BAB III METODE PENELITIAN
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.7.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif ini menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini menggunakan statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik
62
Op-Cit. Hal:104
63
Moh.Nazir. Metode Penelitian. 2009. Ghalia Indonesia: Jakarta. Hal: 338
64
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Prenada Media Group: Jakarta. Hal: 229
SS : Sangat Setuju = 4
S : Setuju = 3
TS : Tidak Setuju = 2 STS : Sangat Tidak Setuju = 1
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus berdistribusi normal, selanjutnya penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus dipenuhi asumsi linearitas. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.65
3.7.2.1Analisis Deskriptif Data
Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing–masing variabel, yaitu variabel kualitas website
(X), dan variabel citra (Y). Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing–
masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
% = x 100%
Keterangan :
n = skor empirik (skor yang diperoleh) N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)
Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.
65
1. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: a. Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100% Skor maksimal
b. Menentukan angka persentase terendah Skor minimal xl00%
Skor maksimal
c. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian criteria terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% : 4 = 18,7%. Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentanse
No Rentang Presentase Kriteria
1 84% - 100% Sangat Baik
2 82% - 63% Baik
3 62% – 54% Cukup Baik
4 53% - 34% Tidak Baik
3.7.2.2Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono (2011), statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
Peneliti menggunakan SPSS 22 dalam penghitungan dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut: a) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. b) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal.
3.7.2.3Uji Koefesien Korelasi
Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan hubungan antar variabel.66 Dalam uji kali ini peneliti menggunakan koefisien korelasi product-moment pearson (r), yang digunakan untuk menemukan kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur pada skala interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi
product moment adalah :
66
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah individu dalam sample x = variabel terikat
y = variabel bebas
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui dengan penafsiran koefisien korelasi. Setelah melalui pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan dengan penilaian kriteria. Kriterianya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Ada beberapa ketentuan yang berlaku mengenai sifat dan nilai dari hubungan (korelasi), yaitu:67
a. Nilai hubungan (korelasi) antara variabel X dan Y berkisar antara -1 sampai dengan +1
67
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal: 171
b. Hubungan bersifat positif bila “semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin kecil
nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y”
c. Hubungan bersifat negatif bila “semakin kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin besar nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y”
d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan antar variabel.
e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan -1 berarti terjadi hubungan antar variabel yang sempurna.
3.7.2.4Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelinieran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bx
Dimana :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
3.7.2.5Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji sebagai berikut:68
3.7.2.5.1 Uji T
Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah Kualitas Website dan variabel dependennya adalah Citra. Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan t hitung, yaitu dengan rumus:
t =
Dimana: t = t hitung
r = koefisien kolerasi sederhana n = jumlah sampel
b. Menentukan tabel taraf signifikan 5% c. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima - Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
68
3.7.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi
product moment, maka tahap selanjutnya adalah menentukan Koefisien Determinasi, tujuannya adalah membuktikan seberapa besar pengaruh dari variabel X dengan variabel Y. dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi. Berikut rumusnya:
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi Product Moment
Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 22 dengan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul r-square.
3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian