• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi komparasi antara hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang menggunakan buku paket dan yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) di siswa kelas VIII SMPN 1 Saradan kecamatan Saradan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Studi komparasi antara hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang menggunakan buku paket dan yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) di siswa kelas VIII SMPN 1 Saradan kecamatan Saradan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 20"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARASI ANTARA HASIL BELAJAR PADAMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA YANG MENGGUNAKAN BUKU PAKET DAN YANG MENGGUNAKAN LEMBAR

KERJA SISWA (LKS) DI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SARADAN KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

OLEH

DIANA MAMIK PUSPITASARI NIM: 210311117

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PONOROGO MEI 2015

(2)

STUDI KOMPARASI ANTARA HASIL BELAJAR PADAMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA YANG MENGGUNAKAN BUKU PAKET DAN YANG MENGGUNAKAN LEMBAR

KERJA SISWA (LKS) DI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SARADAN KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam

OLEH

DIANA MAMIK PUSPITASARI NIM: 210311117

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PONOROGO MEI 2015

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Diana Mamik Puspitasari

NIM : 210311117

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munoqasah.

Pembimbing

RETNO WIDYANINGRUM, M. Pd. Tanggal,27 Mei 2015 NIP. 197010122000032001

Mengetahui Ketua Program Studi PAI

STAIN Ponorogo

Dr. H. M. MIFTAHUL ULUM, M. Ag.

NIP. 197403062003121001

(4)

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO

PENGESAHAN

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Diana Mamik Puspitasari

NIM : 210311117

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015

Telah dipertahankan pada sidang munaqasah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo pada:

Hari : Senin

Tanggal : 06 Juli 2015

Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Agama Islam, pada:

Hari :

Tanggal : Juli 2015

Ponorogo, 2015 Mengesahkan

Ketua STAIN Ponorogo

Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M. Ag.

NIP. 195705061983032002 Tim Penguji:

1. Ketua Sidang : Dr. H. Lutfi Hadi AM, M. Ag (____________) 2. Penguji I :Moh. Widda Djuhan, M. Si (____________) 3. Penguji II : Retno Widyaningrum, M. Pd (____________)

PERSEMBAHAN

(5)

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua penulis (Bapak Darwanto dan Ibu Srimami) yang sabar dan ikhlas membimbing, mendidik, dan yang telah ikhlas mengkuliahkan penulis.Semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan balasan yang terindah.

2. Saudara penulis ( Dwi Putra Maulana Dewanto) yang selalu memberikan semangat kepada penulis, semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan balasan yang terindah.

3. (Nofin Edi Hercahyo) yang selalu berusaha membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian, menemani saat proses penelitian, dan memberi semangat kepada penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terindah.

(6)

MOTTO

ﺁ ل طﱠ ر ي ق مها

د املا نم ﱠة

Metode itu jauh lebih penting dari Materi.1

1Juwoto, Joyo. Online Jurnals, 2012:Ath-Thoriiqotu Ahammu Minal Maddah, (Online), (http://4bangilan.blogspot.com/2012/02/ath-thoriiqotu-ahammu-minal-maddah-wal.html), diakses pada Tanggal 10 Juli 2015, Pukul 12.30 WIB).

(7)

ABSTRAK

Puspitasari, Diana Mamik. 2014.Studi Komparasi antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo.

Pembimbing Retno Widyaningrum, M. Pd.

Kata Kunci: Komparasi, Hasil Belajar, Buku Paket, Lembar Kerja Siswa (LKS) Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah yaitu, 1) Guru tidak menggunakan strategi yang bervariasi. 2)Guru hanya menggunakan salah satu sumber belajar. 3) Minat siswa akan Materi PAI sedikit.Usaha yang harus dilakukan oleh guru, khususnya guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan sumber belajar Buku Paket tetapi dan menggunakan LKS.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015? , 2) Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI yang Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?, 3) Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, Teknik pengumpulan data instrumen tes, dan analisis data menggunakan rumus statistik, teknik analisis komparasi dengan rumus Kai Kuadrat. Penelitian ini adalah penelitian sampel, mengambil 90 responden dari 233 populasi.

Dari analisis data ditemukan: 1) Tingkat hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan Buku Paket adalah masuk kedalam kategori Baik, prosentasenya 37,037%. 2) Tingkat hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan LKS adalah masuk kedalam kategori Cukup, prosentasenya 64,286%. 3) Ada/terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan yang menggunakan LKS di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu' alaikum wr. wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan karunia dan petunjuk-Nya kepada semua makhluk-Nya di bumi, sehingga kita semua masih diberi kelancaran dalam menjalankan aktivitas kekhalifahan di bumi ini.

Aamiin

ShalawatsertasalamsemogasenantiasatercurahkankepadajunjungankitaNabi Muhammad SAW, pemimpin yang pantasmenjaditauladanbagiseluruhumatmanusia.

Dalam penyusunan tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada jurusan Tarbiyahyang telah meberi kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan pendidikan dan menimba ilmu pengetahuan.

Skripsi ini penulis susun tidak lain adalah untuk memenuhi salah satu dari persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata satu (S-1) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam di STAIN Ponorogo. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupapenulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, selakuKetua STAIN Ponorogo sehingga terlaksananya proses skripsi.

2. H. Mukhlison Effendi, M. Ag. Selaku KetuaJurusan Tarbiyah STAIN Ponorogosehingga terlaksananya proses skripsi.

3. Dr. H.M. Miftahul Ulum, M. Ag.SelakuKetuaProdi PAI STAIN Ponorogoyang telah mulai dari membuat judul skripsi sampai akhir menemukan judul skripsi yang tepat.

4. Retno Widyaningrum, M. Pd. SelakuDosenPembimbing Skripsi yang telah membimbing dalam proses pembuatan skripsi dari awal sampai akhir, dari yang belum mengerti sampai akhirnya mengerti.

5. Segenap Dosen STAIN Ponorogo yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

(9)

6. Drs. Gendut Hariyanto, M. Pd.Selaku kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru serta karyawan/karyawati SMP Negeri 1 Saradankhususnya Bapak Fath’ul Arifin, S.Pd. I.yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di Jurusan tarbiyah STAIN Ponorogo yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan sampai akhir. Terutama teman-teman TB.D yang saling memberi semangat dan keceriaan di dalam hari-hari penulis.

8. Teman-teman Kost seperjuangan yang sama-sama menyelesaikan skripsi, Mbak.Nurul, Ririn, Rurin, Faiz dan serta adik-adik kost Dian, Wiwin, Ayu, Jannah yang selalu memberi semangat kepada penulis.

Atas segala dukungan, bantuan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis hanya bisa mendoakan semoga amal kebaikan bapak, ibu dan teman- teman mendapatkan pahala dari Allah SWT, aamiin.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha untuk menyajikannya, menyusunnya sesempurna dan semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari tentu masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif selalu penulis harapkan dari seluruhproses panjang untuk mencapai yang lebih baik dan yang terbaik.

Dengan selalu memohon ridha dan petunjuk-Nya, serta istiqomah untuk selalu berusaha menggapai kesempurnaan. Skripsi ini penulis haturkan semoga mampu memberikan khasanah bagi penulis khususnya dan keilmuan pada umunnya. Aamiin

Wassalamu' alaikumWr.Wb.

Ponorogo, 15 April 2015.

Penulis

Diana MamikPuspitasari NIM. 210311117

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Sitematika Pembahasan ... 13

(11)

BAB II:LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori ... 15

1. Pengertian Hasil Belajar ... 15

2. Pengertian Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 31

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu ... 49

C. Kerangka Berfikir ... 52

D. Pengajuan Hipotesis ... 52

BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 53

1. Pendekatan Penelitian.. ... 53

2. Jenis Penelitian ... 53

3. Lokasi Penelitian ... 54

B. Populasi, Sampel dan Responden ... 54

1. Populasi ... 54

2. Sampel ... 55

C. Instrumen Pengumpulan Data ... 57

1. Teknik Pengumpulan Data ... 59

2. Teknik Analisis Data ... 62

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 73

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Saradan ... 73

(12)

2. Letak Geografis SMP Negeri 1 Saradan ... 75 3. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Saradan ... 76 4. Susunan Organisasi SMP Negeri 1 Saradan ... 77 5. Keadaan Guru, Tenaga Pendukung dan Siswa SMP

Negeri 1 Saradan ... 77 6. Sarana dan Prasarana ... 79 B. Diskripsi Data ... 80

1. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ... 82 2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ... 83 C. Analisis Data.. ... 84

1. Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ... 84 2. Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII

yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada

(13)

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ... 89 3. Komparasi Hasil Belajar antara Siswa Kelas VIII yang

Menggunakan Buku Paket dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IX yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ... 95 D. Interpretasi... 102 BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 104 B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

SURAT IJIN PENELITIAN

SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

(14)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Instrumen Pengumpulan Data 57

1.2

Rekapitulasi Uji Validitas tes dengan menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Item Soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 40.

