• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Berdasarkan tabel 3.11 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu RPP didapatkan hasil sebesar 4,1 dan termasuk dalam tingkat

penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga RPP dalam penelitian

ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Tabel 3.12 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori

Guru kelas 4.53 Sangat Layak

Dosen ahli 4,51 Sangat Layak

Dosen ahli 4,3 Layak

Rata-Rata 4,44 Layak

Berdasarkan tabel 3.12 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu LKS didapatkan hasil sebesar 4,44 dan termasuk dalam tingkat

penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga LKS dalam penelitian

ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya

hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Sanjaya, 2006: 117). Data yang diperoleh pada proses penelitian dengan menggunakan instrumen, diolah secara sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian yaitu menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data kemampuan berpikir kritis yang diamati pada saat pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data secara kuantitatif berupa data hasil evalusi siswa yang diperoleh melalui soal evaluasi.

Data-data yang telah diproses dapat untuk melihat peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan sesudah diberikan tindakan yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA SD Kanisius Ganjuran pada materi KPK dan FPB.

1. Analisis Hasil belajar Siswa

Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian. Sesudah soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

a. Menentukan penskoran tes evaluasi.

Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan skor disetiap nomornya. Setiap nomor mempunyai skor yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal.

b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:

NA = x 100

c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:

Mean =

d. Perhitungan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus:

Presentase = x 100%

e. Membandingkan persentase evaluasi antar siklus untuk mengetahui terjadi peningkatan atau tidak.

f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase ketuntasan maupun rata-rata kelas.

2. Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen kuesioner dan observasi. Perhitungan pengolah data hasil instumen, peneliti menggunakan kriteria dari PAP tipe 1 (Masidjo, 1995: 153) sebagai berikut:

Tabel 3.13 PAP tipe I Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria 90% - 100% Sangat Kritis 80% - 89% Kritis 65% - 79% Cukup Kritis 55% - 64% Tidak Kritis

Berdasarkan tabel 3.13 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup kritis. Hasil instrumen dihitung melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Lembar kuesioner berpikir kritis terdiri dari 20 butir pernyataan favorable dan pernyataan unvavorable. Setiap item pertanyaan dapat

dihitung mengunakan perhitungan sebagai berikut:

1) Menghitung penskoran dengan cara menjumlahkan seluruh skor pada setiap indikator.

2) Menghitung skor rata-rata dan nilai setiap indikator.

3) Rata-rata yang telah diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai kemampuan berpikir kritis, dengan cara:

Skor maksimal = jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5 (skala kuesioner)

4) Menghitung rentang skor setiap tingkat kriteria dengan cara: a. Memasukkan hasil kuesioner setiap siswa perindikator.

b. Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam indikator.

c. Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam kriteria dari PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi (Masidjo, 1995: 153) berikut:

Indikator 1

Indikator 1 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4x5= 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.14 Kriteria Indikator 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 18 - 20 Sangat Kritis

80% – 89% 16 - 17,8 Kritis

65% – 79% 13 - 15,8 Cukup kritis

55% – 64% 11 - 12,8 Tidak kritis

< 55% 4 - 10,8 Sangat tidak kritis

Indikator 2

Indikator 2 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2x5= 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.15 Kriteria Indikator 2

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 9 - 10 Sangat Kritis

80% – 89% 8 - 8,9 Kritis

65% – 79% 6,5 - 7,9 Cukup kritis

55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

Indikator 3

Indikator 3 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}

Tabel 3.16 Kriteria Indikator 3

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 9 - 10 Sangat Kritis

80% – 89% 8 - 8,9 Kritis

65% – 79% 6,5 - 7,9 Cukup kritis

55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

< 55% 2 - 5,4 Sangat tidak kritis

Indikator 4

Indikator 4 terdiri 6 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 6 x 5 = 30 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.17 Kriteria Indikator 4

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 27 - 30 Sangat Kritis

80% – 89% 24 - 26,7 Kritis

65% – 79% 19,5 - 23,7 Cukup kritis

55% – 64% 16,5 - 19,2 Tidak kritis

< 55% 6 - 16,2 Sangat tidak kritis

Indikator 5

Indikator 5 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.18 Kriteria Indikator 5

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90%– 100% 9 - 10 Sangat Kritis

