• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian,termasuk alat-alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian (Noor,2011:164).

a. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil dari pengumpulan data melalui kegiatan wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner

100 analisis kebutuhan. Berikut akan dipaparkan mengenai teknik analisis data

dari masing- masing teknik pengumpulan data. 1. Wawancara

Pada penelitian ini,wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dan bersifat terbuka. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data secara kualitatif. Wawancara merupakan salah satu proses pengumpulan informasi dengan mengadakan kontak langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan oleh responden.

Menurut Esterberg (2002:384) mendefinisikan wawancara/interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and

idea through question and responses,resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk saling bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan maknanya ke dalam suatu topik tertentu.

Peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan untuk memberikan pertanyaan, namun pertanyaan tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan jawaban narasumber dan melihat kondisi di lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung baik dengan kepala sekolah,guru dan siswa secara bergantian. Tujuan dilakukan kegiatan wawancara adalah untuk mencari informasi mengenai ketersediaan dan

101 penggunaan alat peraga serta untuk mengetahui proses kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak bersambung. Wawancara awal ini dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap hasil kuesioner analisis kebutuhan. Selain itu,wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam mengenai kualitas produk yang akan dikembangkan.

Analisis data yang pertama yaitu pada kuesioner validasi produk dan data hasil validasi instrumen penelitian. Untuk mengetahui kelayakan produk alat peraga dan instrumen penelitian yang telah divalidasi baik oleh ahli maupun siswa, perolehan skor diolah dengan beberapa langkah:

a.) Langkah pertama, hitung jumlah skor yang didapatkan, kemudian skor yang didapat dibagi dengan total item dan yang terakhir mengkonversikan hasil perhitungan sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan. Kategori penskoran ditentukan dengan mengadopsi aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian berdasarkan pendapat Widoyoko (2014:144).

1. Jumlah skor tertinggi ideal =jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik).

2. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval.

3. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya jika penilaian menggunakan skala 4, maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

102 4. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Rumus 3.1 Penentuan Jarak Interval

Keterangan t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal dalam skala Jk= jumlah kelas interval

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4 b. Skor terendah ideal = 1

c. Jarak interval = (4 -1)/4 = 0,75 d. Klasifikasi hasil penilaian:

Tabel 3.10 Klasifikasi hasil penilaian (Widoyoko, 2014:144)

Skor Akhir Klasifikasi

3.25 < X ≤ 4.00 Sangat Baik ( SB) 2,50 < X ≤ 3.25 Baik (B) 1.75 < X ≤ 2.50 Cukup (C) 1.00 < X ≤ 1.75 Kurang (K)

Dalam penilaian kuantitatif (angka), peneliti mengkonversikan ke dalam penilaian kualitatif. Hal ini bertujuan supaya peneliti mengetahui nilai-nilai yang berupa angka apabila dikonversikan akan terklasifikasi dalam kelompok sangat baik, baik,cukup atau dalam kategori kurang.

103 Berikut akan dipaparkan konversi data kuantitatif ke kualitatif pada tabel

3.11.

Tabel 3.11 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif (Widoyoko, 2014:144)

Skor Bobot Interval Skor Klasifikasi

4 Keseluruhan instrumen sudah layak untuk digunakan

3.25 < X ≤ 4.00 Sangat Baik

3 Keseluruhan instrumen sudah layak untuk digunakan namun perlu perbaikan

2,50 < X ≤ 3.25 Baik

2 Keseluruhan instrumen kurang layak untuk digunakan

1.75 < X ≤ 2.50 Kurang

1 Keseluruhan instrumen tidak layak untuk digunakan

1.00 < X ≤ 1.75 Sangat Kurang

Pada tabel 3.10 tentang konversi data kuantitatif ke kualitatif dapat diketahui bahwa instrumen dikatakan sangat layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari atau sama dengan 3,25 sampai 4,00 yang terdapat pada rentang skor 4. Instrumen dikatakan layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 2,50 sampai 3,25 yang terdapat pada rentang skor 3. Kemudian instrumen dikatakan kurang layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 1,75 sampai 2,50 yang terdapat pada rentang skor 2. Selanjutnya instrumen dikatakan tidak layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari satu atau sama dengan 1,00 sampai 1,75 yang terdapat pada rentang skor 1 (Widoyoko,1009:175). Dengan demikian, instrumen yang tidak memenuhi standar penilaian maka perlu diperbaiki.

104 1.Analisis Data Kuantitatif

Analisis data yang kedua adalah penilaian produk siswa berupa hasil tulisan huruf tegak bersambung. Adapun aspek yang akan diukur dari tulisan siswa tersaji dalam tabel 3.11

Tabel 3.12 Aspek yang dinilai dari tulisan siswa ( Widoyoko, 2010: 14)

No Aspek yang diukur Skor

1 2 3 4

1. Kualitas tulisan

2. Teknik memegang

pensil

3.. Bentuk huruf yang ditulis

4. Cara merangkai

huruf

5.. Ketepatan tulisan

Adapun rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai hasil produk siswa, rubrik yang digunakan adalah jenis rubrik holistic. Rubrik holistik (holistic rubric) adalah rubrik yang deskripsi atau aspek penilaiannya dibuat secara umum. Karena deskripsi dimensi penilaian dibuat umum, maka biasanya rubrik holistik dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis kinerja maupun hasil kerja siswa (Suryanto,2012:22). Penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan atau kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara terpisah.

Contoh rubrik penilaian untuk menilai tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Rubrik ini digunakan sebagai instrumen penilaian produk

105 (product assessment). Dibawah ini terdapat tabel 3.13 berisi rubrik

penilaian yang akan digunakan untuk menilai produk tulisan siswa Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Produk Tulisan Siswa

No Apek yang

dinilai

Skor Deskripsi

1. Kualitas tulisan 4 Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan akurat

3 Tugas dikerjakan dengan baik tetapi kurang akurat

2 Kualitas tulisan kurang baik dan kurang akurat

1 Kualitas pengerjaan kurang baik dan tidak akurat

2. Teknik memegang pensil

4 Siswa dapat memegang pensil dengan benar

3 Siswa dapat memegang pensil dengan bimbingan dari guru

2 Siswa belum bisa memegang pensil dengan benar

1 Siswa tidak dapat memegang pensil dengan benar

3. Bentuk huruf 4 Bentuk huruf sangat jelas dan dapat dibaca

3 Bentuk huruf cukup jelas tetapi masih ada yang harus diperbaiki

2 Bentuk huruf kurang jelas

1 Bentuk huruf tidak jelas dan tidak dapat dibaca

4. Cara merangkai huruf

4 Cara merangkai huruf sudah jelas dan dapat dibaca

3 Cara merangkai huruf cukup jelas 2 Cara merangkai huruf kurang jelas dan

masih terpisah-pisah

1 Belum bisa merangkai huruf menjadi tulisan tegak bersambung

5. Ketepatan

tulisan dengan

4 Tulisan tegak bersambung sudah sesuai dengan jumlah baris yang ada.

106 jumlah baris beberapa yang belum sesuai dengan

jumlah baris.

2 Tulisan tegak bersambung kurang sesuai dengan jumlah baris

1 Tulisan tegak bersambung tidak sesuai dengan jumlah baris

Keterangan skor :

4 = Sangat baik 2 = Cukup baik 3 = Kurang baik 1 = Tidak baik

107 BAB IV

Dokumen terkait