66

1.3

Tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

70 2.1 Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang

Menggunakan Buku Paket (X) 82

2.2

Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Y)

83 2.3 Tabel Distribusi Frekuensi Data kelompok untuk

yang menggunakana Buku Paket (variabel X) 85 2.4 Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa

yang Menggunakan Buku Paket 87

2.5 Tabel Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan

Buku Paket (Variabel X) 88

2.6 Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang

menggunakan Buku Paket 89

2.7

Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok untuk yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y)

91 2.8 Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa

yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) 93 2.9 Tabel Hasil Belajar siswa yang Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) variabel Y. 93 2.10 Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). 94 2.11 Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart

Variabel yang menggunakan Buku Paket (X). 96 2.12

Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart Variabel yang menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) (Y). 96

(15)

2.13

Data Perhitungan Uji Normalitas yang Menggunakan Buku Paket dengan Rumus Lillivors

98

2.14

Data Perhitungan Uji Normalitas yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Rumus Lillivors

99

2.15

Data Hasil belajar siswa yang Menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas IX SMP Negeri 1 Saradan

102 2.16 Tabel Perhitungan Koefisien Kai Kuadrat 102

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

Lampiran: 1 Instrumen Pengumpulan Data 110

Lampiran: 2 Soal Tes Kelas IX Semester Genap 113

Lampiran: 3

Data Mentah Hasil Penelitiandanl Hasil perhitungan Uji validitas dari item soal nomor 1-40 yang menggunakan Buku

Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). 119 Lampiran: 4

Tabel Reliabilitas untuk Ganjil (X)dan

Tabel Reliabilitas untuk Genap (Y) 121

Lampiran: 5

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Buku Paket dan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) 124 Lampiran: 6

Data Karyawan/Karyawati SMP Negeri 1

Saradan 126

Lampiran:7

Struktur Organisasi SMP NEGERI 1

SARADAN 128

Lampiran: 8 Tabel Distribusi r Product Moment 130

Lampiran: 9 Tabel Distribusi F(max) 132

Lampiran: 10 Tabel Distribusi Normal 134

Lampiran: 11 Tabel Nilai Kritis UJI LILLIEFORS 140

Lampiran: 12 Tabel Nilai Kai Kuadrat 141

Lampiran: 13 Tabel Populasi dan Sampel 143

Lampiran: 14 Surat Perubahan Judul Skripsi 144 Lampiran: 15

Surat Permohonan Izin Untuk Penelitian

Individual 146

Lampiran: 16

Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian

Individual 147

Lampiran: 17 Pernyataan Keaslian Tulisan 148

Lampiran: 18 Riwayat Hidup 149

(17)

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

ء = ز = Z ق = Q

ب = B س = s ك = k

ت = T ش = Sy ل = I

ث = Ts ص = sh م = m

ج = J ض = dh ن = n

ح = H ط = th و = w

خ = kh ظ = zh ه = h

د = D ع = ي = y

ذ = dz غ = gh

ر = R ف = F

2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) digunakan tanda ( ¯ atau ^) di atas vokal â, î, dan û,

(18)

3. Bunyi hidup ganda/diftong ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf “ay” dan

“aw”. Contoh : Bayna, alayhim, qawl, mawdhû’ah

4. Kata yang ditransliterasikan dan kata dari bahasa asing yang belum terserap menjadi bahasa baku bahasa indonesia harus dicetak miring, kecuali untuk nama orang atau lembaga

5. Bunyi huruf akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi; transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir contoh: inn al-dîn bukan inna al-dina; ‘ind Allah bukan

‘inda Allahi

6. kata yang berakhir dengan tâ’ marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat (na’t) dan idhafah ditransliterasikan dengan “ah” sedangkan mudhaf dengan “at”

Contoh: Sunnah sayyi’ah, dhawâbith al-qirâ’ah

7. Kata yang berakhir dengan yâ musyaddadah (ber-tasydÎd) ditransliterasikan dengan Î; jika Î diikuti dengan tâ’ marbithah, transliterasinya adalah Îyah; jika berada di tengah ya’

musyaddadah diransliterasikan dengan yy.

Contoh:

Al-GhozaliÎ, al-NawâwÎ

Ibn TaymÎyah, Ibn al-Qoyyim al-JawzÎyah

Sayyid, muayyid, muqoyyid

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Didalam proses pembelajaran saat ini banyak ditemukannya nilai hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pada siswa kelas IX yang akan menempuh ujian nasional. Melihat kondisi yang seperti itu, guru mencoba berbenah diri dengan menggunakan bahan ajar yang bervariasi. Bahan ajar ini di berikan mulai dari kelas VII, VIII, dan sampai kelas IX. Bahan ajar yang bermacam-macam yang tujuannya untuk merangsang pemahaman siswa sehingga nilai hasil belajar siswa dapat menjadi baik. Tujuan penulisan bahan ajar adalah untuk; 1. Menyediakan buku sesuai dengan kebutuhan siswa, serta tuntutan sebagai perkembangan teknologi atau kurikulum, 2. Mendorong penulis atau guru untuk berkreasi dan kreatif membagikan ilmunya kepada siswa dan masyarakat, 3. Mendorong penulis atau guru untuk meng-update ilmu dan pengetahuannya sesuai dengan kriteria tuntutan buku sesuai kurikulum yang berlaku dan layak tertib mencakup substansi, bahasa dan potensi pasar, 4.

Mendukung penulis atau guru untuk menerbitkan buku sebagai pemenuhan angka kredit yang telah ditentukan pemerintah.2

2Imas Kunarsih dan Berlin Sani, Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai Dengan kurikulum 2013 (Surabaya: Kata Pena, 2014), 85-86.

(20)

Bahan ajar berupa media cetak maupun tertulis merupakan contoh pembelajaran yang dimediakan. Apapun format media yang digunakan, penyampaian pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan. Menyampaikan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh narasumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan media-media yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran.

Ada bermacam-macam media pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan sebagai alat dalam proses belajar mengajar. Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran yang berbasis cetakan. Ada bermacam-macam media pembelajaran berbasis cetakan, yang paling umum dikenal antara lain: buku penuntun, buku teks atau buku paket, Lembar Kegiatan Siswa atau Lembar Kerja Siswa (LKS), jurnal, majalah dan sebagainya. Diantara media-media tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Didalam keadaan ini, guru di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun mencoba menggunakan perpaduan antara menggunakan bahan ajar buku Paket dengan menggunkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru ingin mengetahui seberapa tingkat hasil belajar setelah digunakannya bahan ajar tersebut.

(21)

Buku paket adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.

Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut dengan fiksi. Buku pelajaran atau buku paket berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang pikiran-pikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.3

Buku Teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku tambahan.4 Kelebihan dari buku teks adalah Buku teks sebagai bagian dari media berbasis cetakan, memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: 1.Buku dapat secara aktif membantu proses belajar mandiri. Banyak sarana pendidikan lain yang membutuhkan pertolongan dari bahan atau alat bantu pendidikan lain.

Warga belajar menggunakan buku pada waktu, tempat, dan kesempatan yang mereka miliki, justru berulang-ulang jika diperlukan. 2. Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi. 3. Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. 4. Buku

3Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 175-176.

4Farida Rahim, Pengajaran Membaca Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 86.

(22)

meningkatkan pemahaman dan penalaran, sehingga para pembaca dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan program yang terikat waktu.Buku teks juga memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain: 1. Dapat memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan dalam mencetak medianya, 2.Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal, 3.Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak, 4.Pelajaran yang terlalu banyak disajikan, dengan buku teks cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan, 5.Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang, atau musnah.5

Sedangkan Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menurut Abdul Majid adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja.

Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.6

5Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: TP, 1987), 169-172.

6Majid, Perencanaan Pembelajaran, 176-177.

(23)

Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Untuk tujuan latihan, 2.Untuk menerangkan penerapan (aplikasi), 3.Untuk kegiatan penelitian, 4.Untuk penemuan, 5.Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka.7 Sedangkan Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar tugas tertulis dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.8 Adapun kelebihan-kelebihan dari LKS adalah: 1.

Pembelajaran lebih sistematis dan terarah, karena urutan pembelajaran telah tertuang dalam LKS, 2. Memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, karena terdapat permasalahan yang harus dipecahkan, 3. Memberikan kesempatan lebih luas kepada guru menjadi pembimbing dan fasilitator dalam pembelajaran.

Selain itu, Kekurangan-kekurangan LKS antara lain: 1. Dengan adanya LKS, guru seperti terlihat agak malas. Karena ada beberapa guru yang tidak mau lagi membuat soal karena terlalu bergantung pada soal-soal yang ada pada LKS, seharusnya dengan adanya LKS ini tidak menjadi alasan bagi mereka untuk bermalas-malasan namun dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk

7Zulaicha, Ika Online Jurnals, 2012: Buku Teks dan LKS, (Online), (http://ika- zulaicha.blogspot.com/2012/01/buku-teks-dan-lks.html, diakses pada Tanggal 18 Februari 2015, Pukul 10.52 WIB).

8Majid, Perencanaan Pembelajaran, 177.

(24)

mencapai tujuan pendidikan. 2. Dengan adanya pengadaan LKS ini, biaya sekolah dirasa lebih mahal, terutama bagi orang tua murid yang penghasilannya terbatas.9

Dari bahan ajar tersebut memungkinkan bisa meningkatkan hasil belsjsar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1. Keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengertian, 3. Sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1. informasi verbal, 2. keterampilan intelektual, 3. strategi kognitif, 4. sikap, dan 5. keterampilan motoris. Dalam sistem pedidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.10

Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.11 Menurut A.J. Romizowski, hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam

9Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran ,169-172.

10Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 22.

11Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010), 14.

(25)

informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S.

Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.Menurut Juliah, Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut Umar Hamalik, hasil-hasil belajar adalah pola-pola, perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.12 Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

Berangkat dari analisis masalah diatas, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kurang paham akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan hasil belajar siswa menjadi rendah yaitu, Pertama, dalam menyampaikan materiguru tidak menggunakan strategi yang bervariasi, sehingga siswa jenuh dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Kedua, dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan salah satu bahan ajar saja tanpa menggunakan kombinasi, sehingga pemahaman siswa akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) cenderung sedikit,

12Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 14-15.

(26)

dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Ketiga, minat siswa akan pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat sedikit.

Dilihat dari faktor-faktor tersebut, maka perlu adanya usaha yang harus dilakukan oleh guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan pemahaman siswa-siswinya akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk meningkatkan hasil belajar siswanya.

Salah satu usaha yang dilakukan guru adalah, dalam proses pembelajaran, selain menggunakan bahan ajar buku paket tetapi juga menggunkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Jika hanya menggunakan bahan ajar buku paket saja berakibat siswa kurang paham akan materi. Dan apabila menggunakan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) saja, siswa juga tidak akan bisa paham akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Sehingga dibutuhkannya penelitian antara penerapan keduanya mana yang lebih efektif dan mudah memberikan pemahaman kepada siswa akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari hasil analisis masalah dan faktor-faktor penyebab, serta usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kekurang pahaman siswa maka, penulis tertarik untuk memilih SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang menjadi lokasi penelitian. Karena didalamnya mungkin terdapat siswa-siswi yang kurang paham ketika guru menyampaikan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sehingga hasil belajar siswanya kurang/rendah.

(27)

Oleh karena itu, penulis mengambil lokasi ini untuk melakukan penelitian, dan dari penelitian tersebut diangkatlah judul, “Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Antara Yang Menggunakan Buku Paket Dan Yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Di Siswa Kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.”

B. Batasan Masalah

Masalah yang akan penulis bahas di dalam skripsi nanti adalah kurangnya Hasil Belajar siswa terhadap materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VIII SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa

(28)

Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1

(29)

SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Agama sekaligus dapat memberikan masukan untuk pengembangan teori-teori Pendidikan Agama Islam (PAI) atau mengembangakan cara untuk menggunakan sumber belajar yang tepat, baik menggunakan buku paket ataupun menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

2. Secara Praktis.

a. Bagi kalangan akademis, 1) Bagi Kepala Sekolah

Memberikan Tanggung Jawab sebagai pemimpin untuk mengembangkan sekolah, dan mengintruksikan supaya guru- guru dapat berusaha dan menggunakan sumber belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar yang tinggi pada siswa- siswinya.

(30)

2) Bagi Komite

Akan lebih memberikan kesempatan dan fasilitas kepada siswa untuk belajar dan memperdalami tentang Ilmu Pendidikan Agama Islam.

3) Bagi Guru

Akan lebih memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan dan mengarahkan siswa-siswi mereka, serta menambah pemahaman mereka dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

4) Bagi Siswa

Dapat menambah hasil belajar yang memuaskan terutama dalam materi Pendidikan Agama Islam (PAI).

5) Bagi Pihak Lain (Masyarakat)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, sebagai sumber informasi, menambah pengetahuan tentang mengembangkan dan meningkatkan, hasil belajar siswa di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Ajaran 2014/2015.

6) Bagi Penulis

Penelitian ini selain secara formal sebagai syarat untuk memenuhi tugas penelitian, juga untuk mengembangakan

(31)

intelektual yang telah diperoleh selama ini, khususnya mengenai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan buku paket dan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, maka pembahasan di dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing terdiri dari sub-sub sistematis skripsi ini adalah:

Bab Pertama, Pendahuluan, pada bab ini diberikan gambaran dan penjelasan secara umum tentang skripsi ini. Sedangkan penyusunannya terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Pembahasan.

Bab Kedua, Landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis yang berisi tentang Landasan Teori, Telaah Hasil penelitian Terdahulu, Kerangka Berfikir, Pengajuan Hipotesis. Dalam landasan teori terdiri dari pengertian pemahaman, pengertian sumber belajar primer, dan pengertian sumber belajar sekunder.

Bab Ketiga, Metode Penelitian berisi tentang Rancangan Penelitian, Populasi, Sampel, dan Responden, Instrumen Pengumpulan Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.

(32)

Bab Keempat, Hasil penelitian berisi tentang Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Deskripsi Data, Analisis Data, Pembahasan dan Interpretasi.

