Menerima penyerahan surat-surat atau kendaraan yang dititipkan terdakwa.

(c) Mencontreng pada kotak barang bukti atau barang titipan yang tercantum pada lembar tilang sesuai dengan jenis barang titipan yang diserahkan terdakwa.

(d) Ketentuan tentang barang bukti / barang titipan sebagaimana yang dimaksud dalam angka 2) huruf b) point (1), (2), (3), dan (4) tetap merupakan alasan untuk melakukan tindakan terhadap benda titipan terdakwa dan atau terdakwa sendiri.

(e) Menuliskan alamat bank yang ditentikan sebagai bank pendukung tilang/penerima setoran uang titipan untuk denda pelanggaran.

(f) Mencoret tulisan atau kata : ”HADIR SENDIRI”, dan menjelaskan kepada terdakwa bahwa penyidik telah menyiapkan wakil dari terdakwa untuk mewakilinya disidang pengadilan selanjutnya menuliskan, umur dan alamat wakil yang dimaksud tersebut . (g) Menulis alamat/tempat kantor Polisi

dimana barang titipan terdakwa dapat diambil setelah menyetor uang titipan ke bank.

(h) Melengkapipenulisan kesatuan, ruang tanda tangan, nama, pangkat dan Nrp penyidik.

140 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS (i) Meminta terdakwa menanda tangani

ruang tanda tangan bagi terdakwa dalam lembar tilang.

(j) Menyerahkan lembar surat tilang berwarna biru kepada terdakwa sambil member penjelasan singkat tetapi lengkap sehingga terdakwa mengerti apa yang harus dilakukan, serta sanksi yang akan diterapkan apabila kewajiban terdakwa tidak dilaksanakan.

c) Tahap Ketiga.

Penyerahan berkas penindakan oleh penyidik.

Setelah selesai melaksanakan kegiatan penindakan, penyidik menghimpun dan menyusun berkas penyidikan serta barang bukti/barang titipan untuk diserahkan kepada Kepala Urusan Administrasi Tilang (Ka Urmin Tilang) dan dilaporkan kepada Kanit Penindak Kesatuan/kantor, dengan melaksanakan :

(1) Membuat rekapitulasi hasil kegiatan penindakan dan mencatat barang bukti yang diserahkan kepada Ka Urmin Tilang dengan membuat Berita Acara Penyerahan barang bukti.

(2) Menghitung bonggol tilang dan mencocokan dengan hasil/berkas penindakan, kemudian mencatat dalam buku harian penyidik.

(3) Mengajukan bonggol tilang untung ditandatangani oleh anggota urmin tilang.

(4) Membuat Berita Acara penyerahan berkas dan barang bukti dari penindak/penyidik kepada Kaurmin tilang/Ba ur Barang Bukti.

(5) Menyerahkan semua berkas dan barang bukti termasuk bonggol tilang hasil penindakan kepada Kaurmin/Ba Ur Barang Bukti tilang dengan Berita Acara penyerahan berkas penyidikan dan barang bukti.

(6) Pada tahap ini tugas penyidik telah selesai.

d) Tahap Keempat.

Penyerahan barang bukti oleh Urmin Tilang

(1) Kepada pelanggar yang hadir sendiri disidang.

141 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (a) Bamin tilang/barang bukti menerima

bukti penyetoran uang denda dan bukti putusan Hakim atas perkara pelanggaran yang dilakukan.

(b) Menyerahkan barang bukti kepada pemiliknya/pelanggar setelah diteliti dan dicocokan dengan surat-surat kendaraan atau data pada berkas tilang,denganmelaksanakan penanda tanganan penyerahan barang bukti oleh petugas dan penerima barang bukti oleh pemiliknya

(c) Menyelenggarakan pengadministrasian hasil perkara tilang ke buku register tilang Model II.

(2) Kepada pelanggar yang mewakilkan disidang (pelanggar yang tidak hadir disidang pengadilan)

(a) Bamin tilang/tilang bukti menerima lembar tilang warna biru yang telah dicap/distempel dan ditanda tangani oleh petugas bank dan atau menunjuk bukti setor uang titipan ke bank yang ditentukan.

(b) Menyerahkan barang titipan kepada pemiliknya dengan menanda tangani penyerahan barang titipan oleh petugas, dan penerima barang titipan oleh pemiliknya.

(c) Menyelenggarakan pengadministrasian hasil perkara tilang ke buku register tilang Model II.

Pelanggar yang memilih penyelesaian perkara dengan mewakilkan seseorang disidang (tidak hadir disidang), dapat mengambil barang titipannya ditempat lokasi penindakan apabila yang bersangkutan segera menyetorkan uang titipan ke Bank, dan petugas penyidik masih berada dilokasi penindakan.

7) Penindakan pelanggaran Lalu lintas jalan tertentu, saat ini sudah menggunakan aplikasi E- Tilang, adapun tata caranya yaitu:

a) Polisi melakukan penindakan.

142 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

b) Polisi memasukan data tilang pada aplikasi E-Tilang.

c) Pelanggar mendapatkan notifikasi nomor pembayaran tilang.

d) Pembayaran denda tilang dilakukan melaui jaringan perbankan (BRI).

e) Pelanggar dapat mengambil barang bukti yang disita dengan menujukan bukti pembayaran.

f) Pelanggar tidak perlu hadir dipersidangan atau diwakilkan kepada petugas.

g) Persidangan memutuskan nominal denda tilang atau amar putusan.

h) Kejaksaan mengeksekusi amar atau putusan tilang menggunakan aplikasi E-tilang.

i) Pelanggar mendapat notifikasi berupa SMS berisi informasi amar atau putusan dan sisa dana titipan denda tilang.

j) Sisa atau kelebihan dana titipan denda tilang dapat diambil di unit kerja Bank BRI seluruh Indonesia.

