• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Setting

5.1.1 Taman Sakura

Taman Sakura memiliki luas areal sebesar ± 7.000 m² dan berada di vak XX.B yang berdekatan dengan obyek wisata lainnya, yaitu Taman Rhododendron, Jalan Air, dan Air Terjun Cibogo (Gambar 6). Keunikan jenis koleksi serta lokasi Taman Sakura yang berdekatan dengan obyek wisata lainnya menyebabkan setting

ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Gambar 6. Lokasi Taman Sakura

Aktivitas yang mendominasi setting ini adalah kegiatan rekreasi dan kegiatan piknik yang dilakukan oleh perorangan maupun berkelompok. Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan adalah bermain air, berenang, maupun mengabadikan gambar di

setting ini. Perancangan yang kurang tepat pada setting ini menyebabkan terdapatnya pemusatan lokasi beraktivitas, sehingga terdapat bagian yang kelebihan daya dukung dan bagian yang jarang dikunjungi. Lokasi yang sering dimanfaatkan oleh para wisatawan berada di daerah timur hingga selatan setting dan lokasi yang jarang dikunjungi berada di sebelah utara setting (Gambar 7).

Gambar 7. Penyebaran Pengunjung pada Setting Taman Sakura

Koleksi sakura merupakan hal utama yang menjadi daya tarik setting dan merupakan tanaman utama penyusun yang menyusun lanskapnya. Terdapat sebanyak 250 pohon sakura pada setting ini. Setting Taman Sakura memiliki 5 spesies sakura, yaitu Prunus Cerasoides (121 pohon), Prunus Campulata (124 pohon), Prunus Yamasakura (1 pohon), Prunus spp. (3 pohon), dan Prunus Xydoensis (1 pohon).

Prunus Yamasakura, Prunus spp., dan Prunus Xydoensis merupakan spesies sakura berasal dari Jepang dan dua jenis lainnya merupakan spesies lokal yang berasal dari Indonesia. Sakura memiliki bunga dengan warna merah muda yang menarik, namun pada saat penelitian ini berlangsung pohon sakura tidak pada musim berbunga. Pohon sakura pada setting ini, didominasi oleh tanaman muda yang tingginya dibawah 2 meter dengan tinggi rata-rata percabangan pertama pohon sakura dari tanah adalah 0,3 meter, sehingga ranting, daun, dan bunga berada pada ketinggian rata-rata antara 0,3 meter hingga 2 meter. Ketinggian ini merupakan ketinggian yang berada pada daerah jangkauan tangan manusia. Pohon sakura dengan ketinggian diatas 2 meter memiliki ketinggian rata-rata 3 meter dengan tinggi rata-rata percabangan pertama pohon sakura dari tanah adalah 0,7 meter, dan ketinggian ranting, daun, dan bunga juga berada pada daerah jangkauan tangan manusia.

Gambar 8. Peta Taman Sakura

Selain pohon sakura, juga didapati tanaman lain yang menjadi penyusun utama lanskap areal ini seperti pohon kecrutan (1 pohon), palem merah (14 pohon), pakis monyet (5 pohon), pangkas kuning (12 semak), cemara kipas (8 pohon), dan rumput paetan. Pohon kecrutan memiliki bunga berwarna jingga dengan ketinggian 8 meter. Palem merah yang berada di setting ini terdapat di tiga titik yang berbeda dimana disetiap lokasinya terdiri dari 4-6 pohon palem merah dengan ketinggian rata-rata 3 meter. Semak pangkas kuning yang berada di setting ini, hanya dapat ditemui pada ulangan pertama dan kedua kemudian dalam pengamatan diulangan selanjutnya obyek ini dipangkas habis oleh pihak pengelola kawasan, sehingga tidak didapati adanya aksi vandalisme yang menjadikan obyek ini sebagai sasaran pada ulangan selanjutnya. Pemangkasan ini dilakukan karena tanaman tersebut dalam kondisi yang tidak sehat sehingga nampak berupa ranting kering.

Hal lain yang menunjang daya tarik areal ini adalah sungai buatan yang aliran airnya berasal dari jalan air. Setting ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang

disediakan untuk menunjang kenyamana para pengunjung, seperti gazebo, jembatan, media informasi, papan nama tanaman, besi untuk berjualan, tempat sampah, dan jalan setapak. Pada pengamatan lapang tidak ditemui tersedianya bangku taman yang diletakkan didalam setting.

Taman Sakura memiliki media informasi yang terbuat dari material seng dan dilapisin dengan cat besi dengan jumlah coretan sebanyak 5% dari keseluruhan permukaannya. Fasilitas lainnya adalah dua buah gazebo yang berada pada lokasi yang berbeda. Gazebo pertama berada didekat akses utama untuk masuk ke taman sakura, sedangkan gazebo yang lainnya berada jauh lebih dalam. Gazebo pertama terbuat dari material beton dan beratap genteng dengan tempat duduk yang terbuat dari material kayu. Gazebo ini memiliki coretan sebanyak 15% dari luas keseluruhan gazebo (37,50 m²). Material yang menyusun gazebo kedua seluruhnya terbuat dari beton dan beratap genteng dengan jumlah coretan sebesar 80% dari luas permukaan keseluruhan.

5.1.2 Lawn

Lawn terletak pada vak VI.B yang berseberangan dengan kolam besar dan berada sekitar setengah kilometer dari guest house (Gambar 9). Luas areal sebesar ± 12.000 m² yang sebagian besar arealnya berupa padang rumput.

Areal ini merupakan areal yang sering digunakan untuk melaksanakan social gathering dengan intensitas kunjungan yang tinggi banyak pengunjung yang memanfaatkan areal ini sebagai areal piknik, maupun sebagai tempat untuk mengadakan acara-acara berkelompok, seperti acara tahunan kantor, acara perpisahan sekolah, dan lain-lain. Tingginya intensitas kunjungan disebabkan karena areal ini memiliki topografi yang sesuai untuk melakukan piknik dengan topografi yang relatif datar serta areal yang cukup terbuka dan luas.

Gambar 10. Peta Lawn

Pada Gambar 8 dapat terlihat bahwa kategori tanaman yang menyusun Setting Lawn adalah pohon dan ground cover dan tidak didapati adanya kategori tanaman semak. Tanaman yang yang terdapat pada areal ini adalah pohon bunya-bunya (19 pohon), pinus (6 pohon), cemara angin (11 pohon), cemara jupiter (2 pohon), pohon sakura (2 pohon), ki perak (8 pohon), rumput paetan, dan lantana. Ki perak

(Rhaphiolepis championi) yang terdapat pada setting ini merupakan tanaman muda yang belum mengalami pertumbuhan masksimal dengan tinggi rata-rata sebesar 0,6 meter sehingga tinggi tanaman masih berada dalam ketinggian yang mudah untuk dijangkau oleh tangan manusia. Sedangkan pohon sakura pada setting lawn memiliki tinggi rata-rata sebesar 5 meter dengan tinggi rata-rata percabangan pertama sebesar 0,8 meter. Seperti halnya pada setting taman sakura, pohon sakura pada settinglawn

tidak mengeluarkan bunga karena saat pengamatan dilakukan pohon sakura tidak dalam masa berbunga. Tanaman lain yang menyusun setting ini adalah lantara. Lantana memiliki bunga dengan warna yang mencolok dan berwarna-warni (merah, merah muda, dan kuning) sehingga dapat menarik calon pelaku aksi vandalisme tipe 3 untuk melakukan aksi mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman tersebut. Selain itu, tanaman groundcover ini memiliki tinggi rata-rata 0,6 meter sehingga mudah untuk dijangkau oleh tangan manusia.

Fasilitas yang mendukung areal ini adalah besi berjualan, papan nama tanaman, bangku taman dan tempat sampah, namun jika para pengunjung membutuhkan dapat menyewa tenda dan panggung. Besi untuk berjualan ini hanya berupa kerangka besi yang tidak menempel pada tanah dan hanya diletakkan begitu saja pada lokasi tempat mereka biasa berjualan sehingga saat hari-hari tertentu dimana para penjaja makanan ini tidak berjualan, besi-besi ini digunakan sebagai sasaran dari aksi vandalisme. Pada setting ini terdapat 11 buah papan nama tanaman dengan dua jenis yang berbeda dimana jenis pertama berupa lempengan seng yang bertuliskan identitas tanaman yang peletakkannya dengan menempelkan papan nama tersebut pada tanaman dengan menggunakan paku, sedangkan jenis yang lainnya berupa papan seng yang peletakkan papan tersebut terpisah dari tanaman dan tergabung dengan tabung seng yang menempel pada tanah. Terdapat pula tiga buah bangku taman yang letaknya menyebar di tiga lokasi berbeda. Ketiga bangku taman ini terbuat dari material yang sama yaitu beton. Dua diantaranya ditemukan adanya tulisan yang dibubuhkan pada fasilitas ini dan satu fasilitas yang lainnya bersih dari coretan. Besarnya coretan yang terdapat pada kedua fasilitas tersebut adalah 5% dari keseluruhan permukaan untuk tiap fasilitas. Setting lawn memiliki 5 tempat sampah,

dimana satu diantaranya sudah rusak namun masih difungsikan sebagai tempat sampah. Vandalisme pada obyek ini masih dianggap ada namun dalam jumlah yang sangat kecil, hanya ditemukan satu tempat sampah yang menjadi sasaran dari aksi vandalisme ini dengan banyak coretan sebesar 5% dari keseluruhan luas permukaan bangku taman.