Bab Kelima, Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

(33)

BAB II

LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pengertian Hasil Belajar Siswa a. PengertianHasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita- cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pedidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.13

13Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 22.

(34)

Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.14 Menurut A.J. Romizowski, hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:

1) Pengetahuan tentang fakta, 2) Pengetahuan tentang prosedural, 3) Pengetahuan tentang konsep, 4) Pengetahuan tentang prinsip,

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu:

1) Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif, 2) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, 3) Keterampilan bereaksi atau bersikap,

14Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 14.

(35)

4) Keterampilan berinteraksi.

Menurut Juliah, Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut Umar Hamalik, hasil-hasil belajar adalah pola-pola, perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.15

Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

b. Kategori Hasil belajar

Usman (2001) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

1) Domaian Kognitif

a) Pengetahuan (Knowledge)

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam

15Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 14-15.

(36)

istilah tersebuttermasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.16 Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan tentang hal-hal khusus, pengetahuan tentang cara dan sarana tentang hal-hal khusus, pengetahuan universal dan abstraksi.17

Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifat khusus atau universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur atau seting. Dalam hal ini tekanan utama pada pengenalan kembali fakta, prinsip, kata- kata yang dipakai: definisikan, ulang, laporkan, ingat, garis bawahi, sebutkan, daftar dan sambungkan.18

16Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 23.

17Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 36.

18Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16.

(37)

b) Pemahaman (comprehension)

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman.19 Jenjang setingkat di atas pengetahuan ini akan meliputi penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mereorganisasikannya secara setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksporasikan. Kata-kata yang dapat dipakai: menterjemahkan, nyatakan kembali, diskusikan, gambarkan, reorganisasikan, jelaskan, identifikasi, tempatkan, review, ceritakan, paparkan.20

Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan.

Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran. Dan pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.21

c) Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru.

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongret atau situasi khusus.abstraksi tersebut mungkin

19Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 24.

20Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16.

21Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 24.

(38)

berupa ide, teori, atau petunjuk teknis (generalisasi).22 Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.23

Kata-kata yang dapat dipakai antara lain:

interpretasikan, terapkan, laksanakan, gunakan, demonstrasikan, praktekan, ilustrasikan, operasikan, jadwalkan, sketsa, kerjakan.24

d) Analisa

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinyadan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahamii sistematikanya.

Bila kecakapan analisis telah dapat berkembangpada seseorang, maka ia akan dapat mengaplikasikannya pada

22Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 36.

23Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 25.

24Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16.

(39)

situasi baru secara kreatif.25 Tipe ini meliputi: analisis unsur- unsur, analisis hubungan-hubungan dan analisis prinsip, organisasi.26

Kata-kata yang dapat dipakai: pisahkan, analisa, bedakan, hitung, cobakan, test bandingkan kontras, kritik, teliti, debatkan, inventarisasikan, hubungkan, pecahkan, kategorikan.27

e) Sentesa

Yaitu menyatukan unsur-unsur/bagian-bagian menjadi satu bentuk menyeluruh. Tipe ini meliputi tiga model, yaitu menghasilkan komunikasi unik menghasilkan rencana, operasi dari suatu tugas/problem dan kecakapan mengabstraksikan sejumlah fenomena, data dan hasil observasi.28

Kata-kata yang dapat dipakai: komposisi, desain, formulasi, atur, rakit, kumpulkan, ciptakan, susun, organisasikan, memanage, siapkan, rancang, sederhanakan.29

25Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 27.

26Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 37.

27Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16.

28Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 37.

29Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 17.

(40)

f) Evaluasi

Adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan lain-lain.30 Pengertian lainnya yaitu memberi keputusan tentang nilai sesuatu yang ditetapkan dengan mempunyai sudut pandang tertentu, misalnya sudut pandang tujuan, metode, materi, dan lain- lain. Tipe ini mencakup: kemampuan memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya, keajegan, dalam argumentasi memahami nilai mengevaluasi dengan cara membandingkan dengan menggunakan kriteria eksternal, atau dengan kriteria yang eksplisit.31

Kata-kata yang dapat dipakai: putuskan, hargai, nilai, skala, bandingkan, revisi, skor, perkiraan.32

2) Domain Kemampuan Sikap (Affective) a) Menerima atau memperhatikan

Jenjang pertama ini akan meliputi sifat sensitif terhadap adanya eksistensi suatu phenomena tertentu atau suatu stimulus dan kesadaran yang merupakan perilaku kognitif.

Termasuk di dalamnya juga keinginan untuk menerima dan

30Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 28.

31Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 37-38.

32Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 17.

