• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

C. Instrumen Pengumpulan Data

2. Teknik Analisis Data

karena banyak sekali materi yang dapat dicakup.94 Tes obyektif sendiri memiliki kebaikan antara lain: 1. Dapat digunakan untuk menialai bahan pelajaran yang banyak ataua scope yang luas.

Pelajaran yang diberikan selama satu tahunatau dua tahun dapat dites sekaligus, 2. Bagi yang dites, menjawabnya dapat bebas dan terpimpin (karena adanya jawaban yang tersedia), 3. Dapat dinilai secara obyektif (artinya, siapa pun yang menialainya, hasil atau skornya sama karena kunci jawaban telah tersedia), 4. Memaksa siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian mana dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari.95

Adapun untuk menganalisis data yang terkumpul dengan teknik analisa komparasional dengan menggunakan rumus tes “t”. Tes “t”

merupakan salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.96

a. Pra Penelitian 1) Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan.97 Didalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis komparasional dengan rumus tes “t”.

Rumus Tes “t”.98

� =�� − �

−�

Keterangan:

0 = nilai 0

= Mean variabel X = Mean variabel Y

= Standart Deviasi variabel X = Standart Deviasi variabel Y

96Retno Widyaningrum, Statistika (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013), 151.

97Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 60.

98Widyaningrum, Statistika, 152-159.

− = Standart Eror perbedaan antara Mean dua sampel.

Dicari dengan rumus:

= 1+ i ( 1)

= 1+ i ( 1)

= i ( 1)2 – ( 1 )2

= i ( 1)2– ( 1 )2

= −1

= −1

= 2+ 2

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh hasil tes, peneliti mencoba menguji kevalidan suatu tes dengan rumus validitas korelasi product moment dengan rumus:99

=

[ 2− ( )2][ 2 −( )2 ]

Dimana:

= korelasi product moment

99Wulansari, Penelitian Pendidikan, 84.

= jumlah responden/siswa = skor oleh tiap responden

= jumlah skor dari item nomor soal dari tiap responden.

Dalam analisis item ini apabila hasil lebih besar (>) dari ( ), maka item tersebut dinyatakan valid, dan apabila lebih kecil (<) dari ( ), maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Adapun teknik pengujian validitas item hasil belajar ini adalah disebar untuk 90 responden/siswa yang dihadapkan pada 40 item soal pilihan ganda, dimana setiap item soal yang dijawab benar diberi skor 1, dan item soal yang dijawab salah diberi skor 0. Setelah dilakukan tes dan setelah dikoreksi, serta dihitung skornya, diperoleh data hasil tes sebagaimana yang terdapat pada lampiran 3.

Dalam uji validitas item untuk 40 item soal tes hasil belajar tersebut maka tabel di atas perlu diubah dan di sempurnakan menjadi analisis yang dapat digunakan untuk mencari: x, y, xy, 2, 2, dan . Dalam melakukan uji validitas, pertama kita harus Menyiapkan tabel perhitungan untuk analisis validitas item nomor 1-40. Tabel perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 3. Kedua, Memasukkan skor

nilai pada tiap item soal pada tabel X. Ketiga, Memasukkan jumlah nilai keseluruhan item soal nomor 1-40 pada tabel Y.

Keempat, Menghitung XY dengan cara mengalikan nilai X dengan nilai Y. Kelima, Menghitung 2 , dengan menguadratkan nilai X. Keenam, Menghitung 2, dengan menguadratkan nilai Y. Ketujuh, Menghitung jumlah koefisien korelasi product moment( ) pada setiap item soal, dari item soal nomor 1-40.

Hasil perhitungan dari item soal nomor 1-40 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 3. Dan hasil perhitungan dari tes dengan menggunakan buku paket dapat disimpulkan dalam tabel rekapitulasi dalam (Tabel 1.2) berikut ini:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Uji Validitas tes dengan menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Item Soal

Nomor 1 sampai dengan Nomor 40.

