• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

E. Tata Cara Penelitian

1. Penetapan Kadar Beta Karoten Dalam Endapan Perasan Wortel (Daucus carota, Linn.)

a. Ekstraksi beta karoten dalam wortel 1. Pembuatan Jus Wortel

Wortel segar dibersihkan dan dipotong–potong, lalu ditimbang kurang lebih 1 kg wortel yang telah dibersihkan kemudian dijus menggunakan juicer. Hasil jus disaring menggunakan saringan

teh. Kemudian hasil penyaringan dipisahkan dengan menggunakan sentrifugasi kecepatan 4000 rpm selama 15 menit sehingga didapatkan filtrat wortel dan endapan wortel. Kemudian filtrat dan endapan dipisahkan. Bagian endapan digunakan sebagai zat aktif dari sediaan

gel UV Protection.

2. Ekstraksi beta karoten

Endapan perasan wortel ditimbang secara seksama 0,50 gram. Kemudian sampel diekstraksi dengan 2 x 25 ml aseton, kemudian dengan 25 ml heksan. Fase aseton dihilangkan dari ekstrak dengan 5 x 100 ml H2O. Kemudian lapisan paling atas (fraksi heksan)

diambil, lalu masukkan dalam labu ukur 25 ml kemudian ditambahkan pelarut sampai tanda. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.

b. Penetapan kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel secara spektrofotometri

1. Pembuatan larutan induk beta karoten

Timbang seksama 10,0 mg baku beta karoten, lalu masukkan ke dalam bekker glass dan dilarutkan dengan pelarut aseton : heksan (1:9), diaduk hingga larut sempurna. Kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan pelarut aseton : heksan (1:9) hingga tanda.

2. Pembuatan larutan intermediet beta karoten

Ambil 2,5 mL larutan induk beta karoten, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan pelarut aseton : heksan (1:9) hingga tanda.

3. Pembuatan kurva baku beta karoten

Kurva baku beta karoten dibuat dengan 5 seri konsentrasi yaitu 2; 4; 6; 8; 10 ppm. Seri konsentrasi larutan baku diukur serapannya pada max yang diperoleh. Kemudian dimasukkan dalam program regresi linier antara konsentrasi dengan absorbansi sehingga diperoleh persamaan Y = Bx + A.

4. Scanning panjang gelombang serapan maksimum larutan baku beta

karoten pada 390 nm – 500 nm

Larutan baku beta karoten (2, 6, dan 10 ppm) diukur serapannya pada Scaning 390-500 nm.Kemudian ketiga seri larutan baku dibandingkan kurva serapannya.

c. Penetapan kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel

Hasil ekstraksi beta karoten diencerkan dengan pelarut hingga 25 ml. Kemudian diukur serapannya pada max. Nilai absorbansi yang diperoleh dimasukkan dalam persamaan regresi kurva baku sehingga diperoleh kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel.

2. Uji SPF ekstrak beta karoten dalam endapan perasan wortel a. Scanning serapan pada panjang gelombang 365 nm

Timbang seksama 0,04 g endapan perasan wortel. Larutkan dalam kloroform hingga 25 ml, kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 365 nm.

b. Penentuan dan pengukuran serapan ekstrak beta karoten

Dari hasil scanning serapan pada 365 nm, serapan yang diperoleh dihitung sebagai nilai SPF dengan menggunakan rumus:

logT I I log A 0 − = − = SPF 1 log A = A = log 10 SPF

3. Optimasi Formula Gel UV Ptotection Endapan Perasan Wortel a. Formula Clear Aqueous Gel with Dimethicone

Purified water 59,8 %

Carbomer 934 0,5 %

Triethanolamine 1,2

Propilen glikol 2,0 Dimetichon copolyol 2,3

(Allen, 2005) Dalam optimasi formula ini dilakukan modifikasi formula dengan berbagai komposisi gliserol dan sorbitol dengan menggunakan metode

Simplex Lattice Design. Formula modifikasi untuk 100 gram gel:

Carbopol 1,0

Aquadest 50,34

Gliserol (0-48)

Sorbitol (0-48)

Trietanolamin 0,5

Endapan Perasan Wortel 0,16

Formula tersebut di atas, dibuat sediaan gel yang mempunyai efek

UVProtection dengan basis carbopol dan humectant gliserol dan sorbitol.

Berikut ini adalah rancangan Simplex Lattice Design antara gliserol dan

sorbitol yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel I. Formula Simplex Lattice Design

Formula Gliserol (gram) Sorbitol (gram) I 0 48 II 12 36 III 24 24 IV 36 12 V 48 0

Formula yang dibuat dalam penelitian adalah 100 gram, dengan komposisi bahan pada masing-masing formula adalah sebagai berikut:

Tabel II. Jumlah bahan yang digunakan dalam formula Formula (g) 1 2 3 4 5 Carbopol (g) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Aquadest (g) 50,34 50,34 50,34 50,34 50,34 Gliserol (g) 0 12 24 36 48 Sorbitol (g) 48 36 24 12 0 Trietanolamin (g) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Endapan perasan wortel (g) 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16

b. Pembuatan gel UV Protection endapan perasan wortel

Carbopol dimasukkan ke dalam air dan diaduk menggunakan

mixer dengan kecepatan 400 rpm selama 10 menit (campuran 1).

Kemudian campur humectant gliserol dan sorbitol dengan menggunakan

mixer dengan kecepatan 200 rpm selama 5 menit (campuran 2). Campuran

2 dimasukkan dalam campuran 1 diaduk menggunakan mixer dengan

kecepatan 200 rpm selama 5 menit. Tambahkan endapan perasan wortel dan diaduk hingga homogen. Tambahkan trietanolamin (TEA), aduk hingga homogen.

4. Uji Sifat Fisik Dan Stabilitas Gel UV Protection

a. Uji sifat fisik gel

Uji sifat fisik yang dilakukan adalah uji daya sebar dan nilai viskositas dari gel UV Protection endapan perasan wortel.

1. Uji daya sebar

Pengukuran daya sebar gel UV Protection endapan perasan

wortel dilakukan 24 jam setelah pembuatan gel. Pengukuran dilakukan dengan mengukur diameter terpanjang setelah 0,5 gram gel pada kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat

sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan 1 menit, kemudian catat diameter penyebarannya (Garg, Aggarwal, Garg, dan Sigla, 2002).

2. Uji viskositas

Pengukuran viskositas gel dilakukan segera setelah pembuatan gel. Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester

Rion seri VT 04 dengan cara: gel dimasukkan dalam wadah dan

dipasang pada portable viscotester. Viskositas gel diketahui dengan

mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas pada skala yang dipakai (Voigt, 1994).

b. Uji Stabilitas Gel

Uji stabilitas yang dilakukan adalah uji viskositas setelah penyimpanan selama satu bulan.

Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion seri

VT 04 dengan cara: gel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada

portable viscotester. Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan

jarum penunjuk viskositas pada skala yang dipakai (Voigt, 1994).

5. Pengukuran Diameter Partikel Endapan Perasan Wortel Secara Mikromeritik

Pengukuran diameter partikel endapan perasan wortel dalam gel UV

Protection secara mikromeritik dengan menggunakan alat mikroskop.

Sebelum dilakukan pengukuran, maka terlebih dahulu mengkalibrasi lensa mikroskop. Pengukuran diameter partikel gel dilakukan dengan meletakkan

gel pada object glass. Pengamatan pada mikroskop dilakukan sebanyak 500

partikel endapan perasan wortel. Kemudian hitung diameter rata-rata ukuran partikel.

Dokumen terkait