Tahap 8 : Pengujian Manual dan Bahan Pendukung
E. Teknik Analisis Data
Dalam uji coba instrumen tes KDBB terdapat beberapa teknik analisis data yang digunakan, terutama terkait dengan analisis pengujian reliabilitas dan validitas instrumen. Untuk lebih jelasnya analisis yang akan digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis uji coba teoritik atau validitas isi menggunakan teknik CVR (Content validity Rasio) dari lawshe (Susetyo, 2011; Santun Naga,2012; Azwar, 2012). Validitas isi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kepentingan item yangtelah disusun, dalam hal ini, apakah item yang telah dikembangkan dianggap penting atau tidak penting oleh para expert. Validitas isi akan dilaksanakan oleh para pakar atausubject metter expert(SME)dari bidang bulutangkis dan Biomekanika.Berikut formula CVR yang digunakan dalam analisis validasi ini adalah sebagai berikut :
� = �− 2
2
= 2 � −1
Ket : Mp = Jumlah ahli yang menyatakan penting M = Jumlah ahli yang memvalidasi
Dengan indek rasio bekisar -1 ≤ CVR ≤ +1, dan mempunyai kriteria sebagai berikut :
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mp <1 2M maka CVR < 0 Mp =1 2M maka CVR = 0 Mp >1 2M maka CVR > 0
Sumber : (Susetyo, 2011; Santun Naga,2012; Azwar, 2012).
2. Analisis meta rubric, analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah teknik analisis persentasi (Ohiro, 2013), analisis tersebut digunakan untuk melihat persentasi layak atau tidaknya rubric yang digunakan untuk menilai tes hasil belajar keterampilan dasar bermainbulutangkis.Berikut formula yang digunakan dalam analisis persentasi meta rubrik adalah sebagai berikut :
Persentasi (%) = �� �
� � 100 %
3. Pengujian estimasi reliabilitas yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu tipe interclass coefficientreliability dan intraclasscoefficientreliability(Morrow, at al, 2005 ; Bresciani, Oakleaf, Duncan, & Hickmott. 2009 ; Thomas, Nelson, Silverman.2005). Pengujian estimasi reliabilitas tipe interclass reliability akan menggunakan model test-retestreliability sedangkan pada tipe intraclass reliability akan menggunakan model Croncbach’s alpha dan Interrater reliability (Morrow, at al, 2005 ; Bresciani, Oakleaf, Duncan, & Hickmott. 2009 ; Thomas, Nelson, Silverman. 2005 ;). Asumsi digunakannya metode test-retest reliabilitybertujuan untuk melihat kestabilanpengukuran dalam kaitannya dengan instrumen yang telah dikembangkan (Popham. 2011. hal. 63 ; Kusaeri & Suprananto. 2012. hal.85) dengan teknik analisis yang akan digunakan adalah person prodact moment (PPM) yaitu melihat korelasi antara tes pertama dan tes kedua (Morrow, at al. 2005 ; Crocker & Algina. 1986 ; Popham. 2011 ; Azwar, 2011; Susetyo, 2011; Santun Naga, 2012), metode test-retest yang akan digunakan dalam uji coba adalah same day test retest method, yaitu pengulangan tes yang dilaksanakan pada hari yang sama (Thomas, Nelson, Silverman. 2005. hal.201). Kemudian pada model kedua yaitu Croncbach’s alpha digunakan untuk mengukur
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
konsistensi internal dengan tujuan mengukur homogenitas yang didalamnya memfokuskan pada dua aspek penting yaitu isi (content) dan aspek heterogenitas dari tes tersebut, semakin homogen data yang dihasilkan, maka koefisien alpha akan semakin besar, ini artinya tes yang sudah dikembangkan semakin konsisten (Sukardi, 2012.hlm. 50). Pada model selanjutnya yaitu metode inter rater reliability digunakan untuk melihat kesepakatan antara retar dalammenilai, hal tersebut dilakukan untuk mengukur konsistensi penyekoran bila sebuah tes dinilai oleh dua orang atau lebih (Kusaeri & Suprananto. 2012. hal.84 ; Croker & Algina. 1986. hal.143). Teknik analisis interrater yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik ICC (Intraclass Correlation Coefficient) atau koefisien korelasi antar kelas dengan menggunakan analisis statistic ANOVA, pengunaan ICC diasumsikan karena jumlah rater yang menilai dalam uji coba pertama sebanyak tiga penilai, sebagaimana pandangan Susanto (2010) yang mengemukakan bahwa ICC digunakan “apabila jumlah rater lebih dari dua orang”, sedangkan rater yang berjumlah 2 orang analisis hendaknya mengunakan Kappa (Goodwin, 2001). Tipe ICC yang digunakan dalam analisis ini adalah tipe kesepakatan (agreement) yaitu penilaian yang menekankan pada kesamaan dan kesepakatan yang diberikan oleh para penilai (Muryanto. 2013. Hlm.53), kemudian model yang digunakan dalam ICC yaitu model two way mixedmodel yaitu rater yang dilibatkan dalam penelitian ini merupakan rater pilihan dan sudah ditetapkan sejak awal serta tidak dipilih secara random dalam satu populasi penilai (Muryanto. 2013. hlm.54). Ketiga pengujian reliabilitas pada metode test retest, croncbach’s alpha dan interrater akan dibantu oleh program aplikasi statistic SPSS windows versi 21.Formula yang digunakan dalam analisis pengujian reliabilitas ITHB KDBB adalah sebagai berikut :
a. Formula Person Product Moment (PPM)
��1�2 = �1�2−( �1) ( �2)
�1 2−( �1)2 �2 2−( �2)2
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
= Jumlah peserta tes
�1 = Tes pertama
�2 = Tes kedua
Sumber : (Susetyo, 2011, hlm. 108)
b. Formula Cronbach Alpha
��= −1(1− �12
��2 )
Dimana :
�� = Koefisien relibilitasalpha cronbach �12 = Jumlah seluruh variansi butir
��2 = Variansi skor responden = Jumlah butir yang setara
� = Sekor responden
Sumber : (Susetyo, 2011, hlm. 120&Santun Naga,2012, hlm. 234)
c. Formula Intraclass Coefisien Corelation (ICC)
= � −
�
Dimana :
= Koefisien korelasi intraclass
� = Between-subject (or indivuduals) mean of squares
=Error or residual mean of squares Sumber : (Goodwin, 2001&Thomas, at al, 2005)
4. Motode pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ITHB KDBB adalah criterion related validity atau validitas berdasarkan kriteria dengan jenis predictive validity atau validitas prediksi (Morrow, 2005 ; Lacy, 2011 ; Azwar, 2011, Susetyo, 2011), kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas ITHB KDBB adalah tournament participation atau game
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
performance yaitu rangking yang dihasilkan dari skor dalam pertandingan setengah kompetisi dengan menggunakan teknik round robin (Baumgartner & Jackson, 1999 ; Lam & Zhang, 2002, Morrow, at al, 2005). Salah satu kriteria yang ada dalam teknikround robin game performanceadalah harus pada olahraga yang bersifat individual, hal tersebut sepadan dengan pandangan yang dikemukakan oleh Morrow, at.al, (2005, hlm.98)“tournament partici-pation is rangking of abilities can be determined when everyone participates with everyone else best used when the skilled event is an individual
sport.”Atas dasar tersebut, kriteria roun robin game performancedipilih
dengan asumsi bahwa permainan bulutangkis merupakan olahraga yang bersifat individual. Teknik analisis data yang digunakan dalam validitas prediktif adalahkorelasi perbedaan peringkat(sperman rank order), hal tersebut diasumsikan karena data yang dikorelasikan dalam pengujian validitas ini adalah peringkat dari hasil skor pengukuran KDBB yang diukur menggunakan ITHB KDBB yang dikembangkan dengan peringkat dari hasil skor penampilan bermain dengan teknik round robin atau pertandingan setengah kompetisi(Baumgartner& Jackson, 1999 ; Lam & Zhang, 2002).Berikut Formula yang digunakan dalam analisis validitas prediksi ITHB KDBB sebagai berikut :
= 1 6
2
( 2−1) Dimana :
2= Jumlah selisih perbedaan peringkat subjek yang sudah dikuadratkan = Jumlah sampel
Sumber : (Furqon, 2009 ; Corder & Foreman, 2009)
5. Pengujian konsistensi pukulan, Analisis yang digunakan dalam pengujian ini adalah reliabilitas konsistensi dengan model alpha cronbach, hal tersebut didasarkan pada asumsi dasar bahwa konsistensi pukulan dapat didasarkan oleh besaran koefisien reliabilitas, salah satunya adalah dengan model alpha
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
cronbach, analisis yang digunakan dalam alpha cronbachdapat melihat variasi yang dihasilkan dari subjek tes antar trail atau percobaan pukulan, sehingga menemukan satu nilai konsistensi pada pukulan keberapa subjek sudah bisa menampilkan keterampilan yang sebenarnya (Morrow, at.al, 2005, hlm.89), oleh sebab itu, dengan analisis ini penulis dapat mengetahui pada kesempatan keberapa subjek sudah konsisten dalam menampilkan perfomanya sehingga dapat menjadi rujukan dan rekomendasi untuk uji coba tahap dua. Formula yang dapat digunakan dalam pengujian konsistensi pukulan adalah sebagai berikut :
��= −1(1− �2��
�2 � )
Dimana :
�� = Koefisien relibilitasalpha cronbach
�2�� = Jumlah seluruh variansi dalam percobaan
�2 � = Variansi skor untuk penjumlahan seluruh percobaan = Jumlahpercobaan
Sumber : (Morrow, at al, 2005, hlm. 90)
6. Pengujian terakhir dalam penelitian dan pengembangan ini adalah penentuan kriteria penilaian (norma penilaian), penentuan kriterian penelitian yang akan digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah metode Penilaian Acuan Patokan (PAP), hal tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk membuat kriteria atau klasifikasi keterampilan dalam penguasaan keterampilan dasar bermain bulutangkis dan menentukan batas penguasaan minimum yang harus dikuasi oleh siswa atau atlit (Nurhasan, 2007, hlm. 408). Selain itu pemilihan metode PAP diasumsikan mengingat bahwa acuan kriteria memiliki focus pada pendefinisian kemampuan, oleh karena itu, PAP kebanyakan digunakan pada tes hasil belajar atau tes lain untuk menilai kemampuan siswa (Kusaeri & Suprananto, 2012, hlm. 47). Penentuan batas penguasaan minimum ditetapkan oleh para SME melalui proses standard settingdengan menggunakan metode angoff. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan batas kelulusan pada suatu
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
keterampilan, dan melihat sejauh mana probabilitas persentasi item–item tugas gerak yang telah disusun dapat kuasai oleh para siswa menurut subject matterexpert (SME).
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Burhan Hambali, 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V