• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data kualitatif dalam penelitian ini meliputi:

Reduksi Data

Reduksi data dimana peneliti merangkum dan memilih informasi inti yang sesuai dengan fokus penelitian. Pemilihan dan perangkuman data dilakukan apabila data yang diperoleh dari narasumber terlalu banyak dan takutnya tidak semua relevan dengan rumusan masalah. Selanjutnya mencatat data yang diperoleh sesuai dengan hasil wawancara, tertulis dan observasi di lapangan. Pada reduksi data ini, data yang dikumpulkan berupa APBDesa di Desa Rejosari Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun 2017.

Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

32

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2005:330). Metode triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber.

Triangulasi metode dilakukan dengan wawancara lisan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2019 dan tertulis yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2019. Triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah: (a) informan kunci yaitu Darminto, S.Ag menjabat sebagai Sekretaris Desa Rejosari sejak tahun 1999 s/d sekarang dan berusia 48 tahun; (b) informan lainnya yaitu Suprojo, S.ST, MM menjabat sebagai Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Karangawen sejak tahun 2017 dan berusia 36 tahun; (c) informan lainnya yaitu Mahmud Mugiyono yang menjabat sebagai Kepala Desa Rejosari dan berusia 45 tahun; (d) informan lainnya yaitu Ahmad Zaini, S.Pd yang menjabat sebagai Kaur Keuangan Desa Rejosari sejak tahun 2015 dan berusia 30 tahun.

Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan berdasarkan pada penyajian data dan reduksi data serta yang menjawab rumusan masalah penelitian. Sekretaris Desa Rejosari sebagai informan kunci dalam pengelolaan keuangan desa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dalam konteks akuntabilitas dan transparansi agar data kredibel maka didukung dengan penjelasan dari informan lain diantaranya Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Karangawen, Ketua BPD Desa Rejosari dan Staf Kaur Keuangan Desa Rejosari.

33 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Desa rejosari masuk kedalam wilayah Kecamatan Karangawen dengan luas wilayah 5,56 km. Letak geografis desa rejosari berada di sebelah barat daya Kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang. Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan sejauh 4,25 km dengan lama jarak tempuh sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten Demak sejauh 32 km dengan lama jarak tempuh sekitar 30 menit.

Secara administratif desa rejosari berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Desa Brambang/Desa Sidorejo b. Sebelah Selatan : Desa Tlogorejo

c. Sebelah Timur : Desa Tlogorejo Kabupaten Grobogan d. Sebelah Barat : Desa Karangawen

Penduduk desa rejosari berjumlah 11.373 jiwa yang terdiri dari 5.778 laki laki dan 5.595 perempuan. Desa rejosari memiliki potensi sumber daya alam berikut luas desa rejosari (dalam ha) terdiri dari:

a. Tanah kas desa : 20,83 ha b. Bengkok : 70,41 ha c. Komlek balai desa : 25 ha d. Tanah lapangan : 3 ha

e. Sawah : 50 ha

34

f. Tegalan : 313,40 ha g. Pekarangan penduduk: 181,60 ha

Kegiatan ekonomi desa rejosari masih didominasi oleh karyawan swasta dan petani. Sebagian masyarakat desa rejosari banyak yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan, buruh, wiraswasta, dll.

Kepala Desa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Desa Rejosari

35 4.2 Analisis Data

Reduksi Data

Dari hasil wawancara dapat disusun Ringkasan Hasil Wawancara seperti berikut:

Tabel 4.1

Perangkat desa, tokoh masyarakat, dll

36 4. Bagaimana mekanisme

pelaporan APBDesa Rejosari sudah sesuai dengan pedoman yang yang berlaku seperti Perbup dan Perda.

6. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pencairan

Sumber: Data diolah, 2019

Triangulasi Data

a. Mekanisme musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari yang dihadiri oleh lembaga desa diantaranya BPD dan LKMD, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, linmas, TP PKK dan RT/RW sedesa Rejosari. Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

b. Penyusunan APBDesa di Desa Rejosari penyusunannya sesuai RKPDes sehingga hanya memilih prioritas yang akan dijalankan dalam APBDes tahun berjalan. Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

c. Penatausahaan keuangan desa di peraturan desa Rejosari menggunakan aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa), yang bertanggungjawab dalam hal penatausahaan yaitu Bendahara Desa.

Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

d. Mekanisme pelaporan APBDesa di Desa Rejosari berupa LPPD (Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana) yang disampaikan kepada Bupati Kabupaten Demak lewat Camat Karangawen. Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

38

e. Mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari sudah sesuai dengan Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati Kabupaten Demak. Pertanggungjawabannya dengan memasang banner APBDes di Balai Desa Rejosari. Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

f. Mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari yaitu Bendahara Desa yang berwenang mencairkan uang lewat Rekening Desa. Pendapat dari informan kunci Darminto didukung pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini.

Penarikan Kesimpulan

Mekanisme musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) dalam penyusunan APBDesa, penyusunan APBDesa, penatausahaan keuangan desa di peraturan desa, mekanisme pelaporan APBDesa, mekanisme pertanggungjawaban APBDesa dan mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari dari pendapat informan kunci Darminto dan pendapat informan Suprojo, Narto dan Ahmad Zaini menghasilkan pendapat yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat desa Rejosari dalam mengelola keuangannya sudah sesuai pedoman yang berlaku khususnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa serta dilakukan secara transparan dan akuntabel.

4.3 Pembahasan

Mekanisme musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari yang dihadiri oleh lembaga desa diantaranya BPD dan LKMD, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, linmas, TP PKK dan RT/RW sedesa Rejosari. Hal ini sejalan dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa:

(1) Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

Penyusunan APBDesa di Desa Rejosari penyusunannya sesuai RKPDes. Hal ini sesuai ketentuan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 20 ayat (1) yang menyatakan bahwa:

(1) Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.

Penatausahaan keuangan desa di peraturan desa Rejosari menggunakan aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) yang dikelola oleh Bendahara Desa. Sesuai ketentuan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 pasal 35 ayat (1) yang menyatakan bahwa:

(1) Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa.

Mekanisme pelaporan APBDesa di Desa Rejosari berupa LPPD (Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana) yang disampaikan kepada

40

Bupati lewat Camat. Hal ini sejalan dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa:

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota berupa:

a. laporan semester pertama; dan b. laporan semester akhir tahun.

Mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari sudah sesuai dengan Perda maupun Perbup. Pertanggungjawaban dengan memasang banner APBDes di Balai Desa. Hal ini sesuai ketentuan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 pada Pasal 40 ayat (1) yang menyatakan bahwa:

(1) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dan 38 diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.

Mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari yaitu Bendahara Desa yang berwenang mencairkan uang lewat Rekening Desa. Hal ini sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 24 ayat (1) yang menyatakan:

(1) Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa.

41 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah perangkat desa sangat berperan dalam pengelolaan keuangan desa secara transparan dan akuntabel serta secara keseluruhan pelaksanaan pengelolaan keuangan desa Rejosari dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan hingga pelaporan dan pertanggungjawaban telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah dengan pemberian pelatihan pengelolaan keuangan desa terkait Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) kepada perangkat daerah khususnya Sekretaris Desa, Bendahara beserta staf Kaur Keuangan dan Kepala Seksi agar pengelolaan keuangan desa sehingga dapat berjalan sesuai pedoman yang berlaku dan meminimalisir terjadinya penyelewengan baik itu keuangannya maupun tanggungjawabnya dalam konteks akuntabilitas dan transparansi. Pentingnya pendidikan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh perangkat desa agar dapat mengelola keuangan desa dan mengaplikasikannya.

42

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pergantian informan lain yaitu Kepala Desa Rejosari dikarenakan ada kepentingan pribadi yang mendadak, sehingga digantikan dengan Ketua BPD Desa Rejosari.

2. Penelitian ini hanya berfokus kepada perangkat desa Rejosari yang paham mengenai pengelolaan keuangan desa.

5.4 Agenda Penelitian yang Akan Datang

1. Bagi peneliti selanjutnya perlu menambahkan informan lain yang dapat menjadi pembanding terkait pengelolaan keuangan desa.

2. Diharapkan dapat memperluas lokasi penelitian di berbagai tempat sehingga dapat membandingkan dengan penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. K. J. K.,& Atmadja, A. T., & Herawati, N. T. 2015. Analisis Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Di Tingkat Dadia (Studi Kasus Pada Dadia Punduh Sedahan Di Desa Pakraman Bila Bajang).

Indrianasari, N. T. 2017. Peran Perangkat Desa Dalam Akuntanbilitas Pengelolaan Keuangan Desa. ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 1(2), 29-46.

Komisi Pemilihan Umum. 2014. Nawa Cita 9 Agenda Prioritas Jokowi-JK.

Accessed Oktober 28, 2018. https://www.kpu.go.id.

Lestari, A. K. D., & Atmadja, A. T., & Adiputra, I. M. P. 2014. Membedah Akuntabilitas Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Pakraman Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Singaraja: e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha.

