• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis data deskriptif adalah analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua tahap:

a. Deskripsi Responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum seperti jenis kelamin dan usia. Deskripsi responden dilakukan dalam frekuensi (%)

b. Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk menggambarkan atau mendapatkan gambaran tentang variabel, dimensi dan indikator melalui rata-rata (mean) pada faktor harga, faktor kualitas pelayanan dan keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car, prosedur yang digunakan sebagai berikut:

1) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai rata-rata dengan pengkategorian skor yang telah dibuat. Dalam mengkategorikan masing-masing variabel, langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges:

C1 = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐾

Keterangan: C1 = Interval

Range = selisih antara batas atas dengan batas bawah K = banyaknya kelas

Maka interval kelasnya:

C1 = 5−1

5 = 0,80

Dengan interval sebesar 0,80 maka faktor harga, faktor kualitas pelayanan dan keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Apabila skor rata-rata antara 1,00 s/d 1,80 maka dapat di kategorikan sangat buruk

2) Apabila skor rata-rata antara 1,81 s/d 2,60 maka dapat dikategorikan buruk

3) Apabila skor rata-rata antara 2,61 s/d 3,40 maka dapat di kategorikan cukup baik

4) Apabila skor rata-rata antara 3,41 s/d 4,20 maka dapat di kategorikan baik

5) Apabila skor rata-rata antara 4,21 s/d 5,00 maka dapat di kategorikan sangat baik

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Siregar (2013) Analisis Regresi Linear Berganda

digunakan untuk satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent).

Adapun rumus Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y : Keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car a : konstanta

X1 : Faktor harga

X2 : Faktor kualitas pelayanan b1,b2 : Koefisien Regresi

a. Pengujian Hipotesis

1) Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Tahapan pengujian F adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan hipotesis :

H0 : Faktor harga dan faktor kualitas pelayanan secara simultan tidak berpengaruh terhadap konsumen menggunakan jasa Go-Car.

HA: Faktor harga dan faktor kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap konsumen menggunakan jasa Go-Car.

c) Penerimaan atau penolakan hipotesis :

(1) H0 ditolak atau HA diterima jika nilai probabilitas < 0,05 (2) H0 diterima atau HA ditolak jika nilai probabilitas > 0,05 d) Mengambil keputusan :

(1) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan faktor harga dan faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car.

(2) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor harga dan faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car.

2) Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap vaiabel terikat. Tahapan pengujian t adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan hipotesis :

H0 : Faktor harga dan faktor kualitas pelayanan secara parsial

tidak berpengaruh terhadap konsumen menggunakan jasa Go-Car.

HA : Faktor harga dan faktor kualitas pelayanan secara parsial

berpengaruh terhadap konsumen yang menggunakan jasa Go-Car.

b) Tingkat signifikansi (α) ditentukan sebesar 5%

c) Penerimaan atau penolakan hipotesis :

(1) H0 ditolak atau HA diterima jika nilai probabilitas < 0,05

(2) H0 diterima atau HA ditolak jika nilai probabilitas > 0,05

d) Mengambil keputusan :

(1) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor harga dan faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car.

(2) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor harga dan faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Go-Car.

3) Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2014) koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Adjusted R2, untuk menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

54 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah

Bermula di tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda dua melalui panggilan telepon, Go-Jek kini telah tumbuh menjadi on-demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnnya. Go-Jek dirintis oleh Nadiem Makarim dan Michael Angelo Moran.

Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Kegiatan Go-Jek bertumpu pada 3 nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial.

Para driver Go-Jek mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra dengan mendapatkan akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi Go-Jek. Mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, akses kepada lembaga keuangan dan asuransi, cicilan otomatis yang terjangkau, serta berbagai fasilitas yang lain.

Go-Jek telah beroperasi di 50 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam, Sidoarjo, Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi, Bandar Lampung, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Mataram, Kediri, Probolinggo, Pekalongan, Karawang, Madiun,

Purwokerto, Cirebon, Serang, Jember, Magelang, Tasikmalaya, Belitung, Banyuwangi, Salatiga, Garut, Bukittinggi, Pasuruan, Tegal,Sumedang, Banda Aceh, Mojokerto, Cilacap, Purwakarta, Pematang Siantar, dan Madura serta pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.

B. Visi dan Misi

Dokumen terkait