BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Unsur-Unsur Pertunjukan Tari Sindhung Lengger
4.3.4 Tata Rias dan Busana
Tata rias yang digunakan pada pementasan Tari Sindhung Lengger menggunakan rias korektif. Pada pementasan Tari Sindhung Lengger unsur rias sangat mendukung penampilan penari karena fungsi rias untuk menonjolkan karakteristik dari tarian yang dibawakan dalam hal ini adalah Tari Sindhung Lengger. Alat rias yang digunakan untuk menunjang penampilan dalam Tari Sindhung Lengger adalah: pembersih, penyegar, pelembab, bedak dasar, bedak tabur, eye shadow, blush-on, lipstik, pensil alis. Rias yang digunakan dalam penari Sindhung Lengger bertujuan untuk menambah penampilan penari dalam pentas agar kelihatan lebih cantik, sehingga rias yang digunakan penari dapat digolongkan sebagai rias pertunjukan. Fungsi rias yaitu untuk menambah daya tarik penonton dan untuk menegaskan karakter penari.
Peralatan rias atau make-up yang digunakan pada Tari Sindhung Lengger adalah:
Tabel 3. Peralatan Rias Tari Sindhung Lengger
NO ALAT BAHAN CARA PEMAKAIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Spons basah Saput bedak Pensil alis Saput eye-shadow Kuas blush-on
Lem bulu mata
Kuas lipstik Kuas eye-liner Alas bedak Bedak Pensil alis Eye-shadow Blush-on
Bulu mata palsu
Lipstik
Eye-liner
Alas bedak diratakan di wajah dengan menggunakan spons basah.
Bedak diratakan di wajah menggunakan saput bedak.
Pensil alis digariskan sesuai dengan alis asli.
Eye-shadow disapukan ke kelopak mata menggunakan saput eye-shadow.
Blush-on disapukan ke tulang pipi menggunakan kuas blush-on.
Bulu mata palsu ditempelkan segaris dengan bulu mata asli setelah diberi lem bulu mata.
Lipstik disapukan ke bibir menggunakan kuas lipstik.
Eye liner digariskan di atas bulu mata palsu menggunakan kuas eye liner.
9. 10. Kapas kecantikan Kapas kecantikan Pembersih Penyegar
Pembersih digunakan dengan cara diusapkan ke wajah sebelum dan setelah memakai riasan untuk membersihkan wajah dengan menggunakan kapas kecantikan.
Penyegar digunakan setelah memakai pembersih dengan cara dituang dalam kapas lalu diusapkan ke wajah agar wajah bersih sempurna.
(Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011)
Warna coklat sebagai bayangan pada kanan dan kiri batangan hidung dimaksudkan untuk memperoleh kesan agar hidungnya menjadi mancung, terlebih lagi bila ujung batang hidung diberi warna kuning muda.
Teknik tata rias wajah Tari Sindhung Lengger, untuk penari lengger menggunakan tata rias korektif sedangkan untuk penari putra atau pengibingnya menggunakan rias gagah. Tata rias menyesuaikan dengan tokoh yang diperankannya. Fungsi tata rias adalah untuk mempercantik penampilan penari yang dapat menimbulkan rasa percaya diri, untuk merubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan untuk memperkuat ekspresi dan menambah daya tarik penampilan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, yaitu dengan melakukan wawancara dengan Ibu Sulistriyaningsih, bahwa pada prinsipnya fungsi tata rias pada Tari Sindhung Lengger adalah:
1. Mempertegas raut wajah
2. Menambah percaya diri dalam penampilan 3. Menambah kecantikan dan kegagahan
Tata rias wajah penari sangat mempengaruhi penampilan para penari di atas panggung, oleh sebab itu ada proses rias wajah yang dilakukan oleh para penari Sindhung Lengger, adapun deskripsi rias wajah penari Sindhung Lengger putri yaitu:
1. Wajah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan susu pembersih dan penyegar berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel di wajah, dengan cara mengusapkan susu pembersih ke wajah menggunakan kapas kecantikan setelah itu dilanjutkan dengan memakai penyegar agar wajah lebih bersih.
2. Setelah wajah dibersihkan lalu dilanjutkan dengan memakai pelembab wajah berfungsi untuk melembabkan wajah agar tidak terlalu kering, dengan cara diusapkan ke wajah secara merata.
3. Selanjutnya memakai alas bedak/foundation agar wajah terlihat halus dengan cara diusapkan ke wajah secara merata menggunakan spons basah khusus alas bedak.