Lexy, J. M. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Oktaviani, I. A. A., & Herawati, N. T., & Atmadja, A. T. 2017. Pengaruh Paktik Akuntabilitas, Conflict Of Interest Dan Penegakan Hukum Terhadap Potensi Fraud Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Di Kabupaten Buleleng.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

44

Peraturan Bupati Demak Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian dan Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2017.

Peraturan Bupati Demak Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Yatminiwati, M. 2018. Analisis Perencanaan Dan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Kantor Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang).

Lampiran A : Wawancara Lisan

1. Bagaimana mekanisme musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi perangkat desa dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari ?

3. Bagaimana penatausahaan keuangan desa di peraturan desa Rejosari ?

4. Bagaimana mekanisme pelaporan APBDesa dan kendala apa saja yang dihadapi perangkat desa ?

5. Menurut pendapat bapak, bagaimanakah mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari, apakah sudah sesuai dengan pedoman yang berlaku atau belum ?

6. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari ?

Lampiran C : Hasil Wawancara Lisan

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Darminto, S.Ag sebagai Sekretaris Desa di Desa Rejosari, pada Selasa, 15 Januari 2019 di Kantor Balai

Pertanyaan yang pertama itu bagaimana sih mekanisme musrenbangdes dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari ini, itu seperti apa? anggaran berikutnya. Katakanlah misalkan ini tahun anggaran 2017, itu musrenbangdes nya itu disekitar bulan Juni 2018

F : baik lanjut ke pertanyaan selanjutnya pak, kendala apa saja yang dihadapi perangkat desa disini khususnya bapak sendiri dalam penyusunan

APBDesa di Desa Rejosari? terprogram itu tidak ngawur pelaksanaannya

F : selanjutnya bagaimana penatausahaan keuangan desa diperaturan desa berkenaan?

D : ya tetap pakai aplikasi Siskeudes mbak jadi eee dengan adanya Siskeudes itu seluruh kegiatan mulai dari anggaran kemudian pelaksanaan

kemudian sampai evaluasi, realisasi itu pakai aplikasi Siskeudes itu dan yang melaksanakannya Bendahara Desa

F : lalu mekanisme pelaporan APBDesa dan kendala apa saja yang dihadapi Perangkat desa khususnya bapak?

D : pelaporannya pakai aplikasi Siskeudes juga Kepala Desa lapor ke Bupati terkait realisasi pelaksanaan APBDes cuma kendalanya itu begini eee dana DD, ADD itu keluarnya mepet diakhir tahun. Katakanlah tanggal 28 Desember, secara otomatiskan pelaksanaannya itu agak molor diawal tahun

F : begitu pak, kalau pembagian DD, ADD di Desa Rejosari ini pembagiannya bagaimana?

D : kalau DD 3 kali tapi kalau ADD 2 tahap istilahnya F : tetapi pelaporannya diakhir begitu pak?

D : iya

F : menurut pendapat bapak sendiri, apakah mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari sudah sesuai dengan pedoman yang berlaku Perbup itu. Biasanya kepada masyarakat pertanggungjawaban APBDes dengan memasang banner di kantor Balai Desa Rejosari

F : yang terakhir pak, bagaimana mekanisme pelaksanaan pencairan uang di Desa Rejosari dalam APBDesa?

D : mekanismenya begini jadi pertama itu PK atau pelaksana kegiatan mengajukan kepada Sekretaris Desa kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian Sekretaris Desa mengajukan ke Kepala Desa bahwa kegiatan itu mau dilaksanakan, nahhh kemudian Kepala Desa memerintahkan Bendahara Desa untuk melaksanakan pencairan lewat SPP, SPM.

Kemudian Bendahara ambil uang di Rekening Desa setelah itu diserahkan ke PK atau pelaksana kegiatan, yak kemudian yang

melakukan pertanggungjawaban itu ya pengelola kegiatan sama PK atau pelaksana kegiatan

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Suprojo, S.ST, MM, Seksi Tata Pemerintahan di Kecamatan Karangawen, pada Rabu, 16 Januari 2019 di Kantor Kecamatan Karangawen.

F : Selamat siang bapak? Rejosari utamanya itu seperti apa, dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan saya ajukan kepada bapak

P : iya

F : pertanyaan yang pertama itu bagaimana mekanisme musrenbangdes dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari itu seperti apa?

