• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

5. Tata Tertib

Agar dalam proses belajar mengajar tercapai dengan baik dan

kondusif, maka sekolah SMP Islam Assa’adah membuat tata tertib guru dan

murid sebagai berikut:

a. Tata Tertib Guru

Tata tertib guru meliputi: tata tertib kehadiran dan tata tertib di kelas, sebagai berikut:

1) Kehadiran

a. Guru harus sudah berada di sekolah lima menit sebelum bel masuk dibunyikan

b. Guru meninggalkan kelas setelah bel tanda jam pelajaran selesai c. Guru yang berhalangan, harus memberitahukan kepada Kepala

Sekolah satu hari sebelumnya

d. Guru yang tidak hadir cukup lama tanpa adanya pemberitahuan yang jelas akan dibebas tugaskan.

2) Di Kelas

a. Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam

b. Sebelum pelajaran dimulai, guru hendaknya terlebih dahulu meneliti/ memeriksa keadaan kelas dan siswa.

c. Jika terdapat kejanggalan pada siswa (melanggar tata tertib siswa), guru harus dapat bertindak dengan penuh bijaksana. d. Sebelum meninggalkan kelas, guru terlebih dahulu mengisibuku

jurnal kelas.

e. Guru mencatat dan melaporkan tentang keganjalan sikap siswa selama belajar kepada wali kelas.

f. Bagi guru laki-laki tidak merokok di kelas sewaktu menyampaikan pelajaran.

b. Tata Tertib Murid

Selain tata tertib guru, murid juga di berikan tata tertib, antara lain: 1) Hal Masuk Sekolah

a) Semua murid harus di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum pelajaran di mulai

b) Murid yang datang terlambat tidak diperkenenkan langsung masuk kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada kepala sekolah

c) Murid absen hanya karena sungguh-sungguh sakit atau keperluan yang sangat penting

d) Urusan keluarga harus dikerjakan di luar sekolah atau waktu libur sehingga tidak menggunakan hari sekolah

e) Murid yang absen pada waktu masuk kembali harus melapor pada kepala sekolah dengan membawa surat yang diperlukan (surat dokter dll)

f) Murid tidak diperbolehkan meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung

g) Kalau seandainya murid sudah merasa sakit di rumah lebih baik tidak masuk sekolah.

2) Kewajiban Murid

a) Taat kepada guru-guru dan kepala sekolah

b) Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan dan ketertiban kelas dan sekolah pada umumnya

c) Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabot dan peralatan sekolah pada umumnya

d) Membantu kelancaran pelajaran baik di kelasnya maupun di sekolah pada umunya

e) Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan pelajar pada umumnya, baik didalam maupun di luar sekolah.

3) Larangan Murid

a) Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung, penyimpangan dalam hal ini hanya dengan izin kepada sekolah b) Membeli makanan dan minuman di luar sekolah

c) Menerima surat-surat atau tamu di sekolah

d) Memakai perhiasan yang berlbih-lebihan serta berdandan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa

e) Merokok di dalam dan di luar sekolah

f) Meminjam uang dan alat-alat pelajaran antar sesama murid

g) Mengganggu jalannya pelajaran baik terhadap kelasnya maupun terhadap kelas lain

h) Berada di dalam kelas selama waktu istirahat

i) Berkelahi dan main hakim sendiri jika menemui persoalan antar teman

j) Menjadi anggota perkumpulan anak-anak nakal. 4) Hal Pakaian dan Lain-Lain

a) Setiap murid wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah

b) Murid-murid putri dilarang memelihara kuku panjang dan memakai alat-alat kecantikan/ kosmetik yang lazim digunakan oleh orang-orang dewasa

c) Rambut di potong rapi, bersih dan terpelihara d) Pakaian olah raga sesuai dengan ketentuan sekolah. 5) Hak-Hak Murid

a) Murid-murid berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib

b) Murid-murid dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan tata tertib

c) Murid-murid berhak mendapat perlakuan yang sama dengan murid-murid yang lain sepanjang tidak melanggar.