4. Langkah selanjutnya adalah memakai bedak tabur dan bedak padat agar riasan terlihat lebih halus, yaitu dengan cara mengusapkan bedak dengan menggunakan spon bedak secara merata ke wajah.
5. Setelah memakai bedak, selanjutnya membentuk alis dengan menggunakan pensil alis.
6. Selanjutnya adalah membuat bayangan hidung dengan menggunakan eye-shadow warna coklat, berfungsi agar hidung terlihat lebih mancung, dengan cara menyapukan eye-shadow warna coklat di samping kanan-kiri batangan hidung lalu dibaurkan dengan saput agar tidak terlihat garisnya.
7. Setelah itu menggunakan eye-shadow, dengan cara menyapukan eye-shadow pada kelopak mata menggunakan saput eye-shadow, warna yang digunakan disesuaikan dengan warna baju penari.
8. Selanjutnya adalah memasang bulu mata palsu agar mata terlhat lebih indah, dengan cara memasang bulu mata palsu yang sudah diolesi lem bulu mata sesuai dengan bulu mata asli.
9. Setelah bulu mata terpasang dengan baik selanjutnya adalah member eye-liner agar mata terlihat lebih tajam, dengan cara menggariskan eye-liner segaris dengan bulu mata palsu untuk garis mata bagian atas.
10.Langkah berikutnya adalah memakai pemerah pipi atau blush-on difungsikan untuk memperoleh kesan pipi yang tirus yaitu dengan cara menyapukan pemerah pipi menggunakan kuas khusus pemerah pipi pada tulang pipi si penari.
11.Langkah terakhir adalah pemakaian lipstik, berfungsi untuk memperindah warna bibir, yaitu dengan cara menyapukan lipstik menggunakan kuas lipstik pada bibir penari.
Deskripsi rias wajah penari Sindhung Lengger putra yaitu:
1. Pertama kali wajah dibersihkan dengan menggunakan susu pembersih dan penyegar berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel di wajah,
yaitu dengan cara mengusapkan susu pembersih terlebih dahulu ke wajah lalu dibersihkan dengan kapas setelah itu diberi penyegar agar lebih bersih.
2. Lalu memakai pelembab wajah berfungsi untuk melembabkan wajah agar tidak terlalu kering, dengan cara mengusapkan pelembab pada wajah secara merata menggunakan jari tangan.
3. Selanjutnya adalah memakai alas bedak/foundation berfungsi untuk menyamarkan noda pada wajah agar terlihat bersih dan halus, yaitu dengan cara mengusapkan alas bedak pada wajah menggunakan spons basah khusus alas bedak secara merata di wajah.
4. Kemudian memakai bedak tabur dan bedak padat untuk memaksimalkan riasan dan memperhalus wajah, dengan cara menyapukan bedak ke wajah secara merata ke wajah menggunakan spons bedak.
5. Setelah itu membentuk alis, alis dibuat agak besar berfungsi memberikan kesan gagah bagi penari putra, dengan cara menggariskan pensil alis ke alis yang asli dan dibuat agak lebar.
6. Selanjutnya membuat bayangan hidung, berfungsi untuk mengesankan hidung terlihat lebih mancung, yaitu dengan cara menyapukan eye-shadow warna coklat di sebelah kanan-kiri batangan hidung.
7. Kelopak warna diberi eye-shadow warna coklat tua, berfungsi untuk membuat kesan gagah pada penari putra, yaitu dengan cara menyapukan eye-shadow pada kelopak mata menggunakan saput eye-shadow.
8. Kemudian bagian pipi diberi pemerah pipi, berfungsi untuk memberi kesan tirus pada wajah penari, dengan cara mengusapkan pemerah pipi pada tulang pipi menggunakan kuas pemerah pipi.
9. Lalu memakai pemerah bibir atau lipstik, berfungsi untuk memperindah bibir, yaitu dengan cara mengusapkan lipstik pada bibir menggunakan kuas lipstik. 10.Terakhir adalah membuat godeg, berfungsi untuk member kesan lebih gagah
untuk penari putra, yaitu dengan cara membentuk godeg menggunakan pensil alis warna hitam dibawah godeg yang asli sehingga godeg terlihat lebih besar.
