• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Guna Lahan Belawan Menurut RTRW Kota Medan 2010-2030

KAJIAN TATA GUNA LAHAN DI KELURAHAN BAGAN DELI

5.1 Tata Guna Lahan Belawan Menurut RTRW Kota Medan 2010-2030

Sesuai dengan arahan RTRW 2010-2030 bahwa Kecamatan Belawan ditetapkan menjadi kawasan khusus berupa kawasan pelabuhan dengan kegiatan utama, pelabuhan penumpang, pelabuhan peti kemas, dan perikanan samudera. Kawasan khusus tersebut terutama dominan terletak di Kelurahan Bagan Deli. Dengan demikian seluruh kegiatan-kegiatan yang ada di kelurahan Bagan Deli berfungsi untuk mendukung kegiatan khusus tersebut dengan persyaratan tertentu.

Kawasan khusus adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki fungsi tertentu dan tidak semua orang bisa masuk secara bebas (kawasan terbatas). Pada kawasan khusus tidak dibenarkan adanya kegiatan lain, kecuali kegiatan yang berfungsi mendukung kegiatan khusus tersebut dengan persyaratan tertentu. Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kawasan khusus adalah; kawasan pusat pemerintahan, kawasan militer, pertamina, pembangkit dan gardu listrik PLN, dan kawasan pelabuhan. Kawasan-kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan khusus di Kota Medan antara lain:

Belawan dengan kegiatan utama, pelabuhan penumpang, pelabuhan peti kemas, dan perikanan samudera;

1. Kawasan militer berupa Pangkalan Utama TNI Angkutan Laut I di Medan Belawan;

2. Kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan;

3. Bangunan Pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

4. Pengembangan kawasan peruntukan budidaya lainnya dilakukan di wilayah yang memiliki kriteria dan sesuai untuk kawasan pertahanan kemanan dan kawasan budidaya lainnya dalam standar minimal dan kriteria teknis pemanfaatan ruang antara lain meliputi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I di Medan Belawan (gambar 5.1).

5.1.1 Tata guna lahan industri

Sesuai dengan arahan yang digariskan dalam RTRW 2010-2030 bahwa wawasan industri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing industri serta menyediakan ruang bagi pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha industri pengolahan dan industri pergudangan.

Industri di Kelurahan Bagan Deli terkonsentrasi dalam 3 jenis industri berdasarkan fungsi dan aktivitasnya antara lain:

Industri perikanan. Lokasi industri perikanan terletak di sisi bagian Timur Kelurahan Bagan Deli dengan luas + 32 Ha. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di zona ini berupa

Gambar 5.1 Rencana Pola Ruang Kota Medan tahun 2030 Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan 2010-2030.

H.Syamsul Arifin,S.E H.Denni Ilham Panggabean,S.H.

Ketua DPRD Kota Medan Walikota Medan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN

Batas Kota KETERANGAN:

PEMERINTAH KOTA MEDAN Sumber :

- Bappeda Kota Medan - Sistem Proyeksi : UTM - Datum : WGS 84 - Zona : 47 N - Sistem Koordinat : UTM

KOTA MEDAN

Skala 1:50000

U

BADAN PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH RENCANA POLA RUANG KOTA MEDAN TAHUN 2028

# Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y % [ & \ Kec.Medan Belawan Kec.Medan Labuhan Kec.Medan Marelan

Kec. Medan Deli

Kec. Medan Helvetia

Kec.Medan Sunggal Kec.Medan Selayang Kec.Medan Tuntungan Kec.Medan Johor Kec.Medan Amplas Kec.Medan Denai

Kec. Medan Tembung Kec. Medan Timur

Kec.Medan Barat Kec.Medan Petisah Kec.Medan Baru Kec.Medan Polonia Kec.Medan Maimun Kec.Medan Kota Kec.Medan Area Kec. Medan Perjuangan