6) Hal Les Privat

a) Murid yang terbelakang dalam sesuatu mata pelajaran dapat mengajukan permintaan les tambahan dengan surat dari orang tuanya kepada kepala sekolah

b) Les privat kepada guru kelasnya dan les privat tanpa sepengetahuan kepala sekolah

c) Les privat hanya diberikan sampai murid yang bersangkutan dapat mengejar pelajaran yang ketinggalan.

B. Analisa Data

1. Temuan Penelitian (Hasil Wawancara)

a. Kegiatan Ibadah Siswa

Menurut Bapak Sopiansyah. BR, SE.MM (Kepala Sekolah)

1) Materi yang dipelajari dalam kegiatan ibadah siswa ialah : Aqidah Ahklak, Tauhud, termasuk ibadah-ibadah yang berkenaan dengan ibadah-ibadah fardu seperti shalat dan sebagainya.

2) Tujuanya adalah agar para siswa rajin dalam mengerjakan kewajiban-kewajiban agama seperti shalat-shalat fardu tanpa adanya paksaan ataupun perintah dari guru, orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

3) Bentuk-bentuk kegiatan ibadah di SMP Islam As-Sa’adah adalah shalat dzuhur dan ashar secara berjamaah yang dipimpin oleh dewan guru dan tadarusan al-Quran yang dilakukan 3 kali dalam seminggu.

4) Sebelum melaksanakan kegiatan ibadah yaitu para siswa diberikan pengarahan terlebih dahulu, bekal ilmu pengetahuan tentang beberapa ibadah yang difardukan dan mempraktekannya ke dalam aktifitas ibadah sehari-hari terutama kegiatan yang dilakukan di sekolah.

5) Cara-cara penilaiann guru dalam kegiatan ibadah ini ialah mengabsen bagi siswa yang mengikuti kegiatan ibadah dan memberikan nilai tambah bagi sisiwa yang aktif.

Menurut Jalaluddin S.Pd.I (Guru PAI)

1) Materi yang dipelajari dalam kegiatan ibadah siswa meliputi: bersuci baik wudhu, bersuci dari najis, shalat, membaca al-Quran dll.

2) Tujuan disiplin dalam kegiatan ibadah di sekolah ialah agar siswa selalu melaksanakan ibadah tepat pada waktunya dan juga agar para siswa dapat mengharagai waktu .

3) Bentuk-bentuk kegiatan ibadah di SMP As-Sa’adah antara lain: - Tadarus Al-Quran bersama

- Muhadoroh (belajar ceramah) - Tilawah al-Quran

- Shalat dhuha - Shalat berjamaah

4) Cara melakukan kegiatan ibadah ialah dilakukan di dalam masjid secara bersana-sama tetapi adakalanya juga dilakukan perorangan dengan bimbingan guru.

5) Cara penilaian guru terhadap kegiatan ibadah siswa ialah dengan melakukan tes kepada siswa tentang ibadah yang sudah diajarkan baik secara teori maupun praktek.

Menurut Abdul Barri S.H.I

1) Materi yang ajarkan dalam kegiatan ibadah siswa ialah : materi ahklak, tauhud, termasuk ibadah yang berkenaan dengan ibadah- ibadah fardu seperti shalat dan sebagainya.

2) Tujuanya adalah agar para siswa dapat mandiri dalam mengerjakan kewajiban-kewajiban agama seperti shalat-shalat fardu tanpa adanya paksaan ataupun perintah dari guru, orang tua di rumah mereka masing-msasing.

3) Bentuk-bentuk kegiatan ibadah di SMP As-Sa’adah adalah shalat dzuhur dan ashar berjamaah yang dipimpin oleh dewan guru dan tadarusan al-Quran yang dilakukan 3 kali dalam seminggu.

4) Cara melakukan ibadah siswa yaitu melakukan pengarahan, bekal ilmu dan mempraktekannya ke dalam aktifitas ibadah sehari-hari terutama kegiatan yang dilakukan di sekolah.

5) Cara-cara penilaiann guru yaitu mengabsen bagi siswa yang mengikuti kegiatan ibadah dan memberikan nilai tambah bagi sisiwa yang aktif.

Menurut Reza Aliansyah (Ketua Osis)

1) Materi yang dipelajari dalam kegiatan ibadah siswa ialah : materi ahklak, dan keagamaan

2) Tujuan disiplin dalam kegatan ibadah di sekolah ialah mendidik siswa agar disiplin dalam kegiatan beribadah.

3) Kegiatan-kegiatan ibadah yang dilakukan di SMP As-Sa’adah adalah shalat berjamaah dan tadarus al-Quran

4) Cara melakukan ibadah yaitu siswa berkumpul di masjid dan diberikan pengarahan-pengrahan terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah.

5) Cara-cara penilaiann guru dalam menilai kegiatan ibadah yaitu : menilai shalat siswa, juga menilai ahklak dan tadarus al-Quran dengan tepat.

Menurut Farlia Ferarti (Wakil Osis)

1) Materi yang dipelajari dalam kegiatan ibadah siswa ialah : materi ahklak, dan keagamaan.

2) Tujuan disiplin dalam kegiatan ibadah siswa di sekolah adalah mendidik anak agar disiplin dalam beribadah dalam kehidupannya. 3) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah tadarus al-Quran dan

shalat berjamaah.

4) Sebelum melakukan praktek ibadah siswa sebelumnya berkumpul terlebih dahulu di masjid.

5) Cara penilian guru dalam kegiatan ibadah siswa ialah: menilai siswa melalui materi-materi yang diberikan dan menilai akhlak sdan menilai tadarus al-Qur’an.

b. Dampak Positif Disiplin Ibadah Siswa

Menurut Sopiansyah.BR,SE.MM (Kepala Sekolah)

1) Dampak disiplin ibadah antara lain: para siswa dapat dengan baik melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka baik di lingkungan

sekolah maupun lingkungan masyarakat serta lebih baik lagi dalam berakhlak kepada guru.

2) Lebih teratur dan tepat waktu dalam beribadah khususnya dalam ibadah shalat.berjamaah.

3) Lebih baik, sopan, disiplin dan mandiri dalam berbagai aktifitas- aktifitasnya.

Menurut Abdul Barry S.HI (Guru PAI)

1) Dampak disiplin ibadah antara lain: para siswa lebh teratur dan tertib dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka untuk taat kepada Allah SWT dan lebih berakhlak kepada guru, sesama siswa dan orang tua.

2) Lebih teratur dan tepat waktu dalam beribadah khususnya dalam ibadah shalat.

3) Lebih baik, sopan, disiplin dan mandiri dalam berbagai aktifitas- aktifitasnya.

Menurut Jalaludin S.PdI (Guru PAI)

1) Dampak disiplin beribadah antara lain akan tumbuh jiwa tanggung jawab dan kesadaran diri dalam melaksanakan ibadah bahwa ibadah bukan hanya kewajiban tetapi juga menjadi kebutuhan. 2) Sikap mereka beragam, ada yang senang hati menerima terhadap

pendidikan kedisiplinan dalam beribadah di sekolah dan juga ada yang setengah-ssetengah menerima tentang kedisiplinan beribadah di sekolah.

3) Baik dan teratur walaupun terkadang masih disuruh-suruh dan dipaksa.

Menurut Reza Aliansyah (Ketua Osis)

1) Siswa terbiasa shalat berjamaah dan tadarus al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa terbiasa shalat lima waktu.

3) Siswa menjadi lebih baik dalam kehidupannya di masyarakat.

Menurut Herlia (Wakil Osis)

1) Membuat para siswa rajin beribadah shalat. 2) Siswa lebih baik dalam hubungan masyarakat.

3) Menjadi lebih rajin untuk tadarus al-Qur’an dan rajin shalat berjamaah.

c. Strategi disiplin beribadah

Menurut Sopiansyah.BR.SE.MM(Kepala Sekolah)

1) Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin beribadah.

2) Dengan memberikan cotoh teladan kepada siswa.

3) Dengan mengajak dan membimbing mereka untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

Menurut Abdul Barry S.HI (Guru Agama)

1) Memberikan pengarahan, juga sanksi apabila melanggar dan memberikan reword atau pujian bagi siswa yang aktif dalam disiplin beribadah di sekolah.

2) Memberitahukan manfaat dan keuntungan yang diraih siswa apabila berdisiplin, dan juga ketegasan dan sanksi bagi yang melanggarnya.

Menurut Jalaludin S.PdI (Guru Agama)

1) Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin beribadah.

2) Dengan memberikan cotoh teladan kepada siswa.

3) Dengan mengajak dan membimbing mereka untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan mengerjakan urgensi shalat itu sendiri.

Menurut Reza (Ketua Osis) 1) Memberi arahan ke masjid

2) Memberi sanksi kepada yang melanggar

Menurut Harlia (Wakil Osis)

1) Dengan cara memberikan pengarahan serta memberikan sanksi kepada siswa.

2) Memberikan pengetahuan tentang manfaat-manfaat berdisiplin dalam shalat dan guru memberikan teladan kepada siswa.

2. Kajian Teori Disiplin Beribadah Siswa

A. Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Menurut M. Hafi Anshori, disiplin adalah “Suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi peraturan-peraturan atau larangan yang ada terhadap suatu hal, karena mengerti betul-betul tentang pentingnya

perintah dan larangan”.1

2. Tujuan Disiplin

Menurut Herlin Febriana, Disiplin mempunyai beberapa tujuan seperti : a. Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah dari sifat

ketergantungan kearah tidak ketergantungan.

b. Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.

3. Macam-macam Disiplin

Adapun menurut Riki Septiawan macam-macam disiplin, antara lain: a.Disiplin Diri

Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih penting.

b.Disiplin dalam kehidupan pribadi

Kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan

1

M. Hafi Anshori, Pengantar Ilmu Pendidikan, (PT. Usaha Nasional, Surabaya 1983) h.66

peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

c.Disiplin Waktu

Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu tidak mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan datang lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa didunia mempunyai ungkapan yang mernyatakan

penghargaan terhadap waktu. Pribahasa Arab mengatakan: “Waktu adalah pedang”. Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya.

d. Disiplin Dalam Beribadah

Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk, merendahkan diri. Pengertian yang lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk dan merendah diri hanya kepada Allah yang disertai perasaan cinta kepada-Nya.2

4. Prinsip-Prinsip Disiplin

Adapun prinsip-prinsip disiplin menurut Manullang, adalah: a. Hukuman disiplin hendaknya bersifat membangun

b. Hukuman disiplin dilakukan atas dasar penilaian yang objektif c. Hukuman disiplin dijatuhkan tepat pada waktunya dan jangan

sampai kadaluarsa.

d. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi

e. Keputusan hukuman jabatan hendaknya benar-benar dilaksanakan dengan penuh pertimbangan dan kebijaksanaan.

f. Pimpinan hendaknya tetap bertindak dan bersikap wajar setelah pelaksanaan hukuman disiplin diberikan.

2

Riki Septiawan, Disiplin, diakses pada tanggal 04 Juli 2011, dari http://rikiseptiawan.blogspot.com/2010/08/disiplin.html

g. Berilah kesan-kesan yang bersifat positif sehingga yang bersangkutan merasa adanya penyesalan dan kesadaran atas dasar perbuatan-perbuatan yang dilakukannya.3

5. Bentuk dan Pendekatan Disiplin

Didalam pelaksanaan disiplin menurut Anwar Prabu, ada 3 pendekatan disiplin, yaitu:

a. Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

1) Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman fisik

2) Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku.

3) Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.

4) Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin.

b. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

2) Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya harus sesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.

3

3) Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada karyawan lainnya.

4) Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras.

