• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Penyajian dan Analisis Data

Siswa dituntut untuk menentukan luas maksimal masing-masing lahan sesuai dengan ketentuan yang diberikan.

Jadwal pelaksanaan penelitian seperti pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari/Tanggal Waktu Jenis Kegiatan 1. Jumat, 1 April 2022 11.00 - 12.00

WIB

Observasi Pembelajaran 2. Senin, 11 April 2022 08.15 - 09.45

WIB

Observasi Pembelajaran 3. Jumat, 22 April 2022 11.00 - 12.00

WIB

Observasi Pembelajaran 4. Senin, 25 April 2022 08.15 - 09.45

WIB Tes Tulis

5. Senin, 18 Juli 2022 08.00 – 08.30

WIB Wawancara Guru

No Hal yang diamati Ya Tidak Keterangan 2. Apakah selama

pembelajaran siswa memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru?

Ketika guru menjelaskan materi yang dipelajari, siswa memperhatikan penjelasan tersebut dan jika ada bagian yang belum dipahami, siswa bertanya kepada guru.

3. Apakah guru memberikan contoh pemasalahan yang

kontekstual? √

Ketika menjelaskan, guru memberikan contoh permasalahan yang terdapat di sekitar siswa terkait materi yang diajarkan.

4. Apakah siswa aktif bertanya selama pembelajaran berlangsung?

Ketika ada kesempatan untuk bertanya, siswa berani untuk bertanya pada sesi diskusi atau saat mengerjakan latihan soal.

5. Apakah guru memberikan latihan soal atau tugas yang melatih

kemampuan literasi matematis siswa?

Pada tatap muka terakhir pembahasan materi bangun datar, guru memberikan latihan soal yang menyerupai soal literasi matematika.

Catatan Observasi:

- Di awal pembelajaran guru menyapa siswa dan memberikan semangat kepada siswa untuk kembali belajar. Kemudian dilanjutkan dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.

- Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang masih sederhana dan diberikan secara singkat. Konteks yang diangkat oleh guru diambil dari kutipan pengukuran yang ada di kitab Wahyu dalam Alkitab.

- Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, guru juga mengajak siswa untuk membuat alat peraga sederhana untuk membantu siswa belajar memahami konsep simetri putar. Alat yang digunakan juga mudah untuk ditemukan dan ada yang disediakan oleh guru juga meliputi kertas karton atau kardus bekas, jarum pentul, beberapa

potongan bangun datar segitiga dan segi empat, dan satu lembar kertas print out yang terdapat beberapa bangun datar.

- Siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru menggunakan strateginya sendiri dan juga bisa berdiskusi dengan temannya. Pada awalnya, guru memberikan contoh cara untuk mencari banyak simetri lipat yang dimiliki bangun datar persegi panjang. Kemudian, siswa diberikan waktu untuk menentukan banyak simetri lipat yang dimiliki bangun datar lainnya meliputi bangun datar persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan lain-lain.

- Guru juga memanfaatkan media pembelajaran digital classflow untuk membantu guru membahas materi ketika pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan kegiatan observasi pembelajaran yang telah peneliti sajikan di atas, maka keterlaksanaan pembelajaran matematika di kelas VII B SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta terkait materi bangun datar segitiga dan segi empat yang diuraikan pada tabel di atas dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru mengawali kegiatan dengan menyapa siswa dan memberikan semangat kepada siswa untuk melanjutkan kegiatan belajar di kelas. Guru juga tidak lupa untuk menyiapkan buku, alat tulis, serta beberapa hal yang dihimbau untuk siswa bawa pada pertemuan ini sesuai dengan instruksi guru pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan pendahuluan, guru juga tidak lupa untuk menyampaikan kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini.

b. Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan kegiatan observasi yang peneliti lakukan di kelas, guru memberikan contoh permasalahan kontekstual yang terdapat dalam Alkitab terkait dengan pengukuran. Kemudian, untuk memasuki

kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk kembali mempersiapkan alat dan bahan dari alat peraga yang akan digunakan pada kegiatan belajar pada pertemuan ini.

Dalam proses pembelajaran, suasana kelas juga tampak hidup, dimana siswa antusias mengikuti arahan dari guru untuk membuat alat peraga sederhana yang akan digunakan untuk mencari banyak simetri lipat suatu bangun datar. Setelah guru menjelaskan dan memberikan contoh pengunaan alat peraga tersebut kemudian siswa diberi waktu untuk mencari banyaknya simetri lipat dari bangun datar lainnya baik secara individu atau berdiskusi dengan temannya.

Selama kegiatan observasi pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti hanya menjumpai satu kali guru memberikan latihan soal kepada siswa yang bentuknya berupa bacaan panjang dan berisikan permasalahan yang kompleks (soal literasi matematika). Kesempatan tersebut terjadi pada tatap muka terakhir dimana kegiatan belajar digunakan guru untuk mengajak siswa menyelesaikan soal yang bentuknya berupa bacaan panjang dan berisikan permasalahan yang kompleks secara berkelompok. Latihan soal yang diberikan guru berjumlah tiga butir soal uraian dan dapat dikerjakan siswa secara berkelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 3-4 siswa.

Akan tetapi, banyak dari siswa yang masih kesulitan untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga tidak sedikit siswa yang bertanya kepada Guru maupun peneliti untuk mendapatkan petunjuk agar dapat menyelesaikan soal.

c. Kegiatan Penutup

Di akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan kepada siswa terkait materi yang dipelajari hari ini. Selain itu, guru juga memberikan tugas kepada siswa untuk membuat alat peraga sederhana untuk menentukan banyaknya simetri putar pada bangun datar yang telah ditentukan dan dibuat semenarik mungkin. Tidak hanya itu saja, dalam alat peraga yang dibuat juga harus menyertakan sifat-sifat dari bangun

datar tersebut serta menuliskan rumus untuk mencari luas dan kelilingnya.

Secara keseluruhan dapat dianalisa bahwa dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi bangun datar guru sudah memberikan soal yang kontekstual namun masih sederhana yang dibahas secara singkat.

Dalam kegiatan pembelajaran suasana pembelajaran berjalan secara interaktif karena adanya kegiatan yang menggunakan alat peraga sehingga mengundang minat siswa untuk belajar. Akan tetapi guru belum terlalu membiasakan siswa untuk menyelesaikan soal-soal literasi matematika yang bentuknya berupa bacaan panjang dan berisikan permasalahan yang kompleks.

2) Data dan Analisis Hasil Tes

Terdapat 25 siswa kelas VII B SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta yang mengikuti tes. Tes tertulis ini merupakan proses pengambilan data yang kedua dari tiga tahap kegiatan pengambilan data yang ada. Hasil pekerjaan setiap siswa yang mengikuti tes terdapat dalam Lampiran B.2.

Setelah melaksanakan tes, langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan koreksi jawaban siswa sesuai dengan pedoman skoring yang sudah disusun sebelumnya. Pedoman skoring jawaban siswa terdapat dalam Lampiran A.4. Hasil koreksi jawaban siswa dapat diperhatikan pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4. 3 Hasil Perolehan Skor Setiap Siswa per Butir Soal

