Petunjuk Teknis
I. Review Strategi Sanitasi Perkotaan (SSK)
5. Review Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan
5.2. Tatacara Pengisian Template “Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan” a) Format
Format digunakan format yang ada dalam satu file “Lampiran-4” yang terdiri dari 11 (sebelas) lembar kerja/sheet yaitu:
1. Lembar Kerja “Nomenklatur PPLP”, nomenklatur ini dipergunakan untuk penganggaran sumber pendanaan APBN khususnya Direktorat Cipta Karya.
2. Lembar Kerja “Nomenklatur APBD”, berdasarkan Permendagri Nomor 13 tahun 2006, nomenklatur ini dipergunakan untuk penganggaran sumber pendanaan APBD Kab./Kota dan APBD Provinsi.
3. Lembar Kerja “Indikasi Kegiatan Sanitasi”, adalah merupakan indikasi kegiatan dan indikasi sumber pendanaan yang dapat mendanai dari kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan pembangunan sanitasi. Setiap kegiatan utama dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan pendukung atau sub-kegiatan agar kegiatan utama dapat dilaksanakandengan baik dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Kegiatan pendukung/sub-kegiatan meliputi: (a). Kegiatan Pemicuan/Sosialisasi/pemberdayaan masyarakat; (b). Studi dan investigasi yang diperlukan; (c). Perencanaan Teknis; (d). Operasi dan Pemeliharaan; (e). Pembentukan Kelembagaan Pengelolaa dan Pelatihan; (f). Penyusunan Regulasi/Peraturan perundangan; dan (g). Kegiatan lain yang dianggap perlu oleh Pemerintah Kab./Kota dalam pembangunan sanitasi didaerahnya.
Kolom “Indikasi Sumber pendanaan”, hanya merupakan indikasi yang harus dilakukan konsultasi dengan pihak terkait misalnya dengan Pokja Provinsi untuk sumber pendanaan APBD Provinsi dan Satker K/L terkait diprovinsi untuk sumber pendanaan APBN.
Untuk mempermudah Pokja Kab./Kota dalam menyusun kegiatan“INFRASTRUKTUR” yang
lengkap dan berurutan maka telah disiapkan “Daftar Indikasi Kegiatan Sanitasi Permukiman
berdasarkan kaidah SIDLACOM”. Kegiatan yang ada di dalam daftar tersebut hanya merupakan kegiatan indikatif dan bersifat terbuka (dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan situasi dan kondisi daerah), sehingga Pokja Kab./Kota harus melakukan kajian dan penyesuaian terhadap kondisi dan situasi dari masing-masing Kab./Kota yang bersangkutan.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 118
4. Lembar Kerja “Unit Cost STBM” adalah merupakan contoh perhitungan perkiraan biaya kegiatan STBM dalam meningkatkan akses individual (Air Limbah dan Persampahan), nilai yang ada harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing Kabupaten/Kota.
5. Lembar Kerja “Program dan Kegiatan_All”, adalah merupakan kegiatan/sub-kegiatan, kebutuhan volume dan biaya serta rencana pelaksanaan kegiatan/sub-kegiatan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan dan untuk mencapai tujuan/sasaran yang ditetapkan.
6. Lembar Kerja “APBD K” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang disepakati akan didanai dari sumber pendanaan APBD Kab./Kota yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah termasuk terobosan-terobosan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendanaan sanitasi.
7. Lembar Kerja “APBD Prov” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang disepakati akan didanai dari sumber pendanaan APBD Provinsi yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan provinsi termasuk terobosan-terobosan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendanaan sanitasi. 8. Lembar Kerja “APBN” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang disepakati akan didanai dari sumber
pendanaan APBN sesuai dengan kriteria-kriteria atau kebijakan Kementerian/Lembaga.
9. Lembar Kerja “CSR” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang disepakati akan didanai dari sumber pendanaan partisipasi perusahaan penyelenggara CSR.
10. Lembar Kerja “Masyarakat” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang disepakati akan didanai dari sumber pendanaan partisipasi masyarakat, dalam hal ini adalah perorangan, kelompok masyarakat (LSM, KSM, RT, RW dsb.), perguruan tinggi, hotel, restoran, perusahaan non-CSR, dsb.
11. Lembar “Daftar Tunggu” adalah kegiatan/sub-kegiatan yang belum mendapatkan sumber pendanaan setelah dilakukan kesepakatan dengan CSR dan masyarakat (bila sudah dilakukan) serta sudah dilakukan pembahasan dengan Provinsi, Satker K/L terkait.
b) Tatacara Pengisian Template “Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan” 1. Lembar Kerja “Program dan Kegiatan All”
a. Lihat Kerangka Kerja Logis (KKL) kolom kegiatan
b. Masukkan kegiatan dari KKL ke kolom 2 (kolom kegiatan/sub-kegiatan) template program, kegiatan dan indikasi pendanaan.
c. Kemudian lengkapi setiap kegiatan dengan sub-sub kegiatan (SIDLACOM), gunakan lembar kerja “Indikasi Kegiatan Sanitasi” sebagai referensi.
d. Tulis sub-kegiatan yang sama pada kegiatan utama yang didanai oleh 2 (dua) sumber pendanaan. Misalnya: Pembangunan IPAL Komunal (kegiatan utama) yang akan didanai oleh atau lebih maka dalam penulisan sub-kegiatan harus ditulis 2 (dua) kali atau lebih.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 119
Keterangan : Kegiatan yang diblok kuning adalah kegiatan utama yang ada dalam KKL, sedangkan kegiatan lainnya adalah merupakan sub-kegiatan.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 120
Keterangan: cara penulisan sub-kegiatan (blok hijau) yang didanai oleh lebih dari satu sumber pendanaan
e. Kolom “DETAIL LOKASI”, tulis lokasi kecamatan, desa atau kelurahan yang akan menjadi target
lokasi kegiatan atau sub-kegiatan.
