• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

G. Teknik Analisis Data

Data didapatkan dengan menggunakan instrumen-instrumen penelitian yanag selanjutnya akan dianalisis. Analisis data dilakukan untuk memberikan penjelasan atau menunjukkan pencapaian terhadap kriteria kevalidan, kepraktisan dan kefektifan terhadap produk yang dikembangkan yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis project pada materi gerak di MAN Pangkep.

1. Analisis Data Kevalidan

Kevalidan produk hasil penelitian dinilai oleh beberapa orang validator yakni validator yang ahli dalam penyusunan LKPD dengan aspek penilaian menggunakan analisis uji Gregory. Uji ini berfungsi untuk mengetahui layak atau tidak layaknya suatu instrumen.

Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 x 2

Validator 1 Lemah

(1-2)

Kuat (3-4)

Validator 2

Lemah

(1-2) A B

Kuat

(3-4) C D

Keterangan:

Vc = Validasi Contruck A = Kedua ahli tidak setuju

B = Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju C = Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju D = Kedua ahli setuju

(Retnawati. 2016:97-98).

Kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan adalah:

a. Melakukan rekapitulasi hasil penilaian ahli ke dalam tabel yang meliputi:

aspek (Ai) dan nilai total (Vij) untuk masing-masing validator.

b. Menentukan nilai rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap kriteria dengan rumus:

KΜ… =l βˆ‘nj=1Vij n Keterangan:

𝐾̅ = rata-rata kriteria ke-i 𝑙

Vij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i n = banyaknya penilai

c. Mencari nilai rata-rata tiap aspek dengan rumus:

AiΜ… =βˆ‘nj=i𝐾𝑖𝑗̅̅̅̅

n Keterangan:

𝐴𝑖̅̅̅ = rata-rata aspek ke-i

𝐾𝑖𝑗 = skor hasil penilaian terhadap aspek ke-i kriteria ke-j n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i

d. Mencari rata-rata total (𝑋̅) dengan rumus:

𝑋̅ =βˆ‘π‘›π‘—=1𝐴̅̅̅1 𝑛 Keterangan:

𝑋̅ = rata-rata total 𝐴𝑙

Μ…Μ…Μ… = rata-rata aspek ke-i n = banyak aspek

e. Menentukan kategori validitas setiap kategori 𝐾̅𝑖 atau rata-rata aspek 𝐴̅ atau rata-rata total 𝑋̅ dengan kategori validasi yang telah diterapkan.

Tabel 3.1 Kriteria Kevalidan

Nilai Kriteria

πŸ‘, πŸ“ ≀ 𝑽 ≀ πŸ’ Sangat valid

𝟐, πŸ“ ≀ 𝑽 < πŸ‘, πŸ“ Valid

𝟏, πŸ“ ≀ 𝑽 < 𝟐, πŸ“ Cukup valid 𝟎 ≀ 𝑽 < 𝟏, πŸ“ Tidak valid (Sumber: Muafiah, 2019)

Keterangan: V = Nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.

2. Analisis Data Keefektifan

Keefektifan LKPD yang dikembangkan dianalisis melalui tes hasil belajar.

Data hasil belajar peserta didik dianalisis secara kuantitatif dengan statistik deskriktif untuk mengukur penguasaan peserta didik terhdap materi setelah selesai pembelajaran. Seorang peserta didik dikatakan berhasil dalam belajar jika memeperoleh nilai minimal 75, pembelajaran dikatakan berhasil secara klasikal jika minimal 80% peserta didik memperoleh nilai diatas nilai ketuntasan minimal (β‰₯ 75). Penskoran hasil tes menggunakan skala bebas tergantung bobot butir soal.

