• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA (Halaman 22-34)

2.1 Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di Program Studi untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.

Tata Pamong merupakan suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di Program Studi Pendidikan Fisika. Sistem pelaksanaan tata pamong yang basik di Program Studi Pendidikan Fisika dicerminkan oleh adanya struktur organisasi yang jelas; pemilihan kepengurusan Program Studi yang akuntabel dan transparan; sistem, prosedur, dan kebijakan akademik yang baik; serta mekanisme koordinasi dan evaluasi yang efektif di tingkat Program Studi Pendidikan Fisika.

Struktur di tingkat Program Studi Pendidikan Fisika mengikuti struktur di tingkat Institusi yang ditetapan berdasarkan SK Rektor Nomor 018.a/KEP/II.3.AU/I/2014 tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi jabatan.Pada tataran Program Studi Pendidikan Fisika juga dikembangankan struktur organisasi yang ditetapkan dengan SK Rektor Nomor018.a/KEP/II.3.AU/2014 tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi jabatan Program Studi sebagai upaya mendorong efektifitas proses akademik yang dijalankan.

Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan yang telah disusun dengan tahapan waktu yang jelas, maka Sistem Tata Pamong (dalam hal ini terkait dengan pelaku tata pamong dan sistem ketatapamongan) di Program Studi Pendidikan Fisika dirancang sepenuhnya melalui terjaminnya pelaksanaan Lima Pilar Tata Pamong yakni kredibel,

transparan, akuntabel, responsibilitas dan adil.

1. Kredibel

Sistem tata pamong yang kredibel adalah sistem yang memiliki legitimasi dan kepercayaan dari civitas akademika dan stakeholder. Kredibilitas Program Studi Pendidikan Fisikadapat terlihat dari survei kepuasan program kerja Progam Studi Pendidikan Fisika dari stakeholders yang meliputi mahasiswa, dosen, lulusan, para pengguna lulusan dan orang tua mahasiswa. Kepercayaan dari instansi pemerintah seperti Pemerintah Daerah

Muhammadiyah Maumere. Banyak juga mahasiswa yang masih di bangku kuliah sudah menjadi guru di sekolah-sekolah.

Tata pamong yang kredibel dapat terjamin dalam proses pemilihan para calon pelaku tata pamong, dalam hal ini pengangkatan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang merupakan penanggungjawab penuh dalam penyelenggaraan Pendidikan di Program Studi.

Proses pemilihan Ketua Program Studi Pendidikan Fisikadiatur sebagai berikut:

a). Calon Ketua Program Studi Pendidikan Fisikadiusulkan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sebanyak 2 orang bakal calon yang dipilih dengan mengacu kepada kriteria yang telah ditetapkan dalam SOP Pengangkatan Ketua Program Studi Nomor 029.d/II.3.AU/B/2014 kepada Senat Fakultas Pendidikan MIPA.

b). Bakal calon Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang memenuhi kriteria lalu dimusyawarahkan di tingkat Fakultas untuk dipilih satu calon sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika berdasarkan kemufakatan.

c). Hasil pemilihan diteruskan ke tingkat institusi melalui Dekan Fakultas Pendidikan MIPA untuk ditetapkan oleh Rektor melalui SK Rektor no 029A/KEP/III.3.AU/I/2014 dengan pertimbangan BPH.

Program Studi Pendidikan Fisika juga melakukan upaya untuk membangun

kredibilitas Program Studi dengan melibatkan civitas akademik Program Studi antara lain: a). Sistem, prosedur, dan kebijakan akademik yang ditetapkan di tingkat Program Studi

Pendidikan Fisikaberpedoman pada sistem, prosedur, dan kebijakan akademik yang ditetapkan di tingkat institusi. Mekanisme penetapannya dilakukan melalui rapat di tingkat program studi. Sistem, prosedur, dan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh dosen dan mahasiswa. Adapun standar yang terkait dengan akademik mahasiswa digunakan sebagai dasar dalam perbaikan kualitas pelayanan yang dilaksanakan.Sistem dan prosedur akademik mencakup:

Sarana prasarana pendukung akademik dan tata tertib mahasiswa yang disosialisasikan dalam bentuk buku panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan mahasiswa baru.