Nomor Item Soal

Nilai

rxy Nilai rt Interpretasi Kesimpulan

1 0 0,37 rxy < rt Tidak Valid

2 0 0,37 rxy < rt Tidak Valid

3 0,07 0,37 rxy < rt Tidak Valid

4 0,05 0,37 rxy < rt Tidak Valid

5 0,27 0,37 rxy < rt Tidak Valid

6 -0,01 0,37 rxy < rt Tidak Valid

7 0,37 0,37 rxy > rt Valid

8 0,49 0,37 rxy > rt Valid

9 -0,11 0,37 rxy < rt Tidak Valid

10 -0,12 0,37 rxy < rt Tidak Valid

11 0,2 0,37 rxy < rt Tidak Valid

12 0 0,37 rxy < rt Tidak Valid

13 0,14 0,37 rxy < rt Tidak Valid

14 0,17 0,37 rxy < rt Tidak Valid

15 0,44 0,37 rxy > rt Valid

16 0,26 0,37 rxy < rt Tidak Valid

17 0,41 0,37 rxy > rt Valid

18 0,71 0,37 rxy > rt Valid

19 0,12 0,37 rxy < rt Tidak Valid

20 0,3 0,37 rxy < rt Tidak Valid

21 0,49 0,37 rxy > rt Valid

22 -0,11 0,37 rxy < rt Tidak Valid

23 0,16 0,37 rxy < rt Tidak Valid

24 0,44 0,37 rxy >rt Valid

25 0,72 0,37 rxy > rt Valid

26 0,05 0,37 rxy < rt Tidak Valid

27 0,2 0,37 rxy < rt Tidak Valid

28 0,49 0,37 rxy > rt Valid

29 0,49 0,37 rxy > rt Valid

30 0,25 0,37 rxy < rt Tidak Valid

31 0 0,37 rxy < rt Tidak Valid

32 -0,09 0,37 rxy < rt Tidak Valid

33 0,36 0,37 rxy < rt Tidak Valid

34 0,49 0,37 rxy > rt Valid

35 0,35 0,37 rxy < rt Tidak Valid

36 0 0,37 rxy < rt Tidak Valid

37 0,3 0,37 rxy < rt Tidak Valid

38 0,44 0,37 rxy > rt Valid

39 -0,03 0,37 rxy < rt Tidak Valid

40 0,2 0,37 rxy < rt Tidak Valid

Catatan: Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi product moment( ) digunakan rumus

derajat bebas (db), yaitu db = N-nr dengan hasil db = 30-2 = 28. Derajat kebebasan sebesar 28 itukemudian dikonsultasikan dengan tabel “r” product moment pada taraf signifikansi 5%. Dan hasil dari pada taraf signifikansi 5% adalah 0,37.

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil > (Valid) sebanyak 12 item soal. Dan yang

< (Tidak Valid) baik pada item soal tes yang menggunakan Buku Paket maupun tes yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ada 28 item soal. Sehingga untuk perhitungan berikutnya soal akan dihilangkan. Supaya tingkat kevaliditasan suatu item soal dalam tes tinggi.

2) Uji Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketetapan.100

Didalam Penelitian ini diuji dengan menggunakan uji reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, sebagai berikut:101

100Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, 59-60.

101Ibid., 93.

� = +.

Di dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas instrumen suatu item soal peneliti menggunakan teknik pembelahan ganjil-genap. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Menyiapkan tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item nomor 1-40. Tabel perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 4.

Langkah 2 : Menjumlahkan skor-skor dari item soal yang bernomor ganjil yang dimiliki oleh masing-masing individu testee.

Langkah 3 : Menjumlahkan skor-skor dari item yang bernomor genap yang dimiliki masing-masing individu testee.

Langkah 4 : Menghitung koefisien korelasi product moment

=

[ 2− ( )2][ 2 −( )2 ]

Dimana:

= korelasi product moment = jumlah responden/siswa = skor oleh tiap responden

= jumlah skor dari item nomor 1-40 dari tiap responden.

Langkah 5 : Menghitung Koefisien reliabilitas tes dengan rumus:

� = +. Dimana:

� = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

� = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes.

Hasil perhitungan untuk memperoleh � dapat dilihat dalam lampiran 4. Dan hasil perhitungan dari tes dengan menggunakan buku paket dilihat dalam tabel (tabel 2.3) berikut ini:

Tabel 1.3

Tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa

(LKS).