Banyaknya skor yang didapat bergantung banyaknya langkah-langkah

penyelesaian yang dibuat. Kemampuan peserta didik dapat dikelompokkan dalam skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan yaitu:

Tabel 3.2 Kriteria skor Keefektifan Rentang

Efektifitas Kriteria 1≀ 𝑬̅ < 𝟏, πŸ– Tidak Efektif 1, πŸ– ≀ 𝑬̅ < 𝟐, πŸ” Kurang Efektif

𝟐, πŸ” ≀ 𝑬̅ < πŸ‘, πŸ’ Cukup Efektif πŸ‘, πŸ’ ≀ 𝑬̅ < πŸ’, 𝟐 Efektif

πŸ’, 𝟐 ≀ 𝑬̅ < πŸ“ Sangat Efektif (Sumber: Maizora, 2011)

3. Analisis Data Uji Kepraktisan

Analisis respon guru dan analisis respon peserta didik yang selanjutnya dianalisis dengan presentase. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data resepon peserta didik adalah:

a. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli ke dalam tabel yang meliputi aspek (Ai) dan nilai total (Vij) untuk masing-masing validator.

b. Mencari rerata total (Xi) dengan rumus:

𝑋𝑖 =βˆ‘π‘›π‘–=0𝐴̅𝑖 𝑛 Keterangan:

𝐴̅𝑖 = Rerata aspek 𝑛 = banyaknya aspek

c. Menentukan kategori validasi setiap Kriteria (Ki) atau rerata aspek (Ai) atau rerata total (Xi) dengan kategori yang telah ditetapkan.

Tabel 3.3 Kriteria Skor Kepraktisan

Nilai Kriteria

𝑿 ≀ πŸπŸ•, πŸ“ Tidak Praktis

πŸπŸ•, πŸ“ < 𝑿 ≀ 𝟐𝟐, πŸ“ Kurang Praktis 𝟐𝟐, πŸ“ < 𝑿 ≀ πŸπŸ•, πŸ“ Cukup Praktis πŸπŸπŸ•, πŸ“ < 𝑿 ≀ πŸ‘πŸ, πŸ“ Praktis

πŸ‘πŸ, πŸ“ < 𝑿 Sangat Praktis (Sumber: Arikunto, 2017)

(Muafiah, 2019: 60-61).

44 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan konsep pengembangan LKPD eksperimen (produk) model ADDIE yang memiliki beberapa tahapan, yaitu analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Dari proses penelitian dan hasil pengembangan LKPD eksperimen berbasis project, maka akan di uraikan hasil analisis dan langkah-langkah yang digunakan dalam pengembangan LKPD eksperimen.

1 Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap awal atau disebut juga pra-perencanaan.

Pada tahap ini dilakukan analisis perlunya pengembangan perangkat pembelajaran dan kelayakan syarat-syarat pengembangan. Tahap analisis ini sangat diperlukan untuk mengetahui berbagai kebutuhan untuk menghasilkan sebuah produk yang berkualitas. Tahap analisis memuat analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik peserta didik.

a. Analisis kebutuhan

Terbatasnya perangkat pembelajaran merupakan salah satu masalah yang terdapat di sekolah, khususnya pada pembelajaran fisika yang memfasilitasi peserta didik untuk membangun pengetahuan dan keterampilan mereka. Karena

adanya pandemic covid-19 sehingga peserta didik hanya belajar dirumah dengan diberi tugas oleh guru dan tidak lagi menggunakan buku paket yang disediakan oleh pemerintah melainkan secara daring. Sehingga diperlukan media lain untuk membantu peserta didik dalam belajar seperti LKPD eksperimen.

Berdasarkan apa yang ada di lapangan (sekolah), diketahui bahwa peserta didik masih kurang terampil dalam melakukan eksperimen dengan menemukan konsep-konsep baru pada proses pembelajaran fisika sehigga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKPD ekpserimen berbasis project yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk berperan aktif menemukan konsep-konsep baru dan terampil dalam melakukan eksperimen fisika. Perangkat pembelajaran dengan berbasis project ini diharapkan mampu meningkatkan kerjasama kelompok dan pengalaman peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran fisika yaitu LKPD eksperimen berbasis project untuk menemukan konsep-konsep baru, meningkatkan kemampuan bekerja sama, dan mampu meningkatkan keterampilan individu peserta didik

b. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Peneliti dalam proses perencanaan pembelajaran perlu memahami tentang karakteristik peserta didik dan bagaimana kemampuan peserta.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru fisika kelas X, peserta didik hanya di berikan catatan dan soal untuk dikerjakan dirumah. Mereka tidak pernah melaksanakan eksperimen sehingga peserta didik kurang berpengalaman dalam eksperimen fisika.