Standar mutu akademik dan kode etik dosen disampaikan dalam buku panduan akademik yang dibagikan kepada dosen.

Aturan perkuliahan, silabus, RPS (Rencana Program Semester) dan metode penilaian disampaikan di awal perkuliahan.

Sosialisasi Perubahan setiap prosedur dan kebijakan dilakukan secara memadai dalam forum formal (rapat-rapat).

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Fisika untuk memfasilitasi dan mendorong kreatifitas kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi dalam bentuk pendekatan partisipatif kepada mahasiswa dengan melaksanakan diskusi terbuka yang dihadiri oleh mahasiswa. Melalui pendekatan ini atmosfir akademik yang terkait dengan kualitas hubungan antara mahasiswa dengan pengurus dan dosen selalu bisa ditingkatkan. c). Peningkatan kulitas dosen yang telah dilakukan Program Studi adalah seperti memberi

tugas belajar atau ijin belajar studi lanjut S2, untuk meningkatkan kompetensi dosen menyelenggarakan pelatihan atau workshop dan mengirim dosen mengikuti pelatihan atau workshop.

d). Program Studi Pendidikan Fisika telah melakukan peninjauan dan merevisi kurikulum yang mengacu pada KKNI dan SN Dikti 2014 serta sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan.

e). Mengikutsertakan dosen dalam Asosiasi Fisika PTM se-Indonesia dan Asosiasi Fisika se-Indonesia

f). Pembinaan dosen dan tenaga kependidikan dalam bidang AIK yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengakajian dan Pengembangan AIK (LPPAIK) setiap tahun seperti pengajian rutin untuk karyawan atau tenaga kependidikan (minimal 2 kali dalam satu bulan), dosen (minimal 1 kali dalam satu bulan), pimpinan (minimal 1 kali dalam 2 bulan); Baitul Arqom untuk karyawan atau tenaga kependidikan dan dosen (minimal 1 kali dalam 1 tahun), pimpinan (minimal 1 kali dalam 2 tahun); seminar tentang pengembangan pemikiran Islam dan Kemuhammadiyahan.

g). Adanya kerjasama dengan instansi-instansi lain seperti sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan untuk penyelenggaraan magang dan KKNP. Selain itu juga ada kerja sama dengan PTM se-Indonesia untuk meningkatan kualitas pengelolaan lembaga, dosen dan pengajaran.

2. Transparan

Trasparansi dapat diterjemahkan sebagai sikap kepemimpinan, pengelolaan dan sistem pengambilan keputusan yang terbuka. Keterbukaan tersebut meliputi seluruh aspek dalam sistem tata pamong di Program Studi Pendidikan Fisika. Keterbukaan dalam bidang akademik ditunjukkan sebagai berikut:

a). Adanya audit mutu internaloleh Unit Penjamin Mutu (UPM) pada setiap kegiatan akademik oleh pelaku tata pamong Program Studi Pendidikan Fisika.

b). Rencana Kerja Program Studi Pendidikan Fisika disosialisasikan dalam rapat rutin persiapan semester baru dan ketercapaian program disampaikan pada saat rapat evaluasi.

c). Pembagian tugas dosen selalu didiskusikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Fisika bersama dosen yang sesuai maupun tidak sesuai dengan Program Studi.

d). Jadwal perkuliahan ditentukan berdasarkan rapat bersama di tingkat Program Studi Pendidikan Fisika.

e). Keterbukaan dalam bidang keuangan antara lain ditunjukkan dengan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Program Studi Pendidikan Fisika yang melibatkan seluruh civitas akademika, serta trasparansi dalam penggunaan keuangan.

f). Selain itu bentuk implementasi tansparansi adalah tata cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Program Studi

g). Semua hasil keputusan/kebijakan dapat diakses sepenuhnya oleh para civitas akademika melaluiwww.ikipmumaumere.ac.id

3. Akuntabel

Program Studi Pendidikan Fisika memiliki tata pamong yang akuntabel yang terukur melalui media pertanggungjawaban dan periodisasi pertanggungjawaban program, kegiatan dan keuangan dalam tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan norma dan nilai yang dianut pemangku kepentingan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tanggung jawab pelaksanaan kegiatan catur dharma Institut dapat ditunjukkan dengan adanya perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan dalam setiap kegiatan. Contohnya sebagai berikut: Pada kegiatan proses pembelajaran Ketua Program Studi Pendidikan Fisika menyiapkan Deskripsi mata kuliah, pembagian rumpun dosen dan penyusunan jadwal. Selama proses pembelajaran oleh dosen, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika melakukan monitoring pembelajaran dengan melihat pada daftar absen mahasiswa dan data monitoring dosen serta menyelenggarakan rapat dosen di pertengahan semester. Setelah itu dilakukan evaluasi pada akhir semester.Akhir evaluasi Ketua Program Studi Pendidikan Fisika menyusun laporan yang akan dilaporakan pada Fakultas Pendidikan MIPA.

Selain itu Tanggung Jawab pelaksanaan kegiatanditunjukkan dengan adanya laporan hasil program kerja yang berisi tentang penggunaan anggaran dalam kegiatan dan hasil yang dicapai dari kegiatan yang dilangsungkan. Seluruh program dan kebijakan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun didokumentasikan dalam bentuk kumpulan laporan, kebijakan atau peraturan dan dipertanggungjawabkan setiap tahun melalui laporan tahunan dan evaluasi diri yang dilakukan di depan senat sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap semester. Evaluasi kinerja Program Studi Pendidikan Fisika berasal dari unsur tenaga pengajar, tenaga administrasi dan unsur mahasiswa.

4. Responsibilitas

Sistem pertanggungjawaban internal didasarkan pada Struktur Organisasi yang tertuang dalam SK BPH Nomor 02/BPH/SK/2013 tanggal 19 September 2013.

Responsibilitas dapat diartikan sebagai adanya mekanisme pertanggungjawaban Program Studi Pendidikan Fisika sesuai dengan tugas pokok sebagai berikut:

a). Ketua Program Studi Pendidikan Fisikayang tertuang di dalam uraian Tugas dan Wewenang Ketua Program Studi Nomor 029.b/II.3.AU/B/2014 yaitu memimpin Program Studi dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.Ketua Program Studi Pendidikan Fisika bertanggung jawab atas (1) Kebenaran dan ketepatan rencana program kerja; (2) Keserasian dan keterpaduan; (3) Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas; (4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja; (5) Kerahasisaan surat, dokumen, data dan informasi; (6) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas; dan (7) Kedisiplinan bawahan.

b). Dosen Penasihat Akademik (DPA) yang tertuang dalam Peraturan Akademik BAB XI Pasal 39 yaitu (1) Memberikan petunjuk kepada mahasiswa tentang sistem pendidikan yang akan ditempuh; (2) Membantu mahasiswa dalam menggali dan mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan akademiknya serta membantu perkembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik; (3) Mengusahakan agar mahasiswa memperoleh pengarahan yang tepat dalam menyusun program dan beban studi serta dalam memilih mata kuliah yang akan diambil; (4) Memeriksa kelengkapan syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan dalam semester yang berlangsung; (5) Mengevaluasi pencapaian hasil studi dan Indeks Prestasi (IP) semester mahasiswa pada akhir semester dan pada akhir program pendidikan, memberikan pertimbangan beban studi yang harus diambil dengan memperhatikan jumlah tabungan SKS yang telah dicapai; (6) Mengikuti perkembangan studi mahasiswa agar dapat diketahui sedini mungkin hambatan – hambatan studi dan memberikan konsultasi kepada mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan studinya; (7) Memberikan motivasi kepada mahasiswa yang menyandang keterbatasan atau kendala akademik dalam menemukan pemecahan masalah, mengevaluasi dan mengingatkan mahasiswa yang memperoleh pencapaian hasil studi dan IP semester relatif rendah, serta memberikan pertimbangan kepada mahasiswa dalam mengambil masa Berhenti Studi Sementara (BSS) bila dianggap perlu; dan (8) Mengidentifikasi masalah – masalah akademik dan nonakademik mahasiswa yang prestasinya kurang atau rendah, tidak berubah bahkan menurun, memberikan kesempatan kepada mahasiswa membicarakan masalah – masalah yang dialaminya khususnya yang berkaitan dengan pendidikannya.

c). Dosen yangtertuang di dalam Statuta IKIP Muhammadiyah Maumere Bab XI Pasal 107 ayat 1 yaitu Setiap dosen mempunyai tugas melaksanakan pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta tugas lain yang ditetapkan oleh Rektor, yang dipertanggung jawabkan pelaksanaan dan hasil-hasilnya kepada Rektor melalui Dekan.

Pertanggungjawaban tercermin dengan adanya penyampaian laporan secara periodik oleh Ketua Program Studi Pendidikan Fisika kepada sivitas akademika melalui rapat Senat Fakultas dan adanya rapat evaluasi ketercapaian program kerja di tingkat Fakultas.

Bentuk tanggung jawab Program Studi Pendidikan Fisika terhadap masyarakat diwujudkan dengan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang relevan dengan bidang ilmu dan dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk mengevaluasi tanggung jawab Program Studi Pendidikan Fisika terhadap mahasiswa, dilakukan survei kepuasaan pelayanan akademis mahasiswa. Evaluasi pelaksanaan tanggung jawab Program Studi Pendidikan Fisika terhadap dosen dan karyawan dilakukan dengan melakukan survei kepuasan dosen dan karyawan.

Tanggung jawab pimpinan Program Studi Pendidikan Fisika juga ditunjukkan dengan pelaksanaan tugas secara berkesinambungan. Pada saat Ketua Program Studi Pendidikan Fisika berhalangan tidak tetap, dilaksanakan pendelegasian kewenangan untuk melaksanakan tugas rutin. Sebagai contoh, jika Ketua Program Studi Pendidikan Fisika berhalangan dalam melaksanakan tugas rutin, maka tugas tersebut didelegasikan kepada Staf Fakultas yang telah ditunjuk oleh Dekan sehingga keberlanjutan pelaksanaan tugas terus terjaga. Hal ini juga berlaku di semua program studi yang ada.

5. Adil

Maksudnya adanya penyampaian beban tugas dan perlakuan yang tidak diskriminatif terhadap sivitas akademika. Pimpinan senantiasa memberikan beban tugas pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat ataupun beban tugas administratif secara proporsional sesuai dengan kemampuan, keahlian dan latar belakang pendidikan.Hal ini tertuang di dalam Peraturan Akademik IKIP Muhammadiyah Maumere Bab IX tentang Beban Tugas Dosen. Prinsip keadilan diwujudkan pula melalui pemberian penghargaan dan sanksi terhadap sivitas akademika sesuai dengan Statuta IKIP Muhammadiyah Maumere Bab III tentang Pengahargaan dan Disiplin. Sebagai contoh dalam penilaian dosen terhadap mahasiswa pada proses pembelajaran, nilai mahasiswa yang mengumpulkan tugas terlebih dahulu akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengumpulkan tugas kemudian. Keadilan pada tata pamong Program Studi Pendidikan Fisika juga bisa dilihat dari diberikannya peluang kepada dosen untuk dicalonkan sebagai Ketua Program Studi.Setiap dosen diberikan beban mengampu mata kuliah sesuai bidang keahliannya dan beban sks mata kuliah disesuaikan dengan lama mangajar dan jabatannya.

2.2 Kepemimpinan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi kedepan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Jelaskan pola kepemimpinan dalam Program Studi.

