BAB III METODOLOGI PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
Setelah penulis mengadakan penelitian, baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, maka selanjutnya data tersebut diorganisir berdasarkan jenis data serta karakteristiknya, kemudian diolah dengan menganalisis data atau informasi yang diperoleh dilapangan dengan cara sebagai berikut:
1. Tekhnik Analisis kuantitatif
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk deskriptif kuantitatif, yakni data yang berupa angka-angka yang diperoleh dilapangan diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = 100 N
F %
Dimana :
P = Angka persentase F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden. Sudjana (2003 :49) 2. Tekhnik Analisis Kualitatif
Margono, (1997: 107), mengemukakan bahwa teknik kualitatif adalah cara atau prosedur analisis data yang bersifat monografis atau berwujud
kasus-kasus untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan. Deskriftif kualitatif digunakan untuk mengolah dan menganalisis data yang berupa kata-kata atau kalimat yang diperoleh di lapangan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuntitatif.
Di dalam mengelolah data ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Metode induktif yakni penulis menganalisis data dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menarik kesimpulan umum.
b. Metode deduktif, yakni menganalisis permasalahan dari hal-hal yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan khusus.
c. Metode komparatif yakni penulis mengembangkan/mengemukakan beberapa masalah atau fakta, kemudian membandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk mencari hubungan, persamaan serta perbedaan sehingga diambil kesimpulan yang dianggap baik dan representatif.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng terletak di Desa tanah Karaeng kecamatan Manuju kabupaten Gowa dengan jarak sekitar 4 km dari ibukota kecamatan.
Sekolah Dasar ini didirikan pada tahun 2008 oleh keluarga besar K.H.Jamaluddin Amien.
Sekolah dasar Swasta Uminda Tanakaraeng adalah salah satu lembaga pendidikan dasar swasta yang ada di desa Tanakaraeng kecamatan Manuju dengan posisi yang starategis karena lokasinya yang relatif berjauhan dengan sekolah dasar lainnya, maka seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, sekolah dasar ini mempunyai peranan penting dalam memberi bekal pendidikan dan dakwa kepada masyarakat di sekitarnya. Sekolah dasar swasta Uminda Tanakaraeng mempunyai infastruktur yang terdiri dari bangunan fisik gedung enam (6) lokal kelas, ruang perpustakaan dan kantor.
Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng memiliki 8 pembina yang kebanyakan tenaga Pembina di dalam masih berstatus guru tetap yayasan dan tenaga honorer. Pembina Sekolah Dasar Swasta Uminda tersebut sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1.
Tenaga Pembina Sekolah Dasar Swasta Uminda
No Nama Pembina Jabatan Alamat
1. Sudirman,S.Pd.M.Pd Kepala Sekolah Sungguminasa
2. Abd.Hafid.S.Pd Guru kelas Makassar
3. Kasmawati.A.Ma Guru kelas Bissoloro
4. Arwati, S.Pd Guru kelas Tokka
5. Kartini.A.Ma Guru kelas Tokka
35
6. Nurhidayati,A.Ma Guru kelas Tokka
7. Rosminah.S.Pd Guru kelas Lemoa
8. Agustina,S.Ag Guru PAI Batunapara
Sumber: Data sekolah dasar Swasta Uminda Tanakaraeng Desa Tanakaraeng Kec.
Manuju 2013
Dalam menjalankan aktifitas mengajar di sekolah dasa, untuk menjamin kelancaran proses belajar mengajar maka dalam setiap tingkatan kelas ditangani langsung oleh seorang wali kelas. Wali-wali kelas tersebut bertanggungjawab menjalankan administrasi dan pembinaan di kelasnya masing-masing.Tugas wali kelas secara langsung membina perkembangan peserta didiknya setiap hah pada jam sekolah. Hal ini dimungkingkan adanya siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan maksimal.Tabel di bawah ini memberi gambaran imformasi tentang wali kelas di sekolah dasar Swasta Uminda untuk tahun pelajaran 2013/2014.
Tabel. 4.2.