KETERANGAN: 1 2 3 4 Lembar 1 KABUPATEN DELISERDANG KABUPATEN DELISERDANG Ibukota # Y Ibukota Kecamatan & \ Ibukota Kab./Kota % [ Ibukota Propinsi Batas Kecamatan Permukiman Fasilitas Kawasan Industri Kawasan Khusus Komersil Fly Over Under Pass Rel KA Jalan Tol Jalan Lokal Primer Jalan Kolektor Sekunder Jalan Kolektor Primer Jalan Arteri Sekunder Jalan Rencana Trans Sumatera Rencana Jalan Sungai dan Badan Air

Rencana Kawasan Budidaya : Jalan Arteri Primer Batas Kota SELAT MALAKA 455000 455000 460000 460000 465000 465000 470000 470000 3 9 0 0 0 0 39 0 0 0 0 3 9 5 0 0 0 39 5 0 0 0 4 0 0 0 0 0 40 0 0 0 0 4 0 5 0 0 0 40 5 0 0 0 4 1 0 0 0 0 41 0 0 0 0 4 1 5 0 0 0 41 5 0 0 0 4 2 0 0 0 0 42 0 0 0 0 1 0 1 2 3 Km

pergudangan dan tempat pengeringan ikan. Tata guna lahan di kawasan ini tergolong tidak tertata karena lahan yang seharusnya dikonsentrasikan untuk kegiatan jual beli antara warga dengan para nelayan, proses pengeringan ikan dan pergudangan ternyata banyak juga ditemui rumah-rumah penduduk, tempat orang berjualan yang tumbuh ditengah-tengah fasilitas-fasilitas tersebut.

1. Industri hilir. Yang termasuk dalam industri ini adalah kegiatan-kegiatan berupa pengolahan bahan setengah jadi dan penimbunan sementara untuk dipasarkan keluar dari pelabuhan. Pada lahan ini terdapat berupa tangki timbun untuk CPO, gudang pembungkusan/pengarungan semen, tangki timbun penampungan/depot aspalt, gudang penimbunan dan pengarungan pupuk untuk dipasarkan keluar dari pelabuhan.

2. Industri jasa pelayanan lapangan penumpukan peti kemas. Lapangan penumpukan peti kemas mempunyai lahan yang cukup luas di Kelurahan Bagan Deli sesuai dengan survey lapangan tahun 2011 yaitu + 79 Ha. Lapangan penumpukan disisi laut atau berada persis di belakang dermaga dan lapangan yang berada di darat jauh dari dermaga pada awalnya adalah lahan kosong yang direklamasi/ditimbun menjadi lapangan penumpukan. Pada umumnya standar dan aturan penyediaan lahan yang akan dijadikan sebagai lapangan penumpukan sampai saat ini belum ada aturan yang jelas dari pemerintah mengingat kawasan Kelurahan Bagan Deli pada umumnya adalah daerah rawa yang selama ini masih membutuhkan daerah resapan air.

5.1.2 Tata guna lahan perumahan dan permukiman

Tujuan kawasan perumahan sebagaimana yang digariskan dalam RTRW 2010-2030 mendukung pertumbuhan wilayah dan penyebaran penduduk yang rasional melalui pertumbuhan kawasan perumahan dan lingkungan perumahan sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta dapat menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, serasi, aman, terpadu, teratur, terencana dan berkelanjutan.

Tingkat kepadatan perumahan di Kota Medan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepadatan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kepadatan tinggi adalah dengan jumlah rumah per ha adalah 54-97 rumah per ha, kepadatan sedang 24-53 rumah per ha, dan kepadatan rendah 0-23 rumah per ha. Termasuk ke dalam kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu perumahan kavling ukuran kecil <100 m2, flat, rumah susun dan apartemen, yang saat ini berlokasi pada Perumnas.

Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan 2010-2030, Kecamatan Medan Belawan tidak terdapat tata guna lahan untuk perumahan dan permukiman kepadatan tinggi. Kecamatan Medan Belawan dalam hal ini termasuk Kelurahan Bagan Deli hanya diperuntukkan bagi perumahan dan permukiman dengan kepadatan sedang dan kepadatan rendah (gambar 5.2).

Gambar 5.2 Tata Guna Lahan Kelurahan Bagan Deli 2030 Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah 2010-2030

Batas Kota KETERANGAN:

Skala 1:50000

U

RENCANA POLA RUANG