METODOLOGI PENELITIAN
3.6 Teknik Analisi Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengaturan, mengurutkan, mengelompokkan dan mengkategorikan. Data yang diperoleh dari penyebaran angket untuk selanjutnya diolah dengan menggunakan statistic dengan bantuan SPSS versi 22. Pengujian instrument penelitian dilakukan dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, koefisien korelasi, regresi linear sederhana dan hipotesis.
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas menurut Sugiyono (2007:170) adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang instrument penelitian, dan dapat dikatakan valid apabila data tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pada penelitian ini uji validitasdan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 22. Untuk dapat menganalisis validitas dan reliabilitas maka dalam
penelititian ini uji coba diberikan kepada 30 responden, karena dengan jumlah minimum 30 orang maka distribusi skor nilai akan lebih mendekati normal (Masri dan Effendi, 1989).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabiltas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunkan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subyek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan prpgram SPSS (Statistical Product and Service Solutions)versi 22.
Salah satu metode pengujian reabilitas adalah Alpha Cronbach (Triton, 2006:248). Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung koefisien
Cronbach’s Alpha dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2010:365):
Dimana:
K = Mean kuadrat antara subyek
= Mean Kuadrat kesalahan
= Varians Kesalahan
Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat di tabel reliability statistic
berdasarkan nilai Alpha, jika nilai Alpha hitung lebih besar dari r tabel maka instrument penelitian dikatakan reliabel. Tabel 3.2. di bawah ini merupakan tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha.
Tablel 3.1. Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel >0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel >0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel >0,60 s/d 0,80 Reliabel >0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel Sumber : Triton, 2006
3.6.3 Analisis Data Deskriptif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil kuesioner. Setelah data kesioner diperoleh kemudian data tersebut diolah dengan analisis data kuantitatif dengan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2010:40):
Keterangan:
P = Persentasi jawaban
= jumlah skor di tiap pertanyaan
N = banyak responden
Adapun kriteria interpretasi hasil angket disajikan dalam tabel 3.3. dibawah ini:
Tabel 3.2. Kriteria Interpretasi Skor
Presentasi Skor Interpretasi
Angka 0%-20% Sangat Rendah
Angka 21%-40% Rendah
Angka 41%-60% Sedang
Angka 61%-80% Tinggi
Angka 81%-1-0% Sangat Tinggi
Sumber: Riduwan (2010:15)
3.6.4 Uji Normalitas Data
Ghozali (2011:160), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statisitik. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smoirnov (K-S).
Ghozali (2011:163), dalam uji statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual serta dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smoirnov (K-S). Priyatno (2008:28), uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smoirnov (K-S) untuk menguji normalitas residual digunakan signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.
3.6.5 Pengujian Koefisien Korelasi
Analisis hubungan adalah analisi yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan disebut koefisien asosiasi (korelasi). Jika kedua variabel normal dan regresi linier, maka rumus yang digunakan yaitu korelasi produk moment dengan rumus:
Dimana:
r = koefisien korelasi person’s product moment
n = jumlah individu dalam sampel X= angka mentah untuk variabel x Y = angka mentag untuk variabel
Perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 22. Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah -1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubunan negatif sempurna. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau – hanya menunjukkan arah hubungan. Interpetasi nilai r pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.4. di bawah ini.
Tabel 3.3. Pedoman Interpetasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.6.6 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal satu variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = a + bX + e Dimana:
Y = Motivasi Belajar a = Konstanta
b = Koefisien regresi X, yaitu menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan
X = Intensitas Komunikasi Orang Tua
Pengujian regresi linier sederhana untuk mengetahui seberapa besar kekuatan variabel X berhubungan dengan variabel Y. Dalam penelitian ini
analisis regresi linier sederhana dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 22.
3.6.7 Uji Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat satu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r2) (Sugiyono, 2012:231). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena variabs yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Untuk mengetahui nilai koefien determinasi dalam penelitian ini diolah menggunakan program SPSS versi 22.
3.6.8 Pengujian Hipotesis
Uji t-hitung digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh dua variabel yang berpasangan, dengan pengambilan keputusan:
a. Menentukan t-hitung dengan rumus. b.
c. Menentukan tabel pada taraf signifikansi 5% d. Pengujian hipotesis dengan ketentuan:
t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ho ditolak
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22.
3.7 Jadwal Penelitian dan Lokasi Penelitian
Penelitian dengan judul “Pengaruh intensitas komunikasi orang tua dan
anak yang intim yang membuat anak memiliki motivasi belajar yang tinggi
pada siswa kelas 6 SDN 1 Parung Sari dan SDN 2 Parung Sari”, dengan
responden adalah siswa kelas 6 SDN 1 Parung Sari dan SDN 2 Parung Sari. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan dari bulan April sampai Oktober .Jadwal penelitian dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3.5. di bawah ini.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Apr Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des Jan 1 Bab 1-3 2 Sidang