Peserta didik tidak terlibat untuk berpartisipasi dalam menemukan konsep baru dalam pembelajaran fisika. Karena keadaan pandemi seperti ini menyebabkan peserta didik belajar dengan menjawab soal saja. Potensi peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan pola pikirnya kurang dieksplorasi.

Akibatnya peserta didik tidak bisa mengungkapkan hasil pemikirannya dengan guru maupun dengan teman-temannya.

c. Analisis Kurikulum

Berdasarkan hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa di MAN Pangkep menggunakan kurikulum 2013 (K-13). Dalam kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran fisika yaitu spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Salah satu materi yang cocok adalah gerak, dengan menggunakan LKPD eksperimen yang berbasis project, jika tujuan dari produk tesebut tercapai maka 4 kompetensi pada peserta didik tersebut dapat dikembangkan.

Materi gerak merupakan materi yang diberikan di kelas X. berdasarkan kurikulum 2013, materi gerak merupakan salah satu pokok bahasan yang harus dipelajari peserta didik pada semester ganjil. Materi gerak yang dibahas disini adalah gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar, dan hukum newton pada gerak.

Pembelajaran fisika yang dilaksanakan mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) seperti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran

pada kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD) terkhusus untuk masing-masing mata pelajaran sendangkan pada Kompetensi Inti (KI).

2 Tahap Desain (Design)

Tahap berikutnya pada penelitian ini adalah tahap perancangan. Tahap perancangan atau desain ini terbagi menjadi dua yaitu penyusunan rancangan LKPD dan penyusunan instrument penilaian kelayakan LKPD.

a. Penyusunan rancangan LKPD

Hasil yang diperoleh pada tahap desain LKPD eksperimen adalah sebagai berikut:

1). Penyusunan kerangka LKPD

Penyusunan kerangka mengacu pada peta kebutuhan LKPD. Bagian LKPD tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu awal, isi, dan akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, halaman identitas, dan kata pengantar. Bagian isi terdiri dari kegiatan eksperimen dan bagian akhir terdiri dari soal.

2). Pengumpulan dan pemilihan referensi sumber belajar

Dalam menyusun LKPD eksperimen ini digunakan berbagai referensi terkait materi dan penulisan LKPD eksperimen baik itu dari buku kelas X maupun dari internet sebagai acuan dalam menyusun dan mengembangankan LKPD tersebut.

3). Menyusun rancangan dan fitur LKPD

Adapun hasil penyusunan rancangan LKPD yaitu desain sampul dan desain isi LKPD dari sisi media adalah sebagai berikut:

a) Sampul LKPD

Sampul berada pada diawal halaman LKPD. Sampul LKPD ini terdiri atas judul LKPD eksperimen yang akan dilaksanakan, gambar pendukung, dan kelas yang akan digunakan. Desain atau tampilan sampul LKPD eksperimen berbasis project ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Tampilan sampul LKPD eksperimen berbasis project b) Identitas LKPD

Identitas LKPD ini memberikan informasi tentang materi eksperimen, penulis LKPD, pembimbing 1, pembimbing 2, validator 1, validator 2

penata letak LKPD, dan desain cover LKPD. Tampilan identitas LKPD terlihat sebagai berikut:

Gambar 4.2 Tampilan identitas LKPD c) Kata pengantar LKPD

Pengantar LKPD ini terdiri dari judul LKPD, tujuan pengembangan LKPD, materi yang akan dibahas, fase berbasis project, dan tanggal penyusunan LKPD. Tampilan kata pengantar LKPD terlihat sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tampilan kata pengantar LKPD d) Isi LKPD

Isi LKPD disini sudah masuk dalam aktivitas peserta didik sesuai dengan tahapan-tahapan LKPD eksperimen berbasis project mulai dari tahap penentuan project sampai evaluasi. Salah satu contoh isi LKPD adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Tampilan isi LKPD b. Peyusunan instrumen penilaian LKPD

1). Menyusun instrumen penilaian LKPD

Instrumen penilaian perangkat pembelajaran terdiri dari LKPD eksperimen, angket respon guru, angket respon peserta didik, dan soal tes peserta didik

Instrumen

a) Lembar penilaian LKPD

Lembar penilaian LKPD ini digunakan untuk mengetahui seberapa valid LKPD tersebut yang dikembangkan

b) Angket respon

Angket respon disini terdiri dari angket respon guru dan angket respon peserta didik. Secara lengkap dapat diperlihatkan pernyataan tentang instrumen penelitian yang telah dirancang dan dikonsultasikan dengan ahlinya, yaitu dosen ahli sebagai pembimbing, validator ahli, dan guru sebagai validator praktisi c) Soal tes peserta didik

Soal tes peserta didik ini disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator ahli agar dapat digunakan dipenelitian dimana telah dikatakan valid.

3 Tahap Development (Pengembangan) a Perbaikan rancangan LKPD

Instrument yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen (validator) maupun pembimbing sebelum diberikan kepada guru dan peserta didik untuk memperoleh masukan atau saran. Setelah rancangan LKPD divalidasi oleh validator 1 (Riskawati, S.Pd.,M.Pd) dan validator 2 (Nurfadilah, S.Pd.,M.Pd),

peneliti melakukan perbaikan terhadap rancangan LKPD yang dikembangkan berdasarkan masukan atau saran. Adapun masukan atau saran yang diperbaiki adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil validasi LKPD sebelum dan sesudah revisi

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1 Pertanyaan nomor 1

membingunkan

Pertanyaan dengan berdasarkan eskperimen

2 Beri petunjuk pada gambar atau berikan keterangan pada gambar tesebut

Petunjuk berupa keterangan gambar

3 Pada project seharusnya prosedur kerja belum ada (peserta didik yang mengisi)

Prosedur kerja yang sesuai dengan project

4 Belum ada indikator didalam LKPD berisi indikator

LKPD eksperimen berbasis project

b Tingkat kevalidan LKPD eksperimen berbasis project

Sebelum masuk ke pelaksanaan LKPD eksperimen atau tahap uji coba terbatas yang berhadapan langsung dengan peserta didik dan setelah mebuat sebuah instrumen penilaian, kegiatan atau tahap yang dilakukan selanjutnya adalah pengembangan. Tahap pengembangan disini meliputi pengembangan LKPD dan validasi LKPD. Produk yang dikembangkan berupa LKPD eksperimen yang dibuat sesuai dengan desain atau rancangan awal dengan berbasis project. Berdasarkan hasil dari tahap pengembangan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil validasi LKPD oleh validator

No Aspek yang Dinilai

Penilaian

Validator Tingkat Relevansi

Persentasi (%)

1 2

1 Format

grafik maupun tabel

4 4 D

5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 4 D 2 Isi

1. Kesesuaian LKPD dengan RPP dan bahan ajar.

4 4 D

96,88 2. Isi LKPD mudah dipahami

dan konstektual

3 4 D

3. Aktivitas siswa dirumuskan dengan jelas dan operasional

4 4 D

4. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas dengan alokasi waktu yang ada

4 4 D

3 Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam LKPD mudah dipahami

4 4 D

2. Bahasa yang digunakan benar 100 sesuai EYD dan mengunakan arahan/petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda.