Contoh Blanko E- Tilang

143 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA e. Penanganan Barang Titipan/Barang Bukti.

1) Barang/benda yang dititipkan atau disita penyidik adalah barang/benda yang berhubungan langsung dengan pelanggar.

144 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS 2) Petugas/penyidik yang menyita barang bukti, wajib

mengamankannya dan bertanggung jawab atas keutuhan barang/benda tersebut sebelum diserahkan ke kesatuan penyidik (Kaurmin tilang/Kaur Bin Ops).

3) Pengambilan barang bukti

a) Barang bukti pelanggar yang melaksanakan sistem uang titipan denda melalui bank, dapat diambil segera setelah terdakwa menyetorkan uang titipan ke bank yang telah ditentukan.

b) Barang sitaan/barang bukti pelanggar hanya dapat diambil apabila terdakwa telah melaksanakan putusan siding pengadilan yang dilaksanakan oleh eksekutor (Kejaksaan).

4) Jenis barang bukti yang dititipkan/disita :

a) KTP atau tanda identitas lainnya bila pelaku adalah pejalan kaki, atau menggunakan kendaraan tidak bermotor.

b) Bila jaminan surat-surat tidak dapat dipenuhi, terhadap terdakwa yang menggunakan kendaraan tidak bermotor, yang disita atau dititipkan kendaraannya.

c) SIM, STNK, STCK atau kendaraan bermotor, bagi terdakwa yang menggunakan kendaraan bermotor sesuai dengan bentuk pelanggaran dan sesuai dengan kondisi surat-surat dan atau kendaraannya dihubungkan dengan pelanggar (atas pertimbangan keabsahan surat-surat maupun kendaraan bermotor tersebut, penyidik wajib melakukan tindakan Kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku).

5) Label barang bukti titipan

Barang bukti kendaraan bermotor diberi label dengan mencantumkan keterangan tentang kondisi dan kelengkapannya dibalik tabel, selanjutnya ditanda tangani oleh penyidik, terdakwa/pemilik dan 2 (dua) orang saksi.

f. Penindakan Pelanggaran Edukatif (simpatik)

Penindakan secara edukatif (simpatik) adalah bentuk tindakan yang diberikan oleh petugas Polri dalam bentuk teguran / peringatan baik lisan maupun tertulis

Tindakan simpatik ditujukan kepada :

1) Pengemudi yang berasal dari luar kota.

145 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 2) Pelanggar rambu yang belum memiliki kekuatan

hukum atau dalam masa sosialisasi.

3) Pelanggar yang bersifat ringan.

g. Larangan pada saat penindakan pelanggaran 1) Menjebak Pelanggar.

2) Bertindak Arogan.

3) Berdebat dengan pelanggar.

4) Melalukan Pungli.

5) Tawar menawar pasar.

6) Tidak segera menyerahkanbarang bukti dan berkas tilang kepada Baur Tilang.

146 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

Rangkuman

1. Dakgar Lalu Lintas adalah perbuatan yang bertentangan/menyimpang dari ketentuan perundang-undangan Lalu Lintas yang berlaku dan atau peraturan pelaksanaannya baik yang dapat ataupun tidak menimbulkan kerugian jiwa atau benda tetapi dapat mengganggu Kamseltibcar Lalu Lintas.

2. Dasar hukum Dakgar Lalu Lintas adalah UU Nomor 22 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

3. Alat Penindakan Pelanggaran adalah dengan menggunakan blangko tilang yang terdiri 1 (satu) set blangko tilang yang terdiri atas 5 (lima) lembar blangko tilang dengan warna merah muda, biru muda, hijau, kuning dan putih.

4. Fungsi dari tiap blangko tilang :

a. Warna merah diberikan kepada pelanggar.

b. Warna biru diberikan kepada Bank yang ditunjuk.

c. Warna hijau diberikan kepada Pengadilan.

d. Warna putih diberikan kepada Kejaksaan.

e. Warna kuning diberikan kepada arsip Kepolisian.

5. Tata cara penindakan pelanggaran adalah dengan cara penindakan bergerak/hunting, menindak pelanggar sambil melaksanakan patroli dan penindakan di tempat/stasioner.

6. Mekanisme penyelesaian perkara pelanggaran Lalu Lintas dengan tilang dapat dilaksanakan 2 (dua) cara yaitu:

a. Terdakwa tidak hadir di sidang pengadilan, tetapi menunjuk seseorang (menyetujui) dengan surat pernyataan penunjukan untuk mewakilinya di sidang pengadilan.

b. Terdakwa hadir / mengikuti sidang di pengadilan perkara pelanggarannya karena menolak atau tidak setuju dengan sangkaan penyidik, ia ingin hadir sendiri di sidang pengadilan dan melaksanakan pembayaran denda setelah diputus oleh hakim.

147 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Latihan

1. Jelaskan dasar hukum penindakan pelanggaran Lalu Lintas!

2. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penindakan pelanggaran Lalu Lintas!

3. Jelaskan alat penindakan pelanggaran!

4. Jelaskan tahapan/prosedur penindakan pelanggaran!

5. Jelaskan larangan pada saat penindakan pelanggaran!

148 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

MODUL

05