(41)

memperhatikan.33 Dalam tipe ini termasuk keasadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.34

Kata-kata yang dapat dipakai: dengar, lihat, raba, cium, rasa, pandang, pilih, kontrol, waspada, hindari, suka, perhatian.35

b) Merespon

Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.36 Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara puas dalam suatu subjek tertentu, phenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencari- cari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat didalamnya.

Kata-kata yang dapat dipakai: persetujuan, minat, reaksi, membantu, menolong, partisipasi, melibatkan diri, menyenangi, menyukai, gemar, cinta, puas, menikmati.

33Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 17-18.

34Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 30.

35Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 18.

36Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 30.

(42)

c) Penghargaan

Pada level ini perilaku anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan terhadapnya dan keterikatannya pada suatu pandangan atau ide tertentu.37 Hal ini mencakup menerima nilai, mendambakan nilai, dan merasa wajib, mengabdi pada nilai.38

Kata-kata yang dapat dipakai: mengakui dengan tulus, mengidentifikasi diri, mempercayai, menyatakan diri, menginginkan, menghendaki, beritikad, menciptakan ambisi, disiplin, dedikasi diri, rela berkorban, tanggung jawab, yakin, pasrah.39

d) Mengorganisasikan

Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimiilikinya.40 Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistem nilai yang dapat menuntun perilaku. Ini

37Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 18.

38Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 38.

39Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 18.

40Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, 30.

(43)

meliputi konseptualisasi dan mengorganisasikan.41 Sedangkan meurut Mustaqiem mengorganisasi nilai meliputi mengkonseptualisasi nilai dan organisasi sistem nilai.42

Kata-kata yang dapat dipakai: menimbang-nimbang, menjalin, mengkristalisasikan, mengidentifikasikan, menyusun sistem, menyelaraskan, mengimbangkan membentuk filsafat hidup.43

e) Mempribadi (mewatak).

Yaitu memberlakukan secara umum seperangkat nilai, menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai.44 Pada tingkat terakhir sudah ada internalisasi, nilai-nilai telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke dalam suatu sistem yang bersifat internal, memiliki kontrol perilaku.

Kata-kata yang dapat dipakai: bersifat obyektif, bijaksana, adil, teguh dalam pendirian, percaya diri, berkepribadian.45

41Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 18.

42Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 38.

43Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 18.

44Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 38.

45Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 18.

(44)

3) Ranah Psikomotorik a) Menirukan

Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap action sampai pada tingkat sistim otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hari untuk menirukan.

Kata-kata yang dapat dipakai: menirukan, pengulangan, coba lakukan, berketetapan hati, mau, minat bergairah.

b) Manipufasi

Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati. Dia mulai dapat membedakan antara satu set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action yang diperlukan dan mulai memiliki ketrampilan dalam memanipulamentasi.

Kata-kata yang dapat dipakai: ikuti petunjuk, tetapkan mencoba-coba, mengutak-atik, perbaikan tindakan.

c) Keseksamaan (Precision)

Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan tertentu.

(45)

Kata-kata yang dapat dipakai: lakukan kembali, kerjakan kembali, hasilkan, kontrol, teliti.

d) Artikulasi (Articulation)

Yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen secara tepat diantara action yang berbeda- beda.

Kata-kata yang dapat dipakai: lakukan secara harmonis, lakukan secara urut.

e) Naturalisasi.

Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Keterampilan kemampuan ini telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum.46

Sedangkan menurut Bloom, Ranah Psikomotor meliputi:

a) Mengindra

Hal ini bisa berbentuk mendengarkan, melihat, meraba, mencecap, dan membau.

46Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16-20.

(46)

b) Kesiagaan diri

Meliputi konsentrasi mental, berpose badan, dan mengembangkan perasaan.

c) Bertindak secara terpimpin

Meliputi gerakan menirukan, dan mencoba melakukan tindakan.

d) Bertindak secara kompleks.

Ini adalah taraf mahir, dan gerak/ketrampilan sudah disertai berbagai improvisasi.47

Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakn hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang dialami siswa setelah proses belajar.48

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor eksternal.

47Mustaqim, Psikologi Pendidikan, 39.

48Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 19-20.

(47)

1) Faktor-faktor yang dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.

2) Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human) dan faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik.49

d. Indikator Hasil Belajar

Mengingat pengajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka disini dapat ditentukan dua kriteria yang bersifat umum. Menurut Sudjana kedua kriteria tersebut adalah:

1) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya.

Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk

49Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), 21.

(48)

mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui bebrapa persoalan dibawah ini:

a) Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik?

b) Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesabaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan, serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu?

c) Apakah guru memkai multi media.

d) Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya?

e) Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas?

f) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar?

g) Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi labolaturium belajar?

2) Kriteria ditinjau dari sudut hasilnya.

Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Berikut ini adalah

(49)

beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa:

a) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentku perubahan tingkah laku secara menyeluruh?

b) Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa?

c) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya?

d) Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran?50

2. Pengertian Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) a. Pengertian Buku Paket

1) Pengertian Buku

Bendellembar kertas yang berjilid.51 Menurut kamus Oxford, halaman 94, buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu

50Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 20-21.

51Dany Hariyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis (Solo: Delima, 2004), 65.

(50)

pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.52 Hal serupa juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya.53

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku merupakan bahan tertulis yang dijilid dan berasal dari lembaran- lembaran kertas dan diberi kulit (cover) yang didalamnya terdapat berbagai ilmu pengetahuan dari hasil penelitian, pengamatan,pengalaman, atau imajinasi yang tersusun secara sistematis oleh pengarangnya.

2) Pengertian Buku Paket

Dalam jenis bahan ajar cetak, selain handout dan modul, ada pula yang berbentuk buku teks pelajaran. Nasution (1987) mengatakan bahwa buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua bahan pengajaran lainnya.54 Buku teks pelajaran atau Buku paket adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Oleh

52Majid, Perencanaan Pembelajaran, 176.

53Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: Diva Press, 2013), 166.

54Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 165.

(51)

pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya:

hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut dengan fiksi. Buku pelajaran atau buku paket berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang pikiran-pikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.55

Buku Teks pelajaran atau buku paket merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks pelajaran atau buku paket adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku tambahan.56

Buku teks pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik

55Majid, Perencanaan Pembelajaran, 175-176.

56Rahim, Pengajaran Membaca Sekolah Dasar, 86.

(52)

sebagai buku utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok.57

3) Kerangka Isi dan Struktur Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket

Struktur bahan ajar buku teks pelajaran atau yang biasa disebut dengan buku paket terdiri dari empat komponen, yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan, dan penilaian.58

Kerangka Isi Buku Teks Pelajaran atau Buku Paketsebagai berikut:

a) Pengantar

Bagian Pendahuluan (1). Daftar isi

(2). Tujuan buku pelajaran Bagian Isi

(1). Judul bab atau topik isi bahasan (2). Penjelasan tujuan bab

(3). Uraian isi pelajaran (4). Penjelasan teori

57KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Kegiata n Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dan Angka Kreditnya, 2010, 31.

58Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (Jogjakarta: Diva Press, 2013), 365.

(53)

(5). Sajian contoh (6). Soal latihan Bagian Penunjang (1). Daftar pustaka (2). Data diri penulis.59

4) Pentingnya Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket bagi Kegiatan Pembelajaran

a) Fungsi Buku Teks pelajaran atau Buku Paket

(1). Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,

(2). Sebagai bahan evaluasi,

(3). Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,

(4). Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik, dan (5). Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan

jabatan.

(6). Tujuan Buku Teks pelajaran atau Buku Paket

59KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dan Angka Kreditnya, 2010, 31-32.

(54)

(7). Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,

(8). Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, dan

(9). Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

(10). Kegunaan Buku Teks pelajaran atau Buku Paket (11). Membantu peserta didik dalam melaksanakan

kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku,

(12). Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,

(13). Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru,

(14). Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik,

(15). Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan, serta

(55)

(16). Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.60 b) Kelebihan dan kekurangan Buku Teks Pelajaran atau Buku

Paket

(1). Kelebihan Buku Teks

Buku teks sebagai bagian dari media berbasis cetakan, memiliki kelebihan-kelebihan antara lain:

(a). Buku dapat secara aktif membantu proses belajarmandiri. Banyak sarana pendidikan lain yang membutuhkan pertolongan dari bahan atau alat bantu pendidikan lain. Warga belajar menggunakan buku pada waktu, tempat, dan kesempatan yang mereka miliki, justru berulang- ulang jika diperlukan.

(b). Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi.

(c). Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

(d). Buku meningkatkan pemahaman dan penalaran, sehingga para pembaca dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan program yang terikat waktu.

60Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 169-170.

Referensi

Dokumen terkait

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa

Sedangkan untuk proporsi pembagian pendapatan dan pembagian laba dari patungan dua perusahaan besar yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – institusi keuangan terbesar di Indonesia

[r]

Pembelajaran kewirausahaan memiliki beberapa standar kompetensi lulusan, adapun standar kompenetensi lulusan dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Bandung yang harus

Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang Direktur

Bagi pegawai terlebih pegawai ketatausahaan lembaga pendidikan penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan acuan dari penerapan mass education dalam meningkatkan

dilaksanakan.Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan

S|RUP adsbh ap{k&si Sistem lnbmasi RerEana Umum Pengadeen boabesis web yang fungsinya s€bagai saram ahu alrt unluk rnengumumkan RuP1. SiRUP bertuluan