80% – 89% 8 - 8,9 Kritis

55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

< 55% 2 - 5,4 Sangat tidak kritis

Indikator 6

Indikator 6 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.19 Kriteria Indikator 6

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 18 - 20 Sangat Kritis

80% – 89% 16 - 17,8 Kritis

65% – 79% 13 - 15,8 Cukup kritis

55% – 64% 11 - 12,8 Tidak kritis

< 55% 4 - 10,8 Sangat tidak kritis

Keseluruhan indikator

Indikator 1 sampai dengan indikator 6 kemudian dibuat skor secara keseluruhan. Skor keseluruhan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.20 sebagai berikut:

Tabel 3.20 Kriteria Keseluruhan Indikator Tabel Penguasaan

Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% - 100% 90 – 100 Sangat kritis

80% – 89% 80 – 89 Kritis

65% - 79% 65 – 79 Cukup kritis

55% – 64% 55 - 64 Tidak kritis

<55% <55 Sangat tidak kritis

2. Observasi Kemampuan berpikir kritis

Lembar observasi terdiri dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, dan setiap indikator memuat 3 skala penilaian. Peneliti menggunakan rata-rata setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase secara keseluruhan untuk mengitung data hasil obeservasi. Perhitungan setiap indikator dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Rata-Rata Seluruh Siswa

2) Mencari rata-rata keseluruhan siklus I yang diperoleh setiap siswa. 3) Rata-rata keseluruhan pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria

sebagai berikut:

Tabel 3.21 Kriteria Rata-Rata Observasi Secara Keseluruhan

Tabel Penguasaan

Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90%– 100% 2,7 – 3 Sangat kritis

80%– 89% 2,4 - 2,67 Kritis

65%– 79% 1,95 - 2,37 Cukup kritis

55%– 64% 1,65 - 1,92 Tidak kritis

< 55% 0 - 1,63 Sangat tidak kritis

4) Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari setiap siswa.

5) Rata-rata secara keseluruhan pada siklus II dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.21

b. Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis

1) Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.20.

2) Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis (minimal cukup kritis).

3) Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris (cukup kritis) dengan cara:

Persentase = x 100%

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi di akhir siklus dan evaluasi akhir yang merupakan gabungan siklus 1 dan siklus 2. Hasil dari setiap siklus digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan kemampuan berpikir kritis dengan kuesioner yang telah diolah sehingga dapat diketahui adanya peningkatan dari kondisi awal ke akhir siklus 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika SD Kanisius Ganjuran adalah 70. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tersebut didapatkan dari kriteria penetapan KKM yaitu kompleksitas, daya dukung, tingkat kemampuan rata-rata. Peneliti menaikkan KKM dari 70 menjadi 75 pada siklus 1, siklus 2 menjadi 77, dan evaluasi akhir menjadi 80. Indikator keberhasilan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

No Indikator KondisiAwal Target Akhir Siklus Keterangan

1 2 Akhir

1 Rata-rata kelas 66,50 75 80 85 Jumlah nilai seluruh siswa

dibagi jumlah siswa

2

Persentase

jumlah siswa 50,40% 60% 70% 80%

Jumlah siswa yang tuntas dibagi jumlah seluruh siswa

Berdasarkan tabel 3.22 menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal 66,50 dengan target pencapaian evaluasi 1 sebesar 75, evalusi 2 sebesar 80, dan evaluasi akhir adalah 85. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 50,40% dengan target pencapaian siklus I sebesar 60%, target pencapain siklus II sebesar 70% dan target pencapaian evaluasi akhir yang merupakan evaluasi gabungan siklus 1 dan siklus 2 adalah sebesar 80%. Target ditentukan melalui diskusi peneliti dengan guru kelas IV.

Tabel 3.23 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Keseluruhan

No Indikator Kondisi

Awal Target Keterangan

1 Nilai Rata-rata kemampuan

berpikir kritis 61,93 80,58

Skor rata-rata dibagi skor maksimal dikali 100

2 Persentase siswa 40% 83,33%

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis dibagi seluruh siswa dikali 100%

Berdasarkan tabel 3.23 menunjukan, rata-rata nilai berpikir kritis pada kondisi awal 61,93 meningkat menjadi 80,58 di kondisi akhir. Sedangkan persentase siswa pada kondisi awal sebesar 40% meningkat menjadi 83,33% di kondisi akhir.

Dokumen terkait