BAB III METODE PENELITIAN
3.8 Teknik Analisis Data
3.9Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis deskriptif yang digunakan adalah mencari skor rerata dan mencari persentase peningkatan prestasi belajar dalam setiap siklus.
3.9.1.1.1.1 Skor Rerata
Skor rerata dalam penelitian ini adalah skor rata- rata kelas dari hasil pre test, post test I, post test II, dan post test selanjutnya. Cara menghitung rerata kelas adalah sebagai berikut:
89
M = X N
Keterangan:
M = Mean (Skor rata- rata kelas). ∑ X = Jumlah skor seluruh siswa. N = Banyak siswa.
Persentase Peningkatan Prestasi Belajar/ Presentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Persentase peningkatan hasil belajar adalah besarnya kenaikan hasil belajar siswa dari sebelum dilakukan tindakan kelas sampai setelah dilakukan tindakan kelas. Adapun persentase yang dihitung dalam penelitian ini adalah persentase kenaikan hasil belajar siswa dari hasil pre test ke post test I, kenaikan hasil belajar siswa dari hasil post test I ke post berikutnya, kenaikan hasil belajar siswa dari hasil pre test ke post test terakhir, kenaikan total hasil belajar siswa dari sebelum tindakan (hasil pre test) hingga akhir tindakan (post test terakhir), presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dari sebelum tindakan (pre test) hingga post test I dan post test berikutnya, dan persentase jumlah siswa yang mendapat nilai hasil belajar lebih dari 70.
Tabel 3.15. Kriteria Nilai Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar Kriteria
85 – 100 Sangat Baik
70 – 84 Baik
90
40 – 54 Kurang
0 – 39 Sangat Kurang
Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis (Kuesioner)
Analisis data dalam kemampuan berpikir kritis, meliputi 6 indikator sebagai fokus penelitian, yaitu: (1) menganalisis argumen, (2) mampu bertanya, (3) mampu menjawab pertanyaan, (4) memecahkan masalah, (5) membuat kesimpulan, dan (6) keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis tersebut, kemudian dibuat kuesioner berjumlah 20 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau pernyataan negatif. Analisis data kemampuan berpikir kritis dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
a. Menghitung kuesioner kemampuan berpikir kritis yang dibagikan kepada siswa pada awal sebelum penelitian dan akhir setelah penelitian menggunakan pedoman penskoran yang sudah dibuat. Kemudian memasukkan data hasil kuesioner tersebut di microsoft excel, dan selanjutnya mengelompokkannya berdasarkan indikator. b.Menghitung jumlah skor berpikir kritis kelas.
c. Menghitung rata-rata skor kelas.
Jumlah skor kelas = Menjumlahkan skor siswa dalam satu kelas
91
Jumlah skor kelas Jumlah siswa d. Menghitung nilai rata-rata kelas.
����� =Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal × 100
e. Menentukan rentang skor kriteria berpikir kritisberdasarkan PAP tipe I menurut Masidjo.
Tabel 3.16. Penilaian Acuan Patokan I (PAP) I Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90% - 100% Sangat Kritis
80% - 89% Kritis
65% - 79% Cukup Kritis
55% - 79% Tidak Kritis
Dibawah 55% Sangat Tidak
Kritis
f. Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis.
g. Menghitung persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis
�� �� � � = Jumlah siswa yang minimal CK
Jumlah seluruh siswa × 100%
Menentukan kriteria kemampuan berpikir kritis setiap indikator: 1. Indikator 1 (Menganalisis Argumen)
92
Dalam indikator 1 (menganalisis argumen) terdapat 4 soal yang mewakili indikator 1 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 1 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 1 adalah 20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 1 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I (Penilaian Acuan Patokan). Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.17. Rentang Skor Indikator 1 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis
80% - 89% 16 – 17,9 Kritis
65 % - 79% 13 – 15,9 Cukup Kritis 55% - 64% 11 – 12,9 Tidak Kritis Dibawah 55% 4 – 10,9 Sangat Tidak Kritis Dari tabel 3.17 diketahui bahwa pada indikator 1 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh minimal 13 (cukup kritis).
2. Indikator 2 (Mampu Bertanya)
Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik) = 20
93
Dalam indikator 2 (mampu bertanya) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 2 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah 10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 2 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.18. Rentang Skor Indikator 2 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis
80% - 89% 8 – 8,9 Kritis
65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% 2 - 5,4 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.18diketahui bahwa pada indikator 2 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).
3. Indikator 3 (Memecahkan Masalah)
Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10
94
Dalam indikator 3 (memecahkan masalah) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 3 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 2 adalah 10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 3 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.19.
Tabel 3.19. Rentang Skor Indikator 3 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis
80% - 89% 8 – 8,9 Kritis
65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% 2 –5,5 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.19diketahui bahwa pada indikator 3 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).
4. Indikator 4 (Memecahkan Masalah)
Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10
95
Dalam indikator 4 (memecahkan masalah) terdapat 6 soal yang mewakili indikator 4 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 4 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 4 adalah 30. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 4 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.20.
Tabel 3.20. Rentang Skor Indikator 4 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 27 – 30 Sangat Kritis
80% - 89% 24 – 26,9 Kritis
65 % - 79% 19,5 – 23,9 Cukup Kritis 55% - 64% 16,5 – 19,9 Tidak Kritis Dibawah 55% 6 – 16,5 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.20 diketahui bahwa pada indikator 4 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 19,5 (cukup kritis).
5. Indikator 5 (Membuat Kesimpulan)
Skor maksimal = 6 soal × 5 (sangat baik) = 30
96
Dalam indikator 5 (membuat kesimpulan) terdapat 2 soal yang mewakili indikator 5 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 5 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 5 adalah 10. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 5 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.21.
Tabel 3.21. Rentang Skor Indikator 5 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 9 – 10 Sangat Kritis
80% - 89% 8 – 8,9 Kritis
65 % - 79% 6,5 – 7,9 Cukup Kritis 55% - 64% 5,5 – 6,4 Tidak Kritis Dibawah 55% 2 – 5,5 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.21 diketahui bahwa pada indikator 5 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 6,5 (cukup kritis).
Skor maksimal = 2 soal × 5 (sangat baik) = 10
97
6. Indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan).
Dalam indikator 6 (Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan) terdapat 4 soal yang mewakili indikator 6 tersebut. Untuk mengetahui skor maksimal dari indikator 6 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari data perhitungan skor maksimal yang telah dihitung tersebut, diketahui bahwa skor maksimal pada indikator 6 adalah 20. Setelah dikatahui skor maksimal pada indikator 6 selanjutnya peneliti membuat rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis berdasarkan PAP tipe I (Penilaian Acuan Patokan). Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.22.
Tabel 3.22. Rentang Skor Indikator 6 Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 18 – 20 Sangat Kritis
80% - 89% 16 – 17,9 Kritis
65 % - 79% 13 – 15,9 Cukup Kritis 55% - 64% 11 – 12,9 Tidak Kritis Dibawah 55% 4 – 11 Sangat Tidak Kritis
Skor maksimal = 4 soal × 5 (sangat baik) = 20
98
Dari tabel 3.22 diketahui bahwa pada indikator 6 dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis jika skor rata-rata siswa dapat memperoleh skor minimal 13 (cukup kritis).
h. Langkah terakhir dalam analisis data kuesioner adalah menghitung keseluruhan indikator menggunakan kriteria PAP tipe I.
Tabel 3.23. Rentang Skor Seluruh Indikator Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor Keterangan 90% - 100% 90 – 100 Sangat Kritis
80% - 89% 80 – 89 Kritis
65 % - 79% 65 – 79 Cukup Kritis 55% - 64% 55 – 64 Tidak Kritis Dibawah 55% 20 – 55 Sangat Tidak Kritis
Setelah diketahui rentang skor seluruh indikator, langkah selanjutnya untuk menghitung nilai kemampuan berpikir kritis menggunakan rumus sebagai berikut:
����� = Rata−rata skor kelas
Jumlah skor maksimal× 100
Setelah diketahui nilai kemampuan berpikir kritis atau skor rata-rata kemampuan berpikir kritis, langkah selanjutnya membandingkan nilai kemampuan berpikir kritis setiap indikator pada data awal sebelum dilakukan penelitian dengan nilai kemampuan berpikir kritis setiap indikator data akhir setelah dilakukan penelitian. Perbandingan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
99
kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual.
Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa dan prestasi belajar matematika sebelum dan setelah menggunakan alat peraga (kognitif), dan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran (afektif).