• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

HASIL PENERAPAN POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

B. Penerapan Pola Komunikasi Kelompok Dalam Pembelajaran Agama Islam Bagi Anak Tunarungu Di SDLB-B Frobel Montessori

8. Tarikh dan Hadlarah

Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW

Menjelaskan sejarah Nabi Nuhammad SAW pada masa periode Mekkah

Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW untuk manusia dan agama

b. Metode

“Biasanya untuk PAI medianya pakai buku teks, gambar, jus amma untuk baca tulis al-qur’an, memakai media, audiovisual ada film yang menerangkan tentang akidah, akhlak dan sholat, anak melihat contoh-contoh film tersebut, film tersebut ada pendidikannya itu sudah beberapa kali saya putarkan di situ anak-anak saya suruh member tanggapan12”.

Dari pernyataan di atas, dapat kita ketahui bahwa metode media ini bagi siswa atau anak tunarungu sangat penting sekali. Karena dengan melihat dan menyaksikan lebih mudah untuk menerima pelajaran. Baik secara langsung maupun tidak langsung

c. Metode

Berkaitan dengan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang di pakai memang sangat banyak seperti metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, dan metode praktek.

12

Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd (Guru Pendidikan Agama Islam) pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00

Metode pada dasarnya memberi petunjuk kepada apa yang akan diajarkan oleh guru atau kegiatan guru, yaitu menerapkan apa yang harus dilakukan oleh guru. Metode mengajar yang di gunakan oleh guru sangat menentukan kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas mengingat kondisi siswa di SD-LB Frobel Montessori ini adalah anak tunarungu yang memiliki keterbatasan pendengaran dan keterbatasan bicara (tunarungu-wicara), maka guru harus bisa memilih metode yang tepat agar tujuan dari pembelajaran tersebut bisa tercapai. Dari hasil pengamatan dan observasi dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd di ketahui bahwa metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu adalah sebagai berikut :

1) Metode demonstrasi

Metode demonstrasi (praktek) sengaja di pilih untuk dipergunakan terlebih dulu dari pada metode ceramah, hal ini di lakukan agar siswa lebih siap dan lebih bisa memahami pelajaran dalam menggunakan metode demonstrasi, guru mempraktikkan atau memperlihatkan suatu cara melakukan sesuatu untuk menunjukkan suatu benda atau cara kerja misalnya praktik shalat, membagikan daging qurban waktu idul adha yang berhubungan dengan pelajaran. Dengan metode demonstrasi (praktik) ini siswa lebih mengerti. Sesuai dengan yang di katakana oleh Nur Eni Setiawati, S.Pd sebagai berikut:

“……..guru memberi contoh sholat, memberi contoh gerakan yang benar, memberi contoh bacaan yang benar baru siswa mempraktekkan atau menirukan kalau ada yang salah gurunya membenarkan terus untuk ada acara-acara hari besar Islam mungkin romadhan setiap siang diusahakan sholat dhuhur bersama atau berjama’ah. Setelah sholat dhuhur bersama ada kultum (kuliah 7 menit) tentang pendalaman PAI itu di sesuaikan dengan kamampuan anak. Pada bulan ramadhan juga ada pondok ramadhan sekitar empat hari sampai 1 minggu kita gunakan atau pakai kegiatan program Islam seperti ada mengaji, ceramah, sholat tarawih bersama terus acara yang lain, pada idul adha kita juga mempelajari anak untuk berqurban, kita umumkan kepada anak atau orang tua siapa yang mau berkorban dan dalam kegiatan tersebut yang menyembelih,

membagikan ke masyarakat dan yang menjadi panitia itu melibatkan siswa dengan dikoordinasi oleh guru agama islam di situ kita juga mempelajari siswa nanti kalau sudah masuk ke masyarakat dia sudah faham atau terampil dan tidak canggung13.

Dari pernyataan di atas bahwa pembelajaran kepada siswa tunarungu lebih di tekankan kepada praktik. Karena dengan metode demonstrasi siswa lebih cepat mengerti atau faham. Kalau proses pembelajaran hanya dengan menerangkan saja siswa tunarungu ini sulit untuk menerima pelajaran. Karena siswa seperti ini tidak bias untuk membayangkan sesuatu yang abstrak. Jadi untuk proses pembelajarannya harus nyata yaitu dengan cara di praktikkan atau dengan menggunakan media.

2) Metode ceramah

Metode ceramah merupakan cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada siswasiswanya. Sebagaimana yang di katakan oleh Nur Eni Setiawati, S.Pd sebagai berikut:

“Selain dengan metode demonstrasi metode caramah tetep saya gunakan untuk memperjelas tentang suatu hal kepada siswa. Karena bagaimanapun metode ceramah biasanya saya gunakan untuk menjelaskan materi-materi yang memang perlu penjelasan lebih lanjut dengan tetep menggunakan bahasa isyarat14.”

3) Metode Tanya jawab

“Terkait dengan penggunaan metode saya juga mengadakan metode Tanya jawab dengan siswa saya pada awal pelajaran dimana agar mengetahui kesiapan siswa dan juga untuk melatih kecakapan dalam berkomunikasi selain itu saya juga mengadakan Tanya jawab pada akhir pelajaran juga sebagai evaluasi pembelajaran saya selama di kelas15”.

13

Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd (Guru Pendidikan Agama Islam) pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00

14

Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd (Guru Pendidikan Agama Islam) pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00

15

Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd (Guru Pendidikan Agama Islam) pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00

Dengan adanya metode Tanya jawab guru bisa mengetahui seberapa persen materi yang di serap oleh siswa tersebut dan juga bisa efektif dalam proses belajar pembelajaran

4) Metode Problem Solving (pemecahan masalah)

“ada juga saya menggunakan pendekatan metode Problem Solving (pemecahan masalah), jadi saya bentuk kerja kelompok dan kalau ada masalah saya terangkan bagaimana cara pemecahannya seperti ini setelah itu kita diskusikan bersama yang terbaik pakai pemecahannya bagaimana16.”

Dari hasil wawancara di atas bahwa dengan penggunaan metode Problem Solving dan metode kelompok ini siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok setelah itu siswa di beri suatu permasalahan atau materi dari suatu permasalahan tersebut siswa di beritahu bagaimana cara pemecahannya yang tepat.

C. Hasil Observasi Pola Komunikasi Pada Pembelajaran Pendidikan