• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat keterdedahan pengunjung terhadap website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru adalah intensitas pengunjung dalam menerima bentuk pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran melalui website sebagai media komunikasi pemasaran. Tingkat keterdedahan pengunjung terhadap website dapat dilihat dari frekuensi pengunjung menggunakan internet, intensitas pengunjung terdedah

website, dan frekuensi pengunjung memperbaharui informasi. Pengujian faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat keterdedahan pengunjung terhadap website

Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru diuji dengan menggunakan Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda dengan memasukkan seluruh variabel pengaruh dan melihat pengaruhnya terhadap masing-masing aspek.

Frekuensi Pengunjung Menggunakan Internet

Frekuensi pengunjung menggunakan internet merupakan jumlah berapa kali pengunjung menggunakan internet melalui komputer atau gadget lainnya yang mendapat akses internet. Frekuensi pengunjung menggunakan internet dilihat dalam waktu satu bulan terakhir. Frekuensi pengunjung menggunakan internet digolongkan menjadi tiga kategori berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, yaitu jarang, sering, dan sangat sering. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang tidak pernah menggunakan internet tidak bisa dijadikan responden pada penelitian ini. Frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis menggunakan internet dapat dilihat dalam Tabel 15.

Tabel 15 Jumlah dan persentase frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru menggunakan internet

Frekuensi Pengunjung Menggunakan Internet Jumlah Persentase (%) Jarang (skor 3-4) 7 23.3 Sering (skor 5-7) 15 50.0 Sangat Sering (skor 8-9) 8 26.7 Total 30 100.0

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 15 menunjukkan bahwa frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru menggunakan internet tergolong sering. Hal ini dapat disebabkan oleh perkembangan teknologi yang memudahkan seseorang untuk mengakses internet. Saat ini, internet tidak hanya diakses melalui komputer atau laptop atau netbook, tetapi juga dapat diakses melalui telepon genggam atau smartphone. Berbagai usia, berbagai tingkat pendidikan, dan

berbagai pekerjaan dapat mengakses internet sehingga untuk mendapat informasi cenderung akan semakin mudah dan cepat.

Intensitas Pengunjung Terdedah Website

Intensitas pengunjung terdedah website merupakan jumlah berapa sering pengunjung membuka, mencari informasi, dan mendapatkan informasi. Dalam penelitian ini, pengunjung terdedah oleh website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Intensitas keterdedahan dilihat dalam waktu satu bulan terakhir. Intensitas keterdedahan dapat diukur apabila pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru telah mengunjungi website sekurang-kurangnya satu kali. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang tidak pernah mengunjung website

Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru tidak bisa dijadikan responden pada penelitian ini. Intensitas pengunjung terdedahwebsite Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru digolongkan menjadi tiga kategori berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, yaitu jarang, sering, dan sangat sering. Intensitas pengunjung terdedah

website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru dapat dilihat dalam Tabel 16.

Tabel 16 Jumlah dan persentase intensitas pengunjung terdedah website

Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru

Intensitas Pengunjung Terdedah Website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru Jumlah Persentase (%) Jarang (skor 3-4) 5 16.6 Sering (skor 5-7) 17 56.7 Sangat Sering (skor 8-9) 8 26.7 Total 30 100.0

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 16 menunjukkan bahwa intensitas pengunjung terdedah website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru tergolong sering. Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan pengunjung untuk mencari lebih lanjut informasi mengenai Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, seperti produk atau program-program pelatihan. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh kebutuhan pengunjung akan informasi mengenai Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru sebelum akhirnya melakukan pembelian atau kunjungan, seperti yang dilakukan oleh salah satu responden:

“... Saya buka website sekitar 3-4 kali sampe dapet nomer Mbak Rara dan akhirnya survei ke sini dulu sebelum ke sini lagi sama rombongan...” (EN, 21)

Terdapat pula responden yang hanya sekali terdedah website karena responden telah melihat informasi mengenai Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru melalui televisi, kemudian membuka website bersama-sama dengan kelompoknya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Hal ini dituturkan oleh salah satu responden:

“…iya kita pertama kali liat tentang Kampung Bisnis ini sih dari tv. Terus kita cari di internet dan nemu website-nya. Akhirnya kita buka bareng-bareng tuh. Satu computer bareng-bareng…” (SW, 42)

Frekuensi Pengunjung Memperbaharui Informasi

Frekuensi pengunjung memperbaharui informasi merupakan jumlah berapa kali pengunjung memperbaharui informasi yang terima sehingga pengunjung dapat ditingkatkan dan diberikan suatu yang baru. Dalam penelitian ini, pengunjung memperbaharui informasi melalui websiteKampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Frekuensi pengunjung memperbaharui informasi dilihat dalam waktu satu bulan terakhir. Frekuensi pengunjung memperbaharui informasi digolongkan menjadi tiga kategori berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, yaitu jarang, sering, dan sangat sering. Frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru memperbaharui informasidapat dilihat dalam Tabel 17.

Tabel 17 Jumlah dan persentase frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru memperbaharui informasi

Frekuensi Pengunjung Memperbaharui Informasi Jumlah Persentase (%) Jarang (skor 4-6) 9 30.0 Sering (skor 7-9) 14 46.7 Sangat Sering (skor 10-11) 7 23.3 Total 30 100.0

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 17 menunjukkan bahwa frekuensi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru memperbaharui informasi tergolong sering.Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan pengunjung untuk mengetahui informasi Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Kebutuhan informasi untuk memutuskan tindakan membeli produk, mengikuti program-program pelatihan, atau mengunjungi Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, terutama untuk pengunjung yang sudah tindakan tersebut. Namun, ternyata keinginan pengunjung untuk mendapat informasi baru tidak terpenuhi dengan mengunjungi website. Hal ini disebabkan oleh gambar maupun informasi website yang tidak berperbaharui secara berkala, seperti yang dituturkan oleh salah satu responden:

“… Ini kunjungan saya yang keempat atau kelima, tapi informasi di website tidak juga berubah. Sama kayak fasilitas di sini juga tidak berubah…”

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterdedadahan Pengunjung Berdasarkan Frekuensi Pengunjung Menggunakan Internet

Frekuensi pengunjung menggunakan internet merupakan jumlah berapa kali pengunjung menggunakan internet melalui komputer atau gadget lainnya yang mendapat akses internet. Variabel ini diukur dengan jumlah berapa kali

pengunjung menggunakan internet yang digolongkan menjadi tiga, yaitu jarang, sering, dan sangat sering. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang tidak pernah menggunakan internet tidak bisa dijadikan responden pada penelitian ini. Pada bagian ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hipotesis pertama dalam penelitian ini:

Hipotesis 1: Karakteristik pengunjung dan karakteristik website memiliki pengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet.

Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pengunjung menggunakan internet dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19 for windows dan Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian dilakukan dengan memasukkan variabel pengaruh (Karakteristik pengunjung dan karakteristik website) dan melihat pengaruhnya terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Sebelum pengujian, nilai-nilai yang dimiliki masing- masing variabel telah distandarisasi. Berikut hasil pengujian Regresi Linier Berganda yang menghasilkan persamaan:

Y = 5.730 x 10-16 + 0.070 X1 + 0.174 X2 + 0.078 X3 + 0.674 X4 + 0.453 X5 - 0.403 X6 + 0.957 X7 - 0.359 X8 - 0.579 X9 + 0.601 X10 - 0.188 X11

Persamaan 1 Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (Karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet

Keterangan:

Y : Frekuensi pengunjung menggunakan internet X1 : Umur

X2 : Jenis kelamin

X3 : Tingkat pendidikan

X4 : Tingkat motivasi

X5 : Desain website

X6 : Kelengkapan gambar pada website

X7 : Kelengkapan informasi pada website

X8 : Attention

X9 : Interest

X10 : Desire

X11 : Action

Nilai konstanta adalah 5.730 x 10-16. Artinya, jika nilai karakteristik pengunjung (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat motivasi) dan karakteristik website (desain website, kelengkapan gambar pada website, kelengkapan infromasi pada website, attention, interest, desire, dan action) bernilai 0 maka nilai skor frekuensi pengunjung menggunakan internet bernilai 5.730 x 10-16. Berdasarkan hasil signifikansi dari hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel pengaruh (Karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap variabel terpengaruh (frekuensi pengunjung menggunakan internet). Signifikansi hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda pengaruh faktor internal dan faktor

eksternal terhadap tingkat keterdedahan pengunjung berdasarkan frekuensi pengunjung menggunakan internet dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh (frekuensi pengunjung menggunakan internet)

Variabel Sig. Collinearity Statistics

Tolerance VIF Usia (X1) 0.765 0.460 2.174 Jenis kelamin (X2) 0.557 0.289 3.465 Tingkat pendidikan (X3) 0.679 0.710 1.408 Tingkat motivasi (X4) 0.034 0.282 3.542 Desain website (X5) 0.099 0.359 2.786 Kelengkapan gambar (X6) 0.153 0.335 2.982 Kelengkapan informasi (X7) 0.015 0.192 5.199 Attention (X8) 0.119 0.507 1.972 Interest (X9) 0.107 0.209 4.783 Desire (X10) 0.176 0.134 7.447 Action (X11) 0.499 0.329 3.038

Collinearity Statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas. Uji ini digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya multikolinieritas pada data yang diuji. Multikolinieritas merupakan tidak diperbolehkan terjadinya korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai toleransi > 0.1 dan nilai VIF < 10. Berdasarkan Tabel 18 pada kolom Collinearity Statistics menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.

Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R square (R2) yang menunjukkan angka 0.561. Angka tersebut memiliki arti bahwa kontribusi pengaruh variabel faktor internal dan faktor eksternal (karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet adalah sebesar 56.1 persen dan sisanya 43.9 persen merupakan kontribusi dari variabel lain.

Tabel 19 Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pengunjung menggunakan internet

No Variabel Pengaruh Arah Pengaruh 1 Usia (X1) Tidak signifikan Positif

2 Jenis kelamin (X2) Tidak signifikan Positif

3 Tingkat pendidikan (X3) Tidak signifikan Positif

4 Tingkat motivasi (X4) Signifikan Positif

5 Desain website (X5) Tidak signifikan Positif

6 Kelengkapan gambar (X6) Tidak signifikan Negatif

7 Kelengkapan informasi (X7) Signifikan Positif

8 Attention (X8) Tidak signifikan Negatif

9 Interest (X9) Tidak signifikan Negatif

10 Desire (X10) Tidak signifikan Positif

11 Action (X11) Tidak signifikan Negatif

Umur (X1)

Peubah umur memiliki nilai positif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet sehingga semakin bertambah umur pengunjung maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah umur tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internetsecara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi umur lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh kegiatan menggunakan internet dapat dilakukan oleh siapa saja apabila terdapat keinginan untuk menggunakan dan terdapat akses internet, meskipun terdapat

website-website yang memiliki konten dewasa tidak boleh dikunjungi oleh anak- anak di bawah umur. Penggunaan internet tetap harus disesuaikan dengan umur. Pengunjung mahasiswa sebagai kategori Umur Dewasa mengakui bahwa mereka menggunakan internet hamper setiap hari melalui telepon genggam, seperti yang dituturkan oleh salah satu responden:

“… saya hampir tiap hari buka internet pake bb…” (PS, 21)

Jenis Kelamin (X2)

Peubah jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi jenis kelamin lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini disebabkan oleh penggunaan internet dibebaskan untuk siapapun, tidak berfokus terhadap jenis kelaminnya, seluruh jenis kelamin dapat mengakses internet. Jenis kelamin apapun dapat menggunakan internet meskipun informasi akan didapat pada situs internet dari lawan jenisnya. WebsiteKampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru dapat dianggap tidak ada isi dalam website yang membedakan jenis kelamin sehingga tidak akan terlihat data apakah benar jenis kelamin tidak mempengaruhi seseorang untuk menggunakan internet.

Tingkat Pendidikan (X3)

Peubah tingkat pendidikan memiliki nilai positif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pengunjung maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah tingkat pendidikantidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat pendidikan lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini disebabkan oleh penggunaan internet dibebaskan untuk siapapun, tidak melihat latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Apabila kita mendapat akses internet, mempunyai keinginan untuk menggunakan internet, dan mengetahui untuk menggunakan internet maka siapapun boleh menggunakannya.

Tingkat Motivasi (X4)

Peubah tingkat motivasi memiliki nilai positif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi yang dimiliki pengunjung maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah tingkat motivasi berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih kecil dari sama dengan 0.05 sehingga hipotesis 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa motivasi pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru yang berbeda- beda mempengaruhi jumlah frekuensi pengunjung untuk menggunakan internet.

Hal ini dapat disebabkan oleh adanya pengaruh keinginan untuk memenuhi kebutuhan. Kotler dan Keller (2009) menuliskan Teori Maslow yang mengasumsikan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan, yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktulisasi diri. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang akan melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan dirinya secara terus menerus. Penggunaan internet saat ini dilakukan atas dasar pemenuhan kebutuhan sosial (melalui media sosial) atau kebutuhan penghargaan (seperti menjadi seseorang yang berpengetahuan luas atau penyebarkan penghargaan yang diraihnya atau penghargaan atas hasil karyanya).

Desain Website (X5)

Peubah desain website memiliki nilai positif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin menarik desain website maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah desain website tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh pengunjung cenderung membuka internet untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun kebutuhan lainnya. Pengunjung tidak memperhatikan bagaimana desain website, tetapi hanya memperhatikan pada pemenuhan kebutuhannya saja.

Kelengkapan Gambar pada Website (X6)

Peubah kelengkapan gambar memiliki nilai negatif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lengkap gambar maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan menurun. Peubah kelengkapan gambar pada website tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh gambar-gambar atau animasi gambar cenderung tidak menjadi alasan pengunjung untuk menggunakan internet. Mereka cenderung lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan mereka saja.

Kelengkapan Informasi pada Website (X7)

Peubah kelengkapan informasi memiliki nilai postif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lengkap informasi yang ada dalam website maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah kelengkapan informasi pada website

berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih kecil dari sama dengan 0.05 sehingga hipotesis 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa kelengkapan informasi pada website Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru mempengaruhi jumlah frekuensi pengunjung untuk menggunakan internet.

Hal ini dapat disebabkan oleh pengunjung cenderung menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi sehingga informasi yang mereka miliki akan semakin banyak dan lengkap. Lengkapnya informasi yang terdapat di dalam internet membuat pengunjung akan memiliki kecenderungan untuk mencari informasi melalui internet dibandingkan melakukan pencarian informasi melalui

mouth to mouth ataupun mencari literatur lainnya. Hal ini menunjukkan perbandingan lurus kelengkapan informasi dengan frekuensi menggunakan internet, yaitu semakin lengkap informasi yang ada pada internet maka akan semakin tinggi pula frekuensi pengunjung menggunakan internet. Oleh karena itu, kelengkapan informasi akan membentuk perilaku pengunjung dalam menggunakan internet.

Attention (X8)

Peubah attention memiliki nilai negatif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin pesan memiliki unsur attention yang tinggi maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan menurun. Peubah attention tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh unsur pesan yang mengandung unsur pengunjung menyadari keberadaan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru ternyata tidak mempengaruhi seberapa banyak pengunjung untuk menggunakan

internet. Mereka cenderung membuka internet untuk memenuhi kebutuhan informasi atau kebutuhan lainnya saja.

Interest (X9)

Peubah interest memiliki nilai negatif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa semakin pesan memiliki unsur interest yang tinggi maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan menurun. Peubah interest tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh unsur pesan yang mengandung unsur ketertarikan atau keinginan pengunjung ternyata tidak mempengaruhi seberapa banyak pengunjung akan menggunakan internet. Mereka cenderung membuka internet untuk memenuhi kebutuhan informasi atau kebutuhan lain yang mereka butuhkan.

Desire (X10)

Peubah desire memiliki nilai positif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin pesan memiliki unsur desire yang tinggi maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan meningkat. Peubah desire tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh unsur pesan yang mengandung unsur untuk mendorong pengunjung dalam melakukan suatu tindakan tidak mempengaruhi pengunjung untuk menggunakan internet. Mereka menggunakan internet karena adanya motivasi tersendiri untuk memenuhi kebutuhan informasi sebagai bentuk kepuasan, bukan karena adanya dorongan untuk melihat pesan tersebut.

Action (X11)

Peubah action memiliki nilai negatif terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet.Hal ini menunjukkan bahwa semakin pesan memiliki unsur

action yang tinggi maka frekuensi pengunjung menggunakan internet akan menurun. Peubah action tidak berpengaruh terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet secara signifikan. Berdasarkan Tabel 18, terlihat bahwa nilai signifikansi tingkat motivasi lebih besar dari 0.05 sehingga hipotesis 1 ditolak. Hal ini dapat disebabkan oleh unsur pesan yang mengandung unsur untuk melakukan tindakan tidak mempengaruhi pengunjung untuk menggunakan internet.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterdedadahan Pengunjung Berdasarkan Intensitas Pengunjung Terdedah Website

Intensitas pengunjung terdedah website merupakan jumlah berapa sering pengunjung membuka, mencari informasi, dan mendapatkan informasi melalui

website. Intensitas pengunjung terdedah website juga dapat dilihat dari jumlah berapa sering pengunjung berinisiatif untuk melakukan tindakan tersebut. Variabel ini diukur dengan jumlah berapa kali pengunjung menggunakan internet yang digolongkan menjadi tiga, yaitu jarang, sering, dan sangat sering. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang tidak pernah menggunakan internet tidak bisa dijadikan responden pada penelitian ini. Pada bagian ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pengunjung terdedah website. Hipotesis kedua dalam penelitian ini:

Hipotesis 2: Karakteristik pengunjung dan karakteristik website memiliki pengaruh terhadap intensitas pengunjung terdedah website.

Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pengunjung terdedah website dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19 for windows

dan Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian dilakukan dengan memasukkan variabel pengaruh (karakteristik pengunjung dan karakteristik

website) dan melihat pengaruhnya terhadap intensitas pengunjung terdedah

website. Hasil pengujian Regresi Linier Berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

Y = 4.618 x 10-17 - 0.551 X1 - 0.148 X2 + 0.103 X3 - 0.340 X4 - 0.054 X5 - 0.239 X6 + 0.221 X7 - 0.039 X8 + 0.396 X9 - 0.701 X10 + 0.562 X11

Persamaan 2 Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap intensitas pengunjung terdedah website

Keterangan:

Y : Intensitas pengunjung terdedah website

X1 : Umur

X2 : Jenis kelamin

X3 : Tingkat pendidikan

X4 : Tingkat motivasi

X5 : Desain website

X6 : Kelengkapan gambar pada website

X7 : Kelengkapan informasi pada website

X8 : Attention

X9 : Interest

X10 : Desire

X11 : Action

Nilai konstanta adalah 4.618 x 10-17. Artinya, jika nilai karakteristik pengunjung dan karakteristik website bernilai 0 maka nilai skor intensitas terdedah website bernilai 4.618 x 10-17. Berdasarkan hasil signifikansi dari hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda dapat diketahui signifikansi

pengaruh variabel pengaruh (karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap variabel terpengaruh (intensitas terdedah website). Signifikansi hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap tingkat keterdedahan pengunjung berdasarkan intensitas terdedah website dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Nilai koefisien dan signifikansi pengaruh berdasarkan hasil Uji Statistik Analisis Regresi Linier Berganda variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh (intensitas pengunjung terdedah website)

Variabel Sig. Collinearity Statistics

Tolerance VIF Usia (X1) 0.031 0.460 2.174 Jenis kelamin (X2) 0.624 0.289 3.465 Tingkat pendidikan (X3) 0.592 0.710 1.408 Tingkat motivasi (X4) 0.272 0.282 3.542 Desain website (X5) 0.843 0.359 2.786 Kelengkapan gambar (X6) 0.397 0.335 2.982 Kelengkapan informasi (X7) 0.551 0.192 5.199 Attention (X8) 0.865 0.507 1.972 Interest (X9) 0.271 0.209 4.783 Desire (X10) 0.125 0.134 7.447 Action (X11) 0.059 0.329 3.038

Collinearity Statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas. Uji ini digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya multikolinieritas pada data yang diuji. Multikolinieritas merupakan tidak diperbolehkan terjadinya korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai toleransi > 0.1 dan nilai VIF < 10. Berdasarkan Tabel 20 pada kolom Collinearity Statistics menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.

Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R square (R2) yang menunjukkan angka 0.541. Angka tersebut memiliki arti bahwa kontribusi pengaruh variabel faktor internal dan faktor eksternal (karakteristik pengunjung dan karakteristik website) terhadap frekuensi pengunjung menggunakan internet adalah sebesar 54.1 persen dan sisanya 45.9 persen merupakan kontribusi dari variabel lain.

Tabel 21 Interpretasi pengaruh dan arah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pengunjung terdedah website

No Variabel Pengaruh Arah Pengaruh 1 Usia (X1) Signifikan Negatif

2 Jenis kelamin (X2) Tidak signifikan Negatif

3 Tingkat pendidikan (X3) Tidak signifikan Positif

4 Tingkat motivasi (X4) Tidak signifikan Negatif

5 Desain website (X5) Tidak signifikan Negatif

6 Kelengkapan gambar (X6) Tidak signifikan Negatif

7 Kelengkapan informasi (X7) Tidak signifikan Positif

8 Attention Tidak signifikan Negatif

9 Interest Tidak signifikan Positif

10 Desire Tidak signifikan Negatif

11 Action Tidak signifikan Positif

Umur (X1)

Peubah umur memiliki nilai negatif terhadap intensitas pengunjung terdedah website. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya umur pengunjung maka intensitas pengunjung terdedah website akan menurun. Peubah umur berpengaruh terhadap intensitas pengunjung terdedah website secara signifikan.Berdasarkan Tabel 20, nilai signifikansi umur lebih kecil dari sama dengan 0.05 sehingga hipotesis 2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa berapapun umur pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru mempengaruhi intensitas pengunjung terdedah website.

Hal ini dapat disebabkan oleh umur pengunjung Kampoeng Wisata Bisnis

Dokumen terkait