5) Pemberian hukuman terhadap karyawan yang melanggar kedua kalinya harusnya diberi hukuman yang lebih berat.

c. Pendekatan Disiplin Bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:

1) Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua karyawan.

2) Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku.

3) Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku lebih baik.

4) Disiplin karyawan bertujuan agar karyawan bertanggung jawab terhadap perbuatannya.4

4

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002)

B. Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Kata ibadah berasal dari kata ‘abada, yu’aabidu, ‘ibadatan artinya menyembah, mempersembahkan, tunduk, patuh dan taat. Sedangkan ibadah menurut istilah adalah ketundukan hati secara sempurna dan mendalam, diiringi dengan sikap dan perbuatan lahiriyah berupa ibadah kepada Allah SWT, yaitu semua ibadah yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya.5

2. Tujuan Disiplin Ibadah

Tujuan pokok ibadah yaitu menghadapkan diri kepada Allah dan mengkonsentrasikan niat kepadaNya dalam setiap keadaan, dan untuk mencapai derajat tinggi di akherat.6

3. Macam-nacam Ibadah

Di antara macam-macam peribadatan itu, ada lima ibadah pokok yang bisa disebut arkanul Islam yaitu:

a. Ibadah lisan ialah ikrar keyakinan dengan syahadatain, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat .

b. Ibadah badaniah murni harian ialah shalat yang bersifat harian yang mesti dilakukan 5 kali dalam sehari.

c. Ibadah badaniah tahunan ialah puasa yang dilakukan setahun sekali selama satu tahun Ramadhan.

d. Ibadah harta bersifat sosial ialah zakat, dengan mengeluarkan harta yang ditujukan kepada Allah, untuk kesejahteraan masyarakat.

e. Ibadah badaniah antara bangsa ialah haji yang merupakan ibadah setahun sekali atau seumur hidup sekali (jika mampu). Haji

5

Zurinal Z dan Aminuddin, Fiqih Ibadah… h. 26

6

merupakan ibadah kolektif antara bangsa-bangsa di dunia di pusat kelahiran Islam.7

4. Motivasi Ibadah

Motivasi atau dorongan kebutuhan tentu merupakan penggerak utama dalam suatu pekerjaan. Karena itu, besar kecilnya gairah untuk melakukan suatu pekerjaan tergantung besar kecilnya motivasi terhadap pekerjaan tersebut. Adapun motivasi ibadah menurut Syahminan Zaini dalam bukunya “Problematika ibadah

dalam kehidupan manusia” ada 5 macam yaitu:

1. Karena tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepadanya. Maka manusia harus menggunakan kemampuannya untuk beribadah karena dasar penciptaan tersebut.

2. Karena manusia telah berjanji untuk taat kepada Allah. Allah berfirman, bahwa manusia sewaktu dalam arwah dahulu sudah mengadakan perjanjian dengannya.

3. Karena jasmani manusia memerlukan makanan, yaitu manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Allah berfirman bahwa jasmani manusia diciptakan dari tanah kemudian diberi roh.

4. Manusia ingin hidup bahagia, sebab hidup bahagia merupakan salah satu fitrah manusia yang pokok, karena apapun yang disahkan adalah dalam rangka mewujudkan hidup bahagia.

5. Karena manusia harus kembali kenegri asalnya (surga) karena jika ingin kembali ke surga manusia harus beriman dan beramal shaleh atau melaksanakn kehidupan untuk beribadah kepada Allah karena merekalah yang diberi hak oleh Allah untuk kembali kesana.8

7

Prof. Dr.H. Moh. Ardani, Fikih Ibadah Praktis… h. 18

8

Syahminan Zaini, Problematika Ibadah Dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta : Kalam Mulya,1989) Cet-1, h.39-57

5. Hikmah Ibadah

Ibadah yang dilakukan manusia diharapkan membawa hikmah dengan membawa perubahan dalam diri manusia itu sendiri antara lain :

1. Secara rasional ibadah berperan mendidik pribadi manusia agar menjadi manusia yang berakal berfikir sistematik, dan menggunakan fikirannya secara terus menerus dalam melakukan suatu pekerjaan.