pedoman belajar bagi peserta didik

3 4 D

Rata-rata 95,47%

Berdasarkan tabel 4.2 hasil validasi lembar kerja peserta didik LKPD eksperimen dikembangan dengan memperhatikan semua aspek penilaian yang ada seperti format yang pertama kejelasan materi diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, Kedua sistem penomoran jelas diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, ketiga jenis dan ukuran huruf sesuai diperolah nilai rata-rata sebesar 4, keempat kesesuaian tata letak gambar, grafik maupun tabel diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, dan yang kelima teks dan ilustrasi seimbang diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek penilaian format yaitu sebesar 3,9 dengan persentase sebesar 97,5%.

Pada aspek penilaian isi yang pertama kesesuaian LKPD dengan RPP dan bahan ajar diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, kedua isi LKPD mudah dipahami dan konsektual diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5, ketiga aktivitas peserta didik dirumuskan dengan jelas dan operasional diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, dan yang keempat kesesuaian isi materi dan tugas-tugas dengan alokasi waktu yang ada nilai rata-rata sebesar 4. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek penilaian isi yaitu sebesar 3,88 dengan persentase sebesar 96,88%.

Pada aspek penilaian bahasa yang pertama bahasa dan istilah yang digunakan dalam LKPD mudah dipahami diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, dan yang kedua Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan menggunakan arahan/petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda

diperoleh nilai rata-rata sebesar 4. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek penilaian bahasa yaitu sebesar 4 dengan persentase sebesar 100%.

Kemudian yang terakhir, pada aspek penilaian manfaat/kegunaan LKPD yang pertama penggunaan LKPD sebagai bahan ajar bagi guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5, dan yang kedua penggunaan LKPD sebagai pedoman belajar bagi peserta didik diperoleh nilai sebesar 3,5. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek penilaian manfaat/kegunaan LKPD yaitu sebesar 3,5 dengan persentase sebesar 87,5%.

Rata-rata yang diperoleh pada persentase dari semua aspek keseluruhan yaitu sebesar 95,47% termasuk dalam kriteria β€œsangat layak”. Ini menunjukkan bahwa setiap aspek secara keseluruhan sangat valid dan dalam kategori sangat tinggi dengan koefisien validitas dengan menggunakan uji Gregory yaitu 0,80-0,100.

4 Tahap Implementation (implementasi)

Tahap ini dilakukan dengan mengujicobakan LKPD eksperimen di dalam kelas. Namun karena adanya covid-19, maka dilakukan uji coba terbatas dengan cara memberikan lembar LKPD ke peserta didik melalui aplikasi whats-app dan melakukan eksperimen langsung di lokasi yang bisa dijangkau peserta didik selain disekolah. Jadi peneliti menggunakan lokasi yang bisa dijangkau peserta didik dalam melakukan eksperimen. Pada tahap ini juga diperoleh data kualitas produk berdasarkan aspek kepraktisan dan keefektifan, dimana pada tahap ini angket yang telah divalidasi oleh validator akan

diterapkan kepada guru dan peserta didik untuk mengetahui penilaian terhadap LKPD yang telah dibuat.

a Tingkat kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project

Tabel 4.3 Angket respon guru terhadap LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak di MAN pangkep

No. Kriteria Penilaian

Skor Penilaian

berkomunikasi menyampaikan gagasan atau penjelasan

3 4 3

2 LKPD mendorong peserta didik untuk berdiskusi atau bekerja sama dengan orang lain dalam satu kelompok

3 4 3

3 LKPD menggunakan bahasa yang komunikatif sesuai dengan tingkat usia SMA/MA

3 3 4

4 Petunjuk kegiatan dalam LKPD jelas sehingga memudahkan peserta didik melakukan kegiatan yang ada

3 3 4

5 Pemilihan huruf, ukuran, serta spasi yang digunakan sesuai sehingga mempermudah peserta didik dalam membaca LKPD

3 3 3

6 Pemilihan gambar tepat sehingga mempermudah peserta didik untuk memahami materi atau permasalahan

3 3 3

7 Aktivitas dalam LKPD membantu peserta didik untuk menemukan konsep materi

3 4 4

8 Aktivitas dalam LKPD mudah diimplementasikan dalam pembelajaran

3 4 4

9 LKPD yang digunakan membantu mendorong minat belajar peserta didik

3 4 3

Total 27 32 31

βˆ‘ 30

Rata-Rata 3,33

Kategori Sangat Praktis

Berdasrkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa kategori penilaian yang diperoleh dari hasil angket guru adalah sangat praktis terhadap LKPD yang

dikembangkan. Kriteria kepraktisan LKPD berbasis project dapat dikatakan tercapai

Tabel 4.4 Angket respon peserta didik terhadap LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak di MAN pangkep

No. Butir Penilaian Alternatif Penilaian STS TS S SS βˆ‘ 1 Kegiatan pembelajaran gerak yang

dilaksanakan menggunakan LKPD membantu saya memahami masalah fisika dalam kehidupan sehari-hari

- - 3 12 3,8

2 Petunjuk yang ada dalam LKPD gerak mempermudah saya untuk melakukan kegiatan yang ada

- - 11 4 3,26

3 Masalah yang terdapat di dalam LKPD tidak dapat saya hubungkan dengan konsep gerak

- - 11 4 3,26

4 Gambar/ilustrasi yang ada dalam LKPD gerak mempersulit saya untuk memahami materi

- - 12 3 4

5 Kegiatan yang terdapat di dalam LKPD gerak tidak memebrikan saya pengetahuan baru

- - 12 3 4

6 LKPD yang digunakan dalam pembelajaran bermanfaat bagi saya dalam mempelajarai gerak

- - 6 9 3,6

7 LKPD yang digunakan selama pembelajaran gerak membantu saya mengungkapkan ide atau pendapat tentang masalah yang diberikan

- - 6 9 3,6

8 Permasalahan yang ada dalam LKPD membuat saya semakin sulit memahami materi gerak

11 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan berdiskusi memudahkan saya memahami materi gerak

2 1 1 11 3,4

12 Pembelajaran yang telah dilakukan dengan - - 5 10 3,66

berdiskusi membantu saya mengembangkan kemampuan menjelaskan atau memberikan alasan

13 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran memudahkan saya memahami materi gerak

- 1 9 5 3,33

14 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran sulit untuk dilaksanakan

1 - 13 2 3,2

15 Urutan kegiatan dalam pembelajaran membantu saya memahami materi gerak

- - 4 11 3,73

Total 52,9

Rata-rata 3,53

Kategori Sangat Praktis

Berdasrkan tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa kategori penilaian yang diperoleh dari hasil angket peserta didik adalah sangat praktis terhadap LKPD yang dikembangkan. Kriteria kepraktisan LKPD berbasis project dapat dikatakan tercapai

b Tingkat keefektifan LKPD eksperimen berbasis project

Tingkat keefektifan LKPD berbasis project, dapat dilihat dari hasil tes peserta didik setelah LKPD eksperimen berbasis project diujicobakan. Tes yang diberikan berupa soal Pilihan Ganda (PG) berjumlah 20 butir soal. Soal tes hasil diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat keefektifan LKPD eksperimen berbasis project yang telah dilaksanakan. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Persentase ketuntasan hasil soal tes peserta didik MAN Pangkep

Kategori Frekuensi KKM

Peserta didik yang tuntas 12

75 Peserta didik yang tidak tuntas 3

Persentase ketuntasan peserta didik 80%

5 Tahap Evaluation (Evaluasi)

Setelah dilakukannya tahap implementasi atau uji coba, tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui, kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan LKPD yang dihasilkan. Data yang diperoleh dianalisis apakah telah memenuhi kualitas produk yang ditinjau dari aspek kevalidan, keeftifan dan kepraktisan.

