• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis kualitatif. Teknik ini digunakan untuk menganalisis penggunaan huruf dan pemakaian kata. Analisis data menurut Moleong (1989:112) adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tahap pertama, peneliti menandai kalimat yang mengandung kesalahan ejaan. Tahap kedua, peneliti mencermati dan menghubungkan kesalahan penggunaan huruf kapital, miring dan tebal, serta pemakaian kata berdasarkan pedoman yang sudah ada. Tahap ketiga, adalah triangulasi data. Tahap keempat, yakni penyajian data. Setelah mendapatkan data yang valid, data hasil analisis disajikan dalam bentuk deskripsi kata-kata sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengkodean dalam analisis. Manfaat pengkodean adalah semakin memudahkan peneliti dan pembaca dalam mengamati kesalahan-kesalahan yang terjadi. Berikut pengkodean yang digunakan oleh peneliti.

Tabel.3. Kode Penulisan Huruf Penulisan Huruf Besar atau Kapital

Kode Keterangan

B1 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata awal kalimat. B2 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama diri,

termasuk sebagai nama sapaan.

B3 Huruf kapital digunakan pada kata awal kalimat dalam petikan langsung. B4 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua unsur yang

mengandung unsur ketuhanan

B5 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang atau sapaan.

B6 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Selain itu, huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama sapaan yang diikuti nama orang. B7 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

bangsa, dan bahasa.

B8 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, besar dan peristiwa sejarah.

B9 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi. B10 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata yang

memiliki unsur kenegaraan, dan dokumen resmi kecuali kata tugas. B11 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

semua unsur bentuk ulang sempurna) yang memiliki unsur kenegaraan, dokumen resmi kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

B12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

B13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. B14 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang berada di

tengah-tengah kalimat kecuali unsur identitas, unsur geografi, unsur mengenai Tuhan, petikan langsung, singkatan, judul.

Penulisan Huruf Miring

atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

M2 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

M3 Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Huruf Tebal

T1 Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

T2 Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.

Tabel.4. Kode Penulisan Kata Kata Dasar

KD Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Kata Berimbuhan

KB1 Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Bentuk Ulang

BU Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

Gabungan Kata

GK1 Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.

GK2 Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. GK3 Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika

mendapat awalan atau akhiran.

GK4 Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

GK5 Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Pemenggalan Kata

PK1 Pemenggalan kata yang diakibatkan karena tempat untuk menulis tidak cukup harus menggunakan tanda hubung.

PK2 Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. PK3 Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal

PK4 Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

PK5 Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.

dasar dan unsur pembentuknya.

PK7 Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal

Kata Depan

KDpn Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

Partikel

P1 Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

P2 Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

P3 Partikel per yang berarti ‗demi‘, ‗tiap‘, atau ‗mulai‘ ditulis terpisah

dari kata yang mengikutinya.

Singkatan dan Akronim

S1 Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

S2 Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

S3 Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.

S4 Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.

S5 Penyingkatan kata yang tidak lazim tidak diperbolehkan dalam penulisan S6 Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan

mata uang tidak diikuti tanda titik.

S7 Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

S8 Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

Angka dan Bilangan

A1 Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

A2 Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

A3 Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

A4 Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta nilai uang.

A5 Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

A6 Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. A7 Menghindari tulisan dengan huruf untuk bilangan utuh dan bilangan

A8 Penulisan angka yang mendapat akhiran an

A9 Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

A10 Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan nya KG Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang

mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Kata Sandang si dan sang

KS Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Kata Tidak Baku

KTB Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

Kekeliruan tulis/typo Ty Kesalahan tulis pada huruf.

Dokumen terkait