Tata rias rambut pada tari Sindhung Lengger untuk penari putri tidak memerlukan sanggul pasangan, rambut penari hanya disisir rapi lalu dijepit sebelah kanan dan kirinya dengan menggunakan jepit rambut, setelah itu bari diberihiasan jamang lengger agar terlihat indah. Penari putra juga tidak memerlukan tata rias rambut yang berlebih, rambut hanya disisir rapi lalu diberi hiasan iket agar kelihatan lebih rapi dan menarik. Tata rias rambut untuk sinden menggunakan sanggul Jawa yang diberi sunggar lalu diantara sunggar dan sanggul diberi hiasan bunga melati, sedangkan untuk pengrawit sendiri hanya menggunakan blangkon saja. Alat dan bahan untuk tata rias rambut adalah:
Tabel 4. Alat dan Bahan Tata Rias Rambut
NO. BAHAN ALAT CARA PEMAKAIAN
1. 2. Hair-spray Subal Sisir sasak Jepit rambut Hair-spray disemprotkan ke rambut setelah rambut diikat dan disasak agar rapi dan mudah diatur menggunakan sisir sasak.
Subal di pasang diantara rambut yang diikat dan disasak lalu dijepit dengan rambut asli menggunakan jepit rambut, setelah itu rambut yang sudah
3. 4. 5. 6. Sanggul Jawa Jamang lengger Iket Blangkon
Jepit rambut dan harnal
Jepit rambut
Sisir
disasak digunakan untuk menutupi subal dengan disisir ke belakang.
Sisa rambut dirapikan menggunakan harnet lalu sanggul di pasang dikaitkan
dengan rambut asli
menggunakan jepit dan harnal agar kencang dan tidak jatuh.
Setelah rambut disisir rapi, jamang dipasang diikat dengan tali yang sudah terpasang dan bagian samping dijepit menggunakan jepit rambut.
Iket dibentuk dan diikat menggunakan sisa ujung iket dibagian belakang kepala.
Setelah rambut disisir rapi lalu blangkon di pakai seperti memakai topi.
(Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011) 4.3.4.2Tata Rias Busana
Busana yang digunakan oleh penari putri pada tari Sindhung Lengger yaitu: kain jarik, setagen, baju rompi golek, sabuk, sampur, jamang lengger, klat bahu, kalung, sumping, gelang.
Tabel 5. Tata Rias Busana Penari Putri
NO BAHAN ALAT CARA PEMAKAIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. Kain jarik Setagen Rompi golek Sabuk Sampur Jamang lengger Tali ravia Peniti Peniti Jarum pentul Peniti Jepit rambut
Kain dililitkan di pinggang memanjang sampai mata kaki, lalu kain yang di pinggang diikat dengan tali ravia biar kencang.
Setagen dililitkan di pinggang menutupi kain jarik sampai dada, lalu dipeniti bagian ujungnya agar tidak lepas.
Rompi golek dipakai seperti biasa layaknya memakai baju, lalu bagian depan dikancing dan diberi peniti agar tidak lepas.
Sabuk dililitkan di pinggang setelah memakai rompi golek, lalu diberi jarum pentul agar tidak lepas.
Sampur dikalungkan di leher memanjang sampai atas mata kaki, lalu pada bagian belakang dipeniti dengan rompi golek agar tidak mlorot.
Jamang lengger diikatkan di kepala lalu bagian samping kanan
7. 8. 9. 10. Sumping Klat bahu Kalung Gelang Jepit rambut Tali Peniti
dan kiri dijepit dengan rambut.
Sumping dikaitkan dengan daun telinga lalu dijepit dengan jamang lengger agar lebih kencang menggunakan jepit rambut.
Klat bahu diikatkan di lengan bagian atas penari menggunakan tali yang sudah terpasang di klat bahu.
Kalung dililitkan di leher dan bagian belakang kalung dipeniti agar tidak lepas.
Gelang dililitkan di pergelangan tangan penari, agar tidak lepas dikaitkan dengan pengait yang sudah terpasang di gelang.
(Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011)
1. Kain jarik, berbentuk persegi panjang dengan motif parang gunung yang berukuran 2 meter berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari pusar sampai mata kaki, cara pemakaiannya dengan dililitkan di pinggang dengan diberi variasi wiru besar di samping kanan.
2. Setagen, berbentuk persegi panjang tanpa motif atau polos berukuran 2,5 meter berfungsi untuk mengencangkan kain jarik agar tidak lepas dan rapi, memakainya dengan cara dililitkan ke pinggang sampai dada.