No. Ganjil (X)

Genap

(Y) XY

1 14 18 252 196 324

2 14 15 210 196 225

3 17 14 238 289 196

4 13 14 182 169 196

5 12 16 192 144 256

6 10 11 110 100 121

7 15 14 210 225 196

8 17 17 289 289 289

9 14 14 196 196 196

10 12 15 180 144 225

11 13 18 234 169 324

12 16 14 224 256 196

13 16 15 240 256 225

14 15 16 240 225 256

15 12 16 192 144 256

16 13 16 208 169 256

17 12 16 192 144 256

18 13 14 182 169 196

19 15 17 255 225 289

20 16 15 240 256 225

21 14 15 210 196 225

22 9 16 144 81 256

23 10 13 130 100 169

24 16 14 224 256 196

25 9 12 108 81 144

26 15 15 225 225 225

27 15 17 255 225 289

28 12 16 192 144 256

29 16 15 240 256 225

30 15 14 210 225 196

Jumlah 410 452 6204 5750 6884 Dari tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus product moment:

=

[ 2− ( )2][ 2 −( )2 ]

= 30.6204−410.452

[30.5750− 410)2 [ 30.6884−(452)2]

= 186120−185320

172500 − 168100 [206520 −204304 ]

= 186120−185320

4400 [2216]

= 800

9750400

= 800

3122 ,56305

= 0,25619979 = 0,26

Kemudian dimasukkan kedalam rumus:

� = +.

= . 0,26 + 0,26

=0,52 1,26

=0,412698412

=0,41.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,41. Dan data tersebut lebih besar dari r tabel ( ) pada taraf signifikan 5% yaitu 0,36.

Dengan demikian maka tes yang menggunakan Buku Paket maupun Lembar Kerja (LKS) yang telah dilaksanakan adalah reliabel.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes yang digunakan dalam penelitian dikatakan reliabel dan dapat dinyatakan bahwa tes tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdiri SMP Negeri 1 Saradan102

Pada mulanya SMP Saradan didirikan oleh Yayasan bekerjasama dengan penilik sekolah wilayah Saradan / guru-guru SD. Maka pertama yang ditunjuk sebagai pimpinan ialah Kepala SD Saradan 1 (Sdr. Iskak).

Tetapi berhubung sesuatu hal Sdr. Iskak pindah ke Madiun, selanjutnya SMP Saradan dalam keadaan teka-teki antara bubar atau terus. Untuk mengatasi situasi ini maka Yayasan mengumpulkan Guru-guru muda yang masih mengajar di SMP Saradan. Hal ini terjadi pada bulan April 1963.

Untuk menjaga agar SMP Saradan tidak bubar, maka Ketua Yayasan (alm.

Bp. Soeradi), waktu itu memaksa Sdr. Soesanto supaya menjadi Pimpinan, dengan masa percobaan 1 bulan. Dengan tugas hidup matinya SMP Saradan menjadi beban atas pembinaannya Sdr. Soesanto dalam menghimpun anak-anaknya. Namun, Yayasan masih tetap membantu sepenuhnya, terutama dalam pembinaannya meteriil. Maka SMP Saradan mengalami pasang-surut dalam kehidupannya, diantaranya:

a. Tahun 1962. Berdiri, walaupun dalam keadaan prihatin atau masa-masa percobaan.

102Transkip Dokumentasi, Risalah SMP Saradan Tahun 1962-1975, 3-6.

b. Tahun 1963. Permulaan tahun hampir-hampir saja SMP Saradan bubar karena muridnya kurang memenuhi syarat dalam jumlahnya. Namun demikian masih tetap diteruskan.

c. Tahun 1964. Yayasan bersama sekolah dan bantuan Tri Tunggal Saradan berusaha mendekati Perhutani untuk memohon bantuan Gedung. Dengan menunjukkan data-data bahwa anak-anak dari Pegawai Perhutani banyak juga yang masuk ke SMP Saradan. Maka pada bulan Agustus 1964 mulailah pembangunan gedung tersebut.

d. Tahun 1965-1966. SMP Saradan agak mengalami gangguan dengan meletusnya G-30-S/PKI.

e. Tahun 1967. Gedung dari perhutani sudah jadi dan pada tgl.6-3-1967 oleh Perhutani diserahkan kepada Daerah. Maka pada bulan itu juga SMP Saradan pindah dari rumah-rumah penduduk ke gedung baru tersebut.

f. Tahun 1968. Dalam tahun ini ada beberapa kegiatan, yaitu:

1) Permulaan tahun, sekolah (Sdr. Soesanto) ke SMEP Negeri Madiun mengadakan rundingan dengan Bp. Kepala SMEP Negeri Madiun (Bp. Ngoesman, BA).