2. Sedangkan diri kehidupan perasaan, ibadah dapat mendidik manusia agar mempunyai robbani yang murni dan selalu tunduk serta taat kepada perintah allah semata.

3. Ibadah juga berfungsi menghidupkan kesadaran tauhid serta memantapkan di dalam hati menghapus kepercayaan dan ketergantungan kepada berbagai kuasa gaib yang selalu disembah dan diseru oleh orang-orang musyrik untuk meminta pertolongan.9

4. Penulis menyimpulkan hikmah ibadah ialah menjadikan manusia menjadi makhluk yang patuh menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya dan menjadi hamba yang bertaqwa kepada Allah, dan juga membuat rohani menjadi bersih dan menjadi hamba yang sholeh dan taat kepada Allah SWT.

9

6. Implikasi Disiplin Ibadah Siswa SMP Islam As-Sa’adah

Disiplin adalah suatu sikap moral seseorang yang terbentuk melalui suatu proses latihan atau arahan dari berbagai rangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keterarturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral dan norma-norma yang ada.

Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk, merendahkan diri. Pengertian yang lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk dan merendah diri hanya kepada Allah SWT. yang disertai perasaan cinta kepada-Nya.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa implikasi disiplin beribadah siswa di SMP Islam As-Sa’adah ialah suatu kegiatan ibadah rutinitas yang dilakukan oleh para siswa agar tercipta suatu kebiasaan beribadah pada diri siswa.

3. Teori Subtantif/Temuan Hasil Penelitian

Dari penelitian yang penulis penulis menemukan suatu hasil temuan bahwa:

a. Kegiatan ibadah siswa

Dalam kegiatan ibadah siswa di SMP Islam As-Saadah para guru memberikan materi pelajaran yang berkaitan dengan ibadah yang dilakukan seperti bersuci, shlaat dan bacaan-bacaannya, membaca al-Quran dan akhlak. Tujuannya adalah agar siswa melaksanakan ibadah dengan disiplin, baik dan istiqomah.

Bentuk-bentuk kegiatan ibadah di SMP Islam As-Saadah meliputi : Tadarus al-Quran yang dilakukan 3 hari dalam seminggu, shalat berjamaah yang dilakukan pada waktu shalat dzuhur dan ashar, Muhadhoroh serta shalat sunah dhuha. Cara pelaksanaan kegiatan ibadah ialah adakalnya dilakukan secara bersama-sama di dalam masjid juga dilakukan secara perorangan.

Penilaian atau evaluasi dalam kegiatan ibadah ialah dengan mengabsen siswa dan melakukan tes ibadah, baik secara teori maupun praktek agar menjadi nilai tambah pada aspek motorik dan afektif.

2. Dampak disiplin ibadah

Dampak disiplin ibadah di SMP Islam As-Sa’adah bahwa para siswa diharapkan akan tumbuh sikap, tanggung jawab dan kesadaran untuk melaksanakan ibadah bahwa ibadah bukan hanya sebagai kewajiban tetapi juga sebagai kebutuhan, agar para siswa lebih teratur dan disiplin dalam melaksanakan kewajiban mereka kepada Allah SWT. dan lebih berakhlak kepada sesama siswa, guru, dan orang tua.

3. Strategi disiplin ibadah

a) Guru memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin dalam ibadah b) Guru memberikan contoh teladan kepada siswa.

c) Guru memberikan sanksi bagi yang melanggar dan memberikan reward kepada siswa yang disiplin dan aktif.

d) Guru memberitahukan tentang manfaat dan keuntungan yang diraih apabila melaksanakan ibadah.

4. Analisis Penulis

Disiplinan ibadah siswa ialah suatu cara untuk mendisiplinkan siswa agar beribadah dengan senang hati dan suka rela tanpa adanya paksaan. Bahwa ibadah

Dokumen terkait