P : jadi mekanisme musrenbang des ini tentu diawali sebuah visi misi Kepala Desa tepilih. Visi Misi Kepala Desa terpilih ini dalam eee pidato kedesaannya atau kenegaraannya itu kan menyampaikan sebuah cita-cita yang luhur oleh Kepala Desa sehingga eee visi misi itu dituangkan dalam RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Eee kenapa tidak lima tahun?, karena menyesuakan dengan masa jabatan Kepala Desa yaitu enam tahun. Nah kemudian setelah RPJMDes disusun itu eee menjadi acuan, kerangka atau konsep berfikir membangun sebuah desa yang tujuannya tentu membuat desa yang mandiri dan sejahtera. Nah kemudian setelah tebentuk itu, setiap tahun itu menyusun eee namanya RKPDes. Nah kalau RPJMDes itu selama enam tahun, tentu dalam penyampaian enam tahun itu di break down per tahun. Per tahun itu namanya RKPDes, bagaimana kerja pemerintah desa, nah itu sifatnya tahunan. Disitu menyangkut setahun kedepan itu ngapain. Nah setelah tesusun RKPDes itu kira-kira di bulan Juli, kemudian desa

Nah musrenbangdes itu biasanya diikuti oleh perangkat desa, tokoh

F : selanjutnya, kendala apa saja yang dihadapi perangkat desa dalam penyusunan APBDesa di Desa Rejosari?

P : kendala-kendala perangkat desa dalam penyusunan APBDes ini tidak ada

F : kalau khususnya di Desa Rejosari untuk APBDesa 2017 kemarin itu ada kendala tidak pak?

P : kalau kendala penyusunan APBDes Rejosari di 2017 eee kemarin tidak ada kendala yang berarti ya, jadi semuanya sudah dirangkum dalam RKPDes itu sehingga hanya memilih prioritas yang dijalankan. Lagi-lagi faktor luas wilayah ini yang menjadi kendala sehingga contoh bangunan fisik itu yang dengan anggaran segitu fisik menjadi sangat prioritas karena jalannya itu juga panjang, luas wilayahnya itu juga besar dibanding dengan desa-desa di Kecamatan Karangawen lainnya. Terus yang eee saya pikir tidak ada eee terus angka kemiskinan di Desa Rejosari juga termasuk besar juga sehingga agak kesulitan nanti membagi bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang pembangunan dan lain sebagainya.

F : selanjutnya pak, bagaimana penatausahaan keuangan desa diperaturan desa berkenaan? kewenangan mengenai eee LPPD dilaporkan dengan kewenangan

pemeriksa dari internal itu sudah mungkin secara triwulan itu sudah aktif ditindaklanjuti dengan inspektorat dan mungkin eee pihak-pihak yang terkait seperti BPD

F : menurut pendapat bapak, apakah mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari sudah sesuai dengan pedoman yang berlaku

atau belum?

P : ya kalau menurut kami mekanisme pertanggun gjawaban APBDesa Rejosari sudah sesuai dengan pedoman peraturan perundang-undangan yang berlaku perbup dan perdes. Jadi disistem Siskeudes itu sudah nyata artinya sudah bisa dilihat disitu. Terus mekanisme

pertanggungjawabannya itu juga betul betul mulai dari desa itu juga sudah diawasi oleh BPD, oleh lembaga desa yang lain, oleh perangkat desa sendiri, saya pikir eee masyarakat pada umumnya itu sudah menggamblangkan dari anggaran itu lewat banner besar itu saya pikir semua masyarakat sudah bisa mengawasi sehingga pertanggungjawaban APBDes ini kemungkinan menyeleweng itu ya sangat kecil

F : lalu pertanyaan yang terakhir pak, bagaimana mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari?

P : nah, kalau mekanisme pencairan uang ini tentu didasari pada eee kalau kemarin itu mungkin perbup 49 terus sekarang menjadi perbup 51 itu ya mekanisme pencairan uang seperti biasa ya ada SPM, ada SPP oleh Kepala Desa kemudian diverifikasi oleh Sekretaris Desa kemudian baru bisa dicairkan oleh Bendahara lewat rekening desa. Lha itu ada syarat bertingkat yang harus dipenuhi ada Kepala Desa, ada verifikator Sekretaris Desa juga Bendahara kemudian itu dicairkan kepada siapa apakah kepada eee kaur tertentu atau TPK

F : sudah pak, terima kasih atas kesempatan dan waktunya bila ada kesalahan maupun perbuatan yang kurang berkenan saya mohon maaf N : baik, sama-sama. Terima kasih

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Narto, Ketua BPD di Desa diarahkan beliau untuk mewawancarai bapak

N : iya mbak

F : langsung saja ya pak, bagaimana mekanisme musrenbangdes dalam Penyusunan APBDesa di Desa Rejosari?