Guru/wali kelas Sekolah Dasar Swasta Uminda
No. Nama Pembina Jabatan
1 Rosmina, S.Pd Wali kelas I
2 Kartini, A.Ma Wali kelas II
3 Nurhidayati, A.Ma Wali kelas III
4 Arwati, S.Pd Wali kelas IV
5 Kasmawati, A.Ma Wali kelas V
6 Abd. Hafid, S.Pd Wali kelas VI Sumber: Data sekolah dasar swasta UmindaTanakaraeng
Desa Tanakaraeng Kec. Manuju 2013
Untuk mendukung profesionalisme guru serta menjamin mutu peserta didik di sekolah dasar, dalam proses belajar mengajar mulai dari kelas I sampai kelas VI pada mata pelajaran tertentu bidang studi tersebut tidak diajarkan oleh wali kelasnya.
setiap kata dan tindakan, hams mempunyai makna dalam pembangunan karakter dan kecerdasang apabila hakekak ajaran itu diinterpretasikan dengan kebutuhan pembangunan dalam kontes kekinian dalam aplikasi utuh dan menyeluruh.
Metode latihan menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan cara belajar yang berfokus pada hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan keranka untuk belajar yang diinterpertasi kedalam dunia pendidikan, ekonomi atau politik dalam suatu kerangka pembangunan untuk dijadikan landasan pendorong dan pengarah ketangguhan pribadi dalam peninkatan prestasi.
Metode latihan menawarkan suatu sintesis dari hal-hal yang kita butuhkan sebagai cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui usaha melalui perkembangan hubungan pengubahan belajar dan penyempurnaan hasil belajar.
Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, Sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses belajar selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Diperlukan adanya usaha nyata demi tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia ke arah yang lebih baik. dengan kata lain bahwa pemberdayaan potensi belajar siswa perlu dimaksimalkan.
pemahaman, wawasan, penerapan metode yang mengadopsi metode latihan membaca dan menulis Al-quran. Pertanyaan penulis berfokus pada pengetahuan dan dan sumber informasi yang didapatkan oleh guru tentang metode latihan dalam mempelajari baca tulis Al-quran. Hasil wawancara penulis tergambar pernyataan guru Sekolah Dasar berikut ini:
Agustina (guru PAI) mengemukakan bahwa dalam pelaksaan proses belajar mengajar khususnya dalam mengajarkan anak-anak membaca Al-quran dengan metode latihan. Menurutnya metode latihan sangat efektif karena dengan metode ini dapat langsung menyentuh kepentingan siswa dalam belajar. Dari penerapan metode latihan dengan menggunakan metode IQRA sebanyak 16 orang siswa (80%) dapat meningkat kemampuan membacanya dengan sangat pesat, sementara 4 orang sisanya (20%) mengalami peningkatan sedang dan butuh pengulangan beberapa kali latihan. (Wawancara pada tanggal 21 Oktober 2013 di SD Swasta Uminda Tanakaraeng)
Pemberdayaan potensi belajar siswa sesungguhnya diharapkan melahirkan perubahan. Kemampuan untuk berubah inilah yang merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Kemampuan untuk berubah dari individu siswa secara khusus merupakan tali perekat untuk memfungsikan dan mendayagunakan kemampuan dasar belajar ke arah kebebasan dari kemandekan fungsi sebagai cikal bakal" khalifah di bumi" di mana ia dapat bebas mengeksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan-keputusan penting dalam aktivitas belajarnya.
meningkatkan nilai, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan harga diri, dan melanjutkan penggunaan keterampilan.
Potensi belajar siswa khususnya pada belajar baca tulis Al-quran dalam perspektif keagamaan, dapat dikemukakan bahwa belajar kewajiban bag! setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya menuju kepada fluktuasi iman. Peningkatan taraf hidup dan proses perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik. Kecerdasan spiritual atau spiritual quotient yang tertuang dalam ajaran Islam dikukuhkan oleh Allah sebagai suatu jaminan eksistensi hidup manusia.
Lebih jelasnya dalam Alquran surah al-Mujadilah {58}: 11
Terjemahnya :
"Niscaya Allah akan meningglkan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu". (Depag Rl: 2011)
Ilmu dalam hal ini tentu saja harus berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntunan zaman dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan demikian bahwa metode latihan dalam mempelajari Alquran secara khusus memiliki peranan penting dalam pemberdayaan potensi belajar siswa. Dari adanya pengajaran dan pembelajaran yang menarik akan membawa motivasi tertinggi bagi seorang siswa untuk tampil dengan pemberdayaan potensi dirinya sebagai insan pilihan Allah untuk menebar maslahat di persada bumi dengan kemurniaan dan ketulusan nuraninya.
motivasi belajar siswa. Kesadaran seseorang siswa bahwa pemberdayaan potensi belajar siswa yang idealnya ditandai munculnya semangat dan motivasi baru yang positif.. Umumnya siswa mengalami penigkatan motivasi dan minat belajar melalui metode IQRA yang kami Pembina terapkan pada pelajaran membaca Alquran. Siswa yang dibekali oleh motivasi tulus dalam belajar sebagai buah penempatan kecerdasan emosi dalam belajar, sebagai pengantar untuk mengarahkan potensi belajar siswa tersalurkan ke sisi hidup yang positif. Metode latihan ternyata mutlak dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran. (Wawancara pada tanggal 24 Oktober 2013 di SD Swasta Uminda Tanakaraeng)
Dalam mengembang visi dan misi pendidikan yang berciri khas pendidikan agama Islam, lebih jauh dijelaskan oleh salah seorang pembina Sekolah Dasar mengemukakan bahwa Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng Desa Tanakaraeng Kec. Manuju Kab. Gowa sebagai suatu lembaga pendidikan yang bernaung di bawah kementerian pendidikan dan kebudayaan dalam mengembangkan visi dan misinya tidak terlepas dari nilai-nilai luhur agama yang tertuang dalam Alquran dan Hadits Rasulullah saw, yang merupakan titik tolak utama dalam mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Sebagai lembaga pendidikan yang bernuansa Islam, maka dalam mengembangkan pendidikan kepada masyarakat luas.
Menurut Sudirman, urgensi penerapan metode latihan di Sekolah Dasar Swasta Uminda juga memberikan dukungan dan motivasi yang dapat
sumber daya manusia yang handal di bidang keagamaan, melalui pembalajaran Al-quran menciptakan manusia yang memiliki Iman yang kokoh dengan memberikan pemahaman terhadap Alquran pada anak. (Wawancara pada tanggal 4 November 2013 di SD Swasta Uminda Tanakaraeng)
Dapat disimpulkan bahwa adanya sinergi metode latihan belajar baca tulis Al-quran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Al-quran. Maka perlu kolaborasi kecerdasan siswa yang bersipat praktikal yang dapat memberdayakan potensi belajar siswa dalam membentuk siswa yang berjiwa paripurna dalam meningkatkan puncak prestasinya.
C. Hubungan Metode Latihan dengan Kemampuan baca tulis Al-quran di SD Uminda Tanakaraeng
Belajar hendaknya menjadi prioritas dengan suatu motivasi prestasi belajar bagi siswa. Prestasi belajar dalam tujuan jangka pendek dan juga tidak mengabaikan tujuan jangka panjangnya. Metode latihan baca tulis Alquran hendaknya mampu mengantarkan siswa pada kemampuan baca tulis Alquran.
depan yakni belajar dengan mengantisipasi masa realitas.
Dalam era globlisasi diperlukan adanya metode yang dapat mengantarkan siswa pada kemampuan praktis yang mengacu pada reorientasi pendidikan sebagai adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang kian kompleks.
Perlu adanya keterbukaan dan kelenturan dalam pimikiran serta kemampuan memecahkan masalah-masalah non-rutin secara kreatif dan kritis. Dalam hal ini kemampuan baca tulis Alquran, Khusus dalam term penelitian ini di Sekolah
latihan dalam pencapaian kemampuan baca tulis Al-quran para siswa.
Kemampuan baca tulis Alquran dapat tercapai dengan mudah apabila ada singkronisasi antara penerapan metode yang tepat dalam hal ini metode latihan dalam pengajaran yang menyenangkan bagi siswa. Karena adanya keterkaitan dan hubungan yang erat antara keduanya, maka satu di antara dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan.
Perlu disadari bahwa hubungan metode latihan dengan kemampuan baca tulis Alquran bila tidak diseimbangkan atau dihilangkan salah satunya. Hal ini akan memunculkan kemungkinan bila tidak ada keseimbangan akan berpengaruh dengan penurunan prestasi anak didik karena mereka akan merasa jenuh dalam penerimaan mata pelajaran dari dari guru sebagai tenaga pendidik. Boleh jadi bila hal ini tidak ditangani akan merupakan penyia-nyiaan potensi intelektual yang unggul.
Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng sebagai lembaga pendidikan formal yang dalam aplikasi proses belajar mengajar sering mengadopsi penerapan sistim metode latihan hams menampilkan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran bagi peserta didik. Tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran adalah sebuah academic performance yang melahirkan prestasi atau nilai unggul di dalamnya.
Peningkatan prestasi belajar diaktualisasikan melalui berbagai ciri, perwujudan jenis-jenis belajar dan pendekatan serta metode belajar yang menyertainya karateristik manipestasi dan pendekatan serta jenis-jenis belajar inilah yang dapat mengantarkan kemampuan baca tulis Alquran secara menyelumh. Karateristik perilaku belajar dalam perspektif metode latihan hams
1. Perubahan Intensional yang meliputi aktualisasi pengalaman praktek secara sengaja ke arah yang lebih baik. Hal ini tercermin dalam perubahan diri siswa yang didasari berupa penambahan pengetahuan kebiasaan, sikap dan keterampilan.
2. Perubahan positif dan aktif yakni perubahan bersifat positif atau bermanfaat, tercapainya hal-hal bam secara maksimal dan berlangsung tidak statis tapi ideal melalui usaha siswa.
3. Perubahan epektif dan fungsional, yang berhasil guna serta bermanfaat baik kepada siswa yang bersangkutan maupun kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Perwujudan belajar melalui metode latihan secara nyata nampak dalam perubahan kebiasaan berupa pemanfaatan perilaku yang baik secara berulang-ulang dan kecenderungan untuk mengurangi kebiasaan yang kurang baik.
Perubahan keterampilan juga berupa kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku kompleks dan tersusun rapi dari siswa. Selanjutnya ialah adanya perubahan sikap, perilaku afektif cara berpikir rasional yang mengantar pada nuansa positif bagi kepribadian siswa.
Sejalan dengan kebutuhan belajar siswa dalam metode latihan untuk peningkatan prestasinya. Beberapa ragam belajar yang dapat dilakukan oleh siswa di antaranya ialah belajar kebiasaan untuk mendapatkan kebiasaan baru atau penyempumaan sifat dan pemahaman juga bisa dapat dimanfaatkan belajar pengetahuan untuk melakukan penelitian langsung tentang suatu obyek ilmu. Sedangkan belajar keterampilan, sosial
prestasi terbaik siswa.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari suatu proses belajar, tidak bisa terlepas dari metode yang tepat. Hasil pembelajaran melalui pembelajaran yang tepat ini diharapkan mengantarkan siswa menjadi subyek yang aktif dan terarah di mana siswa dapat mengetahui intisari dan kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam format yang dipelajari.
Dalam kajian ilmiah, ternyata metode latihan terbukti dapat meningkatkan ketearmpilan siswa secara umum. Seorang praktisi pendidikan di Universitas Negeri Oihio Amerika Serikat, Fraecis P. Robinson di antaranya merekomendasikan suatu metode belajar yang disebut SQ3R. SQ3R yang merupakan singkatan dari survey berupa meneliti teks yang akan dipelajari. Question untuk menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks. Read berupa membaca teks secara aktif. Review berupa tinjauan ulang terhadap semua jawaban atas pertanyaan yang telah disusun. Kesimpulan, apabila metode latihan dibawa ke dalam pembelajaran baca tulis Alquran bahwa kemampuan baca tulis Alquran dapat terjemahkan secara ril dan sempurna bila ada keterkaitan antara pengajaran yang baik dan pembelajaran yang baik karena di dalamnya sebagai satu kesatuan yang terintegritas untuk meraih prestasi.
D. Tolak ukur kemampuan baca tulis Alquran siswa Kelas IV SD Uminda Tanakaraeng melalui Metode latihan
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat dikatakan sukses apabila tujuan pendidikan seirama dengan proses pencapaian tujuan pendidikan itu secara sempurna.
Hal tersebut terakumulasi secara sistematis dalam program visi dan misi sekolah yang
pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan dasar yang sekaligus berbasis agamis secara formal yakni Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng.
Kartini, salah seorang Pembina di Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng mengemukakan bahwa pembelajaran kiranya perlu adanya wujud kesadaran bagi pelajaran baca tulis Alquran, setiap pendidik kendaknya dapat menerapkan metode secara sederhana dan dan aplikatif. Tolak ukur kemampuan baca tulis Alquran dalam sudut pandang tersebut pada gilirannya nanti akan memunculkan sinkronisasi tujuan antara visi sekolah dengan misi yang diembangnya. Fenomena ini penting sebagai kerangka acuan untuk proses pengukuran sukses tidaknya tujuan pembelajaran baca tulis Alquran sebagaimana yang diprogramkan. (Wawancara pada tanggal 13 November 2013 di SD Swasta Uminda Tanakaraeng)
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam meningkatkan prestasi belajar akan dapat dicapai apabila semua komponen yang ada dalam lembaga pendidikna itu berjalan dengan baik. Hal senada diungkapkan oleh Abd. hafid, sebagai tenaga pengajar di sekolah ini bahwa dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran ada tiga hal yang ditempuh pertama mengadakan kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa, yang kedua adalah menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan siswa, yang ketiga adalah mejalin hubungan antara sekolah dengan pemerintah. (Wawancara pada tanggal 16 November 2013 di SD Swasta Uminda Tanakaraeng)
Dengan penerapan metode latihan yang semestinya, diharapkan Sekolah Dasar Swasta Uminda menjadi survive. Pada gilirannya nanti gerak langkah
kesiapannya untuk bersaing dalam pendidikan formal maupun kemampuannya dalam memberi bekal yang bemilai aplikatif sejak dini kepada anak-anak didik dalam bersosialisasi dengan masyarakat luas dalam mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya khususnya pada kompetensi dan kemampuan baca tulis Alquran.
Dengan kerangka tujuan ideal tersebut, diperlukan adanya sinergi prestasi akademik untuk mampu bersaing dengan sekolah lainnya khususnya dalam mempersiapkan mutu luaran yang berdaya saing tinggi supaya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yang pada gilirannya nanti dalam jangka panjang diharapkan dapat berkarya maksimal dalam membangun harkat dan martabat bangsa di tingkat global. Demikian pemaparan kepala Sekolah Dasar Swasta Uminda Salamang Abdan. diharapkan dari kolaborasi penerapan metode latihan dalam sistem pembelajaran ialah:
1. Kemampuan dan kesadaran siswa dan guru untuk mengaktualisasikan nilai-nilai positif sistem belajar mengajar melalui model latihan.
2. Adanya perubahan pola pikir dan pola sikap ke arah nilai belajar maksimal dengan penerapan metode latihan kepada subyek didik.
3. Menghilangkan anggapan dan sifat yang mau berpuas diri dengan prestasi yang ada sekarang, tapi mampu berprestasi secara simultan dan kontinyu.