2) Untuk proses penegeriannya, kemudian Yayasan pada tgl. 10-5-1968 mengadakan rapat lengkap.

3) Tanggal 30-5-1968 ada peninjauan dari Inspeksi Pendidikan Ekonomi Surabaya, yang diantar oleh Bp. Kepala SMEP Negeri Madiun bersama BPH Seksi Pendidikan.

g. Tahun 1969. Kelas SMP nya tinggal kelas III, sedang kelas I dan kelas II sudah SMEP merupakan kelas fillial SMEP Negeri Madiun.

h. Tahun 1970. SMEP Saradan dinegerikan dan berdiri sendiri, bukan merupakan filial SMEP Negeri Madiun.

i. Tahun 1976. Dengan perubahan kurikulum, yaitu berlakunya kurikulum

’75 maka SMEP Negeri Saradan diintegerasikan menjadi SMP. Pada tahun itu SMEP yang diintegrasikan se Jawa Timur baru 2 sekolah, yaitu SMEP Negeri saradan dan SMEP Negeri Pamekasan.

j. Tahun 1977. Tahun ini merupakan tahun berakhirnya SMEP Negeri Saradan dalam arti muridnya. Sebab kelas III SMEP telah ujian terakhir tahun 1977. Maka sejarah adanya sekolah di Saradan ini, 7 tahun SMP Swasta, 7 tahun SMEP Negeri kemudian mulai tahun 1978 secara formil sudah SMP lagi. Sebab semua kelas yaitu sejak kelas I sampai kelas III sudah berlaku kurikulum 1975. Hanya secara administrasi masih SMEP.

Menurut berita peresmian SMP nya tahun 1979.

2. Letak Geografis SMP Negeri 1 Saradan103

SMP Negeri 1 Saradan Madiun merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang didirikan di Kecamatan saradan Kabupaten

103Transkip Dokumentasi, Profil Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015, 4-14.

Madiun. Letak geografis dari SMP Negeri 1 Saradan, Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, adalah terletak pada:

a. Lintang : −7.549332876378388 LS b. Bujur : 111.73547923564911 BT c. Ketinggian : 65

3. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Saradan a. Visi SMP Negeri 1 Saradan

Berkualitas Akademik, Terampil, Akhlakul Karimah dan Berwawasan Lingkungan.

Sebagai indikator untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan adalah:

1) Terwujudnya lulusan yang terdidik, beriman dan bertaqwa 2) Terwujudnya KTSP disekolah

3) Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien

4) Terwujudnya standart sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan memadai

5) Terwujudnya standart tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas

6) Terwujudnya standart pengelolaan pendidikan

7) Terwujudnya standart penilaian pendidikan yang memadai 8) Terwujudnya budaya mutu sekolah yang unggul

9) Terwujudnya lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala.

b. Misi SMP Negeri 1 Saradan

1) Melaksanakan bimbingan secara maksimal, meningkatkan kegiatan imtaq sehingga siswa dapat berprestasi secara optimal

2) Mewujudkan semua dokumen KTSP sekolah yang lengkap

3) Melaksanakan pembelajaran secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembangan secara maximal sesuai dengan potensi yang dimilikinya

4) Mewujudkan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai

5) Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan tangguh

6) Mewujudkan pengelolaan management sekolah yang bermutu 7) Mewujudkan sistem penilaian yang bervariasi dan akurat

8) Mewujudkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala.

4. Susunan Organisasi SMP Negeri 1 Saradan

Susunan organisasi SMP Negeri 1 Saradan dapat dilihat pada lampiran 7.

