• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV INTERPRETASI DATA

4.5. Tanggapan Orang Tua Dan Masyarakat

Dengan cara berpacaran yang telah mereka lakukan memang sangat rentan terjadinya kehamilan diluar nikah. Ini terjadi karena bagi responden, tidak ada lagi jarak ketika bersama. Tidak ada lagi rasa takut dan sungkan para remaja untuk berpegangan tangan didepan umum, tidak ada lagi rasa segan untuk merangkul pasangan didepan umum, ini jelas memperlihatkan bahwa ada pergeseran budaya yang terjadi di Kecamatan Sipispis yang bisa dikatakan sangat lekat kehidupannya dengan kegiatan keagamaan. Sebagian orang tua mengatakan apa yang terjadi pada anaknya adalah hasil dari kemajuan teknologi informasi seperti yang dikatakan Pak Ngatiman (46) yang anak ketiganya mengalami hal ini. Namun ada juga orang tua yang mengatakan bahwa ini adalah dampak dari sitem pendidikan yang salah karena kurangnya pendidikan moral, namun Pak Warno (50) juga

melihat bahwa semua juga berperan dalam banyaknya fenomena kehamilan diluar nikah ini, mulai dari kurangnya kegiatan remaja dalam hal keagamaan, kreatifitas, dan lain sebagainya.

Dampak dari pergaulan yang begitu tidak terkontrol ini memang sangat negatif berupa keadaan yang tidak satu pun orang yang menginginkannya terutama orang tua. Orang tua harus menanggung bertumpuk masalah akibat dari apa yang terjadi pada anaknya mulai dari rasa malu, sakit hati, kecewa, sedih, dan harus mengubur mimpinya untuk memiliki anak yang berprestasi secara pendidikan dan mampu kuliah dan membanggakan orang tuanya.

Dari banyak kejadian kehamilan diluar nikah yang terjadi di Kecamatan Sipispis, orang tua dari 13 orang remaja yang menjadi responden memilih untuk menikahkan remaja mereka untuk mengurangi rasa malu kepada lingkungan. Walau pun tidak akan mengurangi pergunjingan antara masyarakat tentang pernikahan yang mendadak tersebut dan masih dalam keadaan masih sekolah, namun jalan keluar yang satu ini memang jadi pilihan yang paling banyak di pilih oleh orang tua yang anaknya mengalami hamil diluar nikah. Namun tidak hanya menikahkan yang menjadi pilihan, salah seorang remaja yang mengalami kasus serupa yang tidak dapat di jadikan responden karena sedang berada ditempat saudaranya yang jauh dari orang tuanya yang tinggal di salah satu desa di Kecamatan Sipispis. Ia di kirim orang tuanya jauh dari desa karena memilih tidak ingin menikahkan anaknya yang mengalami kasus hamil di luar nikah. Namun sejauh observasi yang dilakukan, hanya satu kasus inilah yang penanggulangan kehamilannya dilakukan dengan cara menjauhkan pelakunya dari lingkungan

tempat tinggalnya. Dan untuk yang menggugurkan kehamilan, ini tidak ada di temukan kasusnya. Walau pun sangat minim pengetahuan tentang kehamilan karena usia yang masih sangat belia, namun kebanyakan dari mereka memilih untuk tetap menjalankan kehamilannya dan melahirkan anak mereka.