Secara khusus, Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng yang mengembang amanah sebagai lembaga pendidikan formal yang bercirikan pendidikan agama Islam, maka dalam mengukur prestasi belajarnya juga tidak dapat dipisahkan dengan prestasinya yang bersipat aplikasi dalam nilai-nilai pendidikan agama Islam itu sendiri.
keagamaan hendaknya tetap menyatu pada nilai-nilai rukun iman dan rukun Islam dalam agama yang meliputi prinsip rukun iman dan rukun Islam, di mana dalam prinsip tersebut seorang mulslim sejati hendaknya mampu membaca, menelaah dan memahami kitab sucinya.
Metode latihan dalam belajar hendaknya berlandaskan pada enam prinsip yang didasarkan pada rukun iman, yakni prestasi untuk membangun prinsip bintang sebagai pegangan hidup; memiliki prinsip malaikat sehingga selalu dipercaya orang lain: Memiliki prinsip kepemimpinan yang akan membimbing menjadi berpengaruh: Menyadari akan arti pentingnya prinsip pembelajaran yang akan mendorong pada suatu kemajuan: Mempunyai prinsip pembelajaran masa depan sehiga selalu memiliki visi: dan terakhir yaitu memiliki prinsip keteraturan sehingga tercipta suatu sistim dalam satu kesatuan tauhid, atau prinsif Esa di dalam berpikir. Kedalaman iman seseorang dapat mengantarkannya pada suatu jaminan Allah, bahwa yang bersangkutan akan diberi tuntunan cahaya petunjuknya. Kebenaran janji Allah tersebut dijelaskan oleh Allah dalam QS al-Baqarah (2): 257
Terjemahnya;
“Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya”.(Depag Rl: 2011)
Demikian kedua sisi tolak ukur kemampuan baca tulis Al-quran di Sekolah Dasar Swasta Uminda Tanakaraeng dalam memberikan bekal duniawi
pendek berupa prestasi akademik di sekolah, tujuan jangka menengah berupa keahlian dan kecakapan ilmu, serta tujuan jangka panjang berupa kemampuan menyeimbangkan hidup dunia dan akhirat.
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tentang Pola penerapan metode latihan dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran di Sekolah Dasar Swasta Uminda Kec. Manuju menunjukkan hasil sebagaimana diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang erat antara penerapan quantum metode latihan dalam peningkatan kemampuan membaca Alquran pada siswa. Hubungan tersebut di antaranya karena melalui pola penerapan metode latihan siswa dapat merasakan kondisi belajar yang menyenangkan, situasi yang menantang siswa namun tetap kreatif. Siswa berada dalam situasi yang jauh dari kesan monoton, tertekan, dan beban belajar yang berat karena guru dalam menerapkan metode latihan memposisikan diri sebagai pelaku be, dan bukan sebagai penlajar. Hal ini memungkinkan siswa dapat dengan santai, rileks, tanpa beban dapat meningkatkan kemampuannya.
2. Metode latihan mempunyai peranan yang signifikan dalam pemberdayaan kemampuan siswa membaca Alquran. Peran signifikan tersebut di antaranya adalah siswa dapat secara bebas mengelaborasi kemampuannya tanpa tekanan yang kaku dari gurunya, di mana guru secara komunikatif dapat mengarahkan siswa sesuai dengan batas-batas kemampuan terbaiknya dalam memahami setiap materi pelajaran.
48
dan keterpaduan kedua komponen proses pembelajaran dan pengajaran bagi pribadi siswa dan tenaga pengajar yang tercermin dalam pembelajaran dan pengajaran yang menyenangkan karena siswa dapat secara langsung meningkatkan kemampuan membaca & menulis Alquran. Maka tolok ukurnya asalah peningkatan kemampuan membaca Al-quran secara signifikan pada siswa kelas IV SD Uminda Kab. Gowa."
B. Implikasi Penelitian
Tantangan yang dihadapi oleh suatu lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam termasuk di Sekolah Dasar Swasta Uminda ialah menyiapkan anak didik untuk hidup di dalam lingkungan, bukan semata-mata
Tantangan yang dihadapi oleh suatu lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam termasuk di Sekolah Dasar Swasta Uminda ialah menyiapkan anak didik untuk hidup di dalam lingkungan, bukan semata-mata