Pola kepemimpinan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengedepankan musyawarah dan mufakat sebagai koridor dalam pengambilan kebijakan. Kepemimpinan kolektif kolegial mempertegas adanya nilai/etika serta budaya organisasi yang memberikan peluang kepada setiap unsur untuk dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal yang tertuang dalam STATUTA IKIP Muhammadiyah Maumere Tahun 2015.

Untuk membangun tata pamong yang baik (good govermance), Program Studi Pendidikan Fisika memiliki kepemimpinan yang kuat (strong leadership) yang dapat mempengaruhi seluruh perilaku individu dan kelompok yang ada pada program studi dalam pencapaian tujuan Program Studi Pendidikan Fisika. Kepemimpinan program studi yang kuat adalah kepemimpinan yang memiliki visi yang mampu merumuskan dan mengartikulasi visi program studi yang realistik, kredibel, menarik dan berwawasan ke depan.

Untuk mewujudkan visi Program Studi Pendidikan Fisika yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka pola kepemimpinan yang dibangun dalam Program Studi Fisika dilakukan sesuai dengan aspek-aspek fungsi manajerial yang memiliki karakter yang kuat dalam hal :

a. Kepemimpinan Operasional;

Yaitu suatu pola kepemimpinan dimana Ketua Program Studi Pendidikan Fisika turut terlibat dalam seluruh kegiatan operasional yang ada pada program studi. Ketua Program Studi Pendidikan Fisika komitmen dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah disepakati. Kepemimpinan operasional di Program Studi Pendidikan Fisika ditunjukkan dari kapasitas pemimpin Program Studi Pendidikan Fisika dalam menterjemahkan Standard Operating Procedure (SOP) dan mengoperasionalisasikan pengelolaan organisasi Program Studi. Secara operasional, kepemimpinan Program Studi Pendidikan Fisika memiliki kemampuan dalam menjabarkan visi, misi ke dalam program kerja program studi. Pelaksanaan kepemimpinan operasional di Program Studi Pendidikan Fisika adalah Ketua

Program Studi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan program studi dan memiliki tugas merencanakan, mengorganisasi, dan mengawasi jalannya pengelolaan program studi.

• Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya Ketua Program Studi menjalankan fungsi koordinatif dengan bertugas membantu mengarahkan pelaksanaan administrasi dan pengelolaan akademik.

Misalnya mengadakan rapat rutin berdasarkan Renstra Program Studi Pendidikan Fisika, pengembangan mutu program studi (mengadakan kerja sama dengan instansi-instansi yang relevan dan dibuktikan dengan MoU)

• Dalam pelaksanaan administrasi, Ketua Program Studi dibantu oleh staf administrasi Fakultas.

Misalnya mengirim dosen dan karyawan untuk study banding ke Perguruan Tinggi yang telah bekerja sama, menyelenggarakan pelatihan atau workshop untuk pengembangan mutu dosen dan karyawan)

• Sedangkan dalam pengelolaan akademik, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dibantu oleh Ketua Laboratorium untuk pengelolaan laboratorium Fisika

• Setiap unit kerja di dalam organisasi Program Studi Pendidikan Fisika memiliki tanggung jawab untuk menjabarkan visi dan misi program studi ke dalam program kerjanya masing-masing.

Di bidang penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika bekerja sama dengan Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) bertanggung jawab untuk melihat relevansi antara konten penelitian atau pengabdian kepada masyarakat dengan bidang keahlian. Di bidang AIK, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika mengirim dosen untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh LPPAIK setiap tahun sehingga dosen dapat mengintegrasikan AIK ke dalam mata kuliah bidang keahlian.

Dalam menciptakan kegiatan operasional yang berjalan dengan lancar, kepemimpinan operasional dilaksanakan dengan mengutamakan azas transparansi dan upaya penciptaan pola komunikasi yang baik antar unit kerja dan individu yang ada di dalam program studi. Upaya-upaya seperti yang disebutkan di atas, diharapkan akan berkontribusi terhadap pencapaian visi dan misi Institut sesuai dengan waktu yang direncanakan.

b. Kepemimpinan Organisasi;

Pola kepemimpinan berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit di mana Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dapat mengorganisasi pelaksanaan kegiatan catur darma perguruan tinggi berdasarkan tugas, fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan

struktur yang ada pada tingkat program studi. Dalam menjalankan kepemimpinan organisasi terlihat dari adanya koordinasi antara Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dengan (1) Dosen Penasehat Akademik (DPA) di setiap awal dan akhir semester untuk mengetahui komdisi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika; (2) Dosen pengampu mata kuliah pada awal, pertengahan, dan akhir semester; (3)Dosen Pembimbing Skripsi pada awal sebelum pengajuan proposal penelitian, ujian proposal penelitian, seminar hasil penelitian, dan ujian skripsi; (4)Kepala Laboratorium untuk mengetahui keadaan fasilitas laboratorium; dan (5)Dekan untuk mempertanggungjawabkan tugasnya. Selain itu juga terlihat dari interaksi antara Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dengan mahasiswa, seperti memberi pengarahan kepada HMP Fisika pada saat penyusunan program kerja HMP Fisika dan pada saat penandantangan KRS.

Kepemimpinan Organisasional dicerminkan dari pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab seluruh pengurus Program Studi Pendidikan Fisika sesuai tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam SOP Tugas dan Wewenang Ketua Program Studi Nomor 029.b/II.3.AU/B/2014. Di samping itu kepemimpinan organisasional ditunjukkan dari keterlibatan dosen Program Studi Pendidikan Fisika dalam memberi kontribusinya pada pengembangan IKIP Muhammadiyah Maumere, melalui jabatan yang diamanahkan pada level Program Studi, Fakultas, dan Institut.

c. Kepemimpinan Publik;

Pola kepemimpinan yang dapat menjalin kerjasama dan menjadi rujukan publik serta dapat mengkomunikasikan seluruh bentuk pengelolaan di tingkat program studi baik secara internal maupun eksternal yang didasari oleh peran dalam komunitas/organisasi, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Kepemimpinan publik dapat terlihat dari tabel berikut:

Tabel 2.1. Kepemimpinan Publik

No Nama Peran Waktu Tempat

Wakil Ketua PDM Kab.

2005-2010 Kab. Sikka Sikka

1 Erwin Prasetyo Sekretaris PDM Kab. 2010-2015 Kab. Sikka Sikka

Penasehat PDM Ka.

2015-2020 Kab. Sikka Sikka

Ketua Panitia Pendirian SMP Muhammadiyah

2016-2017 Kec.

Darat Pantai Kec. Talibura

2 Ahring Talibura Penasihat Koperasi 2015-2020 Kab. Sikka Aisyah Sekretaris PDM Kab. 2015-2020 Kab. Sikka Sikka 3 Basrodin

Penasihat IMM Kab.

2010-2015 Kab. Sikka Sikka

Pendirian SMP Talibura Muhammadiyah Darat

Pantai Kec. Talibura Ketua Majelis Perpustakaan dan Kec. Informasi Pimpinan 2010-2015 Talibura Daerah Muhammadiyah Kec. Talibura

Ketua program studi juga mampu membuka jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.Interaksi antara pimpinan Program Studi baik dengan unsur-unsur pelaksana akademik maupun dengan unsur-unsur lainnya lebih menekankan pada pola pendekatan hubungan kekeluargaan yang harmonis, transparan, tanggung jawab dan adil. Kepemimpinan publik dicerminkan dalam, a) mengadakan kerjasama dengan asosiasi profesi untuk mengadopsi kurikulum pendidikan profesi dalam Program Studi, b) menyelenggarakan pendidikan profesi yang dapat diikuti oleh masyarakat, c) pimpinan Program Studi telah menjalin kerjasama dengan beberapa Pemerintah Daerah, kalangan Legisalatif dari berbagai partai dan Lembaga Swadaya masyarakat, dan perguruan-perguruan tiinggi di Indonesia yang telah menghasilkan banyak kegiatan yang mendukung

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA (Halaman 22-34)

Dokumen terkait