Rosnim (42) seorang Bidan Desa yang membuka praktik persalihan di desa Sipispis mengatakan bahwa dalam pertengahan tahun 2012 hingga pertengahan 2014 ia mendapat lebih dari 10 pasien hamil yang usianya di bawah usia 20 tahun dimana di usia itulah secara dunia kebidanan wanita itu lebih tepat untuk menjalani kehamilan di usia minimal 20 tahun. Bukan jumlah yang kecil untuk hanya untuk satu praktek kebidanan dimana dari penjelasan dari Ibu Rosnim dari informasi yang didapat diaman hampir dari semua pasiennya tersebut adalah pelaku kasus kehamilan diluar nikah. Beliau juga mengatakan bahwa semua pasiennya memilih untuk melahirkan anaknya walau pun menurutnya ada juga yang anaknya tidak selamat dalam kelahirannya di karenakan minimnya pengetahuan remaja tersebut tentang kehamilan. Keluarga umumnya orang tua memang tidak bisa dilepaskan dari pembentukan karakter seorang remaja sehingga tidak sedikit orang tua yang merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada remajanya dan tidak sedikit juga yang merasa kecewa berat kepada anaknya karena merasa sudah memberikan segalanya kepada anaknya. Keluarga memang harus memberi peran aktif sebelum terjadi sesuatu yang diinginkan. Dalam tabel 6 dijelaskan apa-apa saja yang biasa orang tua lakukan setelah mengetahui apa yang telah terjadi pada remaja mereka.

Tabel 7 : Tanggapan Orang Tua Dan Masyarakat Yang Mengetahui Anaknya Hamil Di Luar Nikah.

Pertanyaan Jawaban Pilihan

Responden

A B C D E 1 2 3 4

Kenapa hamil di luar nikah bisa terjadi?

Sistem Pendidikan Faktor orang tua Teknologi Informasi Pergaulan /Teman Lainnya D A C D

Apa yang dilakukan orang tua jika remaja mengalami hamil di luar nikah?

Marah Diam Pasrah Bingung Menutup

diri A D C D Dari mana mengetahui anaknya mengalami hamil di luar nikah? Anak sendiri Temann ya

Guru Tetangga Lainnya C A A C

Tanggapan keluarga besar tentang kejadian ini?

Mencela Marah Sedih Memberi

semangat Lainnya A A C B Usaha yang dilakukan untuk kembalikan nama baik anak? Menikahkan Menitipk an pada saudara Mengakui apa adanya

Biasa saja lainnya D B A A

Dampak terbesar yang dirasakan orang tua?

Strees Kurang makan

Kurang tidur

Biasa saja Lainnya A C B A

Apakah merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada anak anda?

Ya Tidak Y Y Y Y

Apakah melarang anak punya pacar? Ya Tidak Y Y Y Y

Adakah rasa malu pada tetangga atau keluarga besar?

Ya Tidak Y Y Y Y

Adakah campur tangan orang tua ketika anaknya yang hamil di luar nikah telah berumah tangga?

Ya Tidak T T Y Y

Data diatas menjelaskan seperti apa sebenarnya tanggapan orang tua yang anaknya mengalami hamil di luar nikah. Adapun yang menjadi responden dalam tabel ini adalah responden orang tua yang anaknya pernah mengalami hamil di

luar nikah. Responden dalam tabel ini adalah angka 1 sampai 4 dimana jawaban mereka adalah telah tersedia dalam pilihan. Dari tabel ini dilihat bagi mana tanggapan dan tindakan orang tua jika anaknya mengalami kejadian hamil di luar nikah.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa orang tua sangat kecewa kepada remaja yang mengalami hal tersebut namun tetap memberikan jalan keluar walaupun sulit. Menikahkan remajanya adalah pilihan terbaik bagi para orang tua. walaupun sebenarnya tidak mengurangi pembicaraan orang tentang keadaan anak mereka, namun paling tidak menghindari stres pda anaknya dan rasa malu yang lebih besar dengan lahirnya seorang anak namun tidak diketahui siapa ayahnya. Mengenai pesan yang diberikan orang tuanya ketika berumah tangga, tidak semua mendapatkan hal itu dari orang tuanya. Beberapa responden mengaku ada orang tua yang menjadi dingin terhadap mereka dalam artian tidak mau perduli lagi dan tidak lagi mencampuri kehidupannya secara langsung. Dan dari pesan yang diberikan orang tua,

Dokumen terkait