BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Untuk menciptakan perwujudan keadilan kolektif kepada masyarakat hukum adat dalam hal pengelolaan tanah komunal di dalam lingkungan adatnya, pemerintah pusat perlu untuk meningkatkan pengawasan agar keadilan kolektif dapat MHA dapatkan melalui adanya perlindungan hukum represif maupun preventif dari pemerintah pusat dalam hal ini penulis lebih menekankan untuk adanya terobosan dari pemerintah pusat dalam membentuk komisi pengawas pertanahan, yang didalamnya terdapat struktur-struktur pengawasan tanah secara umum maupun pengawasan tanah adat.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara untuk selalu memberikan jaminan perlindungan hukum kepada seluruh MHA di Toraja, untuk melakukan serta memelihara tanah Tongkonan yang menjadi hak komunal mereka sehingga seluruh MHA dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan baik dan juga pemerintah daerah Kabupaten Toraja Utara harus tegas dalam hal penegakan hukum baik itu secara represif maupun
preventif mengenai hal-hal yang terkait dengan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah Tongkonan. Tidak hanya itu, perlunya juga ketegasan dari pihak yang memiliki kewenangan untuk membatalkan sertifikat hak milik secara pribadi, yang mana hak milik tersebut berada pada posisi yang tidak tepat dan juga pihak-pihak yang memiliki SHM di atas tanah Tongkonan, telah melalui itikad tidak baik dalam hal pengajuan maupun pendaftaran tanah ke badan Pertanahan Nasional.
3. Seluruh masyarakat hukum adat yang berada di Kabupaten Toraja Utara untuk selalu setia menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat hukum adat di dalam wilayah lingkungan adat, jangan sampai masyarakat yang seharusnya memelihara hal tersebut justru mengabaikan perintah-perintah leluhur, karena penerbitan sertifikat hak milik atas tanah Tongkonan tidak sesuai lagi dengan nilai-nilai kearifan lokal yang diturunkan oleh leluhur orang Toraja.
Daftar Pustaka 1. Buku
Ahmad Seiawan., (2011), Hukum Pertanahan Pengaturan, Problematika &
Reformasi Agraria, LaksBang Justitia, Yogyakarta, Hal. 19-20.
Aminuddin Ilmar., (2018), Hukum Tata Pemerintahan, Prenadamedia Group, Jakarta, hal. 78-84.
A.T. Marampa, (1997) Mengenal Toraja dan Budaya Toraja, Yayasan Maraya, Rantepao, hal.57-58.
Baso Madiong., (2020), Filsafat Hukum, CV Sah Media, Makassar, hal. 83- 92.
Ellyne Dwi Poespasari., (2019), Hukum Adat Suku Toraja, CV. Jakad Publishing, Surabaya. hal. 1, 15.
Endrik Safudin., (2020), Pengantar Ilmu Hukum, Setara Press, Malang, hal.
15-16.
FX Sumarja., (2010), Hukum Pendaftaran Tanah, Universitas Lampung, Lampung, Hal. 1.
H.M Agus Suntoso., (2012), Hukum, Moral & Keadilan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal. 26.
I Ketut Oka Setiawan., (2020), Hukum Agraria, Pustaka Reka Cipta, Bandung, hal.190.
I Ketut Oka Setiawan., (2020), Hukum Agraria, Pustaka Reka Cipta, Bandung, Hal.162-170.
Ishaq., (2017), Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Alfabeta, Bandung, Hal. 70.
J. Andry Hartanto., (2020), Hukum Pertanahan: Karakterisitik Jual Beli Tanah Yang Belum Terdaftar Hak Atas Tanahnya, LaksBang Justitia, Surabaya, Hal. 34-39.
Kristian H.P. Lambe., (2018), Politisi Toraja di Panggung Politik Lokal, Literacy Institute, Kota Kendari, Hal. 78-82.
M. Arba., (2018), Hukum Agraria Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 82- 86.
M. Nadsir Sitonda, (2007) Toraja Warisan Dunia, Pustaka Refleksi, Makassar, hal.30.
Neni Sri Imaniyati., (2019), Pengantar Hukum Indonesia Sejarah dan Pokok- Pokok Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta Timur, Hal. 186-187.
Piter Pata Sumbung, (2010) Toraja Tallu Lembanna, Keluarga Besar Tallu Lembanna, Jabodetabek Jakarta, hal.51.
Sadjijono., (2020), Bab-bab Pokok Hukum Administrasi, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta, hal.61-63.
Satjipto Rahardjo., (2000), Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.54.
Shaifuddin Bahrum dkk.., (2009), Bangunan Sosial Tongkonan (Sebuah Kajian Terhadap Organisasi Sosial Tradisional di Tana Toraja) Edisi 1, Direktorat Jenderal Nili Budaya, Seni dan Film, Jakarta, Hal. 53.
Soerjono Soekanto., (2020), Hukum Adat Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Depok, Hal. 91.
Stanislaus Sandaupa dkk., (2016) Kambunni’ Kebudayaan Tallu Lolona Toraja, De La Macca, Makassar, Hal.17.