Siswa Nomor Soal Nilai

Akhir

1 2 3 4 5 6

S1 6 8 6 5 0 0 20

S2 14 13 4 0 0 0 24.8

S3 11 12 0 0 0 0 18.4

S4 12 4 4 1 0 0 16.8

S5 14 16 10 8 2 0 40

S6 10 19 14 2 0 0 36

S7 10 12 6 4 0 0 25.6

S8 8 14 2 0 0 0 19.2

S9 11 4 4 0 0 0 15.2

Siswa Nomor Soal Nilai Akhir

1 2 3 4 5 6

S10 14 14 7 7 7 4 42.4

S11 13 20 14 4 0 0 40.8

S12 6 19 14 0 0 0 31.2

S13 14 8 14 4 0 0 32

S14 13 3 14 4 2 0 28.8

S15 12 3 4 2 0 0 16.8

S16 14 20 14 8 7 0 50.4

S17 14 20 14 8 7 4 53.6

S18 14 18 14 8 7 0 48.8

S19 9 7 2 2 0 0 16

S20 14 20 12 4 2 0 41.6

S21 14 10 4 0 0 0 22.4

S22 14 15 4 4 0 0 29.6

S23 14 4 4 4 0 0 20.8

S24 6 12 4 4 4 2 25.6

S25 10 11 4 4 2 0 24.8

Rata-rata 11.64 12.24 7.72 3.48 1.6 0.4 29.7 Berdasarkan data yang terdapat dalam Tabel 4.3, peneliti menghitung persentase skor dari setiap soal berdasarkan jawaban siswa. Adapun persentasenya disajikan pada Tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4. 4 Kriteria Ketercapaian Skor Tiap Soal Berdasarkan Persentasenya

Nomor Soal Level Skor (dalam

%) Kriteria Ketercapaian

1 1 83% Baik Sekali

2 2 61% Cukup

3 3 55% Kurang

4 4 11% Kurang Sekali

5 5 13% Kurang Sekali

6 6 1% Kurang Sekali

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa persentase setiap soal berbeda-beda dan tidak ada yang mendapatkan skor sempurna (100%) yang membuktikan bahwa level kesulitan dari setiap soal dan kemampuan yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan setiap soal berbeda-beda. Berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal literasi matematika pada materi bangun datar segitiga dan segiempat, sesuai dengan tujuan dari

penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana kemampuan literasi matematis siswa, maka berikut ini disajikan tabel terkait kemampuan literasi dari 25 siswa pada setiap levelnya.

Tabel 4. 5 Kemampuan Literasi Matematis Siswa dari Level 1 sampai Level 6

Siswa Level Kemampuan Literasi

1 2 3 4 5 6

S1 K K K KS KS KS

S2 BS C KS KS KS KS

S3 B C KS KS KS KS

S4 BS KS KS KS KS KS

S5 BS BS B KS KS KS

S6 B BS BS KS KS KS

S7 B C K KS KS KS

S8 C B KS KS KS KS

S9 B KS KS KS KS KS

S10 BS B K KS C KS

S11 BS BS BS KS KS KS

S12 K BS BS KS KS KS

S13 BS K BS KS KS KS

S14 BS KS BS KS KS KS

S15 BS KS KS KS KS KS

S16 BS BS BS KS C KS

S17 BS BS BS KS C KS

S18 BS BS BS KS C KS

S19 C KS KS KS KS KS

S20 BS BS BS KS KS KS

S21 BS K KS KS KS KS

S22 BS B KS KS KS KS

S23 BS KS KS KS KS KS

S24 K C KS KS KS KS

S25 B K KS KS KS KS

Keterangan:

BS = Baik Sekali B = Baik C = Cukup K = Kurang KS = Kurang Sekali

Berdasarkan perhitungan hasil tes di atas, dapat dianalisa bahwa semakin tinggi level soal yang diberikan, maka semakin rendah pula persentase dari ketercapaian siswa dalam menyelesaikan soal literasi matematika yang diberikan. Setelah dianalisa kembali, siswa yang mencapai kemampuan literasi level 2 yaitu 4 siswa yang termasuk kategori cukup (S2, S3. S7, dan S24), 3 siswa dengan kategori baik (S8, S10, dan S22), serta 8 siswa dengan kategori sangat baik (S5, S6, S11, S12, S16, S17, S18, dan S20). Siswa yang mencapai kemampuan literasi matematis level 3 yaitu S5 dengan kategori baik dan 9 siswa dengan kategori baik sekali (S6, S11, S12, S13, S14, S16, S17, S18, S20). Kemudian, terdapat 4 siswa yang mencapai kemampuan literasi matematis level 5 dengan kategori cukup yaitu S10, S16, S17, dan S18.

