• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

H. Tanah Gunung Kidul

Anggur Varietas Alfonso Lafalle

Elias Lamanepa 101434007

Universitas Sanata Dharma

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tiga jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah Regosol (pasir pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), tanah Mediteran (tanah Gunung Kidul). Penelitian ini merupakan eksperimen. Dalam penelitian ini pengujian terhadap setiap media dilakukan lewat tiga kali pengulangan dan ditambah dengan kontrol. Pengukuran pertumbuhan pada tanaman anggur dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman anggur. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan pengambilan data setiap seminggu sekali. Hasil penelitian diuji dengan menggunakan statistik uji F anova.

Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata pengaruh jenis tanah (Regosol, Aluvial, dan Mediteran) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman anggur seperti pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit.

Kata kunci : jenis tanah, pertumbuhan tanaman anggur, varietas Alfonso lafalle, pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit.

x ABSTRACT

The Influences Of Three Kinds Of Media Treatments Using Soil From, Gunung Kidul (Mediterans Soil), Paingan ( Aluvial), and Samas Beach Sand (Regosol)

Towards The Growth Of Grapes Alfonso Lafalle Variety

Elias Lamanepa 101434007

Sanata Dharma University

This research was conducted to measure the effects of three types of soil on the growth of grape Alfonso lafalle variety. The types of soil used are Regosol soil (the Samas beach,s sand), Aluvial soil (the soil of Paingan), and Mediterranean soil (the soil of Gunung Kidul). This study performed through three repetitions for measurement. The measurement of testing about the plant growth was done on about plant hight, number of leaves and stem diameter. This study was carried out for 4 month with data collection done in every other week.

The result of research and observation shows that there is no real different influence of the type of soil treatment on the growth of plant height, number of leaves, and stem diameter.

There are several factors assumed to cause the grape,s stunting such as pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.

Keywords : soil type, growth of the grape, Alfonso lafalle, pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.

(ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL)

TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR VARIETAS ALFONSO LAFALLE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh : Elias Lamanepa NIM : 101434007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

i

(ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL)

TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR VARIETAS ALFONSO LAFALLE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh : Elias Lamanepa NIM : 101434007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

iv

SEMANGAT MENGALAHKAN SKILL “

(ZEM)

Kupersembahkan karyaku ini untuk :

1. Kedua orangtuaku tercinta (Amak Ludofikus Lebu Raya no’o Inak Yuliana Deran Manuk).

2. Adik-adiku yang terkasih (Dion, Simon dan Ina Boy)

3. Keluarga Bpk. Siprianus Peren Ola di Tangerang dan Keluarga Bpk. Dominikus Ola Rotok di Tarakan

4. Tadon Adonara dan suku Lewo Lamanepa 5. Teman-teman P. Biologi angkatan 2010 6. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

vii

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat yang telah diberikan pada saya, sehingga skripsi saya yang

berjudul “Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediterans Soil),

Tanah Paingan (Aluvial), Pasir Pantai Sama (Regosol) terhadap Pertumbuhan

Anggur Varietas Alfonso Lafalle” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatna, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. M. Andi Rudhito S.Pd selaku Ketua Jurusan JPMIPA Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi serta Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menyelesaikan pendidikan

4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar.

5. Ibu Hartini yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

6. Kedua orang tuaku yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa dan motivasi selama penulis menempuh pendidikan.

7. Keluarga bapak Siprianus Peren Ola dan keluarga bapak Dominkus Ola Rotok yang telah mendukung penulis dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studi saya.

8. Adik-adiku tercinta, Dion Lamanepa, Ina Boy Lamanepa, dan Simon Lamanepa yang selalu mendoakan penulis dalam menjalankan studi. 9. Kakak Fransiska Benga Ola dan Siprianus Snuken Medhon yang selalu

memberikan semangat dan inspirasi yang luar biasa buat penulis selama dibangku kuliah.

10.Segenap dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan wawasannya.

viii

Vita, Ardy, Veri, Ria Ongabelen, dan teman-teman Pendidikan Biologi 2010 atas kebersamaan dan cerita yang kita alami bersama.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kritik dan saran yang diberikan kepada penulis akan sangat berguna dalam penulis dalam mengerjakan tugas di masa mendatang.

ix

ABSTRAK

Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediteran Soil), Tanah Paingan (Aluvia), Pasir Pantai Samas (Regosol) Terhadap Pertumbuhan

Anggur Varitas Alfonso Lafalle

Elias Lamanepa 101434007

Universitas Sanata Dharma

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tiga jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah Regosol (pasir pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), tanah Mediteran (tanah Gunung Kidul). Penelitian ini merupakan eksperimen. Dalam penelitian ini pengujian terhadap setip media dilakukan lewat tiga kali pengulangan dan ditambah dengan kontrol. Pengukuran pertumbuhan pada tanaman anggur dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman anggur. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan pengambilan data setiap seminggu sekali. Hasil penelitian diuji dengan menggunakan statistik uji F anova.

Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata pengaruh jenis tanah (Regosol, Aluvial, dan Mediteran) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman anggur seperti pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit.

Kata kunci : jenis tanah, pertumbuhan tanaman anggur, varietas Alfonso lafalle, pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah, hama, dan penyakit.

x

ABSTRACT

The Influences Of Three Kinds Of Media Treatments Using Soil From, Gunung Kidul (Mediterans Soil), Paingan ( Aluvial), and Samas Beach Sand (Regosol)

Towards The Growth Of Grapes Alfonso Lafalle Variety

Elias Lamanepa 101434007

Sanata Dharma University

This research was conducted to measure the effects of three types of soil on the growth of grape Alfonso lafalle variety. The types of soil used are Regosol soil (the Samas beach,s sand), Aluvial soil (the soil of Paingan), and Mediterranean soil (the soil of Gunung Kidul). This study performed through three repetitions for measurement. The measurement of testing about the plant growth was done on about plant hight, number of leaves and stem diameter. This study was carried out for 4 month with data collection done in every other week.

The result of research and observation shows that there is no real different influence of the type of soil treatment on the growth of plant height, number of leaves, and stem diameter.

There are several factors assumed to cause the grape,s stunting such as pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.

Keywords : soil type, growth of the grape, Alfonso lafalle, pH, moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4 C. Batasan Masalah... 4 D. Hipotesa ... 4 E. Tujuan Penelitian ... 5 F. Manfaat Penelitian ... 5 1. Bagi Peneliti ... 5 2. Bagi Masyarakat ... 5

3. Bagi Dunia Pendidikan ... 5

BAB II DASAR TEORI ... 6

A. Sejarah Tanaman Anggur ... 6

B. Klasifikasi Tanaman Anggur ... 7

C. Morfologi Tanaman Anggur ... 8

D. Syarat Tumbuh ... 9

E. Tipe Anggur... 10

xii

G. Tanah Paingan ... 26

H. Tanah Gunung Kidul ... 27

I. Pasir Pantai Samas ... 30

J. Hama dan Penyakit ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

1. Variabel Bebas ... 34

2. Variabel Terikat ... 34

3. Variabel Kontrol ... 34

B. Tempat dan Waktu ... 35

1. Tempat ... 35

2. Waktu ... 35

C. Desain Penelitian ... 35

D. Prosedur Percoaan ... 36

1. Penyiapan Lahan ... 36

2. Penyiapan Media Tanah ... 37

3. Penanaman Anggur ... 38

4. Perawatan dan Pemeliharaan ... 40

E. Pengambilan Data... ... 42

F. Cara Analisis Data ... 42

G. Instrumen Penelitian ... 46

1. Alat ... 46

2. Bahan ... 46

H. Agenda Pelaksanaan ... 46

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil ... 48

1. Tinggi Tanaman ... 49

2. Jumlah Daun ... 50

3. Diameter Batang ... 52

B. Pembahasan ... 54

1. Komposisi Media Tanam ... 58

2. Cuaca ... 61

3. Hama dan Penyakit ... 62

C. Aplikasi Penelitian Dalam Pembelajaran ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan yang Dapat Digunakan

Sebagai Dasar dalam Perwilayahan Pengembangan Anggur ... 9

Tabel 2.2 Perbedaan Tipe Pertumbuhan Anggur ... 10

Tabel. 2.3 Fator-faktor yang Mempengaruhi Kadar Co2 dan O2 Tanah... 22

Tabel. 2.4 Hubungan pH dan Ketersediaan Hara dalam Tanah ... 25

Tabel. 2.5 Sifat Fisik Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I Gunung Kidul DIY ... 29

Tabel. 2.6 Sifat Kimia Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I DIY ... 30

Tabel. 2.7 Kandungan Beberapa Unsur Hara (%) dan pH Tanah Pasir Pantai (Entisols) ... 32