N : yang sering dilakukan di Desa kami Rejosari itu yang mengadakan kan dari pihak BPD, biasanya kami mengundang ya Kepala Desa beserta aparaturnya, kemudian tokoh masyarakat termasuk ada LKMD, RT/RW sedesa Rejosari habis itu nanti kita sekaligus membahas bagaimana mekanisme apa istilahnya tentang musrenbang, mana mana yang akan dimasukkan dan diprioritaskan dalam satu tahun ke depan

F : itu pelaksanaan musrenbangdes itu berapa bulan sekali atau bagaimana pak?

Rejosari?

N : ya selama ini tidak menemui adanya kendala, masalahnya kan di Desa kami itu mengutamakan musyawarah mufakat. Nah itu yang kai bina selama ini jadi demokrasi musyawarah mufakat itu yang kami tekankan, yang penting manjaga kondusifnya desa kita sehingga tidak ada kendala.

Lancar saja

F : musyawarah mufakat ini dilaksanakan kapan saja pak?

N : tergantung kebutuhan, bisa satu minggu sekali bisa juga tiga minggu di balai desa pak pelaksanaannya?

N : iya, jadi kalau ada apa-apa tentang desa mereka tahu semua. Tidak ada yang saling menjatuhkan, saling menuduh itu tidak ada

F : jadi selama bapak menjabat disini tidak ada kendala ya pak?

N : alhamdulillah

F : pertanyaan selanjutnya bagaimana penatausahaan keuangan desa diperaturan desa berkenaan? Penatausahaan keuangan desa itu seperti apa? masuk aplikasi sehingga pada akhir laporan tidak bertele-tele

F : Ooo begitu, jadi tepat waktu ya pak pelaksanaan di Desa Rejosari ini dihadapi bapak sendiri dalam membuat pelaporannya itu seperti apa N : gini, kalau pelaporan itu biasanya, kan namanya pertanggungjawaban

diatasnya. Kendalanya mungkin pencairan DD di akhir tahun

F : selama bapak menjabat berarti belum pernah ada evaluasi dari Camat?

N : ya kalau ada kan masalah teknis bukan masalah yang substansinya, kalau teknis ya mungkin formatnya kurang bagaimana begitu tapi masalah substansinya ndak masalah

F : tapi terkhusus APBDes tahun 2017 kemarin itu ada evaluasi dari Camat

gampanganne tapi setelah ada petunjuk dari apa namanya atasan Bupati Sekwilda nanti ada perubahan lagi jadi lama. Termasuk juga pencairan seperti itu jadi sebetulnya ini sudah manut atas tapi yang diatas ada peraturan lagi yang tidak boleh ditabrak itu. Ya terpaksa kita harus ngikuti, keterlambatan seperti itu biasanya

F : kemarin tidak ada evaluasi begitu ya pak? maksudnya evaluasi perubahan 10, ternyatakan lelang itu diperuntukkan untuk tahun berikutnya.

Misalnya tahun ini ya ada lelangan tapi hasilnya dipakai untuk pengerjaan atau pembangunan desa tahun depan karena tahun ini pun masih membutuhkan dana, kan kita ada anggaran perubahan lha itu nanti diselipkan disitu. Namanya anggaran perubahan desa, negara pun begitu kok pokoknya kita mengacu dari undang-undang dari atas.

F : selanjutnya pak, menurut pendapat bapak sendiri, apakah mekanisme pertanggungjawaban APBDesa di Desa Rejosari itu sudah sesuai dengan

pedoman yang berlaku atau belum?

N : sudah menurut saya, sudah berjalan baik, sudah berlaku. Intinya kami di

tahun sekarang seharusnya tidak layak mendapat bantuan, tapi malah tetap mendapat bantuan terus. Lha ini yang akan kami bahas dengan Pak Lurah

F : Ooo begitu, iya pak

N : makannya Pak Lurah ya, pak... untuk menjaga supaya rakyat e dewe kui ora terlalu nganu yowis, yang sekiranne dimasukke ning miskin kui gampang, aku ngono. Yang penting tidak dikorupsi, aku ngono

F : yang terakhir pak, bagaimana mekanisme pelaksanaan pencairan uang dalam APBDesa di Desa Rejosari?

N : kalau mekanisme pencairan uang, BPD kan tidak diperbolehkan untuk mencampuri teknis pencairan uang tetapi yang saya tau lewat rekening

N : kalau mekanisme pencairan uang, BPD kan tidak diperbolehkan untuk mencampuri teknis pencairan uang tetapi yang saya tau lewat rekening

Dokumen terkait