3. Rompi golek, berbentuk baju rompi dari kain bludru dengan motif dari payet berukuran sedang tidak terlalu besar berfungsi untuk menutup sebagian tubuh dari leher sampai pinggang, cara pemakaiannya seperti layaknya orang memakai baju rompi diberi kancing pada bagian depan.
4. Sabuk, berbentuk persegi panjang seperti sabuk atau ikat pinggang berbahan bludru dengan motif garis dari payet berukuran 1 meter berfungsi untuk mengencangkan baju agar terlihat lebih indah, cara memakainya dengan dililitkan di pinggang dipakai setelah memakai baju rompi.
5. Sampur, berbentuk persegi panjang yang memanjang pada bagian ujung sampur diberi motif daun dan bunga dari payet berukuran 1,25 meter berfungsi sebagai properti dan pelengkap kostum, pemakaiannya dengan cara dikalungkan di leher memanjang sampai bawah.
6. Jamang lengger, berbentuk lingkaran seperti mahkota yang terbuat dari kulit yang bermotif bunga di bagian depan ada hiasan bentuk burung dan dihiasi bulu berwarna merah muda menjulang ke atas berdiameter 30 centimeter berfungsi sebagai hiasan kepala, memakainya dengan cara diikatkan di kepala. 7. Klat bahu, berbentuk lingkaran seperti gelang dan ada hiasannya berbentuk burung terbuat dari kulit berfungsi untuk menghias lengan atas penari berukuran 15 centimeter memanjang, pemakaiannya dengan cara diikatkan di lengan atas penari.
8. Kalung, berupa perhiasan dari logam berbentuk lingkaran dengan motif dan bentuk bunga berukuran 25 centimeter memanjang berfungsi sebagai hiasan leher, memakainya dengan cara mengalungkannya di leher.
9. Sumping, berbentuk seperti telinga dengan motif lancip pada bagian ujung sebelah atas berukuran 10 centimeter yang berfungsi untuk menghias telinga, memakainya dengan cara diselipkan pada daun telinga lalu dijepitkan ke jamang menggunakan jepit rambut.
10.Gelang, berbentuk lingkaran dengan motif daun yang lebar dan panjang disampingnya berdiameter 10 centimeter berfungsi untuk memperindah pergelangan tangan penari sebagai hiasan, memakainya dengan cara dililitkan pada pergelangan tangan.
Busana yang digunakan oleh pengibing atau penari putra pada Tari Sindhung Lengger yaitu: baju surjan, celana pendek, kain jarik, setagen, boro samir, setagen cinde, sabuk, sampur, keris, iket kepala, binggel.
Tabel 6. Tata Rias Busana Penari Putra
NO. BAHAN ALAT CARA PEMAKAIAN
1. 2. 3. 4. Baju surjan Celana pendek Kain jarik Setagen Peniti Tali Tali ravia Peniti
Baju surjan dipakai seperti biasa layaknya orang memakai baju lalu dikancingkan dan diberi peniti agar kancingnya tidak lepas. Celana pendek dipakai seperti biasa layaknya orang memakai celana lalu pada bagian perut diberi tali agar lebih kencang. Kain jarik ditekuk lalu dililitkan di pinggang sampai setengah paha jangan sampai menutupi celana, lalu pada bagian pinggang diikat menggunakan tali ravia agar lebih kencang.
Setagen dililitkan di pinggang menutupi sisa kain yang ada di pinggang agar lebih rapi, lalu sisa setagen dipeniti agar tidak lepas.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Boro samir Setagen cinde Sabuk Sampur Keris Iket Binggel Peniti Peniti Jarum pentul Peniti Setagen cinde
Boro samir dikaitkan dengan setagen lalu diberi peniti agar tidak lepas.
Setagen cinde dililitkan di pinggang setelah memakai setagen, lalu dipeniti agar tidak lepas.
Sabuk dililitkan di pinggang setelah memakai setagen cinde, dikencangkan lalu diberi jarum pentul agar tisak lepas.
Sampur diikat di pinggang, lalu bagian samping kanan kiri dicantolkan ke sabuk dan diberi peniti.
Keris diselipkan di setagen cinde dan dikaitkan dengan sampur. Iket dibentuk dan di pakai di kepala dengan cara diikat pada bagian belakangnya.
Binggel dipakai di pergelangan kaki dengan cara ujung-ujung binggel dikancingkan.
(Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011)
1. Baju surjan, berbentuk baju lengan panjang dengan motif polos berukuran sedang berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari leher sampai pinggang, memakainya dengan cara memasukkan kedua lengan pada lengan baju lalu mengancing bagian depan baju.
2. Celana pendek, berbentuk celana pendek sampai lutut tanpa motif namun pada bagian ujung celana diberi hiasan warna emas berukuran sedang berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari pusar sampai lutut, memakainya dengan cara kedua kaki dimasukkan pada lengan celana lalu diikat.
3. Kain jarik, berbentuk persegi panjang dengan motif parang gunung berukuran panjang 2 meter berfungsi untuk menutupi sebagian celana namun ujung celana tetap terlihat, memakainya dengan cara dililitkan di pinggang dengan diberi variasi wiru besar.
4. Setagen, berbentuk persegi panjang berukuran 2,5 meter tanpa motif/polos berfungsi untuk mengencangkan celana dan kain jarik agar tidak lepas, cara memakainya dengan dililitkan di pinggang sampai perut.
5. Boro samir, berbentuk persegi panjang yang pada ujungnya lancip dan bermotif garis payet berukuran 15 centimeter memanjang berfungsi sebagai hiasan dan pelengkap kostum, cara memakainya dengan disambungkan ke setagen.
6. Setagen cindhe, berbentuk persegi panjang motif lurik berukuran 1,5 meter berfungsi untuk menutup setagen dan tempat untuk menyelipkan keris digunakan di lapisan yang paling luar agar sambungan antara setagen dengan boro-samir tidak terlihat, cara memakainya dengan dililitkan.
7. Sabuk, berbentuk persegi panjang seperti sabuk dengan bahan bludru bermotif garis menggunakan payet berfungsi untuk memperindah kostum, cara memakainya dengan dililitkan.
8. Sampur, berbentuk persegi panjang dengan motif polos berukuran 1,25 meter berfungsi sebagai properti dan pelengkap kostum, memakainya dengan cara diikatkan di pinggang.
9. Keris, berbentuk persegi panjang dengan ujung kesir kecil berukuran 30 centimeter berfungsi sebagai hiasan dan pelengkap kostum, cara memakainya dengan diselipkan di setagen cindhe dan dikelitkan dengan sampur,
10.Iket kepala, berbentuk persegi dengan motif garis berukuran 50 centimeter berfungsi untuk menutup bagian kepala, cara memakainya dengan diikatkan di kepala.
11.Binggel, berbentuk lingkaran tanpa motif/polos berdiameter 20 centimeter berfungsi sebagai hiasan kaki, cara memakainya dengan dilingkarkan di pergelangan kaki.
Busana yang dipakai oleh pengrawit biasanya mereka hanya memakai baju surjan dengan motif lurik, kain jarik yang dipakai memanjang sampai mata kaki, dan blangkon sebagai hiasan kepala. Busana yang digunakan oleh sindhen juga tidak terlalu mencolok, mereka biasanya memakai kebaya, kain jarik yang dipakai memanjang sampai mata kaki, setagen, selendang yang diselempangkan di pundak, serta menggunakan rias korektif dan sanggul tekuk (sanggul Jawa) sebagai hiasan kepala.
4.3.4.3Tempat Pementasan atau Panggung
Pada sebuah pertunjukan atau pementasan suatu bentuk kesenian, baik itu seni drama, seni tari, seni musik maupun rupa selalu memerlukan suatu tempat atau ruangan untuk menyelenggarakan pertunjukan seni.
Tari Sindhung Lengger biasanya dipentaskan di lapangan terbuka, panggung, pendopo maupun di dalam gedung, sesuai dengan dalam rangka acara apa Tari Sindhung Lengger dipentaskan.
4.3.4.4Lighting (Tata Cahaya)
Tata cahaya pada pertunjukan Tari Sindhung Lengger menyesuaikan waktu dan tempat pertunjukkannya. Pertunjukan Tari Sindhung Lengger pada
siang hari dan di tempat yang terbuka biasanya menggunakan cahaya matahari, akan tetapi bila pertunjukan diadakan pada malam hari dan di atas panggung biasanya menggunakan bantuan lampu pijar.
4.3.4.5Properti
Properti yang digunakan dalam pertunjukan Tari Sindhung Lengger selain sampur yaitu penari membawa cobek yang terbuat dari tanah liat dan berisi taburan bunga mawar merah dan mawar putih serta daun pandan yang diiris kecil-kecil seperti tampak pada foto no.1. Properti ini digunakan pada saat penari masuk panggung sambil menabur bunga.
Foto 1. Bunga Tabur (Foto: Dewi, Januari 2011)