Tabel. 3.1 Pemupukan Daun dan Batang ... 41

Tabel. 3.2 Pemberantasan Hama ... 41

Tabel. 3.3 Pengamatan Keseluruhan Perlakuan ... 43

Tabel. 3.4 Rata-rata Perlakuan Jumlah Daun ... 43

Tabel. 3.5 Rata-rata Perlakuan Tinggi Tanaman ... 44

Tabel. 3.6 Rata-rata Perlakuan Diameter Batang ... 44

Tabel. 3.7 Analisis Variansi ... 44

Tabel.4.1 Rata-Rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Diameter Batang, Kelembaban, dan pH ... 48

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan CRD/RAL... 36

Gambar 3.2 Skema Peletakan Pot...39

Gambar 3.3 skema sistem pagar...40

Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman ...49

Gambar 4.2 Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur Setiap Minggu ...49

Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Pertambahan Jumlah Daun...50

Gambar 4.4 Grafik Pertambahan Jumlah Daun Setiap Minggu...51

Gambar 4.5 Diagram Rata-rata Diameter Batang ...52

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian ...69

Lampiran 2 Analisis Data Statistik ...75

Lampiran 3 Hama dan Penyakit ...80

Lampiran 4 Silabus ...95

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 101

Lampiran 6 Penilaian ... 107

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa ... 116

Lampiran 8 Soal Post Test ... 119

Lampiran 9 Materi Ajar ... 121

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal ... 126

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman tanaman buah–buahan. Dibandingkan dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negara tropis mempunyai beberapa keunggulan, disamping beberapa kelemahannya. Produktifitas anggur di kawasan tropis, lebih rendah dibanding dengan kawasan sub tropis. Akan tetapi panen anggur di kawasan sub tropis hanya bisa sekali dalam setahun. Indonesia bisa hampir tiga kali, dan saat panennya bisa diatur sepanjang tahun. Namun demikian Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan anggur dari konsumen sehingga masih mengimpor dari luar negeri.

Pengembangan anggur di Indonesia belum tersebar meluas karena masih banyak petani yang belum mengetahui secara tepat teknik budidaya anggur di daerah tropis yaitu dari ketinggian tempat, jenis tanah, perawatan dan pemangkasan untuk pembungaan. Perubahan iklim di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi (tidak menentu) saat ini membuat produksi buah anggur menurun, serta banyak terserang penyakit. Budidaya anggur dipengaruhi oleh iklim, jenis tanah dan ketinggian tempat. Peningkatan kejadian iklim ekstrim yang ditandai dengan fenomena banjir, kekeringan dan

perubahan pola curah hujan yang berdampak pada pergeseran musim dan pola tanam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu menstimulus pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman yang berdampak buruk terhadap pertanian di Indonesia (Erni Susanti, F. Ramadhani, E. Runtunuwu, I. Amien, 2009). Angin yang terlalu kencang kurang baik untuk pertumbuhan anggur. Curah hujan yang berlebihan dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit dan dapat merusak bakal bunga. Selain itu tanah yang baik pertumbuhan anggur mengandung pasir, lempung berpasir, dan banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan

( http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/teknikbudidaya-anggur.html).

Sentral Anggur di Indonesia terdapat di Jawa Timur (Kediri, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT). Bali sampai ke NTB dan NTT sebenarnya potensial sebagai kawasan pengembangan anggur. Sudah banyak varietas anggur yang dikembangkan diantaranya yaitu Alicante, Golden Champion, Muscat V Gross Colman, Carolin, Prabubestari, dan Alfonso lavalle (anggur Bali). Anggur Bali (Alfonso lavalle) pada mulanya berasal dari daerah Probolinggo, karena kalah pesat pengembangannya dengan di daerah Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alfonso lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar

matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita, 2011).

Dalam budidaya tanaman anggur yang harus diperhatikan adalah kondisi iklim dan kondisi tanah seperti yang telah diuraikan diatas. Tidak semua jenis tanah dapat ditumbuhi oleh tanaman anggur dengan baik. Maka dalam penelitian ini menggunakan media tanah berbeda yang berasal dari tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (mediteran soil), dan pasir pantai Samas (regosol). Untuk memenuhi pertumbuhan anggur yang baik, ketiga jenis tanah ini dicampur dengan pasir dan pupuk kompos + kascing dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Kompos + kascing sebagai tambahan unsur hara makro dan mikro, sedangkan pasir sebagai aerasi dan drainase terhadap unsur hara secara secara vertikal kearah perakaran. Penelitian ini bermaksud mengetahui dari ketiga jenis tanah tersebut, tanah mana yang lebih baik untuk pertumbuhan dan pekembangan tanaman anggur.