5. Keadaan Guru, Tenaga Pendukung dan Siswa SMP Negeri 1 Saradanserta Sarana dan Prasarana

a. Keadaan Guru SMP Negeri 1 Saradan 1) Kepala Sekolah

a) Kepala Sekolah

Drs. Gendut Hariyanto, M. Pd. Pendidikan terakhir S.3.

b) Wakil Kepala Sekolah 1

Hendro Susilo, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 c) Wakil Kepala Sekolah 2

Wiwin Prastyawati, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 d) Wakil Kepala Sekolah 3

Ahmad Fathul Hadi, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 2) Guru

Untuk mengetahui nama-nama guru SMP Negeri 1 Saradan bisa dilihat pada lampiran 6.

b. Tenaga Pendukung SMP Negeri 1 Saradan

Tenaga Kependidikan berdasarkan tingkat pendidikan:

a) Tata Usaha b) Perpustakaan c) Penjaga Sekolah d) Tukang kebun e) Keamanan

c. Siswa SMP Negeri 1 Saradan

Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah pendaftar 249. Jumlah kelulusan 251. Pada tahun 2012/2013 jumlah pendaftar 258. Angka kelulusan 230. Pada tahun 2013/2014 jumlah pendaftar 283, angka kelulusan 238. Dan pada tahun 2014/2015 jumlah pendaftar 232.

6. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Saradan

Di SMP Negeri 1 Saradan terdapat sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Ruang Belajar (Kelas) berjumlah 24 ruang kelas.

b. Ruang Belajar Lainnya

1) Perpustakaan berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak sedang.

2) Lab. IPA berjumlah 2 buah dengan kondisi rusak sedang 1 dan kondisi baik 1.

3) Keterampilan berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak berat.

4) Lab. Bahasa berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

5) Lab. Komputer berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

c. Ruang Kantor

1) Kepala Sekolah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

2) Wakil Kepala Sekolah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

3) Guru berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

4) Tata Usaha berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

5) Tamu berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

d. Ruang Penunjang

1) Gudang berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak berat.

2) KM/WC Guru berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

3) KM/WC Siswa berjumlah 12 buah dengan kondisi rusak sedang yang berjumlah dua buah.

4) BK berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

5) UKS berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

6) Ibadah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

7) Koperasi bejumlah 1 buah dengan kondisi baik.

8) Pos Jaga berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.

e. Lapangan Olahraga dan Upacara 1) Lapangan Olahraga

a) Lapangan Bola Volly berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan.

b) Lapangan Badmintonberjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan.

c) Lapangan Bola Basket berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan.

2) Lapangan Upacara berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan.

B. Deskripsi Data

Di dalam penelitian ini akan dibahas secara khusus tentang Komparasi (Perbandingan) hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan antara yang menggunakan Buku Paket dengan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk lebih mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya, maka peneliti akan mengolah data yang telah diperoleh selama melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Saradan, yaitu berupa

hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah sampel 90 siswa. Karena jumlah populasi sebesar 233, maka ketika dilihat dalam tabel Krecie populasi yang mendekati jumlah 233 adalah 240, dari populasi tersebut diambil taraf kesalahan 5% dengan sampel 142 siswa. Sehingga sisa dari populasi yang dikurangi dengan sampel bisa digunakan untuk uji coba tes, yaitu 240 – 142 = 98 siswa. Tetapi, karena di tiap kelas terdapat 30 siswa, maka peneliti menyebarkan tes soal sebanyak 90 tes soal kepada 90 responden, karena untuk menghindari kecemburuan sosial pada responden di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan. Dan yang digunakan untuk uji coba validitas dan reliabilitas digunakan satu kelas dengan jumlah 32 siswa, yang terdiri dari 1 siswa Non Islam, dan 1 siswa izin tidak masuk sekolah sehingga responden berjumlah 30 siswa sebagai uji kevaliditasan dan kereliabilitasan suatu soal.

Jumlah siswa yang digunakan sebagai sampel diambil satu kelas yang berjumlah 31 siswa tetapi terdapat 2 siswa Non Islam dan 2 siswa izin sehingga jumlah responden hanya 27 siswa untuk di tes setelah diajar dengan menggunakan Buku Paket, serta satu kelas yang terdiri dari 31 siswa, yang terdiri dari 2 siswa Non Islam, dan 1 siswa izin tidak masuk sekolah, sehingga jumlah responden sebanyak 28 siswa yang di tes setelah diajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dengan soal yang sama.

1. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan

Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa yang menggunakan Buku paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 27 siswa.

Langkah selanjutnya adalah merubah jawaban tes menjadi angka (skor). Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Dan hasilnya bisa dilihat pada lampiran 3.

Diperoleh jumlah data hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dan jumlah frekuensinya dalam tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1

Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang Menggunakan Buku Paket (X)

Nilai F

89 – 96 2

80 – 87 4

72 – 79 4

66 – 73 7

58 – 65 7

50 – 57 3

Jumlah 27

2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan

Untuk meperoleh data tentang hasil belajar siswa yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 28 siswa.

Langkah selanjutnya adalah merubah jawaban tes menjadi angka (skor). Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 3.

Diperoleh jumlah data hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dan jumlah frekuensinya dalam tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.2

Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Y)

Nilai F

93 – 104 1

81 – 92 9

69 – 80 6

57 – 68 8

45 – 56 1

33 – 44 3

Jumlah 28

C. Analisis Data

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan Buku Paket dengan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan

Pertama-tama adalah membuat tabel distribusi frekuensi data kelompok untuk mengubah perhitungan data. Cara pembuatan tabel distribusi kelompok adalah:

a. Menentukan Jangkauan (range) H = 92

L = 50 R = H-L = 92 - 50 = 42

b. Menentukan banyaknya kelas K = 1+3,322 log n

= 1+3,322 log 27

= 1+ 3,322 . 1,431363764

= 1+4,754990405 = 5,754990405 = 6

c. Menentukan panjangnya interval kelas (i) I =

= 42

6

= 7

d. Memasukkan semua data kedalam tabel distribusi frekuensi data kelompok.

Tabel 2.3

Tabel Distribusi Frekuensi Data kelompok untuk yang menggunakana Buku Paket (variabel X)

Nilai F

Mid Point

(X)

F.X X' F.(X')

90 - 97 2 93,5 187 3 9 6 18

82 - 89 4 85,5 342 2 4 8 16

74 - 81 4 77,5 310 1 1 4 4

66 - 73 7 69,5 486,5 0 0 0 0 58 - 65 7 61,5 430,5 -1 1 -7 7 50 - 57 3 53,5 160,5 -2 4 -6 12 Jumlah 27 - 1916,5 - 19 5 57

Setelah memasukkan semua data kedalam tabel, selanjutnya menghitung Mean dari variabel X.

Mx = Mx’+i

= 69,5+7.5

27

= 69,5+7. 0,185185185

= 69,5+ 1,296296296

= 70,7962963

Selanjutnya menghitung Standart Deviasi pada variabel X.

= i ( ′)2 – ( ( ))2

= 7 57

27 – (275)2

= 7 2,111111111 − (0,185185185)2 =7 2,111111111 − 0,034293552 = 7 2,076817558

= 7.1,441116775

= 10,08781743

Setelah diketahui nilai hasil belajar semua siswa, dan sudah ditemukannya nilai Mx dan SDx, maka selanjutnya menetukan kategori untuk setiap nilai hasil belajar dari Buku Paket. Disini penulis menggunakan pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala tiga atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:104

104Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, 329.

Mean + 1 SD Mean – 1 SD

Maka diperoleh perhitungan untuk menentukan pengkategorian sebagai berikut:

1) M + 1 SD = 70,7962963 + 1.10,08781743 = 70,7962963 + 10,08781743 = 80,88411373

= 81

2) M - 1 SD = 70,7962963 – 1.10,08781743 = 70,7962963 – 10,08781743 = 60,70847887

= 61

Setelah dilihat dihitung, hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4

Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Buku Paket

Nilai Nilai Huruf Kriteria

81 ≤ A Baik

61 - 81 B Cukup

≤ 61 C Kurang

B A

C

Dan berikut tabel hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun Tahun pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Buku Paket (Variabel X) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Tabel 2.5

Tabel Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Buku Paket (Variabel X)

