• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

I. Tata Cara Penelitian

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian lanjutan tahap II ini, dan melihat keseharian subyek sebelum dilakukan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan persiapan penelitian dengan permohonan izin pada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan BAPPEDA Sleman Yogyakarta.

2. Pembuatan Kuesioner

a. Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuisioner berdasarkan tujuan penelitian, perumusan masalah, dan definisi operasional. Dalam pembuatan kuisioner ada beberapa item yang disusun berkelompok terkait dengan variabel penelitian yang ingin diketahui meliputi pengetahuan, sikap, tindakan. Dalam penelitian ini, pembuatan kuisioner dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya dengan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan salah satu dosen Psikologi.

Jumlah pertanyaan yang terdapat didalam kuisioner sebanyak 38 item, jenis pertanyaannya adalah pertanyaan yang bersifat obyektif dengan 4 peringkat jawaban antara lain : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Disusun demikian karena dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran ordinal agar dapat mengetahui pemahaman perilaku responden secara lebih mendalam terkait variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap sindrom metabolik. Untuk distribusi variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan dapat dilihat lebih jelas pada tabel dibawah ini.

Tabel VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang Terdapat Dalam Kuisioner

Pengetahuan F 3, 4, 7, 11, 12, 15, 21, 24, 25, 6, 30, 37 NF 20, 30 Sikap F 1, 2, 6, 8, 13, 32, 28, NF 5, 10, 16, 19, 27, 38 Tindakan F 9, 14, 17, 18, 22, 33, 34, 36 NF 23, 29, 31

Untuk satu pertanyaan hanya ada satu satu jawaban benar, per item skor yang diberikan untuk jawaban sangat setuju adalah 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju hanya mendapat skor 1. Hal tersebut berlaku untuk jenis item yang favourable. Sedangkan untuk jenis item non favourable berlaku hal yang sebaliknya yaitu skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 3 untuk tidak setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, dan jawaban sangat setuju mendapat skor 1. Dari 38 item pertanyaan, sebanyak 27 item termasuk jenis

b. Uji coba kuesioner

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner dilakukan uji coba terlebih dahulu, supaya pertanyaan yang diajukan pada kuesioner dapat dipahami oleh responden. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Uji coba kuesioner meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh tim peneliti pada tahap I. Responden untuk uji coba adalah yang memiliki karakteristik hampir sama dengan responden untuk penelitian (Notoatmodjo, 2003).

c. Uji Validitas

Setelah kuisioner disusun kemudian diuji validitasnya.. Pengujian validitas ini penting dilakukan untuk memenuhi syarat ketepatukuran. Valid disini maksudnya berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

d. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, yaitu sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap responden yang sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas dalam penelitian ini telah dilakukan oleh kelompok penelitian sebelumnya.

Dilakukan dengan cara mengujikan kuisioner pada responden yang sama saat uji coba kuisioner sebanyak 20 orang. Uji reliabilitas dalam penelitian ditinjau dari segi pemahaman bahasa kuisioner apakah mudah dimengerti oleh responden atau sulit dipahami oleh responden.

Pembuatan kuesioner, uji coba kuesioner, uji validitas, dan uji reliabilitas kuisioner telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya (peneliti tahap I). Lembar kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap II ini sama dengan lembar kuisioner yang digunakan pada penelitian tahap I.

3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet

Leaflet berfungsi sebagai media pemberian edukasi tentang sindrom metabolik pada masyarakat. Berisi tentang hal-hal yang terkait dengan sindrom metabolik. Dibuat semenarik mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa sesimpel mungkin agar mudah dipahami oleh responden.

Leaflet pada penelitian ini dibuat dengan 4 seri edukasi dengan urutan edukasi sebagai berikut: pola makan, olahraga, cek kesehatan rutin (general medical check up), dan review dari seluruh edukasi yang telah dilakukan sebelumnya.

4. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner ditujukan kepada responden yaitu masyarakat, dengan melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi oleh peneliti pada tahap I, dan kemudian pada tahap II ini kuesioner diberikan lagi setelah edukasi tahap II selesai.

5. Pemberian Edukasi/Informasi

Dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang sindrom metabolik yang berupa leaflet atau informasi tertulis. Diberikan secara berulang untuk mengingatkan responden. Lamanya penelitian tahap II ini selama kurang lebih 6 bulan, dengan 2 bulan tanpa pemberian edukasi kemudian pemberian edukasi

dilakukan selama kurang lebih 4 bulan (dengan frekuensi sebulan sekali). Materi edukasi yang diberikan berbeda-beda tiap pertemuan, dilakukan dengan cara door to door, dan dengan 4 seri materi edukasi yaitu bulan pertama tentang pola makan, bulan kedua tentang olahraga, bulan ketiga tentang cek kesehatan rutin (general medical check up), dan bulan keempat review dari kesuluruhan materi.

6. Wawancara Terstruktur

Dilakukan dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar yang dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan, melalui pembicaraan informal dan pembicaraan yang dikaitkan dengan permasalahan.

7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Pengukuran kolesterol dilakukan dengan mengambil spesimen darah subyek, sebanyak kurang lebih 2 ml yang dilakukan oleh petugas dari laboratorium klinik, kemudian di uji di laboratorium klinik pada saat sesudah pemberian edukasi, kepada 40 orang subyek uji.

8. Pengolahan Data

Dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori. Setelah itu dilakukan interpretasi.

9. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan membandingkan hasil data yang diperoleh pada pemberian perlakuan tahap 2 (observasi III) dengan data sebelum pemberian perlakukan (observasi awal) dan data sesudah pemberian perlakuan (observasi I) kelompok peneliti sebelumnya. Analisis

statistik menggunakan statistik yang sesuai, yaitu menggunakan Uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.

Langkah pertama sebelum dilakukan analisis statistik yaitu perlu dilakukan uji normalitas pada data yang ada sehingga dapat dilihat distribusi sebaran data. Distribusi data dikatakan normal bila nilai probabilitas (Asymp. Asg) lebih besar dari 0,1 selanjutnya dapat dilakukan analisis statistik yang sesuai, sebenarnya dalam penelitian ini sebaran data yang didapatkan normal dan seharusnya digunakan uji Independent Samples T-Test untuk analisa statistiknya, namun kemudian dalam penelitian ini digunakan uji Mann-Whitney, karena adanya keterkaitan data dalam 4 kajian yang dilakukan secara terintegritas pada penelitian yang berjudul“Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta”. Uji statistika menggunakan Mann Whitney dengan cara melihat nilai Asymp.Sig (2-tailed). Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > α maka Ho diterima yang berarti berbeda tidak bermakna pada perilaku responden terkait sindrom metabolik (Trihendradi, 2006).

Analisis dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk melihat persentase perubahan nilai kuisioner, perubahan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah pemberian edukasi tahap I. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata selisih antara nilai observasi III dan observasi awal dan selisih antara observasi III dan observasi I yang dicari dengan cara menjumlahkan nilai selisih observasi III dan observasi awal kemudian hasilnya

dibagi dengan jumlah responden, serta menjumlahkan nilai selisih observasi III

dan observasi I kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah responden.

Dokumen terkait