Penelitian ini merupakan penelitian payung yaitu masih menggunakan jenis tanah dan varietas anggur yang sama namun berbeda perlakuan yaitu dengan menambahkan pupuk Nopkor. Dengan penelitian ini menunjukan adanya perbedaan pertumbuhan antara penggunaan Nopkor dan tanpa menggunakan Nopkor. Hasil yang diperoleh pertumbuhan lebih baik dengan menggunakan pupuk

Nopkor. Sehingga dapat diketahui tanah mana yang lebih baik untuk pertumbuhan anggur dan pengaruh dari pupuk Nopkor terhadap pertumbuhan varietas Alfonso lafalle.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh berbeda dari tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle ?

C.Batasan masalah

Adapun masalah-masalah yang dibatasi untuk diteliti yaitu pengaruh dari ketiga jenis tanah (tanah Paingan, tanah Gunung Kidul, pasir pantai Samas) dengan parameter pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.

D. Hipotesis

Ada pengaruh tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan tanaman anggur Bali (Alfonso lafalle) yang diukur dari jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh ketiga jenis tanah yaitu tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Memenuhi tugas akhir

b. Menambah pengetahuan baru dibidang pertanian dan budidaya tanaman khususnya tanaman anggur

2. Bagi masyarakat

Sebagai inovasi baru dalam pemanfaatan lahan kapur dan lahan pasir untuk pembudidayaan anggur

3. Bagi dunia pendidikan

a. Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah dibidang pertanian.

b. Mengembangkan keterampilan proses ilmiah dalam membantu siswa mengenal dan memahami persoalan biologi.

6 BAB II

DASAR TEORI

A. Sejarah Tanaman Anggur

Tanaman anggur (Vitis vinivera L) merupakan jenis tanaman buah yang berasal dari Timur Tengah tepatnya di Mezopotania dikenal sejak tahun 4000 sebelum Masehi. Tanaman ini merupakan tanaman buah perdu yang merambat yang termasuk dalam keluarga Vitaceae. Anggur masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 18 dan dibawa langsung oleh orang Eropa (Niluh, Waeniati, Muslimin, Suwastika, 2012 : Jurnal Natural Science).

Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Oleh Colombus, tanaman anggur disebarkan ke Meksiko, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Asia termasuk Indonesia. Penyebaran ini juga menjadikan buah anggur memiliki beberapa sebutan, seperti grape di Eropa dan Amerika, putao di Cina, dan anggur di Indonesia (Garjito dan Saifudin, 2011).

Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur melalui surat keputusan mentri perdagangan dan koperasi No. 505/1982. Pengembangan perkebunan anggur di Indonesia

cukup propektif karena kondisi iklim dan tanah dapat mendukung tanaman tumbuh dan berproduksi optimal (Nurvita, 2011).

Anggur Bali (Alphonso lavalle) pada mulanya berasal dari daerah Probolinggo. Begitu pesat pengembangannya di daerah Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alphonso lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita, 2011).

B. Klasifikasi Tanaman Anggur

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) Super divisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji) Divisi : Magnoliophya (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Rhamnales

Family : Vitaceae

C. Morfologi Tanaman Anggur Varietas Alfonso Lafalle

Tanaman anggur

merupakan salah satu tumbuhan yang berbentuk semak, tinggi tanamannya bisa mencapai 15 meter, berakar tunggang. Batang berkayu, silindris, dan menjalar. Daunnya tunggal, tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat hingga jorong, panjangnya 10–16 cm, lebarnya 8–14 cm, helaian daun tipis tegar, bagian pangkalnya berlekuk (bertoreh), tepi daun bergerigi (dentatus), torehan daunnya agak masuk membagi daun menjadi tiga bagian. Bunga majemuk muncul di ketiak daun (axilaris), kelopak berbentuk mangkuk (urceolatus) berwarna hijau, daun mahkota berlekatan (gamopetelus) (Nurvita, 2011). Bentuk buah bulat, kulit buah matang berwarna ungu kehitaman, mengandung tepung atau lilin yang tebal. Daging buah berwarna putih dan berasa manis. Setiap dompolan berisi sekitar 35 buah dan bobot mencapai 535 gr (Garjito dan Saifudin, 2011).

D. Syarat Tumbuh

1. Suhu udara optimal 250 C-310 C

2. Kelembaban 40-60 % dan intensitas matahari 50-80 % 10- 12 jam sehari

3. Ketinggian tempat berkisar antara 1-800 m dpl 4. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun

5. pH tanah 5,5-7,3. Jika pH tanah di bawa 5,5 perlu diberi kapur untuk menaikan pH tanah.

6. Tekstur tanah lempung berpasir dengan kandungan lempung 30-50 %, pasir 30-50 %, dan liat 7-12 %.

Tabel 2.1. Kriteria kelas kesesuaian lahan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perwilayahan pengembangan anggur.

Persyaratan Penggunaan/Karakteristik Lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 Temperatur rata-rata (0C) 22 - 28 28 - 32 18 - 22 Curah hujan tahunan (mm) 1.000 -

2.000

800 –

1000

3000 - 3500 Lama masa kering (bulan) 3 – 4 4 – 6

Drainase Baik Sedang

Tekstur tanah Halus Agak

kasar Bahan kasar (%) < 15 15 – 35 57 – 100 Kedalaman tanah (cm) > 100 57 – 100 KTK liat (cmol/kg) > 16 ≤ 16 Kejenuhan basa (%) ≥ 35 <35 pH H2O tanah 5,5 – 7,3 5,2 – 5,5 7,3 – 8,0 C-organik (%) ≥ 2 <1

Persyaratan

Penggunaan/Karakteristik Lahan Kelas Kesesuaian Lahan

S1 S1

Salinitas (ds/m) < 3 3 – 4 Alkalinitas (%) < 8 8 – 12 Bahaya sulfidik (cm) > 125 < 125 Lereng (%) bahaya erosi <8 8 – 16

Erosi Sangat rendah Erosi rendah - sedang Batuan di permukaan (%) < 5 5 – 15 Ketebalan gambut (cm) < 60 60 – 140 E. Tipe Anggur

Pada dasarnya pertumbuhan anggur dibagi menjadi dua tipe yaitu anggur dataran rendah dan anggur dataran sedang.

Tabel 2.2. Perbedaan tipe pertumbuhan anggur

Tipe Pertumbuh an Ketinggian Tempat Varietas Karakteristik Buah Anggur dataran rendah 1-300 mdpl dengan kondisi tanah porus, lempung berpasir. Iklim yang dikehendaki adalah kering dengan jumlah bulan kering lebih dari 3,5 bulan. Golden champion, sultana, probolinggo biru, probolinggo putih, situbondo kuning, gros colman, alphonso lavalle, Delaware, black Corinth,Thompso n, muscat d’alexandria. Semuanya termasuk spesies Vitis vinevera.

Rasa buah manis sehingga sering dijadikan buah konsumsi. Ada beberapa jenis seperti : black corinth,thompso n, muscat d’alexandria lebih sering dibuat kismis karena kulit cendrung tebal, daging buah terasa kenyal dan ukuran buah relatif kecil.

Tipe Pertumbuh an Ketinggian Tempat Varietas Karakteristik Buah Angur dataran sedang Lebih dari 300 mdpl. Iklim yang dikehendaki agak basah dengan jumla bulan kering kurang dari tiga bulan per tahun Curmen, beacon, white Malaga, isabela, dan brilliant. Semuanya termasuk spesies Vitis labrusca Rasanya masam sehingga sering dijadikan wine. Kulitnya tipis, tetapi ukuran buahnya relatif besar.

Tidak semua tanaman anggur bisa tumbuh optimal di dalam pot. Hanya bebeberapa varietas di antaranya varietas Probilinggo Biru, Probolinggo Putih, Situbondo Kuning, Isabela, Belgi, Australia, anggur Bali (Alphonso lavalle) dan Delaware.

Menurut sistem informasi manajemen pembangunan di pedesaan, BAPENAS, (2000) TTG budidaya pertanian, perbanyakan tanaman anggur yang paling efektif adalah dengan menggunakan stek. Pemilihan bibit stek yang baik sebagai berikut :

1. Panjang stek sekitar 25 cm, terdiri dari 2-3 ruas tunas yang diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas 1 tahun.

2. Bentuknya bulat dengan diameter berukuran 1 cm 3. Kulit batangnya berwarna coklat muda dan cerah.

4. Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan tampak memutih seperti kapuk.

Batang stek anggur akan tumbuh dengan baik di tempat teduh dengan kelembaban 60-80 % dan suhu 150C–250C. Akar anggur akan muncul dalam kisaran 28–30 hari jika ditanam dalam kondisi yang sesuai. Setelah tunas tumbuh dan daun-daun mulai

Dokumen terkait