Analisis hasil validasi penuntun eksperimen yang telah dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Format

d. Manfaat/Kegunaan LKPD 𝐴𝑖̅̅̅ =βˆ‘π‘›π‘—=1𝐾𝑖𝑗̅̅̅̅̅

𝑛 𝐴𝑖̅̅̅ = 4+4

2 𝐴𝑖̅̅̅ = 4

Rata-rata hasil penilaian validator:

𝑋𝑖 = βˆ‘π‘›π‘–=0𝐴𝑖

𝑛 𝑋𝑖 = 3,6+3,75+3,5+4

4

𝑋𝑖 = 3,71 dengan kategori sangat valid

LKPD Eksperimen berbasis project dikategorikan sangat praktis digunakan karena dilihat dari angket respon guru dan angket respon peserta didik masuk dalam rentang 32,5 < X. Rata-rata nilai angket respon guru diperoleh hasil analisis sebesar 30 dan angket respon peserta didik sebesar 52,9.

LKPD Eksperimen berbasis project dikategorikan sangat efektif digunakan karena dilihat dari hasil tes peserta didik diperoleh ketuntasan peserta didik sebesar 80% dan rata-rata skor yang dihasilkan 80,67, jika dibagi menjadi 15 peserta didik sebesar 5,34 sesuai dengan rentang bahwa 4,2 ≀ 𝐸̅ < 5 sangat efektif

B Pembahasan

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang membantu proses pembelajaran fisika di kelas. LKPD yang dikembangkan haruslah memiliki tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan agar memenuhi kriteria. Proses pengembangan produk yaitu LKPD eksperimen berbasis project ini dilakukan secara bertahap yang mengacu pada model ADDIE dengan 5 tahap yaitu: Analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya memaparkan berupa langkah-langkah pengembangan LKPD dan hasil yang diperoleh. Pengembangan berupa produk akhir ini telah diuji kevalidan dan kepraktisannnya.

Hasil validasi LKPD eksperimen pada penelitian ini bersumber dari hasil penilaian validasi oleh validator 1 dan validator 2. Kedua validator memberikan sebuah penilaian yang berupa skor nilai 1 sampai 4 atau dengan memberikan saran atau masukkan sebagai bahan revisi dan penilaian kelayakan suatu produk

yang dikembangkan dengan menggunakan analisis hitung yaitu analisis uji Gregory.

Berdasarkan hasil validasi dari validator 1 dan validator 2 terhadap LKPD eksperimen berbasis project diperoleh nilai dengan persentase rata-rata sebesar 98% dengan kriteria sangat layak. Deskripsi persentase validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2, persentase pada aspek format diperoleh nilai sebesar 95%

dengan kriteria sangat layak, pada aspek isi diperoleh nilai persentase sebesar 96,88% dengan kriteria sangat layak, pada aspek bahasa diperoleh nilai persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat layak, dan pada aspek manfaat/kegunaan LKPD diperoleh nilai persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat layak.

Berdasarkan hasil uji coba dilapangan, hasil analisis angket guru terhadap kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project yang dikembangkan yang menggunakan angket respon guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 30 dengan kriteria penilaian sangat praktis, sedangkan hasil angket respon peserta didik diperoleh nilai dengan rata-rata 32,9 dengan kriteria penilaian dinyatakan sangat praktis. Hal ini dapat dikatakan bahwa 30 dan 32,9 berada pada interval interval 32,5 < X dengan kriteria penilaian yaitu sangat praktis.

Kepraktisan terpenuhi jika 80% peserta didik memberikan respon positif terhadap minimal sejumlah aspek yang dinyatakan. Produk hasil pengembangan dikatakan praktis jika praktisi menyatakan teoritis produk dapat diterapkan dilapangan, tingkat keterlaksanaan produk termasuk kategori β€œbaik” (Muafiah, 2019: 86). Hal ini didukung dengan penelitian yang berjudul pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif untuk pembelajaran konsep mol di

Dokumen terkait