Namun, dari hasil tes ini terdapat beberapa siswa memiliki kemampuan literasi matematika yang tidak urut. Hal tersebut dapat diperhatikan pada siswa S10, S12, S13, S14, S16, S17, dan S18. Siswa S10 berhasil mencapai level 5 dengan kategori cukup akan tetapi mendapatkan kategori kurang pada level 3 dan kurang sekali pada level 4. Untuk siswa S12 mendapatkan kategori sangat baik untuk level 3 dan 4, tetapi kurang sekali untuk level 1. Siswa S13 mendapatkan kategori baik sekali pada level 1 dan 3 tetapi kurang untuk level 2. Untuk siswa S14 mendapatkan kategori baik sekali pada level 1 dan 3 (sama seperti siswa S13), tetapi kurang sekali untuk level 2. Untuk siswa S16, S17, dan S18 mencapai kategori sangat baik untuk level 3 dan cukup untuk level 5 tetapi kurang sekali di level 4 dan level 6.

3) Data dan Analisis Data Hasil Wawancara Guru

Wawancara guru ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan peneliti untuk menggali informasi dari guru matematika terkait sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga dan segiempat di kelas VII B SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Selain itu, melalui wawancara ini peneliti juga ingin mengetahui hal apa yang menjadi kendala atau kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran matematika, bagaimana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta faktor apa saja yang sekirang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa. Adapun hasil wawancara guru sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Hasil Wawancara Guru

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara 1. Menurut Ibu, apa saja manfaat

yang dapat diperoleh siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan belajar matematika pada materi bangun datar segitiga dan segiempat?

Manfaat yang diperoleh siswa secara langsung tentunya siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan soal, dan memahami materi. Kemudian, di dalam latihan soal siswa diajak untuk lebih teliti lagi dalam menyelesaikan soal demi soal, siswa diajak untuk berpikiran secara luas, mengartikan soal itu tidak hanya sekedar “oh, cara menyelesaikannya seperti ini, jawabannya seperti ini” bukan langsung ke jawaban tetapi juga lebih menyeluruh mengenai memahami soal, mengartikan soal dan mengenai “apa sih sesungguhnya soal yang yang diminta itu penyelesaiannya apakah hanya cukup sampai di hasil atau mengambil kesimpulan atau seperti apa”.

Nah, siswa diajak untuk lebih berpikiran luas. Tentunya, secara tidak langsung dari hal-hal itupun akan mengarah ke keseharian anak-anak. Jadi diharapkan dengan belajar matematika terutama pada bab ini, di luar sana siswa juga memiliki hal-hal positif seperti disiplin, berpikiran kritis, tidak mudah menyerah, memahami situasi dengan baik, bisa

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara menyelesaikan masalah tidak hanya berpaku pada satu cara tetapi juga melihat berbagai kemungkinan atau peluang lainnya.

2. Menurut Ibu, bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh siswa kelas VII B dalam belajar materi bangun datar segitiga dan segiempat?

Secara umum, kemampuan mereka ada yang sangat unggul, tetapi juga ada yang masih perlu bimbingan. Jadi, kalau secara umum kemampuan yang dimiliki siswa berbeda-beda.

Tetapi, untuk secara keseluruhan bisa dikatakan rata-rata dari mereka sudah bisa memahami materi. Tetapi ya itu, untuk soal-soal yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi itu baru satu dua anak yang mampu. Kalau secara dasar, ya mereka paham tetapi masih perlu bimbingan.

3. Menurut Ibu bagaimana solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Terkait solusi untuk semakin meningkatkan kemampuan anak yang sudah bisa, dapat dengan memberikan soal-soal yang memerlukan pemikiran tingkat lebih atau diberikan soal yang lebih susah lagi. Lalu, untuk siswa dengan kemampuan menengah dapat diberikan latihan soal yang lebih beragam. Bagi siswa dengan kemampuan kurang, tentu perlu adanya bimbingan.

