Kondisi ekonomi global yang masih belum kondusif di tahun 2013 memberikan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah dan otoritas moneter melakukan beberapa kebijakan antisipatif yang diarahkan untuk mengendalikan inlasi dan deisit transaksi berjalan serta memperkuat stabilitas sistem keuangan. Kebijakan yang diambil antara lain: menaikkan BI Rate 175 bps menjadi 7,50%, memperkuat operasi moneter, melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan memperkuat kebijakan makroprudential. Kebijakan antisipatif yang diambil berdampak pada membaiknya kondisi perekonomian, namun di sisi lain laju pertumbuhan kredit mengalami perlambatan seiring kenaikan suku bunga pinjaman.
Kondisi tersebut juga berdampak dan mulai dirasakan oleh perusahaan pembiayaan terutama di semester kedua. Meskipun demikian kinerja industri pembiayaan pada tahun 2013 tetap tumbuh dengan total aset mencapai Rp 401 triliun atau tumbuh 17% dari tahun sebelumnya. Jumlah pembiayaan yang disalurkan naik 15% menjadi Rp 348 triliun. Salah satu faktor penting yang menunjang tumbuhnya pembiayaan yang disalurkan adalah pertumbuhan penjualan mobil di tahun 2013 yang mencapai 1.229.901 unit, meningkat 10% dibandingkan penjualan mobil tahun 2012. Penjualan mobil tersebut merupakan penjualan tertinggi sejak tahun 2001. Kenaikan tersebut diikuti dengan tingkat kehati-hatian yang ditunjukkan oleh rendahnya Non Performance Financing (NPF/Kredit Macet) yang hanya 1,62% per 31 Desember 2013.
Untuk tahun 2014, kami melihat bahwa berdasarkan informasi dan analisa yang dilakukan oleh berbagai lembaga baik dalam dan luar negeri, situasi perekonomian Indonesia yang melemah di tahun 2013 masih akan berlanjut di tahun 2014, dimana prospek bisnis di tahun 2014 masih akan diwarnai ketidakpastian sektor keuangan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan akan dilaksanakannya pemilihan umum dan pemilihan presiden pada pertengahan tahun 2014.
Menyikapi dan mengantisipasi kondisi eksternal
The global economic conditions were still not conducive in 2013 which led to slowing economic growth in Indonesia. The Government and the monetary authorities applied some anticipatory policies in order to control inlation and the current account deicit also strengthened the inancial system’s stability. The measures taken among others were: increasing the BI Rate by 175 bps to 7.50%, strengthening monetary operations, stabilization Rupiah, and strengthening the macroprudential policy. These anticipatory policies have resulted in improved economic conditions, but on the other hand the credit growth rate slowed as loan rates also rose.
These conditions began to be felt by inance companies, especially in the second semester. However, the inance industry’s performance in 2013 continued to grow with total assets reaching Rp 401 trillion or a 17% increase from the previous year. Total funding channeled to consumers rose 15% to Rp 348 trillion. One of the major factors that supported the inancing growth is an increase in car sales during 2013 that reached 1,229,901 units, an 10 % increase compared with car sales in 2012. Car sales is reached their highest level since 2001. This increase was followed by prudent policies as shown by low Non Performance Financing (NPF / Bad Debt) ratio at only 1.62% as of December 31, 2013.
For 2014, based on the information and analysis that is carried out by various agencies both inside and outside the country, we believe the weakened Indonesian economy in 2013 will continue in 2014, where business prospects in 2014 will still be limited by inancial sector uncertainty which was inluenced by global economic conditions and the commencement of the general election and a presidential elections in mid- 2014.
berkesinambungan memperkokoh fundamental bisnisnya, mengembangkan kapasitas yang dimiliki dan akan tetap melanjutkan strategi pemasaran yang telah disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasar dengan tetap memperhatikan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Strategi yang dijalankan adalah :
1. Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.
2. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik.
3. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market.
4. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda.
5. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. 6. Pengembangan Teknologi Informasi terkini
serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk m e n d u k u n g pertumbuhan kegiatan usaha.
7. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja.
8. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai.
9. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati- hatian.
10. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktiitas, eisiensi serta mendukung aktiitas kegiatan usaha.
strengthening its business fundamentals, enhance its capacity and will continue apllying the marketing strategies that have been adapted to the market conditions and latest developments. These strategies also take into account a Risk Management policy and Good Corporate Governance principles, and are guided by the principle of prudence. These strategies are:
1. Continuing to maintain strong and fruitful relations with business partners and customers and striving to improve their conidence and satisfaction.
2. Developing new innovative products which the market would accept and which would assist customers to obtain the best inancial solutions possible.
3. Always looking for better alternative sources of funding in order to better compete in the market.
4. Implementing a pricing strategy for products considered to have fair resale value and a measurable risk that may differ in each region.
5. Expanding the business network in areas which have a huge potential market in order to reach out to and approach new customers, to provide the best service to all partners and customers, adjusted at all times to the economy conditions of each region.
6. Developing information technology infrastructure and enhancing the quality of reliable and professional employees to support the Company’s business growth. 7. Expanding the retail and corporate markets
through a branch network and work unit utilization.
8. Focusing on a inancing portfolio that provides high return rate with respect to the quality of the asset being inanced.
9. Implementing Risk Management functions guided by the principle of prudence.
10. Constantly improving systems and procedures adapted to current market conditions in order to continue to compete, support and improve the productivity and eficiency of business activities.
Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Overview
Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Coorporate Governance Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Report from The Board of Commissioners & Directors Pembukaan
Opening
Laporan Bisnis & Operasi Business & Operational Report
Dengan hasil pencapaian yang baik di tahun 2013 dan sinergi berbagai sumber dari internal Perseroan serta pengalaman Perseroan dalam menghadapi berbagai krisis yang dihadapi, memberikan rasa percaya bahwa Perseroan dapat melewati tahun 2014 dengan keberhasilan dan dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah, mitra usaha, karyawan dan pemangku kepentingan Perseroan.
With a good achievement in 2013 and the synergy of the Company’s internal various sources as well as the Company’s experience in dealing with various challenges, it has given us a conidence that the Company will successfully passes through 2014 and can provide added value for the customers, business partners , employees and the Company’s stakeholders.