f. Kolom “Jumlah Penduduk Terlayani”, tulis jumlah penduduk yang akan dilayani atau sasaran sesuai dengan sasaran yang ada didalam KKL kemudian cocokkan dengan total dari semua zona sesuai dengan kegiatan atau sub-kegiatannya.
g. Kolom “Luas Wilayah Terlayani”, untuk Drainase diisi pengurangan genangan sedangkan untuk
Bagian 3 Petunjuk Teknis 121
h. Kolom “Satuan”, diisi satuan yang mudah dipahami dan tidak memiliki dualisme pemahaman.
i. Kolom “Total Volume” adalah total volume kegiatan yang harus dilaksanakan selama 5 tahun sesuai dengan hasil perhitungan “Instrumen Perencanaan”, dengan menjumlahkan seluruh zona sesuai dengan kegiatan atau sub-kegiatan sejenis.
j. Kolom “Volume” adalah penjabaran/pembagian volume dari kolom “Total Volume”.
k. Kolom pertama pada volume (dalam contoh tahun 2016), adalah mencatat volume kegiatan yang sudah diusulkan dan akan dibiayai atau dilaksanakan pada tahun depan (pada contoh ini tahun 2016).
l. Kolom “Indikasi BIaya” adalah harga satuan dari hasil instrumen perencanaan (untuk
infrastruktur) atau sumber lain yang dapat dipercaya dikalikan dengan volume kegiatan yang dijabarkan setiap tahun anggaran.
m. Pada kolom pertama indikasi biaya (dalam contoh tahun 2016), adalah mencatat besaran biaya yang sudah diusulkan dan akan dibiayai atau dilaksanakan pada tahun depan (pada contoh ini tahun 2016).
n. Pada kolom berikutnya (2016 –2020), adalah indikasi biaya diambil dari hasil analisa “Instrumen Perencanaan baik untuk biaya investasi maupun biaya Operasi dan Pemeliharaan.
o. Untuk mengitung biaya per satuan volume maka biaya total yang ada didalam “instrumen perencanaan” dibagi dengan volume infrastrukturnya.
p. Biaya yang tidak tercantum didalam “Instrumen Perencanaan” harus ditentukan sendiri.
q. Kolom “Sumber Pendanaan”, Indikasi sumber pendanaan yang akan mendanai kegiatan atau
sub-kegiatan sesuai dengan Tupoksi atau kebijakan dari masing-masing sumber pendanaan setelah dilakukan internalisasi dan eksternalisasi oleh Pokja Kab./Kota.
- Sumber pendanaan APBD Kab./kota dapat mendanai seluruh kegiatan/sub-kegiatan yang ada. Untuk kesepakatan indikasi sumber pendanaan APBD Kab./Kota melalui mekanisme “Internalisasi”.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 122
- Sumber pendanaan APBD Provinsi dan APBN hanya dapat mendanai kegiatan sesuai dengan Tupoksi dan kebijakan yang ada. Indikasi Sumber Pendanaan akan lebih jelas lagi setelah Pokja Kab./Kota melakukan Eksternalisasi.
- Sumber pendanaan CSR dan Masyarakat, berupa kesepakatan dari partisipasi perusahaan penyelengara CSR dan partisipasi masyarakat yang diperoleh melalui pemasaran yang dilakukan oleh pemerintah Kab./Kota kepada perusahaan penyelenggara CSR dan Masyarakat. Bilamana dalam proses pemasaran/internalisasi kepada perusahaan penyelenggara CSR dan masyarakat tidak/belum berhasil makan lembar kerja ini tidak perlu diisi tetapi proses pemasaran/internalisasi harus terus dilakukan.
r. Kolom “Jumlah” adalah total indikasi biaya dari satu sub-kegiatan.
s. Satu sumber pendanaan hanya boleh mendanai satu kegiatan atau sub-kegiatan. Bila ada satu kegiatan atau sub-kegiatan yang sama yang akan didanai oleh lebih dari satu sumber pendanaan maka penulisan dari kegiatan atau sub-kegiatan termasuk lokasi, penerima manfaat, satuan, volume, indikasi biaya ditulis pada baris berikutnya. Contoh: diblok hijau.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 123
t. Jumlahkan Indikasi Biaya dan masing-masing sumber pendanaan untuk setiap sub- sektor/komponen.
u. Lakukan hal yang sama dari point “a” sampai dengan point “o” diatas untuk sub-
sektor/komponen Persampahan dan Drainase.
v. Jumlahkan Indikasi Biaya dan masing-masing sumber pendanaan untuk seluruh sub- sektor/komponen.
w. Lakukan proses Internalisasi dan Eksternalisasi. Hasil internalisasi dan eksternalisasi program, kegiatan dan indikasi pendanaan adalah merupakan hasil maksimal yang dapat disusun Pokja Kab./Kota atau versi Pokja Kab./Kota dan disebut sebagai “Draft program, kegiatan dan indikasi pendanaan”.
x. Lakukan penandatanganan oleh ketua Pokja Kab./Kota dan bersama dengan Kerangka Kerja Logis (KKL ) maka serahkan kepada pokja Provinsi sesuai petunjuk yang ada dalam Bagian-1, Proses-4: Konsolidasi dan Pemasaran Sanitasi.