No. Responden Nilai Kategori

1 58 KURANG

2 75 CUKUP

3 67 CUKUP

4 92 BAIK

5 50 KURANG

6 83 BAIK

7 75 CUKUP

8 58 KURANG

9 67 CUKUP

10 50 KURANG

11 75 CUKUP

12 92 BAIK

13 67 CUKUP

14 83 BAIK

15 50 KURANG

16 83 BAIK

17 83 BAIK

18 58 KURANG

19 58 KURANG

20 75 CUKUP

21 58 KURANG

22 58 KURANG

23 67 CUKUP

24 67 CUKUP

25 58 KURANG

26 67 CUKUP

27 67 CUKUP

Berikut jumlah prosentase nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket, sehingga kita mengetahui berapa tingkat hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket.

Tabel 2.6

Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket.

Nilai Nilai Huruf Kriteria Frekuensi Prosentase (%)

81 ≤ A Baik 10 37,03703704

61 - 81 B Cukup 10 37,03703704

≤ 61 C Kurang 7 25,92592593

Jumlah 27 100

Setelah dilihat dari tabel 2.6 dan dari data yang telah dihitung oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang menggunakan Buku Paket adalah masuk kedalam kategori Baik.

2. Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan

Sama halnya pada tabel frekuensi distribusi dengan menggunakan Buku Paket (variabel X), untuk mengubah perhitungan data pada tabel frekuensi distribusi dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y) dengan cara yang sama, sebagai berikut:

a. Menentukan Jangkauan (range) H = 100

L = 33 R = H-L = 100-33 = 67

b. Menentukan banyaknya kelas K = 1+3,322 log n

= 1+3,322 log 28

= 1+ 3,322 . 1,447158031 = 1+4,80745898

= 5,80745898 = 6

c. Menentukan panjangnya interval kelas (i) I =

= 67

6

= 11,167 = 12

d. Memasukkan semua data kedalam tabel distribusi frekuensi data kelompok

Tabel 2.7

Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok untuk yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y)

Nilai F

Mid Point

(Y)

FY Y' FY'

93 - 104 1 98,5 98,5 3 9 3 9 81 - 92 8 86,5 692 2 4 16 32 69 - 80 13 74,5 968,5 1 1 13 13 57 - 68 2 62,5 125 0 0 0 0 45 - 56 1 50,5 50,5 -1 1 -1 1 33 - 44 3 38,5 115,5 -2 4 -6 12 Jumlah 28 - 2050 - 19 25 67

Setelah memasukkan semua data kedalam tabel, selanjutnya menghitung Mean dari variabel Y.

My = My’+i

= 62,5+12.25

28

= 62,5+ 12.0,892857142

= 62,5+10,71428571

= 73,21428571

Selanjutnya menghitung Standart Deviasi pada variabel Y.

= i 2 – ( ( ))2

= 12 67

28 – (2528)2

= 12 2,392857143 − (0,892857142)2

= 12 2,392857143 − 0,797193877 = 12 1,595663266

= 12.1,263195656

= 15,15834787

Setelah diketahui nilai hasil belajar semua siswa, dan sudah ditemukannya nilai My dan SDy, maka selanjutnya menetukan kategori untuk setiap nilai hasil belajar dari Lembar Kerja Siswa (LKS). Disini penulis menggunakan pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala tima atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:105

Mean + 1 SD Mean – 1 SD

Maka diperoleh perhitungan untuk menentukan pengkategorian sebagai berikut:

1) M + 1 SD = 73,21428571+1.15,15834787 = 73,21428571+15,15834787 = 88,37263357

= 88

2) M - 1 SD = 73,21428571-1.15,15834787

105Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, 329.

C B A

= 73,21428571-15,15834787 = 58,05593784

= 58

Setelah dihitung, hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut.

Tabel 2.8

Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Nilai Nilai Huruf Kriteria

88 ≤ A Baik

58 - 88 B Cukup

≤ 58 C Kurang

Adapun perolehan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun Tahun pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Variabel X) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9

Tabel Hasil Belajar siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) variabel Y.

No. Responden Nilai Kategori

1 75 CUKUP

2 75 CUKUP

3 75 CUKUP

4 67 CUKUP

5 92 BAIK

6 75 CUKUP

7 83 CUKUP

8 67 CUKUP

9 75 CUKUP

Dokumen terkait