Jika melihat dari dari soal-soal yang diselesaikan mereka saat pembelajaran kemarin, anak-anak masih cenderung untuk mengingat-ingat rumus. Jadi untuk ke pemahaman “oh ternyata rumus luas segitiga itu bisa didapatkan dari setengah

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara dari luas persegi panjang yang rumusnya tentu sudah mereka pahami sebelumnya” ataupun misalkan trapesium, trapesium bisa diubah ke bentuk baru untuk menemukan rumus baru.

Nah itu, untuk masuk ke situ memang masih terdapat kendala. Karena mereka mungkin sudah terbiasa menghafalkan rumus. Jadi ketika rumusnya sudah tidak tahu apa, untuk mengarah kesitupun juga mengalami kesulitan. Tentu solusinya harus menekankan pemahaman konsep.

4. Dalam pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga dan segiempat ini, metode pembelajaran apa yang Ibu pakai untuk mengajar? Apakah ada metode lain yang dapat digunakan selain metode tersebut?

Metode pembelajaran yang saya pakai adalah discovery learning. Jadi, anak-anak diajak untuk menemukan rumus sendiri. Metode lain yang saya gunakan yaitu secara berkelompok. Dengan metode tersebut, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (pembelajaran kooperatif). Jadi, dengan perpaduan antara discovery Learning dengan pembelajaran kooperatif membuat siswa menjadi lebih mudah untuk memahami soal yang diberikan, memahmi konsep-konsepnya bersama dengan kelompok.

5. Di luar jam sekolah, apakah Ibu bersedia membantu jika ada siswa yang bertanya terkait materi sedang yang dipelajari karena menemui kesulitan?

Ya, saya sudah memberikan informasi ke anak-anak kalau mereka menemukan kesulitan dari soal , tugas, ataupun dari materi yang diberikan di hari itu maka boleh menemui saya secara langsung di luar jam

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara belajar atau bisa menghubungi saya melalui pesan WhatsApp atau MS Teams.

6. Media pembelajaran apa saja yang Ibu gunakan ketika mengajar matematika materi bangun datar segitiga dan segiempat di kelas VII B?

Media pembelajaran yang saya gunakan kemarin yaitu video pembelajaran, PPT, alat peraga sederhana yang mereka buat sendiri. Untuk video pembelajaran saya berikan sebelum pembelajaran di kelas dimulai.

7. Terkait dengan media pembelajaran yang Ibu gunakan, apakah menurut Ibu siswa dapat terbantu dalam memahami materi yang dipelajari? Mengapa?

Dengan media yang gunakan, seharusnya siswa terbantu dalam memahami materi.

Tetapi kendalanya adalah jika tidak terpantau dengan baik, jadi yang melihat video pembelajaran yang saya berikan hanya anak-anak tertentu saja

(tidak semua anak

memanfaatkan itu).

8. Apakah Ibu pernah memberikan soal literasi matematika kepada siswa pada pembelajaran bangun datar segitiga dan segiempat?

Iya, pernah. Ada momen ketika anak-anak memiliki jatah untuk belajar dalam kelompok. Dalam kegiatan tersebut siswa diberikan soal-soal berupa soal literasi yang harus diselesaikan.

9. Menurut Ibu, faktor apa saja

yang mempengaruhi

kemampuan literasi matematika siswa kelas VII B khususnya pada materi bangun datar segitiga dan segiempat?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa.

1) Adanya motivasi diri.

Apakah anak tersebut mau melibatkan diri, mau mengikuti metode itu dengan baik atau tidak, atau karena sudah terbayang dengan bacaan soal yang banyak sehingga anak tersebut tidak mau menyelesaikan soal. Itulah

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara

Terkait dengan posisi tempat duduk, apakah sudah ditentukan, atau setiap hari bergilir atau bagaimana ya Bu?

kenapa motivasi sangat penting.

2) Pembiasaan. Jikalau di kelas mereka sudah terbiasa dengan soal-soal yang singkat atau to the point kemudian diberikan soal literasi dengan bacaan panjang, tentunya membuat siswa menjadi “kaget” dan merasa bahwa soal tersebut sangat susah.

3) Cara guru untuk membantu siswa dalam memahami soal literasi. Jadi peran guru baik membiasakan siswa, memberikan fasilitas, memberikan berbagai jenis soal literasi, ataupun metode guru dalam memfasilitasi siswa dalam pembelajaran itu, serta lingkungan di kelas. Ketika saya lihat dalam kelas ternyata ada blok-blok tertentu. Jadi ada blok yang sifatnya anak-anak itu mau belajar dengan sunguh-sungguh tetapi juga ada blok siswa yang ketika belajar itu biasa-biasa saja.

jadi, lingkungan kanan, kiri, depan, belakang (posisi tempat duduk siswa) itu juga mempengaruhinya.

Terkait dengan tempat duduk, yang mengatur adalah wali kelas. Jadi ada perhatian khusus bagi siswa yang mungkin ada yang memiliki keterbatasan pada bagian mata (mata minus), atau postur tubuh siswa

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara yang dibandingkan dengan lainnya ternyata lebih kecil.

Nah, faktor itu yang menjadi pertimbangan.

Selain itu ada pertimbangan dari sifat beberapa anak yang suka membuat suasana belajar menjadi ramai.

Misalkan siswa yang menjadi provokator dan bila didekatkan dengan siswa A, B, ataupun C apakah situasi belajar akan menjadi mendukung atau malah menjadi ramai. Jadi faktor itu juga diperhatikan.

Sehingga, pemilihan tempat duduk ini merupakan kekuasaan dari wali murid.

Kemudian, setiap satu minggu sekali akan ada evaluasi. Tetapi, untuk pembelajaran matematika itu sendiri, secara umum, karena waktu yang terbatas jadi kita mengikuti pengaturan tempat duduk siswa oleh wali kelas yang tentu itupun juga dipertimbangan sebelumnya dengan berdiskusi dengan guru-guru lain. Tetapi jika untuk kelompok, ada beberapa cara untuk menentukan kelompok mereka, dapat dengan cara guru menunjuk beberapa siswa untuk menjadi leader kemudian anak-anak lain memilih kelompok mana yang ingin dipilih ataupu guru sudah menetukan

No. Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara kelompoknya, dan ada juga dimana anak-anak diberikan kepercayaan untuk memilih kelompoknya sendiri.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang diuraikan pada Tabel 4.6 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran Bangun Datar Segitiga dan Segiempat, secara keseluruhan bisa dikatakan rata-rata dari anak-anak kelas VII B sudah bisa memahami materi. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru juga menggunakan beberapa media pembelajaran yang beragam seperti yang ditegaskan pada poin enam. Dalam upaya untuk membantu siswa semaksimal mungkin perihal belajar, guru juga bersedia membantu siswa di luar jam belajar yang terdapat di sekolah berdasarkan pada poin lima. Jadi, siswa dapat menemui guru secara langsung di luar jam belajar atau bisa menghubungi guru juga melalui pesan WhatsApp atau MS Teams.

Terkait dengan soal literasi matematika, berdasarkan poin delapan, ada satu momen dimana siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk menyelesaikan soal literasi matematika secara berkelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru sudah mencoba memberikan latihan soal berupa soal literasi matematika kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara juga, menurut guru ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa yaitu motivasi diri, pembiasaan, dan peran guru dalam mengajar. Motivasi diri, karena sudah terbayang dengan bacaan soal yang banyak sehingga membuat anak-anak tidak mau menyelesaikan soal yang diberikan. Pembiasaan, karena sudah terbiasa dengan soal-soal yang singkat atau to the point, kemudian saat diberikan soal literasi dengan bacaan panjang, tentunya membuat siswa menjadi “kaget” dan merasa bahwa soal tersebut sangat susah. Peran guru dalam mengajar, salah satunya berkaitan dengan apakah guru sudah membiasakan siswa untuk menyelesaikan

permasalahan kontekstual yang bersifat kompleks atau juga bisa berupa soal literasi matematika.

Dokumen terkait