Sukirno., (2018), Politik Hukum Pengakuan Hak Ulayat, Prenadamedia Group, Jakarta. hal. 1.
Supriadi., (2012), Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 65.
Urip Santoso., (2015), Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Prenadamedia Group, Jakarta, Hal. 18.
Yulia A. Hasan., (2020), Hukum Laut Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia, Prenadamedia Group, Jakarta Timur, hal. 42-43.
Zainal Asikin., (2020), Pengantar Ilmu Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Depok, hal. 20.
2. Jurnal
Adonia Ivone Laturette, “Penyelesaian Sengketa Hak Ulayat pada Kawasan Hutan”, Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Vol. 27 Nomor 1, Januari - Maret 2021, hal.103.
Ahyar Ari Gayo, “Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah Adat (Studi Kasus di Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Bener Meriah) (Legal Protection for Title over Customary Land (Case study in the Province of Aceh in particular, the Regency of Bener Meriah))”, Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 18 No. 3, (September 2018), 293 & 294.
Annisa Justisia Tirtakoesoemah & Muhammad Rusli Arafat, “Penerapan Teori Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta atas Penyiaran”. Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 18, No.1, 2019, hal. 4-5.
Ardiles Eric Pange, “Penyelesaian Hak Atas Tanah Yang Memiliki Sertifikat Hak Milik Ganda” , Lex Administratum, Vol.1 No.3 (Juli, 2013), hal 43.
Darmini Roza & Laurensius Arliman S.,”Peran Badan Permusyawaratan Desa di Dalam Pembangunan Desa dan Pengawasan Keuangan Desa”, Vol.4 No.3 (2017), 611.
Inge Dwisvimiar,” Keadilan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Hukum”, Jurnal Dinamiika Hukum Universitas Jenderal Soedirman Vol 11 No. 3, 2011, hal.7 Iwan Permadi. ”Perlindungan Hukum Terhadap pembeli Tanah Bersertifikat Ganda dengan Cara Itikad Baik Demi Kepastian Hukum”, Yustisia. Vol. 5 No. 2 Mei – Agustus, Hlm. 7.
Jawahir Thontowi, ”Perlindungan dan Pengakuan Masyarakat Adat dan Tantangannya dalam Hukum Indonesia”, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM , Vol.20 No.1, JANUARI 2013, hal.27
Jawahir Thontowi. “Pengaturan Masyarakat Hukum Adat dan Implementasi Perlindungan Hak-hak Tradisionalnya”. Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia. Vol. 10. Nomor 1. June 2015. Hal. 10-11.
Joshua Melvin Arung La’bi, “Analisis Hukum Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Terhadap Tanah Tongkonan Di Kabupaten Toraja Utara”, Mulawarman Law review, Vol. 6 No.1, Juni 2021, hal 29.
Mira Novana Ardani, “Tantangan Pelaksanaan Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dalam Rangka Mewujudkan Pemberian Kepastian Hukum” Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Vol. 6 Edisi III, November 2019, hal.285
Rahmi Jasim, Tesis: “Pengakuan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Air Untuk Penyediaan Air Minum di Provinsi Sumatera Barat” (Padang: UNAN,2018), Hal. 47-49.
Regita Samriani Putri, Tesis: “Hukum Tanah Adat Di Lembang Tondon Kecamatan Tondon Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan”
(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2019), Hal.21.
RR. Krisanti Pascaningtyas, Tesis: “Pemberian Hak Guna Usaha Di Atas Tanah Hak Komunal Menurut Hukum Pertanahan Di Indonesia” (Surabaya:
Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 2017), hal 5&6.
Ryan Alfi SyahrI, “Perlindungan Hukum Kepemilikan Hak Atas Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, Edisi 5, Vol. 2, 2014, hal.2.
Suparman Abdullah dkk., “Makna Kearifan Lokal To Parenge Dalam Penyelesaian Konflik Lahan Di Tana Toraja”, Dialektika Vol. 13 No.2, 2018, 127.
Tira, A., Salle, A., Pide, A. S., & Ilyas, A. The Essence of RightsProtectiontoHolders of Land Ownership Certificate. Vol. 25, Issue 2, Series. 1 (February. 2020)
Ulfia Hasanah, “Status Kepemilikan Tanah Hasil Konversi Hak Barat Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Dihubungkan Dengan PP No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 1, hal.12.
Yudha Febry Fernando., (2018) “Pengakuan Lembang Sebagai Desa Adat Di Tana Toraja Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja” , , hal 3.
3. Prosiding
Tjahjo Arianto dkk., “Pengakuan Dan Perlakuan Tanah Adat Dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Di Provinsi Bengkulu” Prosiding Seminar Nasional, hal.115.
Wahyuni dkk., “Mekanisme Pendaftaran Tanah Sistemtis Lengkap (PTSL) Menggunakan Tiga Pilar Kekerabatan Di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara” Prosiding Seminar Nasional. Hal 156.
4. Undang-Undang
Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 Tentang Percepatan PTSL
Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 25/SKB/V/2017, Nomor 590-3167A Tahun 2017, Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis.